lumut hati (HEPATICOPSIDA)

Download Report

Transcript lumut hati (HEPATICOPSIDA)

Kelas Hepatycopsida
(Lumut Hati)
Universitas Muhammadiyah Sukabumi
2009
Pendahuluan
 Hepaticopsida berasal dari kata hepatica yang artinya





hati, sehingga lumut ini dikenal dengan nama lumut hati.
Lumut hati merupakan tumbuhan yang kurang menarik
dibandingkan dengan lumut daun .
Anggota lumut ini diperkirakan mencapai 6000 spesies.
Tempat yang paling cocok bagi lumut hati adalah hutan
tropis.
Siklus hidup lumut hati sangat mirip dengan siklus hidup
lumut daun.
Sebagian besar lumut hati tubuhnya tipis seperti kulit,
yang tumbuh memipih rata diatas medium penunjangnya
(air tenang atau tanah basah).
Ciri-ciri umum
 Gametofit berwarna hijau, pipih dorsiventral, menempel
pada tanah dengan rizoid.
 Struktur talus ada yang berupa lembaran dan ada yang
sudah dibedakan atas bagian yang menyerupai batang
dan daun-daun.
 Sporofit tidak mempunyai sel-sel yang mengandung
kloroplas, terdiri atas bagian kaki, tangkai (seta) dan
kapsul spora. Tetapi ada golongan lumut hati yang
primitif, bagian kaki dan seta ini tidak ada.
 Dalam kapsul spora berisi jaringan arkespora yang
mana sel – sel arkeospora akan membelah menjadi sel
– sel induk spora dan sel-sel yang panjang, lunak dan
mempunyai penebalan berbentuk spiral namanya
elatera.
Ciri-ciri Umum
 Sel-sel induk spora melalui pembelahan reduksi akan
membentuk spora. Spora yang berkecambah hanya
berkembang menjadi suatu buluh yang pendek atau
boleh dikatakan lumut hati tidak membentuk protonema.
 Sebagia besar mempunyai sel-sel yang mengandung
minyak.
 Tubuhnya mempunyai struktur yang higromof, untuk
lumut yang tumbuh pada tempat yang kelembapannya
tinggi. Contohnya: genus Riella
 Tubuhnya mempunyai struktur yang xeromorf, untuk
lumut yang tumbuh pada tempat yang kering.
 Golongan yang tidak mempunyai klorofil, yaitu marga
Crypthallus dan hidup sebagai saprofit.
Cara Berkembang biak
1.
Seksual
Apabila terjadi persatuan antara gamet jantan dan gamet
betina maka akan terjadi sporofit yang akan membentuk
banyak spora.
2.
Aseksual
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Fragmentasi
Pembentukan kuncup eram (gemma)
Pembentukan tunas cabang
Pembentukan umbi (tuber)
Penebalan pada ujung talus
Daya regenerasi
Klasifikasi Hepaticpsioda
 Berdasarkan perbedaan struktur vegetatif dan
stuktur produktifnya, Hepaticopsida dibagi
menjadi 4 bangsa, yaitu:
1. Bangsa Marchantiales
2. Bangsa Sphaerocarpales
3. Bangsa Yungermanniales
4. Bangsa Calobryales
1. Bangsa Marchantiales
Ciri-cirinya:
Gametofitnya berupa talus sederhana,
bentuknya seperti pita bercabang menggarpu,
tumbuh mendatar, melekat pada alas dengan
rhizoid.
Gametangium letaknya tenggelam di dalam
talus.
Sporofit ada yang hanya terdiri atas kapsul saja
dan ada yang terdiri atas kaki, seta dan kapsul.
Dinding kapsul hanya terdiri atas satu lapis sel.
1. Bangsa Marchantiales
Dalam pertumbuhannya, Marchantia
mengalami dua fase, yaitu fase gametofit dan
fase sporofit.
Lembaran daun bercabang-cabang,
ditengahnya ada “urat daun”.
Permukaan atas lebih hijau dibanding dengan
permukaan bawahnya.
Epidermis daunnya mengandung klorofil.
1. Bangsa Marchantiales
Klasifikasinya
Suku Ricciaceae
Suku Corsiniaceae
Suku Targioniaceae
Suku Marchantiaceae
Suku Monocleaceae
Suku Monocarpaceae
1. Bangsa Marchantiales
 Suku Ricciaceae
Merupakan bangsa Marchantiales yang paling
sederhana adalah suku Ricciaceae dengan ciriciri:
 Sporofit hanya terdiri atas bagian kapsul saja dan
terdapat di dalam jaringan talus.
 Tidak ada pelepasan spora, maka hanya dapat
tersebar setelah jaringan sekelilingnya rusak.
 Jaringan penyusun talus (gametofit) dibedakan atas
bagian dorsal dan ventral.
 Arkespora hanya membentuk spora saja, jadi tidak
ada elatera.
1. Bangsa Marchantiales
Suku ini memuat 3 marga, yaitu:
- Tesselina
- Ricciocarpus
- Riccia
Dari ke tiga marga tersebut, marga yang
paling besar yaitu Riccia.
1. Bangsa Marchantiales
