Transcript klp 8 BAB 4
ILMU DAN MORAL KELOMPOK 8 NI MADE DWI YUNICA A NUR FAJARIYAH RATNA DEWI RINA MILAWATI Page 1 PENDAHULUAN Alfin Toffler (1990) ilmu adalah kekuatan dasyat Uang dan kekuasaan lama kelamaan akan hilang Ilmu kekuatan nya digunakan berjuta orang pada saat yang sama Ilmu ibarat pisau bermata dua Page 2 Kemajuan IPTEK IPTEK Bioteknologi Produktivitas benih Ilmu Bahan Menggantikan bahan langka Mikroelektronik a Teknologi semi konduktor Page 3 Respon Manusia - Utopistik - Optimis berlebih - Perubahan sifat mutlak & dominan - Berlebihan positif/kebaika n - Cth. Komputer membantu industri perbangkan & proses komunikasi - Distopistik - Pesimis & cemas berlebih - IPTEK sumber bencana dimasa depan - Berlebihsn negatif/kejahata n - Cth. Komputer dapat membobol uang bank Page 4 SURROGATE MOTHER & BANK SPERMA • Rahim seorang ibu tumpangan dapat disewa untuk kehamilan calon anak dari pasangan suami istri yang pembuahan dari spermatozoa & ovum nya dilakukan diluar rahim kedua pasangan tersebut. • Sperma dari orang-orang stiap saat dapat dibeli untuk diimbuhi pada pasangan keluarga yang ingin memiliki anak • Kejayaan bioteknologi yang mengerikan dengan adanya Surrogate mother & bank sperma Page 5 PERAN AGAMA • Bagaimanakah peran agama dalam perkembangan ilmu dan teknologi? – Untuk menjawab ini, saya akan mulai dengan terlebih dahulu mengemukakan bagaimana hubungan agama, khususnya Islam dan Hindu (Ana Krisna, 1993:4), dengan IPTEK. Page 6 PERSAMAAN ISLAM DAN HINDU • Islam dan Hindu ada banyak memiliki kesamaan ajaran diantaranya: berkaitan dengan keimanan dan tujuannya. • Dalam hal keimanan Islam didasarkan pada enam rukun iman “Arkanul iman”, sedangkan Hindu didasarkan atas lima keimanan “ Panca Sraddha6 “ ( I Gede Sura dkk, 1994). Page 7 • Dalam kaitan ini, patut direnungkan katakata bijak dari Prof. Dr. Mukti Ali “ Dengan ilmu hidup ini menjadi mudah. Dengan seni hidup ini menjadi indah. Dengan agama, hidup ini menjadi terarah”. Page 8 MENGGUGAT MORALITAS KAUM TERDIDIK • Masyarakat Arab pra-Islam dalam catatan sejarah sering disebut masyarakat jahiliyah atau masyarakat “tidak terdidik”. Pasalnya, mereka tidak mampu mendudukkan nilai-nilai kemanusiaan yang dimilikinya secara profesional. Page 9 Dengan kata lain..... 1. Mereka belum mampu memadukan kecerdasan Intelektual (IQ) 2. Kecerdasan Emosional (EQ) 3. Kecerdasan Spiritual (SQ) • Masyarakat terdidik secara Intelektual (IQ) saja jelas tidak cukup, menurut penelitian, IQ hanya berperan maksimum 20 persen dalam kehidupan manusia. Page 10 REALITAS MORAL KAUM TERDIDIK • Pada masa Orde Baru telah muncul istilah “intelektual tukang” Stigma ini ditujukan pada kelopmok akademisi yang cendrung bersikap pragmatis. • Kaum terdidik yang sebelumnya dikenal mempunyai “integritas” keilmuan ternyata luluh ketika mendapat “kekuasaan”. Page 11 MORALITAS KAUM TERDIDIK • Dari sudut pandang objektivitas (istilah Hegel), bahwa moral yang dianut kaum politisi itu adalah moral luck, yaitu moral yang dipengaruhi faktor keberuntungan. • Paham moral yang mereka anut sama dengan moralnya kaum politis dan kaum akademisi yaitu: moral luck dan moral relativisme, yaitu moral yang dipengaruhi oleh faktor