Akuntansi Biaya Pertemuan 9a

Download Report

Transcript Akuntansi Biaya Pertemuan 9a

Kalkulasi Biaya Proses
:
Laporan Biaya
Produksi
PERKULIAHAN XII
Illustrating Process Costing
Direct Materials, Direct Labor
Indirect Manufacturing Costs
Department
A
Finished Goods
Department
B
Cost of Goods Sold
PROSES COSTING
(HARGA POKOK PROSES)
Harga Pokok Proses adalah:
Metode perhitungan harga
pokok yang didasarkan kepada
pengumpulan biaya-biaya
produksi dalam suatu priode
tertentu (satu bulan, atau
semester dll), dibagi dengan
jumlah unit produksi periode
yang bersangkutan.
Process Costing
Process Costing is a system for
measuring & reporting the cost of
manufactured products that are
produced in continuous flow
production processes.
Chemicals
Petroleum products
Plastic
Food products
Ciri-ciri metode harga pokok Proses
1.
Laporan harga pokok produksi dipakai untuk mengumpulkan,
mengolongkan dan menghitung biaya produksi baik total maupun
persatuan
2.
Biaya-biaya produksi dicatat dalam perkiraan “Barang dalam
Prosess”
3.
Untuk menentukan harga pokok per satuan produksi adalah:
Total Biaya Produksi Periode Tertentu
Total satuan Produksi periode yang bersangkutan
4.
Harga pokok barang jadi suatu departemen produksi merupakan
tambahan harga pokok bagi depatemen produksi yang
bersangkutan sampai dengan barang jadi.
Ciri-ciri perusahaan yang
memakai harga pokok proses
a.
Proses produksi berlangsung
kontinyu (terus menerus)
b.
Produk yang dihasilkan bersifat
produk standar (homogen)
c.
Tujuan produksi adalah untuk
persediaan.
Prosedur Harga Pokok Proses
1.
Perhitungan biaya-biaya poduksi dilakukan dalam
setiap Departemen produksi
2.
Penentuan harga pokok produksi per satuan
dilakukan tiap Departemen produksi
3.
Harga pokok per satuan Deparemen produksi di
transfer ke Departemen berikutnya s.d barang jadi.
4.
Tiap-tiap Departemen produksi selalu ditentukan
harga pokok barang dalam proses setiap akhir
periode.
Pengumpulan Biaya Pada
Metode Proses
Proses Produksi
Dept 1
BBB
BTKL
BOP
Dept 2
HPP
Dept 3
Persediaan
Produk
Jadi
ARUS FISIK PRODUK PADA
MANUFAKTUR
Bahan Baku
Tenaga Kerja
PRODUK
JADI
Overhead
ARUS BIAYA PERUSAHAAN
MANUFAKTUR
Bahan Baku
Bahan tdk
Langsung
Bahan Baku
Langsung
BOP
Tenaga
Kerja tdk
Langsung
Tenaga Kerja
Barang
dlm Proses
(BDP)
Tenaga Kerja
Langsung
Produk
Jadi
HPP
ALIRAN BIAYA PADA MANUFAKTUR
Persediaan Bahan
XX
XX
BDP
XX
XX
XX
HPP
B O P db
XX
XX
XX
X
XX
Rate
Gaji & Upah
XX
XX
B O P ses
XX
XX
XX
XX
Persediaan
Produk Jadi
XX
XX
X
Physical Flow of Production
BB TK BOP
Departmen 1
BDP-Dep1
BB xx
XXX
TK  xx
BOP  xx
TK BOP
Departmen 2
Persediaan
BDP-Dep2
Persd Prod
Jadi
XXX
TK xx
BOP xx
XXX
XXX
ALIRAN PRODUKSI SECARA FISIK
Suatu produk dapat berpindah di pabrik (dari
departemen ke departemen lainnya) dengan
3 cara sebagai berikut :
1.
Berurutan (Sequential Product Flow)
2.
Paralel (Parallel Product Flow)
3.
