Kelas Hirudinea

Download Report

Transcript Kelas Hirudinea

KELOMPOK XVII
Anggota :
Kariman (0806103010057)
Fikri Rastina(0806103050014)
Kelas Hirudinea
Struktur Tubuh
Anggota kelas hirudinae hidup parasitis atau bahkan
sebagai predator. Ditemukan dalam air tawar atau darat,
tidak mempunyai paropodia atau stae –stae tubuhnya
dengan 33 segmen, ditambah lagi dengan sebuah
prostemium mengpunyai alat penghisap (succer) posterior
atau anterior.bentuk tubuhnya pipih dan mulutnya memiliki
tiga buah rahang dan kitin yang tersusun dalam segitga
tiap rahang tertutup dengan serasi (gigi kecil sperti
gergaji), misalnya Hirudo medicinalis.
Lintah mempunyai zat inti koagulasi
sehingga saat lintah menghisap darah
mangsanya darah tersebut tidak membeku.
Lintah bersifat parasit pada manusia atau
pada vertebrata lain, dengan adanya
tonjolan –tonjolan pada ususnya lintah
mampu menyedot banyak darah
Gambar Morfologi Lintah
Cara Hidup dan Habitat Hirudinae
Lintah (Hirudinae) hidupnya sebagai parasit
terhadap manusia atau hewan lainnya.
Mayoritas lintah hidup di air tawar, tetapi
terdapat juga lintah yang berada di darat
atau di tanah yang bergerak melalui
vegetasi lembab, banyak lintah memakan
invertebrate kecil lainnya.
Dalam keadaan biasa lintah mencapai panjang 5 –
8 cm pipih, dngan 26 metamer, tetapi dari luar
nampak tiap metamer itu mempunyai 2 – 5
anulasi (Cincin yang melingkari tubuhnya), pada
lintah tidak ada stae dan porapodia. Pada sebelah
anterior terdapat sebuah penghisap oral, dan pada
sebelah posterior terdapat sebuah penghisap lagi
yang berfungsi untuk menempel pada inang
sewaktu menghisap darah.
Sistem Degestorium
Mulai dari mulut terus ke faring yang berotot (segmen 4-8)
dan di kelilingi dengan kelenjar ludah. Kelenjar ini
mengeluarkan secret
yang mengandung bahan inti
Koagulasi (mencegah mengentalnya darah). Dari faring terus
ketembolok yang lengkap dengan 2 pasang kantung lateral
memanjang sampai segmen ke-18. Kantung yang
memanjang itu kemudian bersatu lagi menjadi lambung
yang disebelah dalam terdapat lipatan-lipatan spiral internal
yang berguna untuk mencerna darah mengalir dari tembolok
secara berangsu-angsur. Kantung-kantung tembolok tersebut
berguna untuk menyimpan darah. Jumlah darah yang dapat
tersimpan mencapai berat tiga kali berat lintah itu sendiri.
Untuk mencerna darah sebanyak itu di perlukan waktu 3
bulan. Dan lambung saluran degesti melanjut ke usus,
rectum dan berakhir sebagai anus di sebelah posterior.
System Respirasi dan Sirkulasi.
Pernafasan berlangsung pada permukaan kulit,
darah yang mengandung hemoglobin mengalir
dalam pembuluh-pembuluh longitudinal yang
berotot di sebelah lateral tubuh. Disebelah dorsal
dan ventral tubuh juga ada sinus-sinus berdinding
tipis yang secara tidak langsung menghubungkan
pembuluh-pembuluh longitudinal berotot itu
dengan rongga-rongga dalam selom. Selom pada
lintah telah tereduksi menjadi kecil. Beberapa ahli
menduga bahwa rongga-rongga kecil dan sinus itu
sebenarnya merupakan bagian selom yang
tereduksi.
System Ekskresi
Setiap segmen dan segmen ke 7-23
berisi nefrida yang bepasangan,
masing-masing nefrida mempunyai
ekspansi
berupa
vesikula
yang
berbentuk gelembung dan merupakan
muara saluaran ekskresi.
System Saraf dan Perasa.
System saraf pada lintah sama seperti
system saraf pada cacing tanah, tetapi pada
lintah ganglion-ganglion ventralnya lebih
jelas. Sedangkan ganglion serebral lebih
kecil. Lintah bermata 10 buah (Pasang) dan
terdapat pada 5 segmen pertama. Pada
segmen-segmen
selanjutnya
terdapat
organ-organ sensoris.
Reproduksi dan
Perkembangbiakan
Lintah itu hemaprodit dengan beberapa pasang
testis dan satu pasang ovarium. Untuk reproduksi
diperlukan fertilasasi silang, masa sel sperma
(Spermatofor) yang telah mengental (aglutinasi)
dimasukan ke dalam vagina lintah patnernya
melalui penis. Fertilisasi berlangsung secara
internal dan perkembangan terjadi dalam coconcocon seperti pada cacing tanah. Tiap telur yang
dibuahi menjadi zigot dan tumbuh menjadi lintahlintah kecil dalam cocon-cocn kokoh diletakkan
dalam alam bebas.