Fisiologi II Pertemuan 6

Download Report

Transcript Fisiologi II Pertemuan 6

SANTI KARTIKASARI,Hj,dr

1. Pra pubertas
Bayi wanita
Folikel primordial (bakal telur) dikedua
ovarium telah lengkap, yakni sebanyak 750.000
s/d 1 juta butir dan tidak bertambah lagi pada
kehidupan selanjutnya. Alat kelamin luar dan
dalam sudah terbentuk.
Pada minggu pertama dan kedua, bayi masih
mengalami pengaruh estrogen dari ibunya.

Masa kanak-kanak
Pertumbuhan alat-alat kelamin tidak
memperlihatkan pertumbuhan yang berarti
sampai masa pubertas. Kadar hormon estrogen
dan hormon gonadotropin lainnya sangat
rendah

2.
Pubertas
Pubertas merupakan masa peralihan antara
masa kanak-kanak dan masa dewasa. Pubertas
mulai dengan awal berfungsinya ovarium dan
berakhir pada saat ovarium sudah berfungsi
mantap dan teratur. Pubertas pada wanita
mulai kira-kira pada umur 8-14 tahun.
Kejadian penting pada masa ini adalah
pertumbuhan badan yang cepat, timbul ciri-ciri
kelamin sekuder, menarche, dan perubahan
fisik. Perkembangan ini terutama disebabkan
oleh estrogen.

3.
Masa reproduksi
Merupakan masa terpenting pada wanita
dan berlangsung kira-kira 33 tahun. Haid pada
masa ini paling teratur dan bermakna untuk
kemungkinan kehamilan.

4.
Masa Klimakterium termasuk menopause dan pasca menopause
Klimakterium, merupakan masa peralihan antara masa reproduksi
dan masa senium, yang bukan merupakan suatu keadaan patologik,
melainkan suatu masa peralihan yang normal. Klimakterium dapat
dikatakan mulai sekitar 6 tahun sebelum menopause dan berakhir
kira-kira 6-7 tahun sesudah menopause.


Pada wanita dalam masa ini, terjadi juga keluhan-keluhan yang
disebut sindroma klimakterik. Keluhan-keluhan ini dapat bersifat psikis
seperti mudah tersinggung, depresi, kelelahan, semangat kurang dan
susah tidur. Gangguan
neurovegetatif dapat berupa hot flashes, keringat banyak, rasa
kedinginan, sakit kepala, dll.
40-65 tahun

5.
Masa Senile
Kemunduran alat-alat tubuh dan kemampuan
fisik sebagai proses menjadi tua.

Haid adalah perdarahan dari uterus yang
keluar melalui vagina selama 5-7 hari, dan
terjadi setiap 28 atau 35 hari. Yang merangsang
menimbulkan haid adalah hormon FSH dan
LH, prolaktin dari daerah otak dan hormon
estrogen serta progesteron dari sel telur yang
dalam keseimbangannya menyebabkan selaput
lendir rahim tumbuh dan apabila sudah
ovulasi terjadi dan sel telur tidak dibuahi
hormon estrogen dan progesteron menurun
terjadilah pelepasan selaput lendir dengan
perdarahan terjadilah haid.

