Transcript Bahan 5
Dr. Adi Setiawan, M. Sc
POPULASI
SAMPEL
TEKNIK SAMPLING
MENENTUKAN UKURAN SAMPEL
CONTOH MENENTUKAN UKURAN
SAMPEL
CARA MENGAMBIL SAMPEL ANGGOTA
SAMPEL
Populasi : wilayah generalisasi yang
terdiri atas : obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.
Satu orang pun dapat digunakan
sebagai populasi karena satu orang itu
mempunyai berbagai karakteristik
misalnya gaya bicaranya, disiplin
pribadi, hobi, cara bergaul,
kepemimpinannya dan lain-lain.
Misalnya akan melakukan penelitian
tentang kepemimpinan presiden Y
maka kepemimpinan itu merupakan
sampel dari semua karakteristik yang
dimiliki presiden Y.
Sampel : bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut.
Bila populasi besar dan peneliti tidak
mungkin mempelajari semua yang ada
pada populasi misalnya karena
keterbatasan dana dan tenaga dan
waktu maka peneliti dapat
menggunakan sampel yang diambil
dari populasi itu.
Sampel yang diambil dari populasi
harus betul-betul representatif
(mewakili).
Teknik sampling : teknik pengambilan
sampel.
Probability sampling meliputi simple
random, proportionate stratified random,
disproportionate stratified random dan area
random.
Non-probability sampling meliputi
sampling sistematis, sampling kuota,
sampling aksidental, purposive sampling,
sampling jenuh dan snowball sampling.
Probability sampling : teknik
pengambilan sampel yang
menggunakan teori probabilitas dalam
pengambilan sampel.
Simple random sampling : teknik
pengambilan sampel yang memberikan
peluang yang sama bagi setiap
anggota populasi untuk dipilih menjadi
anggota sampel.
Proportionate stratified random
sampling : teknik ini digunakan bila
populasi mempunyai anggota/unsure
yang tidak homogen dan berstrata
secara proporsional.
Disproportionate Stratified Random
Sampling : teknik ini digunakan untuk
menentukan sampel bila populasi
berstrata tetapi kurang proporsional.
Cluster Sampling (Area Sampling)
Digunakan untuk menentukan
sampel bila obyek yang akan diteliti
atau sumber data sangat luas
misalkan penduduk dari suatu
Negara, propinsi atau kabupaten.
Untuk menentukan penduduk mana
yang akan dijadikan sumber data
maka pengambilan sampelnya
berdasarkan daerah populasi yang
telah ditetapkan.
Nonprobability sampling : teknik
pengambilan sampel yang tidak
menggunakan teori probabilitas.
sampling sistematis : teknik
pengambilan sampel berdasarkan
urutan sistematis dari populasi
anggota yang telah diberi nomor urut.
sampling kuota : teknik untuk
menentukan sampel dari populasi yang
mempunyai cirri-ciri tertentu sampai
jumlah kuota yang diinginkan
sampling incidental : teknik
pengambilan sampel berdasarkan
kebetulan yaitu siapa yang secara
kebetulan bertemu dengan peneliti
yang digunakan sebagai sampel
sampling purposif : teknik
pengambilan sampel dengan
pertimbangan tertentu seperti
keahliannya
sampling jenuh : teknik pengambilan
sampel bila semua anggota populasi
digunakan sebagai sampel.
snowball sampling : teknik penentuan
sampel yang mula-mula jumlahnya
kecil kemudian membesar seperti
bola salju yang menggelinding yang
lama-lama menjadi besar.
Ukuran sampel yang tepat digunakan
tergantung pada tingkat ketelitian atau
kesalahan yang dikehendaki.
Rumus untuk menghitung ukuran
sampel dari populasi yang diketahui
jumlahnya N adalah sebagai berikut :
2 N P Q
s 2
d ( N 1) 2 P Q
dengan 2 dengan dk=1, taraf kesalahan
1 %, 5 % , 10 %, P=Q=0,5; d=0,05 dan s
= ukuran sampel
Pada teknik pengambilan sampel random
maka setiap anggota populasi mempunyai
peluang yang sama untuk terpilih menjadi
anggota sampel maka cara pengambilannya
bila nomor satu telah diambil maka perlu
dikembalikan lagi sehingga peluang untuk
setiap nomor untuk terambil akan tetap
sama.