Bab 2 TEKNIK DIGITAL

Download Report

Transcript Bab 2 TEKNIK DIGITAL

TEKNIK DIGITAL
BAB II
Sistem Bilangan dan Sistem Kode
Oleh : Indra Gunawan ST. M.Pd
Apr-15
Bab 2 Teknik Digital
1
Sistem Bilangan
Ada beberapa sistem bilangan
yang digunakan dalam sistem
digital:
–Bilangan Desimal
–Bilangan Biner
–Bilangan Oktal
–Bilangan Heksadesimal
–Bilangan BCD
Apr-15
Bab 2 Teknik Digital
2
Bilangan Desimal
Bilangan Desimal terdiri atas 10 angka
atau lambang,yaitu
D = 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9
Sistem bilangan desimal disebut juga
sistem bilangan basis 10 karena
mempunyai 10 digit
Ciri suatu bilangan desimal adalah
adanya tambahan subskrip des atau 10
di akhir suatu bilangan
Contoh: 357des = 35710 = 357
Apr-15
Bab 2 Teknik Digital
3
Bilangan Bulat Desimal
Representasi bilangan bulat desimal m digit :
(dm-1, … di, … , d1, d0) dengan di  D
Sehingga suatu bilangan desimal m digit akan
mempunyai nilai:
Contoh: Bilangan 357
Digit 3 = 3x100 = 300 (Most Significant Digit, MSD)
Digit 5 = 5x10 = 50
Digit 7 = 7x1 = 7 (Least Significant Digit, LSD)
Jumlah
= 357
Apr-15
Bab 2 Teknik Digital
4
Bilangan Pecahan Desimal
Representasi Bilangan Pecahan Desimal:
(dm-1, … di, … , d1, d0, d-1, ... , dn) dengan di  D
Sehingga suatu bilangan desimal pecahan akan
mempunyai nilai:
m1
N
 di  10i
in
Contoh: Bilangan 245,21
Koma desimal memisahkan pangkat positif dengan pangkat
negatifnya.
Bilangan 245,21 berarti
(2 X 10+2) + (4 X 10+1) + (5 X 100) + (2 X 10-1) + (1 X 10-2)
Apr-15
Bab 2 Teknik Digital
5
Bilangan Biner
Digit bilangan biner disebut binary digit atau bit.
Empat bit dinamakan nibble. Delapan bit dinamakan
byte. Sejumlah bit yang terdiri dari karakter berupa
huruf, angka atau lambang khusus dinamakan word.
Sistem bilangan biner merupakan sistem bilangan
basis dua. Pada sistem bilangan ini hanya dikenal
dua lambang, yaitu:
B = 0, 1.
Ciri suatu bilangan biner adalah adanya tambahan
subskrip bin atau 2 di akhir suatu bilangan
Contoh: 1010011bin = 10100112.
Apr-15
Bab 2 Teknik Digital
6
Bilangan Bulat Biner
Representasi bilangan biner bulat m bit adalah
sebagai berikut,
(bm-1, … bi, … , b1, b0) dengan bi  B
Sehingga suatu bilangan biner m bit akan mempunyai
m1
nilai:
N   bi  2i
i 0
Bit paling kiri dari suatu bilangan biner disebut bit
paling berarti (Most Significant Bit, MSB), sedangkan
bit paling kanan disebut bit paling tidak berarti (Least
Significant Bit, LSB)
Contoh : 101 = 1x22 + 0x21 + 1x20 = 4 + 0 + 1 = 5
Apr-15
Bab 2 Teknik Digital
7
Bilangan Pecahan Biner
Representasi bilangan biner pecahan:
(dm-1, … di, … , d1, d0, d-1, ... , dn) dengan di  B
Sehingga suatu bilangan biner pecahan akan
mempunyai nilai:
m1
N
 bi  2i
in
Contoh :
101,01 = 1x22 + 0x21 + 1x20 + 0x2-1 + 1x2-2
= 4 + 0 + 1 + 0 + 0,25 = 5,25
Apr-15
Bab 2 Teknik Digital
8
Konversi Bilangan Biner Ke
Desimal
Contoh Bilangan Bulat:
1010011 =1 X 26 + 0 X 25 + 1 X 24 + 0 X 23 + 0 X 22 + 1 X 21 + 1 X 20
= 64 + 0 + 16 + 0 + 0 + 2 + 1
= 83des
Contoh Bilangan Pecahan:
111,01 = 1 X 22 + 1 X 21 + 1 X 20 + 0 X 2-1 + 1 X 2-2
= 4 + 2 + 1 + 0 + 0,25
= 7,25des
Apr-15
Bab 2 Teknik Digital
9
Konversi Bilangan Bulat Desimal Ke
Biner
Konversi bilangan bulat desimal ke biner dilakukan dengan
membagi secara berulang-ulang suatu bilangan desimal
dengan 2. Sisa setiap pembagian merupakan bit yang
didapat
Contoh: Konversi 625des ke biner
625 / 2 = 312
sisa
1 (LSB)
312 / 2 = 156
0
156 / 2 = 78
0
78 / 2 = 39
0
39 / 2 = 19
1
19 / 2 = 9
1
9/2 =4
1
4/2 =2
0
2/2 =1
0
1/2 =0
1 (MSB)
Jadi 625des = 1001110001bin
Apr-15
Bab 2 Teknik Digital
10
Konversi Bilangan Pecahan Desimal Ke
Biner
Caranya : Kalikan suatu bilangan desimal pecahan
dengan 2. Bagian pecahan dari hasil perkalian ini
dikalikan dengan 2. Langkah ini diulang hingga
didapat hasil akhir 0. Bagian bulat dari setiap hasil
perkalian merupakan bit yang didapat
Contoh: Konversi 0,75 des ke Biner
0,75 X 2 = 1,50 sisa 1 (MSB)
0,50 X 2 = 1,00
1
0X2
= 0,00
0 (LSB)
Jadi 0,75des = 0,110bin
Apr-15
Bab 2 Teknik Digital
11
Bilangan Oktal
Merupakan sistem bilangan basis
delapan. Pada sistem bilangan ini
terdapat delapan lambang, yaitu:
O = 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7.
Ciri sistem bilangan oktal adalah adanya
tambahan subskrip okt atau 8 di akhir
suatu bilangan.
Contoh: 1161okt = 11618.
Apr-15
Bab 2 Teknik Digital
12
Bilangan Bulat Oktal
Representasi suatu bilangan oktal bulat m digit
adalah sebagai berikut,
(om-1, … oi, … , o1, o0) dengan oi  O
Sehingga suatu bilangan oktal bulat m digit
akan mempunyai nilai:
m1
Z

