Transcript 4-Hirudinae

SUBKELAS HIRUDINEA
 Lintah merupakan nama umum
untuk cacing karnivora ataupun
penghisap darah.
 Lintah tersebar luas di perairan
laut dan juga ditemukan di
perairan tawar bahkan di darat
pada daerah tropis ataupun
temperatur sedang.

Lintah dulu digunakan secara luas oleh para tabib dan tukang cukur
untuk bloodletting dan masih digunakan untuk keperluan ini di
beberapa daerah di dunia. Pada pengobatan modern, bloodletting
sudah tidak dilakukan lagi, tetapi lintah masih tetap digunakan untuk
melancarkan penyumbatan darah pada operasi sulit tertentu.
Bentuk Fisik
 Hirudinae merupakan cacing pipih bercincin, berukuran mulai dari 5 mm46 cm dan dilengkapi dengan piring penghisap pada ujung anterior dan
posterior.
 Tubuh terdiri atas 33 segmen (cincin luar), yang tidak berhubungan dengan
segmen internal/dalam; bervariasi dalam jumlah pada spesies yang
berbeda. Pada tiap cincin terdapat sekitar 5 atau 6 tonjolan, atau papilla,
yang berfungsi sebagai indera.
 Pada ujung anterior terdapat beberapa mata.
 Pada beberapa jenis lintah, mulut anterior berisi 3 gigi yang digunakan
binatang tersebut untuk menembus kulit mangsanya.
 Darah yang dihisap oleh lintah bercampur dengan ludah yang mengandung
zat antikoagulan yang dikenal sebagai hirudin (bisa diekstraksi dan sudah
digunakan untuk pencegahan pembekuan darah). Darah melewati lambung
bercabang atau melebar, di mana darah tersimpan sampai beberapa
bulan sebelum selesai dicerna semua.
 Lintah menkonsumsi sekitar 3 kali berat tubuhnya dalam sekali makan dan
kemudian hidup untuk beberapa bulan dengan makanan yang sudah
tersimpan.
Reproduksi
• Reproduksi pada lintah selalu seksual, dan tidak dapat melakukan
regenerasi pada bagian tubuhnya yang hilang.
• Semua lintah hermaprodit.
• Telur dikeluarkan 2 hari atau beberapa bulan setelah perkawinan,
di mana terjadi pertukaran sperma. Pada saat demikian clitellum
tampak jelas, dan menghasilkan kokon seperti halnya oligochaeta.
Kokon diletakkkan di substrat atau sedikit dibenamkan dalam
lumpur. Panjang kokon berkisar pada 2-15 mm, bergantung
spesiesnya.
•
Jenis dari famili Glossiphonidae mengerami telurnya pada bagian
ventral tubuhnya, dan setelah menetas, anak-anaknya tetap
menempel pada induknya untuk beberapa hari sampai cukup besar
untuk dapat mencari makan sendiri.
•
Macrobdella decora menjadi dewasa pada umur 3 tahun,
sedangkan jenis Hirudidae yang lain pada umur 5 tahun. Beberapa
jenis lintah dapat mencapai umur 10 sampai 15 tahun.
Habitat
• Kebanyakan lintah hidup di air tawar yang tenang, dangkal,
dan banyak tumbuhannya pada tepi kolam, danau atau sungai
dengan aliran lambat. Hanya beberapa spesies dapat hidup di
air deras.
• Perairan dengan pH rendah tidak disukai lintah.
• Jenis tertentu banyak ditemui di perairan tercemar bahan
organik.
• Kebanyakan lintah pada siang hari bersembunyi di bawah
batu, sampah atau tumbuhan air, dan pada malam hari
berkeliaran mencari makan.
• Pada umumnya jenis parasit menempel pada inangnya hanya
pada waktu makan. Tetapi ada jenis lain yang selamanya
menempel pada inang, dan hanya meninggalkan inang pada
waktu memijah.
Arti Ekonomis
• Pada abad ke 19 di Eropa dan Rusia, Hirudo
medicinalis
digunakan
sebagai
pengobatan
tradisional untuk menyembuhkan bengkak, memar
dan bengkak pada sakit gigi.
• Jenis-jenis Hirudo, Macrobdella dan Philobdella
terdapat di rawa-rawa dan di sawah merupakan
gangguan kecil pada kerbau dan manusia. Infeksi
Piscicolidae di kolam ikan adakalanya menimbulkan
mortalitas yang tinggi terhadap anak ikan.
Lintah Pengobatan
Jenis yang digunakan secara luas untuk mengobati penyakit yang dipercaya
disebabkan oleh kebanyakan darah adalah Hirudo medicinalis, lintah
pengobatan, adalah cacing penghisap darah yang dapat ditemukan pada
kolam atau danau di bagian timur AS. Lintah ini memberikan gigitan yang
tidak menyakitkan dari alat penghisap pada masing-masing ujung
tubuhnya. Ludah lintah yang disalurkan ke luka, mengandung zat yang
dapat mencegah penggumpalan darah. Lintah kadang masih digunakan
untuk mengeluarkan penumpukan darah di bawah kulit.