ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

Download Report

Transcript ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

ASUHAN KEPERAWATAN
KOMUNITAS
R. Siti Maryam, SKp, MKep, Sp.Kep.Kom
Mahasiswa Reguler Tingkat III Semester V
Prodi Keperawatan Persahabatan
September 2012
Pendahuluan
 American Nurses Association (1986, dalam
Mc Ewen, 2001) bahwa kesehatan individu
dan kesehatan keluarga merupakan dasar
yang penting bagi kesehatan masyarakat.
Artinya sehatnya suatu masyarakat sangat
ditentukan dari kesehatan individu, keluarga
dan kelompok-kelompok yang ada di
masyarakat tersebut
Tujuan Praktek
keperawatan komunitas
 untuk meningkatkan dan memelihara
kesehatan masyarakat dengan
menekankan pada peningkatan peran
serta masyarakat dalam melakukan
upaya-upaya pencegahan, peningkatan
dan mempertahankan kesehatan.
 Asuhan keperawatan komunitas
memerlukan metode ilmiah yang disebut
sebagai proses keperawatan komunitas.
 Proses keperawatan komunitas dipakai
untuk membantu perawat dalam
melakukan praktek asuhan keperawatan
secara sistematis dalam memecahkan
masalah keperawatan yang berkaitan
dengan masalah kesehatan masyarakat.
sifat asuhan yang diberikan adalah
umum dan menyeluruh, dan
diberikan secara terus menerus
melalui kerja sama
 Fokus dari asuhan adalah individu,
keluarga, kelompok khusus, dan
masyarakat dengan penekanan pada
pencegahan penyakit, peningkatan dan
mempertahankan kesehatan.
 Pendekatan yang digunakan dalam
asuhan keperawatan komunitas adalah
pendekatan keluarga binaan dan
kelompok kerja kesehatan (Pokjakes).
 Strategi yang digunakan untuk
pemecahan masalah adalah melalui
pendidikan kesehatan, teknologi tepat
guna serta memanfaatkan kebijakan
pemerintah.
Proses keperawatan
komunitas





mengkaji status kesehatan komunitas
mengidentifikasi masalah dan diagnosa
merencanakan intervensi
mengimplementasikan
mengevaluasi intervensi keperawatan
Model Community as Partner
(Anderson & Mc. Farlane, 2000)
 Model komunitas sebagai partner (mitra) ini
memberi penekanan pada filosofi yang
mendasari perawatan kesehatan utama.
 Pada model ini terdapat dua fokus sentral,
yaitu fokus pada komunitas sebagai partner
(direpresentasikan oleh roda pengkajian
komunitas pada bagian atas, yang
menggabungkan orang-orang dari komunitas
sebagai inti) dan penggunaan proses
keperawatan.
Gambar Model Komunitas sebagai Mitra
1. Pengkajian
 Pengkajian komunitas adalah
sebuah proses untuk mengenal
sebuah komunitas dimana
orang-orang dalam komunitas
adalah partner (mitra) yang
dapat memberi kontribusi
sepanjang proses.
 Tujuan keperawatan
dalam mengkaji sebuah
komunitas adalah untuk
mengidentifikasi faktorfaktor (baik positif dan
negatif) yang
berlawanan dengan
kesehatan dan untuk
mengembangkan
strategi promosi
kesehatan
Lanjutan Pengkajian
 Terdiri dari inti komunitas, 8 sub sistem, dan
persepsi.
 Inti dari roda pengkajian adalah individu yang
membentuk komunitas. Inti komunitas meliputi
demografik, nilai-nilai, kepercayaan, dan
sejarah-nya.
 Orang-orang dari komunitas akan
memengaruhi dan dipengaruhi oleh delapan
subsistem dari komunitas.
8 Sub Sistem
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Lingkungan fisik
Pendidikan
Keamanan dan transportasi
Politik dan pemerintahan
Layanan kesehatan dan sosial
Komunikasi
Ekonomi
Rekreasi
Persepsi
 Bagaimana perasaan warga terhadap
komunitas?
 Apa yang mereka anggap sebagai
kekuatan bagi komunitas?
 Bagaimana pendapat kelompok remaja,
lansia, toma, toga terhadap komunitas?
Metode Pengkajian
 Windshield Survey/ observasi komunitas
 Wawancara
- Petugas Kelurahan, Puskesmas
- Kader kesehatan
- Toma/ toga
- Kelompok organisasi (karang taruna, majelis
taklim, arisan, dll)
 Penyebaran angket pada masing-masing
keluarga
Format Analisa Data
NO
DATA
-Hasil angket
-Hasil wawancara
-Hasil observasi
-Data Sekunder
MASALAH KESEHATAN
Contoh Analisa Data
DATA
Jumlah responden : 56 keluarga yang memiliki balita.
•80,36 % balita mengalami batuk pilek
•19,6 % status imunisasi balita yang tidak lengkap
•pengetahuan orang tua tentang ISPA dengan kategori
pengetahuan kurang (57,1%)
•sikap keluarga kurang baik (60,7%) dalam mencegah ISPA
•masih ada yang belum membuka jendela setiap hari (14,3%)
•80,4 % anggota keluarga ada yang merokok
Hasil Observasi :
•Jarak antar rumah yang padat
•ventilasi yang kurang karena jarak antar rumah rapat dan tidak
ada jendela
• sinar matahari tidak masuk ke rumah
Hasil Wawancara : .................
MASALAH
KESEHATAN
Risiko
penularan
ISPA
FORMAT MENENTUKAN PRIORITAS MASALAH
NO
MASALAH
KESEHATAN
A
B
C
D
E
F
G
KETERSEDIAAN
SUMBER
H
I
J
K
L
Keterangan …
Keterangan Huruf :
 A = Sesuai dengan peran perawat komunitas
 B = Sesuai dengan program pemerintah
 C = Sesuai dengan intervensi pendidikan kesehatan
 D = Risiko terjadi
 E = Risiko parah
 F = Minat masyarakat
 G = Kemudahan untuk diatasi
 H = Tempat
 I = Dana
 J = Waktu
 K = Fasilitas
 L = Petugas
Pengisian Skor :
 1 = Sangat rendah
 2 = Rendah
 3 = Cukup
 4 = Tinggi
 5 = Sangat tinggi
Cara lain menentukan prioritas masalah kes kom
Masalah
Kes
Besarnya
masalah
Kesadaran
masyarakat
untuk berubah
Sumber daya
yang tersedia
SKOR
Risiko penularan
ISPA
5
2
3
10
Risiko
peningkatan
kejadian jatuh
pada lansia
4
2
3
9
Keterangan pembobotan:
1 = sangat rendah
2 = rendah
3 = cukup
4 = tinggi
5 = sangat tinggi
 Belajar dan Berdo’a
 Sesudah kesulitan ada
kemudahan
 Samudera itu dalam dan
penuh goncangan …
ok itu perkuat bahtera dan
perbanyak bekal.
See you in the next topic
Thank you