keberuntungan yang bersifat relatif sesuai dengan nilai budayanya. Page 12 Lanjutan..... • Sementara moral realism dan moral rational yang ada dalam masyarakat tidak dipertimbangkan bahkan dikebiri. • Budaya moral luck, moral relativism dan moral scepticusm jika dibiarkan berkembang akan menimbulkan petaka bagi kepribadian bangsa indonesia. Page 13 MEMBANGUN MORALITAS MASYARAKAT TERDIDIK • Pembangunan masyarakat perlu ditinjau kembali berdasarkan kearifan caranya: a. Harus dimulai dari dalam diri (keluarga) b. Kaum terdidik sebagai bagian dari komunitas sosial perlu melakukan akuntabilitas publik terhadap profesinya. Page 14 Lanjutan..... • Pembangunan ekonomi yang dilakukan sering dengan pembangunan modal sosial pelaksana dan penerimaan manfaat pembangunan akan meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembangunan itu sendiri. Page 15 Lanjutan...... • Apakah jenjang pendidikan seseorang cendrung berkorelasi negatif dengan moral masyarakat terdidik? • Munculnya pertanyaan tersebut setidaknya karena tiga hal: a) Karakteristik personal b) Karakteristik situasional c) Sistem pendidikan Page 16 BEBERAPA HAL PERLU DIPERHATIKAN • Tujuan pendidikan • Kurikulum pendidikan didesain sedemikian rupa sehingga tercipta anak didik yang tidak saja mempunyai kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ), dan kecerdasan spiritual (SQ) • Metode pendidikan Page 17 ADAPUN PROSES YANG IDEAL a) Seseorang menerima nilai-nilai dari luar melalui belajar dari ilmu dan/atau yang diperkenalkan orang lain melaui teladan b) Melalui penggunaan nilai-nilai pinjaman yang bersifat sementara berangsurangsur menjadi nilai-nilai yang diakui Page 18 KARATERISTIK PENELITIAN KUALITATIF Denzin dan lincoln (2000:1) menyatakan bahwa perkembangan ilmu yang mempelajari tentang manusia dan juga pentingnya penyelidikan kualitatif (qualitatie inquiry) untu mengkaji kehidupa kelompok manusia. Menurut bogdan dan taylor (1975:3) mulai populer berawal dari studi yang dilakukan oleh ahli sosiologi “mazhab chicago” (chicago school) pada tahun 1920an. Ahli Antropologi sepeti Franz Boaz, et al menganggambarkan out-line dari metode kerja lapangan (field work method) Denzin dan Lincoln (2000:2) menyatakan baha munculnya penelitian kualitatif yang berupaya melakukan kajian budaya dan bersifat interpretatif merupakan reaksi dari tradisi yang terkait dengan positivisme yang biasa digunakan dalam penelitian kuantitatif. Hardjdipuro (1991:16) jika penelitian kuantitatif menggunakan metode ilmiah atau positivistik Penelitian kualitatif menggunakan paradigma alamiah atau dikenal dengan naturalitik Paradigma Naturalistik mempunyai beberapa karateristik yang berbeda dengan paradigma Positivistik. Muhadjir (990:133-136) mengemukkan 5 aksioma paradigma naturalistik Realitas Interaksi yang mengenal dengan yang dikenal Keterkaitan pada waktu dan konteks Pembentukan timbal balik dan simultan Keterkaitan pada nilai Menurut Muhadhjir (1990:20) bersumbe dari filsafat positivisme Comte yang menolak Metaphisik dan Teologik Ilmu dapat menyajikan gambar dunia secara lebh menyakinkan didasarkan pada penelitian empirik daripada spekulasi filosofik Perbedaan paradigmatik telah