Selektif (Selective Product Flow)
Aliran Produk Berurutan:
Barang Dalam Proses
Departemen Pemotongan
Barang Dalam Proses
Departemen Perakitan
Barang Dalam Proses
Departemen Pengepakan
Barang Jadi
Bahan Baku
Tenaga Kerja
FOH
Tenaga kerja
FOH
Bahan baku
Tenaga kerja
FOH
Aliran Produk Paralel
Barang Dalam Proses
Departemen Pemotongan
Barang Dalam Proses
Departemen Pengamplasan
Barang Dalam Proses
Departemen Perakitan
Dept Pengecetan
Bahan Baku
Tenaga Kerja
FOH
Barang Jadi
Tenaga kerja
FOH
Barang dalam Proses
Departemen Peleburan
Barang dalam Proses
Departemen Percetakan
Bahan baku
Tenaga kerja
FOH
Bahan baku
Tenaga kerja
FOH
Bahan baku
Tenaga kerja
FOH
Bahan baku
Tenaga kerja
FOH
Aliran Produk Selektif
Barang dalam Proses
Departemen Penjagalan
Bahan baku
Tenaga kerja
FOH
Barang dalam Proses
Departemen Peleburan
Tenaga Kerja
FOH
Barang dalam Proses
Departemen Penggilingan
Tenaga kerja
FOH
Barang dalam proses
Departemen Pengepakan
Barang Jadi
Bahan baku
Tenaga kerja
FOH
LAPORAN BIAYA PRODUKSI
Dalam perhitungan biaya berdasarkan proses, semua
biaya yang dapat dibebankan ke deparmen diikhtisarkan
dalam laporan biaya produksi departemen.
Laporan biaya produksi adalah :
kertas kerja yang menampilkan jumlah biaya yang
diakumulasikan dan dibebankan ke produksi selama satu
bulan atau periode lain. Laporan tersebut juga merupakan
sumber informasi untuk menyiapkan ayat jurnal ikhtisar untuk
mencatat biaya unit yang ditransfer dari satu departemen
produksi ke departemen produksi lain dan akhirnya ke
persediaan barang jadi.
Bentuk Laporan Biaya Produksi
Laporan biaya produksi untuk satu departemen dapat memiliki banyak bentuk
atau format, tetapi sebaiknya laporan tersebut menunjukkan:
1. Biaya total dan biaya per unit dari pekerjaan yang diterima dari satu atau
beberapa departemen.
2. Biaya total dan biaya per unit dari bahan baku, tanaga kerja, dan overhead pabrik
yang ditambahkan oleh departemen tersebut.
3. Biaya dari persediaan barang dalam proses awal dan akhir.
4. Biaya yang ditransfer ke departemen berikutnya atau ke persediaan barang jadi.
Bagian biaya dari laporan tersebut biasanya dibagi menjadi dua bagian:
Satu bagian menujukkan total biaya yang harus dipetanggungjawabkan
oleh departemen yang besangkutan,
bagian berikutnya menunjukkan disposisi dari biaya tersebut.
Total biaya yang dilaporkan di bagian pertama harus sama dengan total
biaya yang dilaporkan di bagian dua. Laporan biaya produksi juga dapat
memasukkan skedul kuantitas, yang menunjukkan total jumlah unit
produksi yang harus dipertanggungjawabkan oleh suatu departemen dan
disposisi dari unit-unit tersebut.
Informasi dalam skedul kuantitas digunakan untuk menentukan jumlah
unit produksi ekuivalen untuk setiap elemen biaya, yang kemudian
digunakan untuk menentukan biaya per unit depatemental.
Five Steps in Process Costing
Step 1: Summarize the flow of physical units of
output.
Step 2: Compute output in terms of equivalent units.
Step 3: Compute equivalent unit costs.
Step 4: Summarize total costs to account for.
Step 5: Assign total costs to units completed and to
units in ending work in process inventory.
LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI
(Cost of Production Report)
1. Data Produksi:
Di dalam bagian ini dilaporkan jumlah (kuantitas)
proses, serta hasilnya sebagai berikut:
Persedian barang dalam proses awal
Dimasukkan dalam proses
Jumlah produksi selesai (ditransfer)
xxxx
Persediaan barang dalam proses akhir xxxx
produksi yang di
xxxx unit
xxxx unit +
unit
unit +
xxxx unit
Data Biaya:
Di dalam ini dilaporkan: Jenis biaya, total dan biaya tiap satuan, baik
untuk tiap jenis maupun total, dalam bentuk sebagai berikut:
Jenis biaya
Biaya Total
Biaya persatuan
Biaya bahan baku
Rp xxx
Rp x
Biaya tenaga kerja
Rp xxx
Rp x
Biaya overhead
Rp xxx
Rp x
Total
Rp xxx
Rp x
Biaya per unit satuan dihitung berdasarkan : Total biaya dibagi dengan
total barang jadi berdasarkan satuan (unit) ekuivalen.
