Kriteria Baku Buku Ajar(Prof. Dr. Sony Heru P)

Download Report

Transcript Kriteria Baku Buku Ajar(Prof. Dr. Sony Heru P)

Kriteria Baku Buku Ajar
Sony Heru Priyanto
Dekan Fakultas Pertanian & Bisnis UKSW
Disampaikan dalam Workshop Penulisan Buku
Ajar Dosen Kopertis VI 31 Mei - 1 Juni 2012
Pengertian Buku Ajar
Sesuai dengan maknanya, Buku Ajar adalah
buku yang digunakan oleh dosen sebagai
sumber acuan dalam pelaksanaan proses
pembelajaran bagi mahasiswanya. Oleh karena
itu, seyogyanya dosen mampu menyusun
bahan-bahan ajar yang sudah dilakukannya
bertahun-tahun menjadi sebuah buku ajar
minimal untuk keperluan bagi dosen itu sendiri
dan mahasiswanya.
Manfaat buku ajar
(1) Dapat mempercepat pembahasan bahan kajian, mahasiswa tidak usah mencatat,
cukup memperhatikan hal-hal penting yang dijelaskan oleh dosen.
(2) Mahasiswa dapat mempelajari bahan-kajian yang akan diajarkan lebih awal, dan
menambahkan catatan ringkas yang dianggap perlu.
(3) Mahasiswa mempunyai kesempatan lebih banyak untuk mengemukakan pendapat
tentang suatu kasus yang merupakan aplikasi dari teori yang diajarkan.
(4) Dalam buku ajar, dapat juga disisipkan latihan-latihan yang harus dikerjakan
mahasiswa, yang berorientasi masalah kontekstual. Jawabannya dapat dikumpulkan
untuk tugas harian guna menambah nilai selain test formatif dan sumatif.
(5) Dosen tidak akan kekurangan waktu mengajar, walaupun mungkin waktu
mengajarnya sering bertepatan hari libur nasional atau fakultatif.
(6) Soal dapat dibuat berdasarkan buku ajar, sehingga penilaiannya lebih fair sesuai
kemampuan mahasiswa.
(7) Selain hal tersebut di atas, mahasiswa mempunyai buku pegangan. Dengan buku
ajar, teori yang disampaikan dosen yang belum dapat dipahami di kelas, mahasiswa
dapat mempelajari kembali dari buku ajar tersebut.
(8) Dengan adanya buku ajar, jika ada tugas yang harus dikerjakan di rumah,
mahasiswa sudah memiliki salah satu referensi untuk mengerjakannya.
Mengapa dosen harus dapat
menyusun buku ajar?
Salah satu Indikator Kompetensi seorang dosen adalah:
(1). Menulis buku ajar / modul, dan
(2). Menulis diktat kuliah.
Disamping itu, salah satu komponen dalam pembelajaran adalah menyusun Rencana
Pembelajaran. Untuk keperluan penyusunan rencana pembelajaran, seorang dosen
sudah pasti minimal memiliki alat-alat sebagai senjata utama, antara lain:
Silabus/Kurikulum, Program Semester, Satuan Pelajaran (SP), Rencana Pelajaran (RP);
sekarang tampaknya gabungan keduanya menjadi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP), dan Jurnal ilmiah. Berdasarkan pengalaman, biasanya RPP yang dibuat oleh
dosen mirip dengan RP. RPP semestinya merupakan kombinasi antara SP dan RP.
Sebelum dosen masuk ke ruang kelas atau tempat pembelajaran lainnya, ia sudah
pasti membuat persiapan yang dituangkan ke dalam sebuah RPP. RPP biasanya disusun
untuk lingkup materi satu pokok bahasan, dan merupakan persiapan untuk satu atau
beberapa kali pertemuan tatap muka di kelas /laboratorium.
Jika Dosen membuat buku ajar, semua aspek
tersebut sudah terpenuhi
RPP
• RPP biasanya memuat: Standar Kompetensi,
Kompetensi Dasar, Tujuan, dan Indikator,
Materi, Metode, Sumber/Media, dan Evaluasi.