melahirkan sejumlah perbedaan karateristik pada beberapa aspek penelitian kualitatif dan kuantitatif PERBEDAAN PENELITIAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF Aspek Penelitian Kuantitatif Penelitian Kualitatif 1. Disipli ilmu Ilmu-ilmu keras Ilmu-ilmu lunak 2. Fokus Ringkas dan smpit Kompleks dan luas 3. Pendirian Reduksionis Ekspansionis dan holistik 4. Perspektif Etik,objektif Emik,subjektif 5. Penalaran Logis-deduktif Dialektif-induktif 6. Basis pengetahuan Hubungan sebabakibat Makna dan temuan 7. Desain Ditentukan sebelumnya Timbul dari data lapangan 8. Satuan kajian Variabel Pola-pola 9. Latar Laboratoris Alamiah 10. Tujuan Menguji atas variabel Mengembangkan/mem bangun teori 11. Unsur kontekstual Kontrol atas variabel Sumbangsih tafsiran Con’t………….. 12. Teknik pengumpulan data Kertas-pensil dan instrumen lain seperti kuesione,cek list Komunikasi dan observasi,peneliti sebagai instrument utama 13. Elemen dasar Angka Kata-kata 14. Analisis Tknik statistik atas data Interpretasi individual atas kata-kata 15. Temuan Generalisasi Keunikan 16. Kriteria kualitas Kesahihah,keterandalan, Relevansi obyektifitas Penjelasan tabel diatas 1. Penelitian kualitatif dimaksudkan untuk memproduk ilmu-ilmu lunak (soft science) seperti sosiologi, antropolgi, dan ilmu sosial lainnya kuantitatif dimaksudkan untuk memproduk ilmu-ilmu keras (hard science) seperti fisika,kimia,engineering, dan sebagainya 2. Fokus penelitian kuantitatif merupakan proses kerja yang berlangsung secara ringkas, semit, dn reduksionis. Penelitian kuantitatif sangat ketat menerapkan prinsip-prinsip objektivitas. Fokus penelitian kualitatif merupakan proses kerja yang kompleks, luas, ekspansionis dan holistik. Para peneliti kualitatif bermaksud memberi makna atas realita secara holistik dan memerankan dirinya secaraaktif dalam keseluruhan proses penelitian. Con’t………. Jika peneliti kuantitatif menelaah hubungan sebab-akibat sebagi basis pengetahuan melalui logika deduktifinduktif dan karenanya mereduksi realitas menjadi beberapa variabel yang saling berhubungan,peneliti kualitatif justru sebaliknya. 3. Dari sisi desain, Peneliti kuantitatif menentukannya sebelum penelitian dilaksanakan. Sebaliknya dalam penelitian kualitatif timbul data dari lapangan. karena penelitian kuantitatif makna kebenaransudah dibangun sejak awal ketika peneliti mendefinisikan secara operasional yang akan diukur untuk keperluan pengujian hipotesis. melalui metode eksperimen data apa saja diperlukan,alat yang digunakan,dan waktu yang dibutuhkan,sudah dapat direncakan sebelum penelitian dilakukan. 4. Penelitian kuantitatif dilaksanakan untuk menjelaskan, menguji hubungan antar fenomena,dan menentukan kausalitas dari variabel-variabel.Cara kerja seperti ini berguna untuk menguji teori. Berbeda dengan penelitian kualitatif menggunakan observasi terstruktur maupun tidak terstruktur dan interaksi komunikatif terutama wawancara mendalam sebagai alat pengumpul data dengan peneliti sebagai intrumen utamanya. Berdasarkan perbedaan-pebedaan tersebut maka dikemukan bahwa sesungguhnya tidaklah dapat disimpulkan, bahwa pendekatan kualitatif lebih rendah kualitas ilmiahnya dibandingkan pendekatan