Surat Al Baqarah Ayat 148

Download Report

Transcript Surat Al Baqarah Ayat 148

Disusun Oleh:
Ohib, S.Ag.
SEMUA KOMPETENSI KEAHLIAN
SMK CENGKARENG 1 JAKARTA
Surat Al Baqarah Ayat 148:
Artinya: “Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri)
yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah
(dalam membuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti
Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat).
Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu .”
(QS Al Baqarah : 148)
Setiap umat mempunyai kiblat. Umat Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail
menghadap ke ka’bah, Bani Israil dan orang-orang Yahudi emnghadap ke
Baitul Maqdis, dan Allah telah memerintahkan supaya kaum muslimin
menghadap ka’bah dalam shalat. Oleh karena itu, hendaknya kaum
muslimin bersatu, bekerja dengan giat, beramal, bertobat dan berlombalomba dalam berbuat kebajikan dan tidak menjadi fitnah atau cemooh
dari orang-orang yang ingkar sebagai penghambat.. Allah akan
menghimpun seluruh manusia untuk dihitung dan diberi balasan atas
segala mala perbuatannya. Allah maha kuasa atas segala sesuatu dan
tidak ada yang dapat melemahkannya untuk mengumpulkan seluruh
manusia pada hari pembalasan.
Berlomba-lomba dalam berbuat kebaikan berarti menaati dan patuh
untuk menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangannya dengan
semangat yang tinggi. Allah akan membalas orang yang beriman, berbuat
baik dan suka menolong dengan surga dan berada didalamnya kekal
selama-lamanya.
Surat Fatir Ayat 32:
“Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang
Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara
mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri dan di
antara mereka ada yang pertengahan dan diantara mereka
ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin
Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang amat besar .”
(QS Fatir : 32)
Surat ini adalah surat ke 35 dalam Al Qur’an yang berisikan 45 ayat.
Tergolong surat makiyah maka isi ayat ini lebih kepada menerangkan
tentang tingkatan-tingkatan seorang muslim dalam mengamalkan kitab
(Al Qur’an). Di ayat ini disebutkan tiga golongan yang menerima kitab.
Mereka yang menzalimi diri sendiri, yaitu mereka yang tidak
menggunkan Al Qur’an sebagai pedoman hidup. Tandanya, mereka selalu
berbuat kesalahan dan kejahatan. Antara kebaikan dan kejahatan lebih
banyak kejahatannya.
Mereka yang bersifat pertengahan (muqtasid), Orang yang semacam
ini kebaikan dan keburukannya kadang seimbang. Kadang mereka
banyak berbuat baik, tetapi banyak pula berbuat salah.
Mereka yang beruntung, yaitu mereka yang dengan izin Allah berbuat
kebaikan. Hidupnya senantiasa dihiasi oleh amal shaleh
 orang yang mati dalam kekafiran (tidak bertobat) tidak akan





diterima amalannya
orang-orang yang musyrik akan dihapus amalannya
amal perbuatan orang kafir akan sia-sia
orang kafir akan ditimpakan siksa di dunia dan di akhirat
orang kafir dan musyrik akan dimasukkan ke dalam neraka
orang yang tidak beriman kepada akhirat hanya
mendapatkan kehidupan di dunia saja.