SP dan Rencana Pelajaran (RP) dapat
dibedakan dengan tegas. Pada SP uraian
materi dibuat rinci dan mendalam. Sedangkan
pada RP, bagian metode dibuat dengan rinci
yang mampu menggambarkan langkahlangkah yang akan dilakukan oleh dosen di
kelas.
Bagaimana Menulis Buku Ajar Yang
Baik?
Berikut adalah cara-cara praktis dalam menulis buku ajar yang disukai mahasiswa.
(1). Sederhana
Buku ajar sebaiknya menyajikan konsep-konsep secara sederhana sehingga mudah
dipahami mahasiswa. Pada umumnya rumus-rumus lebih sulit dipahami daripada
logika dari rumus itu. Penggunaan kata-kata hendaknya menggunakan kata-kata
yang mudah dikenal dan sudah akrab bagi mahasiswa. Gunakan bahasa yang
sederhana dan lugas yang sesuai dengan bahasa lokal mahasiswa. Kalimat
hendaknya dibuat sederhana dengan susunan Subjek-Predikat-Objek (SPO) untuk
kalimat aktif atau Objek-Predikat Subjek (OPS) untuk kalimat pasif. Hindari
menggunakan anak kalimat, apalagi sampai kalimat bercucu.
(2). Menggunakan Bahasa Baku
Penulis buku ajar harus menguasai tata bahasa Indonesia yang baik dan benar,
sehingga dapat memberikan makna tunggal, tidak bias dalam mengungkapkan
suatu konsep. Kata baku biasanya lebih mengacu kepada konsepnya. Penguasaan
bahasa merupakan syarat utama setelah penguasaan bidang ilmu yang akan ditulis
sehingga mampu mengungkapkan pikiran dengan jelas, cermat dan mudah
dipahami. Hindari menggunakan bahasa asing, jika terpaksa hendaknya dicetak
miring.
(3). Kontekstual
Makna kontekstual adalah aspek yang ada dalam lingkungan siswa. Umpamanya,
dosen menulis tentang Cahaya (konsep fisika), materinya hendaknya mulai dari
cahaya, misalnya cahaya matahari, cahaya lampu, benda-benda yang
mengeluarkan cahaya, dll. yang mudah dipahami mahasiswa. Demikian juga, jika
dosen akan menulis Ilmu tanah , bahan kajian dalam buku ajar dapat dimulai dari
tanah yang pernah dilihat mahasiswa. Jika kita dapat menulis buku ajar dimulai
dari hal-hal yang telah dikenal mahasiswa, konsep yang akan disajikan akan lebih
mudah dikenali dan dipahami mahasiswa. Sajikan contoh-contoh yang mudah
dipahami sesuai dengan tingkat pemahaman dan logika mahasiswa.
(4). Buatlah Peta Pikiran
Peta pikiran sering disebut peta konsep (peta kognitif). Tujuan pembuatan peta
pikiran adalah mempermudah menjaring cakupan bahankajian dalam buku ajar
yang akan ditulis. Dengan menggunakan peta pikiran dapat membantu cakupan
bahan kajian yang akan ditulis. Tulislah topik utama di tengah kemudian buatlah
topik-topik terkait untuk melingkari topik bahasan utama. Peta pikiran sangat
membantu penulis untuk membuat kerangka buku ajar. Dengan peta pikiran, dapat
membantu dalam mengontrol kedalaman materi yang ingin ditulis di dalam buku
ajar.
(5). Penampilan yang menarik (performance)
Perwajahan buku ajar, termasuk pilihan huruf, tabel, ilustrasi, dan
warna yang digunakan harus menarik bagi mahasiswa. Perwajahan
yang baik dan menarik akan memberikan motivasi mahasiswa untuk
membaca dan mempelajarinya terus. Pilihlah ilustrasi yang sudah
dan mudah dikenal oleh mahasiswa di lingkungannya. Biasanya
mahasiswa akan mengkaji secara lebih mendalam terhadap hal-hal
yang sudah mereka kenal namun hanya baru sebatas informasi.
Dalam hubungan ini dibutuhkan kecermatan penulis buku ajar.