Menopause adalah suatu fase alamiah yang
akan dialami oleh setiap wanita yang biasanya
terjadi diatas usia 40 tahun. Ini merupakan
suatu akhir proses biologis dari siklus
menstruasi yang terjadi karena penurunan
produksi hormon Estrogen yang dihasilkan
Ovarium (indung telur ). Seorang wanita
dikatakan mengalami menopause bila siklus
menstruasinya telah berhenti selama ± 12
bulan. Berhentinya haid tersebut akan
membawa dampak pada konsekuensi
kesehatan baik fisik maupun psikis
Meliputi :
 organ reproduksi,
 oogenesis,
 hormon pada wanita,
 fertilisasi,
 kehamilan,
 persalinan
 laktasi
Organ reproduksi wanita terdiri dari
^ organ reproduksi dalam dan
^ organ reproduksi luar.
Organ reproduksi dalam
 ovarium
 saluran reproduksi (saluran kelamin)
Ovarium (indung telur) berjumlah sepasang
Berbentuk oval dengan Panjang 3 - 4 cm.
Merupakan struktur berwarna putih kelabu
dengan permukaan yang tidak teratur dan
berukuran sekitar 3 cm x 1,5 cm.
Berada didalam rongga badan, di daerah
pinggang
Umumnya setiap ovarium menghasilkan ovum
setiap 28 hari.
Ovum yang dihasilkan ovarium akan bergerak
ke saluran reproduksi.
Fungsi ovarium yakni menghasilkan ovum (sel
telur) serta hormon estrogen dan progesteron
Saluran reproduksi (saluran kelamin) terdiri dari
 oviduk,
 uterus
 vagina
Oviduk (tuba falopii) atau saluran telur berjumlah
sepasang (di kanan dan kiri ovarium) dengan
panjang sekitar 10 cm.
Bagian pangkal oviduk berbentuk corong yang
disebut infundibulum.
Pada infundibulum terdapat jumbai-jumbai
(fimbrae).
Fimbrae berfungsi menangkap ovum yang
dilepaskan oleh ovarium. Ovum yang ditangkap
oleh infundibulum akan masuk ke oviduk.
Oviduk berfungsi untuk menyalurkan ovum dari
ovarium menuju uterus.


Merupakan organ muskular yang berongga,
berdinding tebal dan terletak di antara
kandung kemih di sebelah anteriornya dan
rectum di sebelah posterior.
Panjang uterus 7,5 cm lebar 5,5 cm kedalaman
2,5 cm, dinding uterus sangat tebal ± 1,2 cm.
Uterus manusia berfungsi sebagai tempat
perkembangan zigot apabila terjadi fertilisasi.
Uterus terdiri dari dinding berupa
lapisan jaringan yang tersusun dari beberapa
lapis otot polos dan lapisan endometrium
Uterus terdiri dari :
a) Fundus uteri (dasar rahim)
b) Korpus uteri
Berfungsi sebagai tempat janin berkembang
c) Servik uteri
Rongga pertemuan oviduk kanan dan kiri yang
berbentuk seperti buah pir dan bagian bawahnya mengecil
yang disebut serviks (leher rahim).
Ujung servik yang menuju puncak vagina disebut portio
.
a) Endometrium
Merupakan lapisan dalam uterus. Pada
kehamilan endometrium akan menebal,
pembuluh darah bertambah banyak yang
diperlukan untuk memberi makan pada janin
Lapisan endometrium(dinding rahim) tersusun
dari sel-sel epitel dan membatasi uterus.
Lapisan endometrium menghasilkan
banyak lendir dan pembuluh darah.
2/3 bagian endometrium disebut desidua
fungsionalis yang terdiri dari kelenjar, dan 1/3
bagian terdalamnya disebut sebagai desidua
basalis
Lapisan endometrium akan menebal pada saat
ovulasi (pelepasan ovum dari ovarium) dan
akan meluruh pada saat menstruasi


b) Miometrium (lapisan otot polos)
Mendorong isinya keluar pada waktu
persalinan, setelah plasenta lahir akan
mengalami pengecilan sampai keukuran
normal sebelumnya.
c) Lapisan serosa (peritoneum visceral)
Terdiri atas ligamentum-ligamentum yang
menguatkan uterus.

(1) Menyediakan tempat yang sesuai bagi
ovum yang sudah dibuahi untuk menanamkan
diri.
Jika korpus luteum tidak berdegenerasi, yaitu
jika korpus luteum dipertahankan oleh
kehamilan, maka estrogen akan terus
diproduksi sehingga kadarnya tetap berada di
atas nilai ambang perdarahan haid dan
amenorhea merupakan salah satu tanda
pertama untuk kehamilan.