oi  8i
i 0
Apr-15
Bab 2 Teknik Digital
13
Bilangan Pecahan Oktal
Representasi bilangan pecahan oktal :
(om-1, … oi, … , o1, o0, o-1, ... , on) dengan oi  O
Sehingga suatu bilangan oktal pecahan
akan mempunyai nilai:
m1
Z
 oi  8i
in
Apr-15
Bab 2 Teknik Digital
14
Konversi Bilangan Oktal ke
Desimal
Contoh bilangan bulat:
1161okt = 625des
1161okt Berarti :
= 1 X 83 + 1 X 82 + 6 X 81 + 1 X 80
= 512+64+48+1
= 625des
Contoh bilangan pecahan:
13,6okt = 11,75des
13,6okt Berarti :
= 1 X 81 + 3 X 80 + 6 X 8-1
= 8 + 3 + 0,75
= 11,75des
Apr-15
Bab 2 Teknik Digital
15
Konversi Bilangan Desimal ke
Oktal
Contoh Bilangan Bulat :
625des = 1161okt
625 / 8 = 78
sisa 1 (LSB)
78 / 8 = 9
6
9/8 =1
1
1/8 =0
1 (MSB)
Contoh Bilangan Pecahan :
0,1des = 0,063….okt
0,1 X 8 = 0,8
sisa 0 (MSB)
0,8 X 8 = 6,4
6
0,4 X 8 = 3,2
3 (LSB)
Apr-15
Bab 2 Teknik Digital
16
Konversi Bilangan Oktal ke Biner
Konversi bilangan oktal ke biner lebih mudah
dibandingkan dengan konversi bilangan oktal ke
desimal. Satu digit oktal dikonversi ke 3 bit biner
Contoh: 1161okt = 001001110001bin
1
1
6 1
001 001 110 001
Contoh: 0,063okt = 0,000110011bin
0
6 3
000 110 011
Apr-15
Bab 2 Teknik Digital
17
Konversi Bilangan Biner ke Oktal
Contoh Bilangan Bulat:
1001110001bin = 1161okt
001 001 110 001
1
1
6
1
Contoh Bilangan Pecahan:
0,000110011bin = 0,063okt
000 110 011
0
6
3
Apr-15
Bab 2 Teknik Digital
18
Bilangan Heksadesimal
Merupakan sistem bilangan basis enam belas.
Penerapan format heksadesimal banyak
digunakan pada penyajian lokasi memori,
penyajian isi memori, kode instruksi dan kode
yang merepresentasikan alfanumerik dan
karakter nonnumerik.
Pada sistem bilangan ini terdapat enam belas
lambang, yaitu:
H = 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E, F
Ciri bilangan heksadesimal adalah adanya
tambahan subskrip heks atau 16 di akhir suatu
bilangan. Contoh: 271heks = 27116
Apr-15
Bab 2 Teknik Digital
19
Bilangan Bulat Heksadesimal
Representasi suatu bilangan heksadesimal
bulat adalah sebagai berikut,
(hm-1, … hi, … , h1, h0) dengan hi  H
Sehingga suatu bilangan heksadesimal m
digit akan mempunyai nilai:
m1
Z
 hi  16i
i 0
Apr-15
Bab 2 Teknik Digital
20
Bilangan Pecahan Heksadesmial
Untuk bilangan heksadesimal pecahan,
representasi nilainya menjadi sebagai berikut,
(hm-1, … hi, … , h1, h0, h-1, ... , hn) dengan hi  H
Sehingga suatu bilangan heksadesimal
pecahan akan mempunyai nilai:
m1
Z