 Suku Marchantiaceae
Suku ini lebih maju tingkat perkembangnnya daripada
Ricciaceae. Suku ini mempunyai ciri-ciri, yaitu:
 Pada gametangiumnya yang terdapat pada suatu penyangga
atau gametangiofor, sporofitnya terdiri atas bagian kaki, seta,
dan kapsul. Sel-sel arkhespora kecuali membentuk spora
juga elatera.
 Gametofit berupa talus berbentuk seperti pita, agak tebal,
berdaging, bercabang menggarpu dan mempunyai suatu
rusuk tengah yang tidak begitu jelas menonjol.
 Mempunyai pendukung gametangium, yaitu gametangium
jantan (anteridiofor) dan gametangium betina (arkegoniofor).
1. Bangsa Marchantiales
Anteridiofor menyerupai suatu tangkai dengan
ujung seperti cakram yang betoreh. Pada sisi
atas cakram terdapat ruang-ruang berbentuk
botol yang berisi anterimidium dan bermuara
pada permukaan atas dengan sebuah lubang
kecil.
Arkegoniofor berakhir dengan suatu badan
berbentuk bintang. Segi-segi bintang biasanya
berjumlah 9, tepinya melipat ke bawah.
Pembuahan berlangsung dalam cuaca hujan,
maka cairan yang mengandung spermatozoid
terlempar dari anteridiofor ke arkegoniofor.
Bangsa Marchantiales
(contohnya)
2. Bangsa Yungermanniales
Ciri-cirinya:
Gametofit yang masih sederhana,
Talus berbentuk pita, sempit dan bercabang
menggarpu, ada pula yang rusuk tengah
talusnya telah memberi kesan seperti batang
dengan bagian talus ke samping menyerupai
daun.
Gametofit yang lebih maju mempunyai batang
yang bercabang dan daun yang tumbuh
dorsivental.
Tidak didapatkan mulut kulit.
2. Bangsa Yungermanniales
Ciri-cirinya:
Perkebangan Yungermanniales yang tubuhnya
berupa talus sederhana diliputi oleh involukrum,
sedang yang tubuhnya menyerupai batang
dengan daun-daun, arkegoniumnya dikelilingi
oleh daun-daun periketium atau periatium bila
tepinya saling berlkatan. Anteridium juga
dikelilingi oleh daun-daun, namanya
perigonium.
2. Bangsa Yungermanniales
 Berdasarkan duduknya sporogonium,
Yungermanniales dibedakan atas 2 anak
bangsa, yaitu:
1. Metzgerinae (Anacrogynae)
2. Yungermanninae (Acrogynae)
2. Bangsa Yungermanniales
2.1 Metzgerinae (Anacrogynae)
 Talusnya masih sederhana, bentuknya seperti pita
dan dorsiventral. Sporofit terletak di sisi dorsal dari
talus dan diliputi oleh involukrum. Anak bangsa ini
memuat 7 suku, yaitu:
Riccardiaceae
Suku Pelliaceae
Suku Teubiaceae
Suku Fossombroiaceae
Suku Blasiaceae
Suku Pallaviciniaceae
Suku Metzgeriaceae
1. Suku
2.
3.
4.
5.
6.
7.
2. Bangsa Yungermanniales
 Suku Pelliaceae
Mempunyai ciri- ciri, yaitu:
Gametofit merupakan talus yang sederhana,
dorsiventral, bercabang menggarpu, mempunyai
rusuk tengah.
Jaringan yang menyusun talus terdiri dari sel-sel
parenkimatis, tidak ada diferensiasi jaringan.
Sporofit terdiri dari kaki, seta, dan kapsul.
Sel-sel epidermis atas mengandung banyak
kloroplas ,tetapi sel-sel dibawah rusuk tengah tidak
mengandung kloroplas.
2. Bangsa Yungermanniales
Anggota marga ini ada yang homotalik dan
ada yang heterotalik.Contoh:
• Pellia ephylla homotalik, menyerupai
Marchantia hidup diatas tanah-tanah yang
basah.
• Pellia calycina heterotalik, sporofitnya
mempunyai setan yang panjang.
2. Bangsa Yungermanniales
2.2 Yungermanninae (Acrogynae)
 Talusnya sudah menyerupai batang dengan daundaun.
 Daun-daunnya tersusun dalam 3 deretan yaitu 2
deretan daun samping (daun lateral) dan satu deretan
daun ventral (amfigastrium)
 Rizoid tumbuh dari permukaan bawah daun ventral.
 Anak bangsa ini terdiri dari 17 suku, diantaranya yang
terkenal adalah suku Porellaceae atau
Madotheacaceae.
2. Bangsa Yungermanniales
 Marga
Porella
Mempunyai ciri-ciri, diantaranya:
 Heterotalik
 Gametofit jantan biasanya lebih kecil dari pada
gametofit betina.
 Gametangium terdapat pada cabang-cabang lateral
yang pendek.
 Sporogonium terletak pada ujung cabang dan dilindungi
oleh kaliptra, involukrum, dan periantrium.
 Pada lumut ini elatera pendek dan tidak ada elaterofor.
2. Bangsa Yungermanniales
(contohnya)
2. Bangsa Yungermanniales
(contohnya)
Hatur Nuhun
Wassalam