(2) Memberikan perlindungan dan nutrisi kepada
embrio atau janin sampai matur.
(3) Mendorong keluar janin dan plasenta pada
persalinan.
(4) Mengendalikan perdarahan dari tempat
perlekatan plasenta melalui kontraksi otot-otot.
(5) Tempat terjadinya perombakan dinding
endometrium atau menstruasi

Tanpa adanya kehamilan, korpus luteum akan
berdegenerasi serta berhenti memproduksi
hormon-hormonnya dan kadar estrogen akan
turun mengakibatkan pertumbuhan
endometrium dan sekresinya akan berhenti.
Pembuluh-pembuluh anterior akan spasme,
sehingga terjadi iskhemia, sel-selnya mati
akibat kekurangan darah terjadilahl hemoragi
dalam endometrium. Lapisan endometrium
akan terombak bersama darah menjadi darah
haid atau menstruasi


Saluran akhir dari saluran reproduksi bagian
dalam pada wanita.
Vagina bermuara pada vulva. Vagina memiliki
dinding yang berlipat-lipat dengan bagian
terluar berupa selaput berlendir, bagian tengah
berupa lapisan otot dan bagian terdalam
berupa jaringan ikat berserat.



Merupakan saluran fibromuskuler elastis yang
membentang ke atas dan ke belakang dari
vulva hingga uterus.
Dinding anterior vagina memiliki panjang ± 7,5
cm dan dinding posteriornya ± 9 cm.
Dinding vagina tersusun dalam lipatan
(rugae) yang memungkinkan vagina untuk
mengembang sampai luas sekali jika
dibutuhkan, sehingga dapat dilalui kepala bayi
ketika melahirkan


Selaput berlendir (membran mukosa)
menghasilkan lendir pada saat terjadi
rangsangan seksual. Lendir tersebut dihasilkan
oleh kelenjar Bartholin.
Jaringan otot dan jaringan ikat berserat bersifat
elastis yang berperan untuk melebarkan uterus
saat janin akan dilahirkan dan akan kembali ke
kondisi semula setelah janin dikeluarkan

Empat fungsi vagina :
a) Lintasan bagi spermatozoa
b) Saluran keluar bagi janin dan produk
pembuahan lainnya saat persalinan
c) Saluran keluar bagi darah haid
d) Dengan sekretnya yang asam bisa
menghalangi penjalaran infeksi secara
asenderen
VULVA( celah paling luar)
Vulva terdiri dari mons pubis.
Mons pubis (mons veneris) merupakan daerah atas dan
terluar dari vulva yang banyak mengandung jaringan
lemak.
Pada masa pubertas daerah ini mulai ditumbuhi oleh
rambut.
Di bawah mons pubis terdapat lipatan labium mayor
(bibir besar) yang berjumlah sepasang.
Di dalam labium mayor terdapat lipatan labium minor
(bibir kecil) yang juga berjumlah sepasang.
Labium mayor dan labium minor berfungsi untuk
melindungi vagina.
Gabungan labium mayor dan labium minor pada bagian
atas labium membentuk tonjolan kecil yang disebut
klitoris





Klitoris merupakan organ erektil yang dapat
disamakan dengan penis pada pria.
Meskipun klitoris secara struktural tidak sama persis
dengan penis, namun klitoris juga mengandung
korpus kavernosa.
Pada klitoris terdapat banyak pembuluh darah dan
ujung-ujung saraf perasa
.Pada vulva bermuara dua saluran, yaitu saluran uretra
(saluran kencing) dan saluran kelamin (vagina).
Daerah dekat saluran ujung vagina terdapat himen
atau selaput dara. Himen merupakan selaput mukosa
yang banyak mengandung pembuluh darah
Oogenesis merupakan proses pembentukan
ovum di dalam ovarium.
Di dalam ovarium terdapat oogonium(oogonia =
jamak) atau sel indung telur.
Oogonium bersifat diploid dengan 46 kromosom
atau 23 pasang kromosom.
Oogonium akan memperbanyak diri dengan cara
mitosis membentuk oosit primer



Oogenesis telah dimulai saat bayi perempuan
masih di dalam kandungan, yaitu pada saat
bayi berusia sekitar 5 bulan dalam kandungan.
Pada saat bayi perempuan berumur 6 bulan,
oosit primer akan membelah secara meiosis.
Namun, meiosis tahap pertama pada oosit
primer ini tidak dilanjutkan sampai bayi
perempuan tumbuh menjadi anak perempuan
yang mengalami pubertas.
Oosit primer tersebut berada dalam keadaan
istirahat (dorman).