Sebaliknya, buku ajar yang jelek dalam perwajahan akan dijauhi
mahasiswa karena membosankan. Ilustrasi yang humoris pada
umumnya lebih menarik bagi mahasiswa. Tokoh-tokoh yang sedang
menjadi idola, seperti tokoh film kartun dapat diselipkan sebagai
gambar ilustrasi, selama tidak mengganggu makna substansialnya.
Kriteria Buku Ajar
• Kriteria Buku Ajar yang perlu diperhatikan adalah academic
integrity. Hal ini membuktikan bahwa buku ajar juga
bersifat ilmiah, karena teruji dan mengandung makna
ilmiah-akademis. Penulisannya dilakukan oleh pakar
tertentu yang berkompeten dengan berpedoman pada
kurikulum.
• Buku ajar seyogyanya thoroughness of coverage, tidak
boleh hanya mendalami pokok bahasan saja, tetapi setiap
pokok bahasan harus dikembangkan sesuai dengan
kompetensi yang dibelajarkan. Untuk menguji apakah
demikian adanya, dosen dapat mengajukan pertanyaan,
"Apakah buku ajar pada bab-bab tertentu cukup
memberikan peluang bagi mahasiswa tidak membuat
catatan yang banyak?"
• Buku ajar harus Detail provided, yakni buku ajar ditulis dengan jelas,
benar, tidak abstrak atau di luar batas kewenangan bidang ilmunya.
Juga diberikan kemungkinan bagi mahasiswa untuk membuat
catatan dari buku ajar itu sendiri sebagai hasil dari kreativitas
berpikirnya.
• Buku ajar harus A good prose style, yaitu masalah klaritas sangat
penting. Penulis buku ajar perlu memperhatikan bentuk yang efektif
dalam penggunaan bahasa, sehingga mahasiswa dapat membaca
dengan baik dan mudah. Meminimumkan penggunaan kata-kata
asing, kata-kata singkat yang tidak tepat, dan kalimat panjang.
Mahasiswa harus diberi kesempatan untuk membuat catatan sesuai
dengan proses berpikirnya, jangan dihabiskan pokok pikiran hanya
oleh penulis atau dosen. Kemungkinan catatan datang dari dosen,
jika ia bersifat umum, dan penting diketahui semua mahasiswa.
Jangan menggunakan penulisan yang tidak diketahui maknanya,
sebaliknya yang jelas alur pikirnya, bahkan jika mungkin dengan
bahasa datar.
• Buku ajar harus Interesting; penulis dapat menyajikan
uraiannya dengan gaya yang menarik, tetapi tidak
memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk berpikir
lanjut, buku ajar tidak berkelanjutan untuk proses berpikir
berkepanjangan.
• Buku ajar harus Well-organised; yakni seorang penulis buku
ajar harus memahami teknik penulisan, sehingga buku ajar
mengikuti langkah langkah runtut berdasarkan silabus, dan
juga sesuai dengan kriteria baku penulisan buku ajar. Jika
penulis buku ajar bukan dosen, sebaiknya dalam
menuliskan buku ajar, ia seolah-olah berperan sebagai
dosen yang ahli dalam bidang mata kuliah, sehingga
orientasi untuk itu sangat perlu. Tata cara teknis penulisan
buku ilmiah harus diikuti. Misalnya daftar isi yang konsisten,
pengantar sebagai rumusan tujuan umum yang jelas,
termasuk pedoman pemakaiannya.
• Buku Ajar harus Pleasant format; dalam penerbitan modern,
masalah ini sangat diperhatikan. Desain format kulit yang baik,
warna yang terang, gunakan kertas putih, dan cetakan yang jelas.
Demikian juga ilustrasi gambar, grafis, dan peta, dimuat pada
halaman yang relevan. Jangan memberikan banyak lampiran yang
tidak banyak menjelaskan teks.
• Helpful illustration, penambahan ilustrasi akan menambah beban
dana penerbitannya, ilustrasi yang menarik dan bermanfaat untuk
menumbuhkan proses berpikir mahasiswa sangat diperlukan.
