PEMAPARAN LKMA DI MITRA HOTEL BANDUNG2x

Download Report

Transcript PEMAPARAN LKMA DI MITRA HOTEL BANDUNG2x

PENGELOLAAN LKM-A
Pemerintah Provinsi Jawa Barat
Dinas Pertanian Tanaman Pangan
JL Surapati No.71 Bandung
2014
IMPLEMENTASI PROGRAM PUAP
1. PUAP merupakan bagian dari Program Nasional
Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM-Mandiri).
2. PUAP (Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan)
merupakan program pemberdayaan petani
miskin yang tidak bisa akses untuk mendapatkan
pembiayaan kepada Lembaga Keuangan.
3. PUAP,merupakan program pemberdayaan bukan
Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan Dana BLM PUAP
adalah dana stimulus penguatan modal bagi
Gapoktan untuk membiayai usaha tani anggota;
2
Lanjutan …
4.
5.
PUAP dirancang untuk merubah petani subsistem tradisional
menjadi petani petani modern yang berwawasan
agribisnis.
Gapoktan PUAP menumbuh kembangkan Unit Usaha Otonom
antara lain Unit Usaha Simpan Pinjam menjadi Unit Usaha
Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis (LKM-A).
TUJUAN PENYALURAN
DANA BLM-PUAP
1. Penyaluran dana PUAP dengan tujuan untuk
mengembangkan kelembagaan keuangan
mikro melalui tahapan pengembangan unit
usaha otonom dan unit usaha simpan pinjam.
2. Untuk mewujudkan unit usaha tersebut
diperlukan
pembinaan
yang
berkelanjutan
terhadap program PUAP melalui Lembaga
Keuangan Mikro Agribisnis (LKM-A).
TAHAPAN PROSES PEMBINAAN PUAP
LKM-A
USAHA
SIMPAN PINJAM
KEGIATAN USAHA EKONOMI
PRODUKTIF
TAHUN
KESATU
TAHUN
KEDUA
TAHUN
KETIGA
A. TAHUN PERTAMA
PEMANFAATAN DANA BLM-PUAP
UNTUK KEGIATAN EKONOMI PRODUKTIF
bahwa BLM PUAP bukan
1.
Sosialisasi ke Gapoktan
2.
3.
BLM PUAP adalah modal dasar untuk membiayai usaha
produktif yang harus berkembang dan dikelola oleh
Gapoktan PUAP.
Pemanfaatan dana BLM-PUAP harus sesuai dengan
4.
Petani
5.
Bantuan Langsung Tunai (BLT).
Rencana Usaha Bersama (RUB).
memanfaatkan dana PUAP harus
mengembalikan pinjaman tersebut ditambah dengan
“Jasa atau Bagi Hasil” ;
unit usaha.
Pemberian peran kepada kepala desa/lurah untuk
yang
melakukan pengawasan.
B. TAHUN KEDUA
PEMBENTUKAN UNIT USAHA SIMPAN PINJAM
1.
Penyusunan Petunjuk Teknis (Juknis) Usaha Simpan
2.
3.
4.
Pelatihan bagi pengurus Gapoktan untuk
menumbuhkan Usaha Simpan Pinjam;
Uji Coba Usaha Simpan Pinjam di desa PUAP;
Supervisi dan Pembinaan terhadap pengurus
5.
Fasilitasi penyusunan AD/ART Gapoktan
Pinjam;
Gapoktan dalam pelaksanaan Usaha Simpan Pinjam;
C. TAHUN KETIGA
PEMBENTUKAN LKM-A
1. Penyusunan
Petunjuk
Teknis
atau
Pedoman
Penumbuhan LKM-A;
2. Pelatihan dan Magang pengurus Gapoktan untuk
menumbuhkan LKM-A;
3. Fasilitasi pengurusan ijin usaha (pembentukan) LKM-A;
4. Uji Coba transformasi Usaha Simpan Pinjam menjadi
LKM-A;
5. Supervisi dan Pembinaan dalam pelaksanaan LKM-A;
6. Fasilitasi LKM-A dengan Bank Pertanian/ Bank Umum
(linkage program) dll.
PENGELOLAAN LKM-A
PEMISAHAN PENGURUS GAPOKTAN
DAN PENGELOLA LKM-A
 LKM-A yang berasal dari Gapoktan PUAP, “Pengurus dan
Pengelola” yang sehat harus terpisah.
 Pengurus mempunyai tugas dan fungsi untuk merumuskan
kebijakan
organisasi,
pengawasan,
melaporkan
perkembangan dan kemajuan organisasi kepada anggota.
 Pengelola merupakan organik pelaksana operasional
bisnis keuangan dari organisasi LKM-A.
Tugas dan Fungsi Pengurus
Gapoktan PUAP
1. Mengangkat dan memberhentikan Pengelola
LKM-A (Manager & Staf)
2. Mengidentifikasi potensi desa
3. Membuat Kebijakan-kebijakan tentang
pengelolaan sumber dan penyaluran dana
4. Persetujuan pinjaman dengan batas tertentu
5. Tidak mengelola langsung dana PUAP
6. Mengawasi operasional Unit Usaha LKM-A
Tugas dan Fungsi Pengelola LKM-A
1. Melaksanakan kebijakan dari Pengurus
Gapoktan
2. Mengelola simpanan dan pinjaman anggota
3. Mengembangkan LKM-A
4. Mencari peluang usaha
5. Membuat laporan keuangan LKM-A
6. Membuat laporan kinerja LKM-A
7. Bertanggungjawab kepada Pengurus
BADAN HUKUM LKM
(Pasca pengesahan UU LKM)
● Berdasarkan UU No. 1 Tahun 2013 tentang LKM,
Payung Hukum LKM dalam bentuk :