2. Perhitungan biaya:
Di dalam bagian ini dilaporkan perhitungan harga pokok produksi
selesai dan barang dalam proses akhir sebagai berikut:
Harga pokok barang jadi … unit @ Rp x
= Rp xxxx
Harga pokok barang dalam proses:
Biaya bahan baku
Rp x
Biaya tenaga kerja
Rp x
Biaya overhead
Rp x +/+
Rp xxxx .
Jumlah biaya produksi
Rp xxxx .
Harga Pokok Proses - Tidak Terdapat BDP Awal
Langkah 1: Kumpulkan data
Contoh:
Data bulan pertama
Tidak terdapat BDP pada awal bulan.
60,000 unit bahan baku
40,000 units output selesai selama bulan pertama
20,000 units BDP, tingkat penyelesaian 40%
Total biaya bahan baku, tenaga kerja dan BOP: £120,000
Harga Pokok Proses - Tidak Terdapat BDP Awal
Tahap 2: Siapkan Laporan Arus Phisik dan Hitung
equivalent units
A ru s P h isik (u n it)
E q u iv a le n t u n its o f
o u tp u t
In p u t:
U n it Y an g D ip ro d u ksi
T o tal
6 0 ,0 00
6 0 ,0 00
O u tp u t:
U n it se lesai
B D P A kh ir (4 0 % )
4 0 ,0 00
2 0 ,0 00
4 0 ,0 00
8 ,0 0 0
T o tal e q u ivale n t u n its
6 0 ,0 00
4 8 ,0 00
Harga Pokok Proses - Tidak Terdapat BDP Awal
Tahap 3: Hitung total costs
B D P A w al
B iaya b u lan b e rjalan
T otal B iaya
£
N on e
1 2 0 ,00 0
1 2 0 ,00 0
Tahap 4: Kalkulasi cost per equivalent unit
Cost per equivalent unit = (£120,000/48,000) = £2.50
Harga Pokok Proses - Tidak Terdapat BDP Awal
Tahap 5: Alokasi biaya pada Produk Jadi dan BDP
P rod u k Jad i
B D P akh ir
T otal B iaya
4 0 ,0 00 * £ 2 .5 0
8 ,0 0 0 * £ 2 .5 0
£
1 0 0 ,00 0
2 0 ,0 0 0
1 2 0 ,00 0
Physical Units (Step 1)
Physical units
Flow of Production
Work in process, beginning
Started during current period
To account for
Completed and transferred out
during current period
Work in process, ending (100%/20%)
Accounted for
0
35,000
35,000
30,000
5,000
35,000
Compute Equivalent Units
(Step 2)
Equivalent units
Direct
Conversion
Flow of Production Materials
Costs
Completed and
transferred out
30,000
30,000
Work in process,
ending
5,000 (100%) 1,000 (20%)
Current period work 35,000
31,000
Compute Equivalent Unit Costs
(Step 3)
Total production costs are $146,050.
Equivalent units
Cost per equivalent unit
Direct Conversion
Materials
Costs
$84,050 $62,000
35,000
31,000
$2.4014
$2.00
Summarize and Assign Total
Costs (Steps 4 and 5)
Step 4: Total costs to account for: $146,050
Step 5: Assign total costs:
Completed and transferred out
30,000 × $4.4014
$132,043
Work in process, ending (5,000 units)
Direct materials 5,000 × $2.4014
12,007
Conversion costs 1,000 × $2.00
2,000
Total
$146,050
Journal Entries Example
Assume that Omaha, Inc. has two processing
departments – Assembly and Finishing.
Omaha, Inc., purchases direct materials as needed.
What is the journal entry for materials?
Work in Process, Assembly
84,050
Accounts Payable Control
84,050
To record direct materials purchased and used
Journal Entries Example
What is the journal entry for conversion costs?
Work in Process, Assembly
62,000
Various accounts
62,000
To record Assembly Department conversion costs
What is the journal entry to transfer completed
goods from Assembly to Finishing?
Journal Entries Example
Work in Process, Finishing
132,043
Work in Process, Assembly
132,043
To record cost of goods completed and transferred
from Assembly to Finishing during the period
Flow of Costs Example
Accounts Payable
84,050
Various Accounts
62,000
WIP Assembly
84,050 132,043
62,000
14,007
WIP Finishing
132,043
Harga Pokok Proses - Bila Terdapat BDP
Awal
Ketika terdapat BDP Awal, the penentuan
equivalent units (EU) menjadi lebih rumit.
Masalah yang harus dijawab:
Unit mana yang lebih dahulu
diselesaikan?
(Jawaban atas pertanyaan ini akan
mempengaruhi Total EU.)