power point ket mbca n mnls

Download Report

Transcript power point ket mbca n mnls

Assalamu’alaikum
TES MEMBACA SERTA MEMAHAMI
WACANA DAN KARANGAN
Oleh :
1. Tri Kurnia Setiya Ningrum
2. Mohamad Rofiqi
3. Nurngaeni Sulistiyowati
4. Ayu Oktavia Purbi Hapsari
5. Mochamad Ilhamudin
(1001100154)
(1001100155)
(1001100160)
(1001100174)
(1001100197)
Pengertian Tes
Tes adalah suatu alat yang digunakan oleh
pengajar untuk memperoleh informasi tentang
keberhasilan peserta didik dalam memahami
suatu materi yang telah diberikan oleh pengajar .
Dalam hal ini pengajar akan melaksanakan dua
kegiataan yaitu mengukur peserta didik dan
mengukur keberhasilan program program
pengajaran.
 Menurut Arikunto (1984) tes adalah suatu
alat atau prosedur yang sistematis dan
objektif untuk memperoleh data-data atau
keterangan-keterangan yang diinginkan
tentang seseorang, dengan cara yang boleh
dikatakan tepat dan cepat.
Tes Membaca
 Beberapa jenis tes yang dapat digunakan
untuk mengukur kemampuan membaca:
1. Tes cloze
2. Menceritakan kembali
3. Tes meringkas
4. Tes subjektif
5. Tes objektif
Taksonomi dalam Tes Membaca
Ada dua jenis taksonomi yang dapat digunakan dalam
tes membaca yaitu:
1. Taksonomi Bloom
 Ingatan
 Pemahaman
 Penerapan
 Analisis
 Sintesis
 Evaluasi
2. Taksonomi Barret
Barret membedakan adanya 5 kelompok
intelektual dalam kegiatan membaca
pemahaman yaitu:
 Pemahaman literal
 Penataan kembali (reorganisation)
 Pemahaman inferensial
 Pemahaman evaluatif
 Apresiasi
Kemampuan Membaca
 Kemampuan membaca dalam arti mengerti
atau memahami isi bacaan dapat dilakukan
dengan latihan-latihan membaca beberapa
kalimat yang disertai dengan gambar
(pengalaman siswa).
 Yang dimaksud dengan kemampuan
membaca adalah dapat memahami fungsi
dan makna yang dibaca, dengan
mengucapkan bahasa, mengenal bentuk,
memahami isi yang dibaca.
Aspek Membaca
Fungsi dalam pelajaran membaca
sebenarnya (mengungkapkan lambang
bahasa) sebagai pembantu atau penjelas
isi bacaan. Membaca permulaan
dilakukan dengan menirukan bacaan
guru,. Guru mengucapkan kalimatkalimat yang ditulis di papan tulis dan
siswa menirukan sekelompok demi
sekelompok.
Bahan Tes Kemampuan Membaca
1. Tingkat kesulitan wacana
2. Isi wacana
3. Panjang pendek wacana
4. Bentuk-bentuk wacana
a) Wacana bentuk prosa
b) Wacana bentuk dialog
c) Wacana bentuk puisi
Tingkatan Tes Kemampuan Membaca
1. Tes Kemampuan Membaca Tingkat Ingatan
kemampuan membaca pada tingkat ingatan
sekedar menghendaki siswa untuk
menyebutkan kembali fakta, definisi, atau
konsep yang terdapat di dalam wacana
yang diujikan. Oleh karena fakta, definisi,
atau konsep yang terdapat di dalam
wacana itu dapat ditemukan dan dibaca
berkali-kali. Pada hakikatnya tes tingkat
ingatan tersebut hanya sekedar mengenali,
menemukan, dan memindahkan fakta yang
ada pada wacana ke lembar jawaban yang
dituntut.
 Contoh butir tes ingatan bentuk
pilihan ganda :
Pemindahan unsur-unsur kebahasaan
dari bahasa yang satu ke bahasa yang
lain yang menyebabkan terjadinya
dislokasi struktur disebut ….
a. Pemungutan
b. Interferensi
c. Netral
d. Hambatan
2. Tes Kemampuan Membaca Tingkat
Pemahaman
Tes kemampuan membaca pada tingkat
pemahaman (C2) menuntut siswa untuk dapat
memahami wacana yang dibacanya.