kuantitati demikian jug sebaliknya. Keduanya memilki kelemahan dan kelebihannya masing-masing. Mulyana (2000:xv) mengemukakan tidak ada satupun paradigma yang lebih baik daripada paradigma lainnya. Karateristik Utama Yakni Pengaruh Etik Dan Emik Terhadap Perilaku Peneliti Lingkungan alamiah sebagai sumber data langsung 2. Peneliti sebagai instrumen utama 3. Penelitian kualitatif bersifat interpretatif di mana peneliti harus dapat menginterpretasikan data termasuk di dalamnya mendeskripsikan individu, lingkungan, menganalisis data menjadi sejumlah tema atau kategori dan membuat kesimpulan,baik untuk pemahaman diri sendiri maupun teoretik Page 32 1. Con’t………………… 4. Peneliti kualitatif harus merefleksi secara sistematik terhadap informasi dari informan dan peka terhadap biografi pribadi responde serta membuat penelitian lebih fokus 5. Analisis data dilakukan secara induktif Pandangan Etik dan Emik Koentjaraningrat (1982:xviii-xix) menyatakan bahwa pandangan etik adalah pandangan yang dikuasai oleh nilainilai,norma-norma, dan teori-teori ilmiah yang merupakan pandangan dari luar Sebaliknya pandangan emik adalah pandangan tentang kebudayaan sendiri dari warga masyarakat yang bersangkutan yang merupakan pandangan dari dalam 2 Dimensi Orthogonal • Berhubungan dengan asumsi tentang ilmu sosial yang dapat diperoleh dari pandangan subyektivis dan objektivis • Berkaitan dengan dimensi asal teori yang adaptasi dari teori komunikasi,dipinjam dari disiplin lain, atau penemuan secara spesifik didesain berhubungan dengan fenomena antar budaya PERBEDAAN PANDANGAN EMIK DAN ETIK Emik Etik Mempelajari perilaku dari dalam sistem Mempelajari dari luar sistem Mengkaji hanya satu budaya Mengakaji beberapa budaya,membandingkan Strukturnya ditemukan melalui analisis Strukturnya dibuat melalui analisis Kriterianya berlaku relatif, untuk karateristik internal Kriteria dipertimbangkan secara mutlak atau universal PENGARUH PANDANGAN ETIK DAN EMIK TERHADAP PERILAKU PENELITI: PENGALAMAN DUA ORANG PENELITI • Pengalaman James Dananjaya (1982) yang meneliti Folklore Bali Aga di Trunyan pada tahun 1874-1975 dan Koentjoro (2004) yang meneliti pelacuran di Indonesia. • Dananjaya memaparkan bahwa dalam pandangan orang-orang Trunyan,ada kebiasaan bagi kerabat atau kwan terdekat dan keluarga kepala desa untuk meniduri bale-bale. Ia membiarkan orangorang desa mempraktekkan kebiasaan intim di bale-balenya karena takut menyinggung perasaan mereka jika melarangnya. Con’t………………… • Dananjaya mengetahui bahwa penghalang utama suksesnya suatu penelitian di tempat terpencil adalah masalah kesehatan dan keadaan fisik yang tidak nyaman. • Di awal penelitian realitas sosial yang dialami Dananjaya menyiratkan persoalan etik dan emik. • Keadaan ini memaksa ia harus melakukan tindakan sesuai pandangan etiknya. • Koentjoro (2004) mempunyai pengalaman menegangkan ketika untuk keperluan pengumpulan data penelitiannya harus berada satu kamar dengan seorang pelacur di rumah pelacur yang tinggal bersama orang tua dan saudaranya di Indramayu • Sebagai peneliti profesional ia dituntut untuk mempertahankan jatidir dengan menjauhkan diri dari kepentingan pribadi. • Interpretasi merupakan hal penting