1. Koperasi Simpan Pinjam; atau
2. Perseroan Terbatas (PT).
(Berlaku efektif per 1 Januari 2015)
PERSYARATAN MINIMAL LKM-A GAPOKTAN PUAP
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Memiliki Kantor (sewa, pinjam, dll) dan kelengkapan, anatara lain papan
nama LKM-A, stempel LKM-A
Pengelola LKM-A terpisah dari pengurus Gapoktan yang disertai dengan
struktur/bagan organisasi LKM-A
Mempunyai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta
peraturan organisasi LKM-A
Mempunyai pembukuan tersendiri (Akuntansi), mempunyai blangko/slip
Pengelola LKM-A terpisah dari pengurus Gapoktan termasuk
pembukuan, laporannya dan bergerak dibidang agribisnis
Mempunyai anggota yang terdaftar, dan sesuai persyaratan yang
ditentukan LKM-A
Memiliki modal awal dari dana BLM-PUAP dan modal dari anggota
Mempunyai badan hukum koperasi simpan pinjam (KSP) dengan jenis
kegiatan dibidang agribisnis (paling lambat Januari 2015)
Mempunyai ijin usaha simpan pinjam dengan jenis kegiatan dibidang
agribisnis (paling lambat Januari 2015)
PERSYARATAN LKM-A YANG TELAH BERKEMBANG
Telah mempunyai kantor sendiri (sewa atau milik sendiri) dan
sarana prasarana kantor telah memadai
2. Kantor buka tiap hari kerja (senin sampai Jum’at) dan jam
kerja dibuat dan diumumkan secara tertulis sehingga dapat
dibaca oleh anggota/nasabah
3. Pengelola simpan pinjam telah dilatih tentang penghimpunan
dana dari anggota/masayarakat, dan pengelola bidang
pembiayaan telah dilatih tentang analisa kredit
4. Pembagian kerja masing-masing pelaksana/pengelola sudah
jelas yang disertai dengan tugas pokok dan fungsi masingmasing pengelola
5. LKM-A telah menghimpun dana masyarakat dan telah
bermitra untuk mendapatkan tambahan modal dari Lembaga
Keuangan Bank /Non Bank
1.
LANJUTAN
1.
2.
3.
4.
5.
Surat perjanjian kredit telah dilakukan sendiri dengan
ketentuan/aturan hukum
Aturan tentang simpan pinjam dan pembiayaan dibuat
acara tertulis
Laporan keuangan telah di susun sesuai dengan prinsip
Akuntansi dan laporan disampaikan kepada instansi yang
terkait
LKM-A telah mempunyai badan hukum yang resmi
Untuk LKM-A yang badan hukumnya menggunakan
KOPERASI (KSU/KPS) telah melakukan rapat anggota
secara rutin
PEMBINAAN BERKELANJUTAN PUAP
PEMBINAAN KELEMBAGAAN
BLM PUAP
UNIT
USAHA
OTONOMI
GAPOKTAN
UNIT
USAHA
SIMPAN
PINJAM
POKTAN
ANGGOTA
USAHA TANI
PRODUKTIF
BANK/ Non
Bank
(Lingkage)
LKM-A
KKP-E, KUR,
KPEN-RP,
KUPS,DLL
LANGKAH SUKSES PENGELOLAAN DANA BLM PUAP
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Dukungan Kebijakan seluruh stakeholder PUAP (Tim
Pembina, Tim Teknis PUAP bersama PMT) yang tepat &
terorientasi pengamanan Dana BLM;
Dukungan stakeholder lain yang terkait;
SDM Pengelola Keuangan yang terlatih dan Amanah;
Sarana dan Prasarana penunjang Gapoktan PUAP dan
Unit Usaha LKM-A
Kantor yang strategis & representatif;
Peranan Pihak ke 3 atau mitra Gapoktan.
PRINSIP LKM-A GAPOKTAN PUAP
1.
Prinsip KEWASPADAAN, Modal kewaspadaan LKM-A
Gapoktan haruslah bersumber dari anggotanya sendiri,berupa :
 Simpanan Pokok Khusus, semacam ‘saham” yang dihimpun dari para
pendiri perwakilan kelompok tani dan perorangan petani/masayarakat
setempat
 Simpanan Pokok, Simpanan Wajib dan selain itu KLM-A dapat membuka
berbagai jenis tabungan (Simpanan Sukarela)
2. Prinsip KEHATI-HATIAN, Setiap pemberian pembiayaan
harus melalui analisis pembiayaan dan/atau kelayakan usaha,
persetujuan bersama Komite pembiayaan, dan adanya jaminan
barang (fidusia), namun pertimbangan yang terbaik tetap atas
watak/karakter peminjam sendiri.
LANGKAH MEMPERKUAT UNIT LKM-A
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Penataan Organisasi menjadi lebih baik (Pengurus –
pengelola/Manager)
Pembentukan Badan Hukum
Meningkatkan dana keswadayaan Anggota (Simpanan
Wajib,sukarela, saham, dll) sesuai SOP penghimpunan
dana.
Penataan kantor yang layak sebagai Lembaga Keuangan
Mikro Agribisnis.
Laporan & Akuntansi keuangan sesuai standar
(penggunaan software khusus jika memungkinkan).
Linkages program dengan lembaga keuangan lain.