Psikologi Napza Pertemuan 6

Download Report

Transcript Psikologi Napza Pertemuan 6

Penggunaan Napza
RATNA MARDIATI
Angsamerah
Otak dan Fungsinya
Zat Bekerja Di Pusat Kesenangan
• Kebanyakan zat bekerja langsung atau tidak
langsung pada target sistem reward otak
dengan membanjirinya Dopamin.
• Dopamine adalah neurotransmitter dalam sistem
sinap otak yang mengatur gerakan, emosi,
kognisi , motivasi, dan pereasaan nyaman
menyenangkan .
• Stimulasi berlebihan dari sistem ini , akan
membuat orang bahagia secara alami. Rasa
bahagia senantiasa dicari dan diulangi
Gambaran Otak
Bisa Diperbaikikah Otak?
Kelompok Napza
Halusinogen
• Berdasarkan efek:
– stimulan
– depresan
– halusinogen
– kanabinoid
– entaktogen
Slide Shelly RSHS
Kanabinoid
Depresan
Entaktogen
Stimulan
3
Macam Zat
Kokain
Heroin
Merthamphetamin
Macam Zat
LSD
kokain/Crack
Ekstasi
Macam Zat
Opium
Psilosibin Mushroom
Kanabis
PCP
Happy Five=Nimetazepam
(dipasarkan dengan brand name Erimin) merupakan zat
hipnotik intermediate-acting golong turunan
benzodiazepine
Synthetic Cathinones (“Bath Salts”)
• kathinone sintetik dijual
dengan judul “bath salts” agar
tak dikenali oleh otoritas
• Bentuknya bubuk kristal putih
atau coklat , dijual dalam
kantung plastik atau kertas
aluminium diberi label “not for
human consumption"
• Isinya termasuk 3,4methylenedioxypyrovalerone
(MDPV), mephedrone
(“Drone,” “Meph,” atau “Meow
Meow”), dan methylone, dan
campuran yang tidak diketahui
Catha Edulis
Katinon
KROKODIL
• Abuse dari desomorphine buatan rumahan
dilaporkan pertamakali di Siberia pada 2002.
• Dibuat oleh clandestine di Russia dan
sekitarnya, 2010, digunakan juga di Jerman,
ditemukan pada Oktober 2011
• Derivat morfin, lebih murah, disuntikan.
Nicknames: Walking Dead, Crocodile, Krok,
Zombie Drug. Primarily used by heroin addicts
who can no longer afford heroin
• Dibuat dari kodein dengan berbagai campuran
K2
Produk K2
Kanabinoid Sintetik
• Kanabimoid sintetik: "7H", "K2", "Spice",
"7th Heaven" berisi kanabinoid kimia
• Legal digunakan sebagai pengganti ganja
• Tidak terdeteksi pada tes urin kanabinoid
• Anjing pelacak tak mengenalinya
• Tanda: takikardi, mulut kering, gangguan
berpikir, gangguan persepsi, sensasi
waktu terganggu, cemas, paranoia, sedasi
kelelahan pasca intoksikasi
Adiksi
• Adiksi penyakit otak kronis, kambuhan
khas dengan penggunaan, pencarian
kompulsif,meski tahu akan bahayanya.
• Disebut penyakit otak karena membuat
otak sakit, strukturnya berubah, juga faali
nya
• Perubahan pada otak bertahan lama,
sehingga dapat membuat perilaku
berbahaya
Faktor Risiko dan Protektif
Faktor Risiko
Domain
Faktor Protektif
Perilaku aggresif dini
Individual
Kendali diri
Ketrampilan sosial buruk
Individual
Positive Relationships
Kurangnya supervisi
orangtua
Keluarga
Monitoring dan dukungan
parental
Substance Abuse
Peer
Kompetensi akademik
Ketersediaan Zat
Sekolah
Kebijakan Anti-Drug
Kemiskinan
Masyarakat
Kekerabatan tetangga yang
erat
Mengapa Menjadi
Kecanduan/Tidak Kecanduan
Genetik 40-60 %
Mengapa Menggunakan Zat
•
Supaya merasa nyaman dan menyenangkan . Sensasi awalnya
eforia diikuti oleh efek lainnya yang tergantung zatnya . Stimulan
(kokain, amfetamin) akan membuat orang 'giting' , merasa
berkuasa, percaya diri dan energi meningkat. Eforia depresan
(putauw) diikuti rasa santai dan puas .
• Merasa berfungsi lebih baik. Mereka yang cemas bergaul, mudah
cemas dengan pekerjaan, depresi akan merasa nyaman
menggunakan zat sehingga mereka dapat berfungsi lebih baik.
Stress mengawali penggunaan, untuk meredakan stress mereka
menggunakan zat .
• Untuk lebih berprestasi misal memerbaiki kemampuan atletik,
kognitif.
• Rasa ingin tahu, karena teman menggunakan. Sebagai cara untuk
diakui dalam geng
Faktor Peningkat Risiko Adiksi
• Tidak ada sebab tunggal untuk orang menjadi
adiksi .
• Anak-anak yang berinteraksi ditengah keluarga
pengguna akan cepat menggunakannya
• adiksi terus berkembang, dimulai dari masa
kanak atau remaja .
• National drug use surveys mengindikasikan
anak mulai menggunakan obat padab umur 12
atau13.
Program Pencegahan
• Cara pencegahan adalah dengan meningkatkan faktor
protektif dan mengeliminasi atau menurunkan faktor
risiko .
• Program harus dibuat sesuai perkembangan umur anak,
dapat individual atau kelompok, di sekolah atau rumah.
• Tiga jenis program
– Universal programs tertuju untuk faktor risiko dan protektif anak
yasng berisiko--> sekolah, komunitas
– Program selektif, buat anak yang risikonya tinggi
– Program dengan indikasi- untuk mereka yang sudah menggunakan
Terapi Psikologi
• Cognitive Behavioral Therapy. Hindari dan
koping
• Motivational Incentives. Menggunakan
penguatan positif seperti penghargaan
ketika tetap bebas zat , sesi konseling,
atau terapi gangguan yang ada .
• Motivational Interviewing. Meningkatkan
pemikiran untuk mengubah perilaku .
• Terapi kelompok.
Terimakasih