Faham MA`had Muhammadiyah.

Download Report

Transcript Faham MA`had Muhammadiyah.

ِ
ِ َِِْ ْ‫ضل النِّع ِام ب ْع َد ْا‬
َّ ِِ
َ
‫ان ََ ْاْ ِِ ْْاَِم‬
‫ف‬
‫أ‬
‫ن‬
‫م‬
ْ
َ َ َ َ ْ ‫ان‬
َْ
ِ َ ِ‫ص ْد ُق النِّ يَّة‬
ِ
ِ‫َّص رُّو‬
‫ت‬
‫ال‬
‫ة‬
‫ح‬
‫ص‬
َّ
ُ
َ
َ
PAHAM ISLAM DALAM
MUHAMMADIYAH
By: Ahmad Sujino
IDENTITAS MUH.
• Gerakan Islam
• Gerakan Dakwah
• Gerakan Tajdid
• Sasaran
:al-Qur’an dan alSunnah al-Maqbullah
:DIAMNM
:Pemurnian dan
Pembaharuan
:Masyarakat Luas
(Dakwah dan Ijabah)
PAHAM ISLAM DALAM MUH.


Niat yang lurus dan Pemahaman yang benar terhadap
ajaran Islam sangat penting sebagai landasan amal
dan gerakan dalam Muhammadiyah
Jangan sampai warga, apalagi karyawan, guru,
pimpinan amal usaha dan pimpinan Muhammadiyah
tidak faham, setengah faham, atau tidak mau faham
tentang ajaran Islam yang difahami Muhammadiyah.
‫‪SUMBER AJARAN ISLAM‬‬
‫‪KeIslaman seseorang dinyatakan benar, manakala sumbernya benar.‬‬
‫‪Sumber kebenaran dalam Islam hanya ada pada al-Qur’an dan al-Sunnah Al‬‬‫‪Maqbullah‬‬
‫‪‬‬
‫•‬
‫•‬
‫•‬
‫اتبعوا ما أنزل اليكم من ربكم (أألعرف‪)3:‬‬
‫ِ‬
‫تَرْك ِ‬
‫ِ‬
‫ِِ‬
‫ِ‬
‫ب اهللِ َو ُسنَّةَ َر ُس ْولِِه (مالك)‬
‫َ ُ‬
‫ت فْي ُك ْم أ َْمَريْ ِن ا ْن ََتَ َّس ْكتُ ْم ِب َما لَ ْن تَضل أَبَداً كتاَ َ‬
‫ٍ‬
‫ِ‬
‫ِ‬
‫ِ‬
‫ِ‬
‫ِ‬
‫ِ‬
‫صلَّى اهللُ َعلَْيه َو َسلَّ َم ﴿ مسلم ‪﴾867:‬‬
‫أ ََّما بَ ْع ُد فَإ َّن َخْي َر ْ‬
‫اب اللَّه َو َخْي ُر ا ْْلَُدى ُه َدى ُُمَ َّمد َ‬
‫اْلَديث كتَ ُ‬
‫اْللَ َف ِاء الْمْ ِدي َني َّ ِ ِ‬
‫ِ‬
‫فَِإنَّه من يعِش ِمْن ُكم ب ع ِدي فَسي رى ِ ِ‬
‫ين‬
‫اخت ََلفًا َكث ًيا فَ َعلَْي ُك ْم بِ ُسن َِِّت َو ُسنَّة ُْ‬
‫َََ ْ‬
‫َْ َ‬
‫ُ َ ْ َ ْ ْ َْ‬
‫الرادد َ‬
‫ِ‬
‫ِ‬
‫ِ‬
‫ََتَ َّس ُكوا ِِبَا َو َعضوا َعلَْي َْا بالن ََّواجذ ﴿ أبو داود‪ ,4607:‬ترميذى‪,2676:‬ابن ماجة‪﴾44:‬‬
‫‪Melalui dua sumber kebenaran, Islam adalah din yang telah sempurna dan‬‬
‫‪lengkap, yang tidak memerlukan sedikitpun tambahan dan‬‬
‫‪pengurangan. ِِ ِAjarannya mencakup semua aspek kehidupan, yaitu: aspek‬‬
‫‪Aqidah, Ibadah,‬‬
‫‪dan muamalah‬‬
‫•‬
‫•‬
‫•‬
‫•‬
‫•‬
‫‪‬‬
‫‪‬‬
‫‪‬‬
‫االءسَلم ديناً ﴿ املائدة‪﴾ 3:‬‬
‫ت لكم‬
‫ورضي ُ‬
‫اَتم ُ‬
‫اليوم اكم ْل ُ‬
‫ت عليكم نعمِت ْ‬
‫َ‬
‫َ‬
‫ت لكم دينَكم و ْ‬
‫ِ‬
‫زعم أن ُممداً صلى اهلل عليه وسلم خا َن الرسالةَ‪,‬‬
‫من ابْ َ‬
‫تدع ىف الَلءسَلم بدعةً يراها حسنةً فقد َ‬
‫ٍ‬
‫َّ‬
‫وم ديناً﴿‬
‫يكن يومئذ ديناً فَل يكو ُن الي َ‬
‫ألن اهللَ يقول‪ ( :‬اليوم اكملت لكم دينكم ) فما مل ْ‬
‫االعتصام‪﴾1:39‬‬
‫ِ ِ‬
‫ َني لكم ﴿ الطرباىن ‪,2:166‬رسالة البدعة ‪﴾ 10:‬‬
‫ديئ يُ َقرب من اجلنَّة ويُبَاع ُد من النَّار ااال وقد بُ َ‬
‫مابقي ٌ‬
‫كل ٍ‬
‫ديئ حىت اْلَِراءَةِ ﴿مسلم ‪(1:104‬‬