Dewasa ini ilustrasi banyak dibantu oleh bahan dari tayangan
televisi, majalah ilmiah, dan surat kabar. Setiap ilustrasi perlu juga
diberi data sumber, dari mana diambil.
• A variety of exercises; jika buku teks ditulis atas dasar penelitian
yang cermat dan lengkap, ia akan memberikan bahan yang
bermanfaat bagi guru. Sebab, guru dapat menjelaskan bagaimana
topik tersebut dikembangkan. Dalam akhir buku teks sebaiknya
dicantumkan berbagai bentuk butir pertanyaan, permasalahan
untuk diskusi, pertanyaan uraian, saran untuk penelitian, aktivitas
kelas, menyusun proyek, saran untuk membaca lebih lanjut, daftar
glosari, atau juga daftar ejaan yang khusus.
Format Buku Ajar
Unsur-unsur buku ajar yang harus ada:
(1) Prakata,
(2) Daftar Isi,
(3) Batang Tubuh yang terbagi dalam bab atau
bagian beserta Tujuan Instruksionalnya,
(4) Daftar Pustaka,
(5) Glosarium,
(6) Indeks
Isi tiap bab
• SK-KD & Indikator/tujuan (awal bab)
• Rangkuman isi, Daftar soal pendalaman & pengayaan,
referensi bab ybs. (akhir bab)
• SK-KD adalah standar kompetensi dan kompetensi
dasar
• Standar kompetensi adalah kompetensi atau kecakapan
yang harus dimiliki. Sementara untuk memiliki
kompetensi tersebut, harus memiliki kompetensi dasar
• Misalnya, standar kompetensi adalah mampu
mengaudit, kompetensi dasarnya adalah pembukuan
Contoh Garis Besar bab
• Diambil dari Perilaku Organisasi Stephen P
Robbin
• Bab 2 Dasar-dasar perilaku individual
• Isi garis besar bab:
1. Karakteristik biografis
2. Kemampuan
3. Kepribadian
4. Pembelajaran
Contoh Tujuan belajar
• Diambil dari Perilaku Organisasi Stephen P Robbin
• Bab 2 Dasar-dasar perilaku individual
• Isi tujuan belajar:
Setelah mempelajari bab ini, anda diharapkan mampu:
1. Mendefinisikan karakteristik biografis utama
2. Mengidentifikasi dua jenis kemampuan
3. Menjelaskan faktor-faktor yang menentukan kepribadian
individual
4. Mendeskripsikan dampak tipologi pekerjaan pada hubungan
kepribadian-kinerja
5. Menjelaskan bagaimana teori-teori pembelajaran
memberikan wawasan kedalam perubahan perilaku
6. Membedakan antara empat jadwal penguatan
7. Menjelaskan peran hukuman dalam pembelajaran
T
u
j
u
a
n
R
a
n
g
k
u
m
a
n
g
l
o
s
a
r
i
u
m
S
o
a
l
s
o
a
l
Buku Teks/Buku Ajar Yang Bisa Dapat
KUM
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Buku ajar adalah buku pegangan untuk suatu matakuliah yang ditulis dan
disusun oleh pakar bidang terkait dan memenuhi kaidah buku teks serta
diterbitkan secara resmi dan disebar luaskan.
Diketik dengan komputer huruf Times New Roman (font 12) pada kertas
ukuran A4 dengan jarak 1,5 spasi, beserta softcopy dalam CD.
Jumlah halaman buku tidak kurang dari 200 halaman, tidak termasuk
Prakata, Daftar Isi, dan Lampiran.
Unsur buku yang harus ada: (1) Prakata, (2)Daftar Isi, (3) Batang tubuh
yang terbagi dalam bab atau bagian, (4) Daftar Pustaka, (5) Glosarium,
(6) Indeks (sebaiknya).
Penulisan Buku Ajar termasuk dalam kegiatan melaksanakan pengajaran,
yaitu mengembangkan bahan pengajarantahun (tabel 1 item no. 11)
Angka kredit 20 per buku
- Batas Kepatutan Buku Ajar/Buku Teks : 1 Buku/Tahun
TERIMA KASIH
• Maju Kita Semua, Maju Indonesia