Aqidah - mfatwah

Download Report

Transcript Aqidah - mfatwah

Materi I
AQIDAH
Oleh: Ahmad Arif Rifan, SHI., MSI.
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
YOGYAKARTA
Pengertian
Aqidah ‫عقيدة‬
• Secara Bahasa
- Aqidah berasal dari kata ‘aqd yang
berarti pengikatan
- “Saya ber-i’tiqad begini” maka maksud
dari perkataan ini adalah saya mengikat
hati terhadap hal tersebut.
- Aqidah adalah apa yang diyakini oleh
seseorang.
- Aqidah merupakan perbuatan hati, yaitu
kepercayaan hati dan pembenarannya
kepada sesuatu.
Pengertian
Aqidah ‫عقيدة‬
• Secara Syara’
- Aqidah adalah iman kepada Allah,
para Malaikat-Nya, Kitab-kitabNya, para Rasul-Nya dan Hari Akhir
serta kepada Qadar yang baik
maupun yang buruk.
- Hal ini disebut juga sebagai Rukun
Iman.
Syariat terbagi menjadi dua :
• Pertama, I’tiqadiyah
• Kedua, Amaliyah
I’tiqadiyah
• Hal-hal yang tidak berhubungan dengan
tata
cara
amal.
Seperti
I’tiqad
(kepercayaan) terhadap Rabubiyah Allah
dan kewajiban beribadah kepada-Nya,
juga beri’tiqad terhadap rukun-rukun
Iman yang lain.
• Hal ini disebut Ashliyah (Pokok Agama)
Amaliyah
• Segala apa yang berhubungan dengan
tata cara amal. Seperti sholat, zakat,
puasa dan seluruh hukum-hukum
amaliyah.
• Hal ini disebut Far’iyah (cabang Agama).
Hal ini disebut demikian karena ia
dibangun di atas I’tiqadiyahnya (pokok
Agama).
Hubungan I’tiqadiyah
dan Amaliyah
• Benar dan rusaknya Amaliyah
tergantung dari benar dan rusaknya
I’tiqadiyah.
• Maka Aqidah yang benar adalah
fundamental bagi bangunan agama
serta merupakan syarat sahnya
amal.
















 


















































 

“Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan
Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal
yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan
seorang pun dalam beribadat kepada Tuhannya".
(Al-Kahfi : 110)



 

 
































































“Dan
sesungguhnya
telah
diwahyukan
kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang
sebelummu : “Jika kamu mempersekutukan
(Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan
tentulah kamu termasuk orang-orang yang
merugi” (Az-Zumar : 65)







  



 































“Maka sembahlah Allah dengan memurnikan
ketaatan kepada-Nya. Ingatlah, hanya
kepunyaan Allah-lah agama yang bersih
(dari syirik)” (Az-Zumar : 2 – 3)










 


 








 












 



















“Dan sungguhnya Kami telah mengutus Rasul
pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan):
"Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah
Thaghut itu ...”(An-Nahl : 36)
SUMBER AQIDAH
1. Al – Quran
2. Al – Sunnah


 


 



  




 







 














































































“Alif laam miim. Kitab (Al Quran) ini tidak ada
keraguan padanya; petunjuk bagi mereka
yang bertaqwa, (yaitu) mereka yang
beriman
kepada yang ghaib, yang
mendirikan
shalat,
dan
menafkahkan
sebahagian rezki yang Kami anugerahkan
kepada mereka” (Al-Baqarah : 1-3)





 























“Dan berpeganglah kamu semuanya
kepada tali (agama) Allah, dan
janganlah kamu bercerai berai ...” (Ali
Imran : 103)
 












 





 


 
















 




“Maka jika datang kepadamu petunjuk
daripada-Ku, lalu barangsiapa yang mengikut
petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak
akan celaka.” (Thaha : 123)
))
((
“Mereka adalah orang yang berada di atas
ajaran yang sama dengan ajaranku pada
hari ini, dan para sahabatku” (HR. Ahmad)
Sebab-sebab
Penyimpangan Aqidah
1. Ketidaktahuan terhadap Aqidah yang benar.
2. Fanatik kepada sesuatu yang diwarisi dari nenek
moyang meskipun hal itu salah.
3. Mengikuti pendapat orang secara membabi buta.
4. Berlebihan dalam mencintai orang shalih.
5. Lalai terhadap perenungan ayat-ayat Allah.
6. Kurangnya perhatian keluarga terhadap Ilmu
Agama.
7. Kurangnya media pendidikan dan informasi tentang
Aqidah yang benar.
 
















 





 









“ Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya
tidak ada Tuhan (yang berhak disembah)
melainkan Allah dan mohonlah ampunan
bagi dosamu” (Muhammad : 19)
yang pernah dikatakan Umar :
((
))
“Sesungguhnya ikatan simpul Islam akan
pudar satu demi satu, manakala di dalam
Islam terdapat orang yang tumbuh tanpa
mengenal kejahiliyahan”
















































 









 























 





















 








 






“ Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Ikutilah
apa yang telah diturunkan Allah," mereka
menjawab: "(Tidak), tetapi kami hanya mengikuti
apa yang telah kami dapati dari (perbuatan) nenek
moyang kami". "(Apakah mereka akan mengikuti
juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak
mengetahui suatu apapun, dan tidak mendapat
petunjuk?" (Al-Baqarah : 170)





 






 













 























 

 


"Jangan sekali-kali kamu meninggalkan
(penyembahan) tuhan-tuhan kamu dan
jangan pula sekali-kali kamu meninggalkan
(penyembahan) wadd, dan jangan pula
suwwa', yaghuts, ya'uq dan nasr” (Nuh : 23)

















 




























 

























 




































 
























 




























































 
 





























































 










 















“Allah-lah yang telah menciptakan langit dan bumi dan menurunkan air
hujan dari langit, kemudian Dia mengeluarkan dengan air hujan itu
berbagai buah-buahan menjadi rezki untukmu; dan Dia telah
menundukkan bahtera bagimu supaya bahtera itu berlayar di lautan
dengan kehendak-Nya, dan Dia telah menundukkan (pula) bagimu sungaisungai. Dan Dia telah menundukkan (pula) bagimu matahari dan bulan
yang terus menerus beredar (dalam orbitnya); dan telah menundukkan
bagimu malam dan siang. Dan Dia telah memberikan kepadamu
(keperluanmu) dan segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. dan jika
kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya”
(Ibrahim : 32 – 34)
Langkah-langkah Perbaikan
1. Kembali kepada Al-Quran dan AlSunnah untuk mengambil Aqidah yang
benar.
2. Memberi perhatian kepada Ilmu Aqidah.
3. Menetapkan materi Ilmu Aqidah sebagai
materi wajib bagi setiap siswa.
4. Bekerjasama dengan para orang tua
dalam menanamkan Aqidah yang benar
wassalam