Pada saat bayi perempuan lahir, di dalam
setiap ovariumnya mengandung sekitar 1 juta
oosit primer. Ketika mencapai pubertas, anak
perempuan hanya memiliki sekitar 200 ribu
oosit primer saja. Sedangkan oosit lainnya
mengalami degenerasi selama
pertumbuhannya



Saat memasuki masa pubertas, anak
perempuan akan mengalami perubahan
hormon yang menyebabkan oosit primer
melanjutkan meiosis tahap pertamanya.
Oosit yang mengalami meiosis I akan
menghasilkan dua sel yang tidak sama
ukurannya. Sel oosit pertama merupakan oosit
yang berukuran normal (besar) yang disebut
oosit sekunder,
Sedangkan sel yang berukuran lebih kecil
disebut badan polar pertama (oolosit primer).

Selanjutnya , oosit sekunder meneruskan tahap
meiosis II (meiosis kedua). Namun pada
meiosis II, oosit sekunder tidak langsung
diselesaikan sampai tahap akhir, melainkan
berhenti sampai terjadi ovulasi





Jika tidak terjadi fertilisasi, oosit sekunder akan mengalami
degenerasi.
Namun jika ada sperma masuk ke oviduk,meiosis II pada oosit
sekunder akan dilanjutkan kembali.
Akhirnya, meiosis II pada oosit sekunder akan menghasilkan satu
sel besar yang disebut ootid dan satu sel kecil yang disebut badan
polar kedua (polositsekunder).
Badan polar pertama juga membelah menjadi dua badan polar
kedua
Akhirnya, ada tiga badan polar dan satu ootid yang akan tumbuh
menjadi ovum dari oogenesis setiap satu oogonium.




Oosit dalam oogonium berada di dalam suatu folikel
telur. Folikel telur (folikel) merupakan sel
pembungkus penuh cairan yang mengelilingi ovum.
Folikel berfungsi untuk menyediakan sumber
makanan bagi oosit.
Folikel juga mengalami perubahan seiring dengan
perubahan oosit primer menjadi oosit sekunder
hinggaterjadi ovulasi.
Folikel primer muncul pertama kali untuk
menyelubungi oosit primer. Selama tahap meiosis
I pada oosit primer, folikel primer berkembang
menjadi folikel sekunder




Pada saat terbentuk oosit sekunder,folikel
sekunder berkembang menjadi folikel tersier.
Pada masa ovulasi, folikel tersier berkembang
menjadi folikel de Graaf (folikel matang).
Setelah oosit sekunder lepas dari folikel, folikel
akan berubah menjadi korpus luteum.
Jika tidak terjadi fertilisasi, korpus luteum akan
mengkerut menjadi korpus albikan.


Pada wanita, peran hormon dalam
perkembangan oogenesis dan perkembangan
reproduksi jauh lebih kompleks dibandingkan
pada pria.
Salah satu peran hormon pada wanita dalam
proses reproduksi adalah dalam siklus
menstruasi

Siklus menstruasi normal dapat dibagi menjadi
2 segmen yaitu, siklus ovarium (indung telur)
dan siklus uterus (rahim). Siklus indung telur
terbagi lagi menjadi 2 bagian, yaitu siklus
folikular dan siklus luteal, sedangkan siklus
uterus dibagi menjadi masa proliferasi
(pertumbuhan) dan masa sekresi.
*Menstruasi (haid) adalah pendarahan secara
periodik dan siklik dari uterus yang disertai
pelepasan endometrium.
* Menstruasi terjadi jika ovum tidak dibuahi oleh
sperma.
* Siklus menstruasi sekitar 28 hari
*Pelepasan ovum yang berupa oosit sekunder dari
ovarium disebut ovulasi, yang berkaitan dengan
adanyakerjasama antara hipotalamus dan
ovarium.
*Hasil kerjasama tersebut akan memacu pengeluaran
hormon-hormon yang mempengaruhi mekanisme
siklus menstruasi.