‫عن سلمان قال‪ :‬قال لنا املشركون‪ :‬قد علَّ َمكم نبيكم َّ‬
‫ا‬
Lanjutan:
 Muhammadiyah dalam berpegang teguh terhadap al-Qur’an dan
al-Sunnah al-maqbullah tidak terikat dengan aliran teologis dan
mazdhab fiqh manapun, tetapi pendapat madzhab dapat menjadi
bahan pertimbangan dalam menetapkan hukum sepanjang sesuai
dengan jiwa al-Qur’an dan al-Sunnah. Sebagaimana pernyataan
imam mujtahid
‫ اذا قلت قوال خيالف كتاب اهلل وخرب الرسول اهلل سلعم فاتركوا قويل‬:‫ أبوحنيفة‬
‫ امنا أنا بشر أخطئ وأصيب فانظروا يف رأيي فكل ماوافق الكتاب‬:‫ مالك‬
‫والسنة فخذوه وكل مامل يوافق الكتاب والسنة فاتركوه‬
‫ اذا وجدمت يف كتايب خَلف سنة رسول اهلل صلعم فقولو ا بسنة سنة رسول اهلل صلعم‬:‫ الشافعي‬
‫ودعوا ما قلت‬
POSISI AKAL
DALAM MUHAMMADIYAH
 Ajaran Islam menempatkan akal manusia pada tempat yang
sebaik-baiknya secara porposional, tidak mendewakan dan tidak
merendahkannya atau dengan kata lain akal sebagai alat untuk
mengungkap dan mengetahui kebenaran yang terkandung dalam
sumber kebenaran, dan untuk mengetahui maqoshid yang
tercakup dalam sumber kebenaran (Qs.7:179 dan 31:20)
 Dengan akal, manusia mampu membedakan ajaran Islam yang
bersifat Tsawabit dan Ta’abbudi dengan, Mutaghoyyirot, dan
Ijtihadi.
 Dalam wilayah Tsawabit dan Ta’abudi, Islam memerintahkan akal
untuk tunduk dan mencari hikmah dibalik teks sebuah ajaran,
sedangkan wilayah Mutaghoyyirot atau Ijtihadi akal dituntut untut
mencari kemaslahatan dalam rangka untuk dinamisasi ajaran
Lanjutan:
 Ekspresi pengamalan dan pengalaman agama dalam wilayahTsawabit dan
TA’abudi islam telah mempolakan secara ketat, karena sumber kebenaran
telah menjelaskan norma-normanya secara terang dan terperinci (Exs:
aqidah dan ibadah mahdlah)
 Bila terjadi penyimpangan dalam asfek Aqidah dan Ibadah Mahdlah, maka
pelakunya dapat terjerumus dalam jurang kemungkaran yang paling munkar
yaitu: syirik dan ibadah yang menyesatkan.
 Sebaliknya manifestasi penglaman agama dalam Mutaghoyyirot, dan Ijtihadi
Islam tidak mempolakan secara ketat, maka terbuka ruang tajdid dan ijtihad
yang luas memberikan kerangka yang jelas,tegas dan terang, yaitu: selama
tidak mendatangkan Mudlorot (dloror), tidak merusak (Ifsad), tidak
menjauhkan diri dari Allah (ba’idun Minalloh) dan tidak melanggar aturanaturan Alloh (‘Isyan). (Exs: muamalah duniawiyah),
 Dan bila terjadi penyimpangan dalam asfek ini pelakunya hanya terjerumus
kedalam kemaksiatan.
 Dengan demikian Muhammadiyah berpendirian bahwa pintu Ijtihad
senantiasa terbuka.
KEBERAGAMAN PEMAHAMAN
DAN PELAKSANAAN BERAGAMA DALAM MUHAMMADIYAH
Akar Masalah:

Faktor ahlak, seperti: Su udzan, ambisi terhadap
kepemimpinan, Ashobiyah, ‘Ujub, Egoisme. dll

Faktor Pemikiran, seperti: Latar belakang pendidikan dan
lingkungan, perbedaan manhaj, Sikap eklusif dan inklusif,
perbedaan jumlah sumber bacaan.dll

Faktor kepentingan, seperti; kepentingan ekonomi, politik,
dakwah, kelompok. dll
IKHTITAM




Agar dalam mengaplikasikan ajaran agama tetap dinyatakan benar,
maka warga, terlebih pimpinan dalam semaua tingkatan harus
memahami dahulu metode ijtihad dan pokok-pokok manhaj Tarjih
dan Tajdid Muhammadiyah (ada 16 Point).
Kemudian diikuti dengan memahami prodak majlis Tarjih, berupa
kitab himpunan Putusan tarjih (HPT) dari tahun 1929-2005, Tanya
Jawab Agama (jilid I-V), dan Jurnal Tarjih
Hendaknya senantiasa berinteraksi dengan berbagai media
persyarikatan, seperti: Suara Muhamadiyah, Suara ‘Aisyiyah dan
majalah tabligh
Karena amal usaha sebagai sarana dakwah muhammadiyah, maka
guru, karyawan, dan pimpinan amal usaha adalah dai dan daiyah
Muhammadiyah
REVITALISASI IDEOLOGI MUH
Mengapa Perlu ?
• Minimnya warga Muhammadiyah dalam
berinteraksi dengan al-Qur’an dan memakmurkan
masjid
• Minimnya perhatian dalam mencetak Kader Umat
• Reaktif dalam menanggapi gerakan lain, tetapi
kurang responsif terhadap kebutuhan Kader
• Pimpinan Muhammadiyahd diseluruh lini
persyarikatan kurang dapat menjadi uswah bagi
AMM
• Mudah tertarik pada faham gerakan lain tanpa
memahami Muhammadiyah secara lebih mendalam
• Melemah spirit, militansi, karakter dan visi
gerakan
Lanjutan:
• Berkembangnya konflik dikalangan Muhammadiyah, akibat
terjadinya perbenturan kepentingan, baik yang bersifat
idiologis, politis maupun ekonomis.
• Lemah dalam ikatan atau solidaritas kolektif (seperti:
Ukhwah dan Silaturrahmi)
• Adanya kecendrungan dualisme kepentingan dalam amal
usaha Muhammadiyah, yaitu kepentingan ekonomi dan
politik
• Sebagian anggota mensakralkan hasil pemikiran
Muhammadiyah dan sebagian yang lain tidak faham sama
sekali
• Gejala menurunnya ketaatan dan komitmen pada misi,
pemikiran, kebijakan dan kepentingan Muhammadiyah
• Menjadikan Amal usaha sebagai media mencari kebutuhan
hidup bukan sebagia media dakwah amar ma’ruf nahi
mungkar