hi  16i
in
Apr-15
Bab 2 Teknik Digital
21
Konversi Bilangan Heksadesimal ke
Desimal
271heks = 625des
271heks
= 2 X 162 + 7 X 161 + 1 X 160
= 512 + 112 + 1
= 625des
0,Cheks = 0,75des
0,C heks
= 0 X 160 + 12 X 16-1
= 0 + 0,75
= 0,75des
Apr-15
Bab 2 Teknik Digital
22
Konversi Bilangan Bulat Desimal ke
Heksadesimal
Konversi bilangan bulat desimal ke
heksadesimal dilakukan dengan membagi
secara berulang-ulang suatu bilangan desimal
dengan 16. Sisa setiap pembagian merupakan
digit heksadesimal yang didapat.
Contoh: Konversi 625des ke Heksadesimal
625 / 16 = 39 sisa 1 (LSB)
39 / 16 = 2
7
2 / 16 = 0
2 (MSB)
Jadi 625des = 271heks
Apr-15
Bab 2 Teknik Digital
23
Konversi Bilangan Pecahan Desimal ke
Heksadesimal
Konversi bilangan pecahan desimal ke heksadesimal dilakukan
dengan cara mengalikan suatu bilangan desimal pecahan
dengan 16. Bagian pecahan dari hasil perkalian ini dikalikan
dengan 16. Langkah ini diulang hingga didapat hasil akhir 0.
Bagian bulat dari setiap hasil perkalian merupakan digit yang
didapat.
Contoh: 0,75des = 0,Cheks
0,75 X 16 = C
Contoh: 0,1des = 0,19 ...... heks
0,10 X 16 = 1,6 sisa 1 (MSB)
0,60 X 16 = 9,6
9
dst….
(LSB)
Apr-15
Bab 2 Teknik Digital
24
Konversi Bilangan Heksadesimal ke
Biner
Konversi bilangan heksadesimal ke biner lebih mudah
dibandingkan konversi bilangan heksadesimal ke
desimal. Satu digit heksadesimal dikonversi ke 4 bit
biner.
Contoh Bilangan Bulat:
271heks = 1001110001bin
2
7
1
0010 0111 0001
Contoh Bilangan Pecahan:
0,19heks = 0,00011001bin
0
1
9
0000 0001 1001
Apr-15
Bab 2 Teknik Digital
25
Konversi Bilangan Biner ke
Heksadesimal
Untuk bilangan bulat, kelompokkan setiap empat bit
biner dari paling kanan, kemudian konversikan setiap
kelompok ke satu digit heksadesimal. Untuk bilangan
pecahan, kelompokkan setiap empat bit biner dari
paling kiri, kemudian konversikan setiap kelompok
ke satu digit heksadesimal.
Contoh Bilangan Bulat:
1001110001bin = 271heks
10 0111 0001
2
7
1
Contoh Bilangan Pecahan:
0,00011001bin = 0,19heks
0000 0001 1001
0
1
9
Apr-15
Bab 2 Teknik Digital
26
BCD (Binary Coded Desimal)
Sistem bilangan BCD hampir sama dengan
sistem bilangan biner. Pada sistem bilangan
ini, setiap satu digit desimal diwakili oleh
empat bit biner. Sistem bilangan BCD
biasanya digunakan untuk keperluan
penampil tujuh segmen (seven-segment),
seperti pada jam digital atau voltmeter.
Contoh:
625des = 0110 0010 0101BCD
6
2
5
0110 0010 0101
Apr-15
Bab 2 Teknik Digital
27
Contoh Bilangan BCD
Contoh:
011101011000 BCD = 758 10
0111 0101 1000
7
5
8
Contoh kasus :
Umumnya, termometer digital menggunakan BCD
untuk mengemudikan display 3 digit. Berapa banyak
BCD yang dibutuhkan untuk mengemudikan display