Untuk mempermudah penjelasan mengenai
siklus menstruasi, patokannya adalah adanya
peristiwa yang sangat penting, yaitu ovulasi.
Ovulasi terjadi pada pertengahan siklus (½ n)
menstruasi. Untuk periode atau siklus hari
pertama menstruasi, ovulasi terjadi pada hari
ke-14 terhitung sejak hari pertama menstruasi.
Siklus menstruasi dikelompokkan menjadi
empat fase, yaitu fase menstruasi, fase praovulasi, fase ovulasi, fase pasca-ovulasi
Fase menstruasi terjadi bila ovum tidak dibuahi oleh
sperma, sehingga korpus luteum akan
menghentikan produksi hormon estrogen dan
progesteron.
Turunnya kadar estrogen dan progesteron menyebabkan
lepasnya ovum dari dinding uterus yang menebal
(endometrium).
Lepasnya ovum tersebut menyebabkan endometrium
sobek atau meluruh, sehingga dindingnya menjadi
tipis. Peluruhan pada endometrium yang
mengandung pembuluh darah menyebabkan
terjadinya pendarahan pada fase menstruasi.
Pendarahan ini biasanya berlangsung selama lima hari.
Volume darah yang dikeluarkan rata-rata sekitar 50 ml




Pada fase pra-ovulasi atau akhir siklus menstruasi,
hipotalamus mengeluarkan hormon gonadotropin.
Gonadotropin merangsang hipofisis untuk
mengeluarkan FSH. Adanya FSH merangsang
pembentukan folikel primer di dalam ovarium
yang mengelilingi satu oosit primer.
Folikel primer dan oosit primer akan tumbuh
sampai hari ke-14 hingga folikel menjadi matang
atau disebut folikel de Graaf dengan ovum di
dalamnya
.Selama pertumbuhannya, folikel juga melepaskan
hormon estrogen.



Adanya estrogen menyebabkan pembentukan
kembali (proliferasi) sel-sel penyusun dinding
dalam uterus dan endometrium.
Peningkatan konsentrasi estrogen selama
pertumbuhan folikel juga mempengaruhi
serviks untuk mengeluarkan lendir
yang bersifat basa.
Lendir yang bersifat basa berguna untuk
menetralkan sifat asam pada serviks agar lebih
mendukung lingkungan hidup sperma




Pada saat mendekati fase ovulasi atau mendekati hari
ke-14 terjadi perubahan produksi hormon.
Peningkatan kadar estrogen selama fase pra-ovulasi
menyebabkan reaksi umpan balik negatif atau
penghambatan terhadap pelepasan FSH lebih lanjut
dari hipofisis.
Penurunan konsentrasi FSH menyebabkan hipofisis
melepaskanLH.
LH merangsang pelepasan oosit sekunder dari folikel
de Graaf. Pada saat inilah disebut ovulasi, yaitu saat
terjadi pelepasan oosit sekunder dari folikel de Graaf
dan siap dibuahi oleh sperma.
Umunya ovulasi terjadi pada hari ke-14.


Pada fase pasca-ovulasi, folikel de Graaf yang
ditinggalkan oleh oosit sekunder karena
pengaruh LH dan FSH akan berkerut dan
berubah menjadi korpus luteum.
Korpus luteum tetap memproduksi estrogen
(namun tidak sebanyak folikel de Graaf
memproduksi estrogen) dan hormon lainnya,
yaitu progesteron.