Pemahaman yang dilakukan pun dimaksudkan
untuk memahami isi bacaan, mencari
hubungan antar hal, dan sebagainya.
Butir tes kemampuan membaca untuk tingkat
pemahaman ini belum tergolong sulit, masih
dalam aktivitas kognitif tingkat sederhana
walau sudah lebih tinggi dari sekedar
kemampuan ingatan.
Penyusunan tes hendaknya tidak dilakukan
sekedar mengutip kalimat dalam konteks secara
verbatim, melainkan dibuat parafrasenya.
Dengan demikian, siswa tidak sekedar
mengenali dan mencocokkan jawaban dengan
teks saja, melainkan dituntut untuk dapat
memahaminya. Kemampuan siswa memahami
dan memilih parafrase secara tepat merupakan
bukti bahwa siswa mampu memahami bacaan
yang diujikan.
 Contoh tes tingkat pemahaman dari
wacana bentuk dialog :
Tin
Ton
Tin
Ton
: Ton, selamat ya! Saya ikut berbangga
atas keberhasilan ujianmu.
: Terima kasih, Tin! Semua ini terjadi
karena adanya dorongan dari
berbagai pihak. Dan kau, terlebih lagi.
: Ah kau ini, ada-ada saja. Apa
rencanamu kini? Mau mendaftar kuliah
di mana?
: Itulah masalahnya, Tin! Sebetulnya aku
sangat berminat. Tapi,aku sadar
keadaan orang tuaku.
 Contoh butir-butir tes pemahaman
bentuk jawaban singkat.
1)Kapankah kira-kira dialog antara Ton
dan Tin di atas dilakukan?
2)Mengapa Ton tidak dapat memenuhi
keinginannya untuk berkuliah?
 Contoh butir-butir tes pemahaman bentuk
pilihan ganda.
1)Ton tidak dapat memenuhi keinginannya
berkuliah disebabkan ….
a. Menyadari keadaan orang tuanya yang
miskin.
b. Banyak cara hidup yang dapat ditempuh
selain berkuliah.
c. Perkuliahan bukan satu-satunya yang
menjamin kehidupan masa depan.
d. Ingin menunjukkan bahwa ia dapat
menyelesaikan persoalannya sendiri.
4.Tes Kemampuan Membaca Tingkat
Analisis
Tes kemampuan membaca pada tingkat analisis (C4)
menuntut siswa untuk mampu menganalisis
informasi tertentu dalam wacana, mengenali,
mengidentifikasi, atau membedakan pesan dan atau
informasi, dan sebagainya yang sejenis. Aktivitas
kognitif yang dituntut dalam tugas ini lebih dari
sekedar memahami isi wacana. Pemahaman yang
dituntut adalah pemahaman secara lebih kritis dan
terinci sampai bagian-bagian yang lebih khusus.
3. Tes Kemampuan Membaca Tingkat
Penerapan
Tes tingkat penerapan (C3) menghendaki siswa untuk
mampu menerapkan pemahamannya pada situasi
atau hal yang lain yang ada kaitannya. Demikian pula
halnya dengan tes kemampuan membaca. Siswa
dituntut untuk mampu menerapkan atau memberikan
contoh baru, misalnya tentang suatu konsep,
pengertian, atau pandangan yang ditunjuk dalam
wacana. Kemampuan siswa memberikan contoh,
demonstrasi, atau hal-hal lain yang sejenis merupakan
bukti bahwa siswa telah memahami isi wacana yang
bersangkutan.
 Contoh butir-butir tes pemahaman
bacaan tingkat analisis dalam bentuk
pilihan ganda :
1) Ide pokok alinea pertama terletak pada kalimat …
a. Wanita mempunyai kesempatan amat terbatas
dalam peningkatan pendidikan.
b. Keterbatasan fasilitas pendidikan di Jakarta dan
kondisi ekonomi mereka.
c. Ada peningkatan sikap terhadap arti pendidikan.
d. Kawin usia muda dianggap lebih penting dari
pendidikan.