termometer 3 digit tersebut? Tampilkan bit untuk
temperature 147 derajat!
Dibutuhkan 12 bit, dengan 4 bit untuk masing-masing digit.
Bit yang digunakan untuk menampilkan 147 derajat adalah
0001 0100 0111.
Apr-15
Bab 2 Teknik Digital
28
Tabel Konversi Antar Sistem Bilangan
Desimal
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Apr-15
Biner
0000
0001
0010
0011
0100
0101
0110
0111
1000
1001
1010
1011
1100
1101
1110
1111
Oktal
0
1
2
3
4
5
6
7
10
11
12
13
14
15
16
17
Heksadesimal
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
A
B
C
D
E
F
Bab 2 Teknik Digital
BCD
0000
0001
0010
0011
0100
0101
0110
0111
1000
1001
0001 0000
0001 0001
0001 0010
0001 0011
0001 0100
0001 0101
29
TUGAS
1. Konversikan bilangan heksadesimal berikut
ke desimal :
1. A7F
2. 56,DF
3. 38A,B9
2. Konversikan bilangan Biner berikut ke
Heksadesimal :
1. 11010
2. 1010,1011
3. 01,011
Apr-15
Bab 2 Teknik Digital
30
Sistem Bilangan Biner Tidak Bertanda
• Terdapat 2 sistem bilangan biner, yaitu bilangan biner
tak bertanda dan bilangan biner bertanda. Pada
sistem bilangan biner tak bertanda, hanya dikenal
bilangan biner posisif dan tidak diijinkan adanya
bilangan biner negatif. Di sini semua bit digunakan
untuk merepresentasikan suatu nilai.
• Contoh:
– Bilangan biner 4 bit 1100.
A3 A2 A1 A0
1 1 0 0
Pada bilangan biner tak bertanda di atas, nilai bilangan
dihitung dari A3 sampai A0. Sehingga,
1100bin = 1 X 23 + 1 X 22 + 0 X 21 + 0 X 20 = 12des
Apr-15
Bab 2 Teknik Digital
31
Sistem Bilangan Biner Bertanda
• Pada bilangan biner bertanda, bit paling kiri
menyatakan tanda, sehingga nilai bilangan dihitung
dari A2 sampai A0
• Contoh : 1100bin
– 100bin
= 1 X 22 + 0 X 21 + 0 X 20 = 4des
– Jadi 1100 bin = - 4 des
• Pada sistem ini, bit paling kiri yaitu A3 menyatakan
tanda negatif atau positif nilai yang diwakilinya. Tanda
positif diwakili oleh bit 0 dan tanda negatif diwakili
oleh bit 1
• Bit A3 tersebut dinamakan bit tanda (sign bit),
sedangkan bit-bit yang lain, yaitu bit A2 sampai A0
mewakili suatu nilai
Apr-15
Bab 2 Teknik Digital
32
Bilangan Biner Komplemen Satu
• Terdapat 2 cara untuk mengubah suatu
bilangan positif ke bilangan negatif, yaitu
menggunakan :
– Sistem bilangan biner komplemen satu
– Sistem bilangan biner komplemen dua
• Cara pertama, merupakan cara yang paling
mudah ditempuh. Dengan cara ini, untuk
mengubah bilangan positif ke negatif cukup
dilakukan dengan mengubah bit 0 ke 1 dan bit
1 ke 0 pada setiap bit suatu bilangan biner.
Apr-15
Bab 2 Teknik Digital
33
Contoh Bilangan Biner Komplemen Satu
• Sebagai contoh, 101101 merupakan bilangan biner dengan nilai 45. Maka 45 sama dengan 010010.
• 1
0
1
1
0
1 bilangan biner asli