Progesteron mendukung kerja estrogen dengan
menebalkan dinding dalam uterus atau
endometrium dan menumbuhkan pembuluhpembuluh darah pada endometrium.
Progesteron juga merangsang sekresi lendir
pada vagina dan pertumbuhan kelenjar susu
pada payudara.
Keseluruhan fungsi progesteron (juga
estrogen) tersebut berguna untuk menyiapkan
penanaman (implantasi) zigot pada uterus bila
terjadi pembuahan atau kehamilan




Proses pasca-ovulasi ini berlangsung dari hari ke15 sampai hari ke-28.
Namun, bila sekitar hari ke-26 tidak terjadi
pembuahan, korpus luteum akan berubah menjadi
korpus albikan.
Korpus albikan memiliki kemampuan produksi
estrogen dan progesteron yang rendah, sehingga
konsentrasi estrogen dan progesteron akan
menurun.
Pada kondisi ini, hipofisis menjadi aktif untuk
melepaskan FSH dan selanjutnya LH, sehingga
fase pasca-ovulasi akan tersambung kembali
dengan fase menstruasi berikutnya.
Masa menstruasi yang berlangsung selama 2-8 hari.
Pada saat itu endometrium (selaput rahim)
dilepaskan sehingga timbul perdarahan dan
hormon-hormon ovarium berada dalam kadar
paling rendah
Masa proliferasi dari berhenti darah menstruasi
sampai hari ke-14. Setelah menstruasi berakhir,
dimulailah fase proliferasi dimana terjadi
pertumbuhan dari desidua fungsionalis untuk
mempersiapkan rahim untuk perlekatan janin.
Pada fase ini endometrium tumbuh kembali.
Antara hari ke-12 sampai 14 dapat terjadi
pelepasan sel telur dari indung telur (disebut
ovulasi)

Masa sekresi. Masa sekresi adalah masa sesudah
terjadinya ovulasi. Hormon progesteron
dikeluarkan dan mempengaruhi pertumbuhan
endometrium untuk membuat kondisi rahim
siap untuk implantasi (perlekatan janin ke
rahim)



Fertilisasi atau pembuahan terjadi saat oosit sekunder yang
mengandung ovum dibuahi oleh sperma
.Fertilisasi umumnya terjadi segera setelah oosit sekunder
memasuki oviduk. Namun, sebelum sperma dapat memasuki
oosit sekunder, pertama-tama sperma harus menembus
berlapis-lapis sel granulosa yang melekat disisi luar oosit
sekunder yang disebut korona radiata.
Kemudian, sperma juga harus menembus lapisan sesudah
korona radiata, yaitu zona pelusida. Zona pelusida merupakan
lapisan di sebelah dalam korona radiata




Korion merupakan membran terluar yang tumbuh
melingkupi embrio.
Korion membentuk vili korion (jonjot- jonjot) di
dalam endometrium.
Vili korion berisi pembuluh darah embrio yang
berhubungan dengan pembuluh darah ibu yang
banyak terdapat di dalam endometrium uterus.
Korion dengan jaringan endometrium uterus
membentuk plasenta, yang merupakan organ
pemberi nutrisi bagi embrio



Amnion merupakan membran yang langsung
melingkupi embrio dalam satu ruang yang
berisi cairan amnion(ketuban).
Cairan amnion dihasilkan oleh membran
amnion.
Cairan amnion berfungsi untuk menjaga
embrio agar dapat bergerak dengan bebas, juga
melindungi embrio dari perubahan suhu yang
drastis serta guncangan dari luar.



Merupakan membran pembentuk tali pusar
(ari-ari).
Tali pusar menghubungkan embrio
dengan plasenta pada endometrium uterus ibu.
Di dalam alantois terdapat pembuluh darah
yang menyalurkan zat-zat makanan dan
oksigen dari ibu dan mengeluarkan sisa
metabolisme, seperti karbon dioksida dan urea
untuk dibuang oleh ibu.