dalam proses penelitian kuantitatif karena kekuatan meninterpretasikan atau memaknai realitas merupakan ciri penting riset kualitatif. ETIKA DEONTOLOGI DAN ETIKA TELEOLOGI • Etika adalah sistem prinsip-prinsip moral akan hal-hal yang dipandang luhur dalam masyarakat (sudarsono,1984:122) • Johansen (1996) mengemukakan bahwa etika pada dasarnya adalah dialektika antara kebesaan dan tanggung jawab,antara tujuan yang hendak dicapai dan cara-cara mencapai tujuan tersebut Con’t………………….. • Dialektika menghasilkan dua kategori etika,yaitu a. Teleologis b. Deontologis • Deontologis berarti kewajiban (duty) atau keharusan dimana etika deontologi menekan kewajiban manusia untuk bertindak secara baik. • Deontologis berarti kewajiban (duty) atau keharusan dimana etika deontologi menekan kewajiban manusia untuk bertindak secara baik. • Etika teleologi adalah menilai baik buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan yang diinginkan dicapai dengan tindakan itu,atau berdasarkan akibat yang ditimbulkan oleh tindakan itu QUIS 1) 2) 3) 4) Perubahan bersifat mutlak dan dominan Berlebihan positif atau kebaikan Optimis berlebih IPTEK sumber bencana di masa depan 1. Yang merupakan respon utopistik dalam IPTEK adalah? (A) a) 1,2 dan 3 benar b) 1 dan 3 benar c) 2 dan 4 benar d) 4 saja yang benar QUIS 2. Dalam peran agama antara Islam dan Hindu memiliki persamaan ajaran. Dibawah ini yang merupakan persamaan antara Islam dan Hindu adalah? (B) a. b. c. d. Rukun iman dan Rukun iman Rukun iman dan Keimanan Rukun iman saja Keimanan saja QUIS 1) 2) 3) 4) 3. Moral luck Moral realism Moral relativism Moral rational Moral yang dipengaruhi oleh faktor keberuntungan yang bersifat relatif sesuai dengan nilai budayanya adalah? (A) a. b. c. d. 1 dan 3 benar 2 dan 4 benar 1 dan 2 benar 3 dan 4 benar QUIS 4. IQ yang berperan dalam kehidupan manusia maksimum .......% (B) a. b. c. d. 30 % 20% 50 % 40% QUIS 5. Jika seseorang ingin meneliti kausalitas antara satu variable dengan variable yang lainnya dalam latar laboratories, metode yang tepat : (A) a. Penelitian kualitatif b. Penelitian kuantitatif c. Analisis induktif d. Analisis deduktif QUIS 6. Paradigm Naturalistik mempunyai karateristik yang berbeda dengan paradigm Positivistik. Termasuk aksioma paradiga Naturalistik: (A) 1) Realitas 2) Interaki tidak mengenal dengan yang dikenal 3) Keterkaitan pada waktu & konteks 4) Keterkaitan pada nilai a. 1 dan 3 benar b. 2 dan 4 benar c. 1,2,3 benar d. Benar semua QUIS 7. Penalaran penelitian kuantitatif adalah: (B) a. Logis-deduktif b. Dialektif-induktif c. Etik-objektif d. Emik-induktif QUIS 8. Pandangan tentang kebudayaan sendiri dari warga masyaraka yang bersangkutan disebut: (B) a. Etik b. Emik c. Fonetik d. Fonemik QUIS 1) Menekankan berdasarkan kewajiban manusia untuk bertindak secara baik 2) Menekankan berdasarkan tujuan yang ingin dicapai 3) Deontologi berarti kewajiban atau keharusan 9. Dari pernyataan diatas yang benar menurut Deontologi? (A) a. b. c. d. 1 dan 3 benar 2 dan 3 benar 1 dan 2 benar Semua benar QUIS 10.Tahun2004merupakan penelitian tentang pelacuran di Indonesia, siapakah penelitinya? (B) a. b. c. d. James Dananjaya Koentjoro Berry Asante