0
1
0
0
1
0 bilangan biner komplemen satu
• Sistem bilangan komplemen satu jarang digunakan karena tidak memenuhi
satu kaedah matematis, yaitu jika suatu bilangan dijumlahkan dengan
negatifnya, maka akan dihasilkan bilangan nol.
•
+
1
0
1
0
1
1
1
0
1
1
0
1
0
1
1
1
0
1
• Pada contoh tersebut, 101101 + 010010 = 111111, sehingga 45 + (-)45  0.
Apr-15
Bab 2 Teknik Digital
34
Bilangan Biner Komplemen Dua
• Komplemen dua = Komplemen satu + 1
• Contoh, 101101 merupakan bilangan biner
dengan nilai 45. Maka -45 sama dengan 010011
• 1

0
0

1
1

0
1

0
0

1
0
1
0
0
1
Apr-15
1  biner asli

0  biner komplemen satu
1+
1  biner komplemen dua
Bab 2 Teknik Digital
35
Pengubahan Bilangan Biner Negatif
Menjadi Bilanagan Biner Positif
• Pengubahan bilangan biner negatif menjadi
bilangan biner positif dilakukan dengan
mengurangi bilangan tersebut dengan satu
kemudian mengubah bit 0 ke 1 dan bit 1 ke 0
pada setiap bitnya.
• Contoh:
Apr-15
• 0
1
0
0
1
0