Sel-sel bagian dalam blastosit akan berkembang
menjadi bakal embrio (embrioblas).
Pada embrioblas terdapat lapisan jaringan dasar
yang terdiri dari lapisan luar (ektoderm) dan
lapisan dalam (endoderm).
Permukaan ektoderm melekuk ke dalam sehingga
membentuk lapisan tengah (mesoderm).
Selanjutnya, ketiga lapisan tersebut akan
berkembang menjadi berbagai organ
(organogenesis) pada minggu ke-4 sampai minggu
ke-8.





Ektoderm akan membentuk saraf, mata, kulit dan
hidung.
Mesoderm akan membentuk tulang, otot,
jantung, pembuluh darah, ginjal, limpa dan
kelenjar kelamin.
Endoderm akan membentuk organ-organ
yang berhubungan langsung dengan sistem
pencernaan dan pernapasan
.Selanjutnya, mulai minggu ke-9 sampai beberapa
saat sebelum kelahiran, terjadi penyempurnaan
berbagai organ dan pertumbuhan tubuh yang
pesat.
Masa ini disebut masa janin atau masa fetus.




Persalinan merupakan proses kelahiran bayi.
Pada persalinan, uterus secara perlahan menjadi
lebih peka sampai akhirnya berkontraksi secara
berkala hingga bayi dilahirkan.
Penyebab peningkatan kepekaan dan aktifitas
uterus sehingga terjadi kontraksi yang
dipengaruhi faktor-faktor hormonal dan faktorfaktor mekanis.
Hormon-hormon yang berpengaruh terhadap
kontraksi uterus, yaitu estrogen, oksitosin,
prostaglandin dan relaksin.


Estrogen
Estrogen dihasilkan oleh plasenta yang
konsentrasinya meningkat pada saat
persalinan. Estrogen berfungsi untuk kontraksi
uterus.
Oksitosin
Oksitosin dihasilkan oleh hipofisis ibu dan
janin. Oksitosin berfungsi untuk kontraksi
uterus.


Prostaglandin
Prostaglandin dihasilkan oleh membran pada
janin. Prostaglandin berfungsi untuk
meningkatkan intensitas kontraksi uterus.
Relaksin
Relaksin dihasilkan oleh korpus luteum pada
ovarium dan plasenta. Relaksin berfungsi
untuk relaksasi atau melunakkan serviks dan
melonggarkan tulang panggul sehingga
mempermudah persalinan.



Kelangsungan bayi yang baru lahir bergantung
pada persediaan susu dari ibu. Produksi air susu
(laktasi) berasal dari sepasang kelenjar susu
(payudara) ibu.
Sebelum kehamilan, payudara hanya terdiri dari
jaringan adiposa (jaringan lemak) serta suatu
sistem berupa kelenjar susu dan saluran-saluran
kelenjar (duktus kelenjar) yang belum berkembang
.Pada masa kehamilan, pertumbuhan awal kelenjar
susu dirancang oleh mammotropin.

Mammotropin
merupakan hormon yang dihasilkan dari
hipofisis ibu dan plasenta janin.
Selain mammotropin, ada juga sejumlah besar
estrogen dan progesteron yang dikeluarkan
oleh plasenta, sehingga sistem saluran-saluran
kelenjar payudara tumbuh dan bercabang
Secara bersamaan kelenjar payudara dan
jaringan lemak disekitarnya juga bertambah
besar.


Walaupun estrogen dan progesteron penting
untuk perkembangan fisik kelenjar payudara
selama kehamilan, pengaruh khusus dari kedua
hormon ini adalah untuk mencegah sekresi dari air
susu.
Prolaktin
Memiliki efek yang berlawanan, yaitu
meningkatkan sekresi air susu.
Hormon ini disekresikan oleh kelenjar hipofisis
ibu dan konsentrasinya dalam darah ibu
meningkat dari minggu ke-5 kehamilan sampai
kelahiran bayi.