5.Tes Kemampuan Membaca Tingkat Sintesis
Tes kemampuan membaca pada tingkat sintesis
(C5) menuntut siswa untuk mampu
menghubungkan dan atau menggeneralisasikan
antara hal-hal, konsep, masalah, atau pendapat
yang terdapat di dalam wacana. Aktivitas tingkat
sisntesis ini berupa kegiatan untuk menghasilkan
komunikasi yang baru, meramalkan dan
menyelesaikan masalah. Aktivitas kognitif tingkat
sintesis merupakan aktivitas tingkat tinggi dan
kompleks. Tes yang diberikan pun menuntut kerja
kognitif yang tidak sederhana, maka tidak setiap
siswa mampu berpikir atau mengerjakan dengan
baik.
Hasil kerja kognitif tingkat sintesis
menunjukkan cara dan proses berpikir
siswa. Oleh karena itu, berbeda halnya
dengan tes-tes kognitif tingkatan
sebelumnya, dalam tes tingkat sintesis
dimungkinkan sekali adanya berbagai
jawaban siswa yang berbeda antara
yang satu dengan lainnya. Tes ini dalam
rangka melatih dan mengukur
kemampuan siswa untuk memikirkan
secara kritis dan mencari penyelesaian
masalah secara logis.
 Contoh butir-butir tes yang diujikan
kepada siswa misalnya sebagai
berikut:
1. Bagaimanakah kita dapat
memanfaatkan sekolah-sekolah agama
untuk memberikan pengetahuan dan
keterampilan tertentu seperti yang
diberikan di sekolah-sekolah umum?
Tes tingkat sintesis juga dimaksudkan
untuk menilai cara dan proses berpikir
siswa, tes esai lebih tepat daripada
tes objektif. Tes esai memungkinkan
siswa untuk menunjukkan
kemampuan berpikirnya yang kreatif,
kemampuan penalaran, kemampuan
menghubungkan berbagai fakta dan
konsep, menggeneralisasikan, dan
sebagainya.
6.Tes Kemampuan Membaca Tingkat
Evaluasi
Tes kemampuan membaca pada tingkat
evaluasi (C6) menuntut siswa untuk mampu
memberikan penilaian yang berkaitan dengan
wacana yang dibacanya, baik yang
menyangkut isi atau permasalahan yang
dikemukakan maupun cara penuturan wacana
itu sendiri. Penilaian terhadap isi wacana
misalnya berupa penilaian terhadap gagasan,
konsep, cara pemecahan masalah, dan
bahkan menemukan dan menilai bagaimana
pemecahan masalah yang sebaiknya.
Tes tingkat ini sangat baik untuk
melatih dan mengukur cara dan
proses berpikir siswa. Oleh
karena itu, tes bentuk esai yang
memungkinkan siswa berpikir dan
bernalar secara kreatif lebih tepat
daripada tes bentuk objektif.
Berikut dicontohkan butir-butir tes
tingkat evaluasi.
 Contoh butir-butir tes yang diujikan
sebagai berikut :
1) Menurut pendapat Anda dapatkah
kita menekan pemindahan unsur-unsur
kebahasaan yang bersifat negatif dan
sebaliknya mengusahakan pemindahan
yang bersifat positif?
 Tes esai tingkat evaluasi
memungkinkan siswa menunjukkan
kemampuan berpikir dan bernalar
secara kreatif, dan dimungkinkan
sekali adanya perbedaan jawaban di
antara siswa. Hal itu berarti tidak
hanya ada satu jawaban tertentu yang
betul, melainkan bisa saja beberapa
jawaban yang berbeda sama-sama
betul karena sama-sama dapat
dipertanggungjawabkan.
Kesimpulan
Dalam melaksanakan tes kemampuan
membaca kita harus
mempertimbangkan bahan dan
tingkatan tes kemampuan membaca.
Pemilihan wacana hendaknya
dipertimbangkan dari segi tingkat
kesulitan, panjang pendek, isi dan jenis
atau bentuk wacana.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH
Wassalamu’alaikum
Wr.Wb