1
1

0
0

1
0

1
1

0
1  biner komplemen dua
10  biner komplemen satu

1  biner asli
Bab 2 Teknik Digital
36
Kaidah Matematis Bilangan Biner
Komplemen Dua
• Sistem bilangan biner komplemen dua banyak
digunakan dalam sistem digital dan komputer karena
memenuhi kaidah matematis, yaitu jika suatu bilangan
dijumlahkan dengan negatifnya, maka akan dihasilkan
bilangan nol.
•
1
0
1
1
0
1
+ 0
1
0
0
1
1
1 0
0
0
0
0
0
 bawaan 1 tidak digunakan
• Pada contoh tersebut, bit 1 paling depan merupakaan
bit bawaan dan tidak digunakan. Jadi 101101 + 010011
= 000000, sehingga 45 + (-)45 = 0.
Apr-15
Bab 2 Teknik Digital
37
Representasi Bilangan Biner
Komplemen Dua
• Pada suatu bilangan biner komplemen dua, harus
diperhatikan bit tandanya
• Jika bit tanda sama dengan 0, maka bit sesudahnya
merupakan bentuk bilangan biner asli
• Jika bit tanda sama dengan 1, maka bit sesudahnya
merupakan bentuk bilangan biner komplemen dua
• Contoh
0101101= +45des (101101=Biner asli)
1010011= -45des (010011=Komplemen 2)
Apr-15
Bab 2 Teknik Digital
38
Bilangan Biner Komplemen Dua
Khusus
• Terdapat kasus khusus pada sistem bilangan
biner komplemen dua. Jika suatu bilangan
biner mempunyai bit tanda = 1, namun bit di
belakangnya 0 semua, maka nilai bilangan
tersebut adalah -2N, dimana N merupakan
jumlah bit yang mewakili suatu nilai.
• Contoh:
– 10bin = -21 = -2des
– 1000bin = -23 = -8des
– 10000000bin = -27 = -128des
Apr-15
Bab 2 Teknik Digital
39
Format Penulisan Bilangan Biner
• Bilangan biner biasanya diformat
dengan panjang bit tertentu. Panjang bit
yang biasa digunakan adalah 2, 4, 8, 16
... dan seterusnya, atau menurut aturan
2n dengan n bilangan bulat positif
• Namun tetap dimungkinkan bilangan
biner dengan format di luar ketentuan
tersebut demi kepraktisan atau tujuan
khusus.
Apr-15
Bab 2 Teknik Digital
40
Format Bilangan Biner Komplemen
Dua Positif
• Pengubahan format bilangan biner
komplemen dua dari panjang n-bit menjadi mbit dengan n<m mengikuti aturan berikut :
• Pengubahan format bilangan biner
komplemen dua positif dilakukan dengan
menambahkan bit 0 di depannya.
• Contoh:
• 4=
0100 
format 4 bit
0000 0100 
format 8 bit
0000 0000 0000 0100 
format 16 bit
Apr-15
Bab 2 Teknik Digital
41
Format Bilangan Biner Komplemen
Dua Negatif
•
•
•
•
Apr-15
Pengubahan format bilangan biner
komplemen dua negatif dilakukan dengan
menambahkan bit 1 di depannya.
Contoh:
-4=
1100 
format 4 bit
1111 1100 
format 8 bit
1111 1111 1111 1100 
format 16 bit
Perlu diingat pada contoh di atas bahwa bit
paling depan merupakan bit tanda, sehingga
pada format 4 bit hanya ada 3 bit yang
merepresentasikan suatu nilai.
Bab 2 Teknik Digital
42
Sistem Kode
• Data yang diproses dalam sistem digital
umumnya direpresentasikan dengan
kode tertentu
• Terdapat beberapa sistem kode :
– Kode BCD
– Kode Excess-3 (XS-3)
– Kode Gray
– Kode 7 Segment
– Kode ASCII
Apr-15
Bab 2 Teknik Digital
43
Mengapa Sistem Kode ?
• Sistem Bilangan hanya dapat
menyajikan bilangan positif saja
• Sistem Kode dapat menyajikan berbagai
macam jenis data seperti bilangan,
simbol, maupun huruf
• Sistem Kode dapat menyajikan bilangan
positif maupun bilangan negatif
Apr-15
Bab 2 Teknik Digital
44