Selain itu, plasenta mensekresi sejumlah
besar somatomamotropin
korion manusia, yang juga memiliki sifat
laktogenik ringan, sehingga menyokong
prolaktin dari hipofisis ibu
Estrogen
Estrogen dihasilkan oleh ovarium.
 Ada banyak jenis dari estrogen tapi yang paling
penting untuk reproduksi adalah estradiol.
 Estrogen berguna untuk pembentukan ciri-ciri
perkembangan seksual pada wanita yaitu
pembentukan payudara, lekuk tubuh, rambut
kemaluan,dll
 Estrogen juga berguna pada siklus menstruasi
dengan membentuk ketebalan endometrium,
menjaga kualitas dan kuantitas cairan cerviks dan
vagina sehingga sesuai untuk penetrasi sperma.
Progesterone
Hormon ini diproduksi oleh korpus luteum.
 Progesterone mempertahankan ketebalan
endometrium sehingga dapat menerima
implantasi zygot.
 Kadar progesterone terus dipertahankan
selama trimester awal kehamilan sampai
plasenta dapat membentuk hormon HCG
Gonadotropin Releasing Hormone
GNRH merupakan hormon yang diproduksi
oleh hipotalamus di otak.
 GNRH akan merangsang pelepasan FSH
(folikel stimulating hormone) di hipofisis.
 Bila kadar estrogen tinggi, maka estrogen akan
memberikan umpan balik ke hipotalamus
sehingga kadar GNRH akan menjadi rendah,
begitupun sebaliknya.


FSH (folikel stimulating hormone) dan LH
(luteinizing Hormone)
Kedua hormon ini dinamakan gonadotropoin
hormon yang diproduksi oleh hipofisis akibat
rangsangan dari GNRH.
FSH akan menyebabkan pematangan dari
folikel. Dari folikel yang matang akan
dikeluarkan ovum. Kemudian folikel ini akan
menjadi korpus luteum dan dipertahankan
untuk waktu tertentu oleh LH.



Gangguan menstruasi pada wanita dibedakan
menjadi dua jenis, yaitu amenore primer dan
amenore sekunder.
Amenore primer adalah tidak terjadinya
menstruasi sampai usia 17 tahun dengan atau
tanpa perkembangan seksual.
Amenore sekunder adalah tidak terjadinya
menstruasi selama 3 – 6 bulan atau lebih pada
orang yang tengah mengalami siklus
menstruasi
Dapat terjadi pada:
vagina,
serviks
ovarium.


Kanker vagina
Kanker vagina tidak diketahui penyebabnya tetapi
kemungkinan terjadi karena iritasi yang
diantaranya disebabkan oleh virus.
Pengobatannya antara lain dengan kemoterapi dan
bedah laser.



Kanker serviks
Kanker serviks adalah keadaan dimana sel-sel
abnormal tumbuh di seluruh lapisan epitel
serviks
.Penanganannya dilakukan dengan
mengangkat uterus, oviduk, ovarium,
sepertiga bagian atas vagina dan kelenjar limfe
panggul




Kanker ovarium
Kanker ovarium memiliki gejala yang tidak
jelas.
Dapat berupa rasa berat pada panggul,
perubahan fungsi saluran pencernaan atau
mengalami pendarahan vagina abnormal.
Penanganan dapat dilakukan
dengan pembedahan dan kemoterapi.





Endometriosis
Endometriosis adalah keadaan dimana jaringan
endometrium terdapat di luar uterus, yaitu dapat
tumbuh disekitar ovarium, oviduk atau jauh di
luar uterus, misalnya di paru-paru.
Gejala endometriosis berupa nyeri perut, pinggang
terasa sakit dan nyeri pada masa menstruasi.
Jika tidak ditangani, endometriosis dapat
menyebabkan sulit terjadi kehamilan.
Penanganannya dapat dilakukan
dengan pemberian obat-obatan, laparoskopi atau
bedah laser




Infeksi vagina
Gejala awal infeksi vagina berupa keputihan
dan timbul gatal-gatal.
Infeksi vagina menyerang wanita
usia produktif.
Penyebabnya antara lain akibat hubungan
kelamin, terutama bila suami terkena infeksi,
jamur atau bakteri.