Kode BCD (Binary Coded Decimal)
• Kode BCD ditulis menggunakan kode biner 4 bit untuk
merepresentasikan masing-masing digit desimal dari suatu
bilangan
• Contoh :
5
2
9
0101 0010 1001
Desimal
BCD
• Dalam Kode BCD terdapat 6 buah kode yang tidak dapat
digunakan (Invalid Code) yaitu
1010,1011,1100,1101,1110,1111
• Sehingga hanya ada 10 buah kode yang valid,yaitu kodekode untuk menyajikan bilangan desimal 0 - 9
Apr-15
Bab 2 Teknik Digital
45
Kode Excess-3 (XS-3)
• Untuk menyusun kode XS-3 dari suatu
bilangan desimal, masing-masing digit dari
suatu bilangan desimal ditambah dengan 3,
kemudian hasilnya dikonversi seperti BCD
• Contoh :
– Ubah bilangan desimal 12 ke kode XS-3
1
2
Desimal
3+
3+
4
5
0100 0101
XS-3
Apr-15
Bab 2 Teknik Digital
46
Invalid Code XS-3
• Ada 6 kode XS-3 yang tidak dapat
digunakan atau Invalid Code, Yaitu 0000,
0001, 0010, 1101, 1110, dan 1111
• Contoh :
– Ubah kode XS-3 0111 0001 1010 ke desimal
!
0111 0001 1010
XS-3
7
1
10
3- 33–
4
-2
7
Desimal (invalid)
Apr-15
Bab 2 Teknik Digital
47
Kode Gray
• Kode Gray biasanya digunakan sebagai data yang
menunjukkan posisi dari suatu poros mesin yang
berputar
• Cara mengubah bilangan desimal ke kode Gray:
• Contoh : Ubah bilangan desimal 13 ke kode Gray !
13
Desimal
+
+
+
abaikan bawaannya
1
1
0
1
1
Apr-15
0
1
1
kode Gray
Bab 2 Teknik Digital
48
Kode 7-Segment
• Adalah piranti yang digunakan untuk
menampilkan data dalam bentuk desimal
• Setiap segment dari peraga 7-segment
berupa LED yang susunannya
membentuk suatu konfigurasi tertentu
seperti angka 8
• Ada 2 jenis peraga 7-segment :
– Common Cathode, sinyal tinggi (1)-LED nyala
– Common Anodhe, sinyal rendah (0)-LED
nyala
Apr-15
Bab 2 Teknik Digital
49
Kode ASCII
• Singkatan dari American Standard Code for
Information Interchange
• Adalah kode biner untuk merepresentasikan
bilangan, huruf, dan simbol, sehingga biasa
disebut juga kode Alfanumerik
• Dalam komunikasi data memungkinkan terjadi
kesalahan pada bagian-bagian data. Untuk
mendeteksi adanya kesalahan-kesalahan
tersebut ditambahkan Bit Paritas (Parity Bit)
yang ditempatkan sebagai MSB
Apr-15
Bab 2 Teknik Digital
50
Bit Paritas
• Ada 2 Bit Paritas :
– Bit Paritas Genap
– Bit Paritas Ganjil
• Bit Paritas Genap : Nilai bit paritas dipilih sedemikian
rupa sehingga jumlah bit 1 dalam suatu kode ASCII
(termasuk bit paritasnya) berjumlah genap
– Contoh : Kode ASCII untuk C adalah 1000011
Bit paritas genapnya 11000011
• Bit Paritas Ganjil : Nilai bit paritas dipilih sedemikian
rupa sehingga jumlah bit 1 dalam suatu kode ASCII
(termasuk bit paritasnya) berjumlah ganjil
– Contoh : Kode ASCII untuk C adalah 1000011
Bit paritas ganjilnya 01000011
Apr-15
Bab 2 Teknik Digital
51
Nilai Heksadesimal Untuk Beberapa
Kode ASCII 7-bit
Simbol ASCII
0
30
1
31
2
32
3
33
4
34
5
35
6
36
7
37
8
38
9
39
:
3A
;
3B
<
3C
=
3D
>
3E
?
3F
@
40
A
41
B
42
C
43
D
44
E
45
Apr-15
Simbol ASCII
F
46
G
47
H
48
I
49
J
4A
K
4B
L
4C
M
4D
N
4E
O
4F
P
50
Q
51
R
52
S
53
T
54
U
55
V
56
W
57
X
58
Y
59
Z
5A
Simbol
a
b
c
d
e
f
g
h
i
j
k
l
m
n
o
p
q
r
s
t
u
v
ASCII
61
62
63
64
65
66
67
68
69
6A
6B
6C
6D
6E
6F
70
71
72
73
74
75
76
Bab 2 Teknik Digital
Simbol
w
x
y
z
ASCII
77
78
79
7A
52