Peran Pemerintah Dalam Pembinaan Kemitraan Umat Islam

Download Report

Transcript Peran Pemerintah Dalam Pembinaan Kemitraan Umat Islam

Nala Sea Side Hotel
14 Maret 2014
Oleh : Drs. H. Mulya Hudori, M.Pd
Kabag Tata Usaha
Kementerian Agama Provinsi Bengkulu
Curriculum Vitae
Nama
: Drs. H. Mulya Hudori, M.Pd
Tgl Lahir
: Bandung, 5 Nopember 1963
Pangkat/Gol
: Pembina Tk 1 / IV/b
Pendididikan :
1. S.1 : IAIN Bandung tahun 1988
2. S.2 : Universitas Bengkulu Tahun 2007
Riwayat Pekerjaan :
1. Kepala MAN Al-Hidayah – IPUH tahun 1992
2. Kepala MAN IPUH 1997
3. Kepala MAN Arga Makmur 2003
4. Kepala MAN 2 Padang Kemiling 2007
5. Kepala Seksi Penyuluhan Haji dan Umroh pada Bidang Hazawa Kanwil
Kemenag tahun 2007
6. Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Lebong (2007-2013)
7. Kabag TU Kanwil Kemenag Provinsi Bengkulu (2013)
Visi Kementerian Agama Provinsi Bengkulu
Lima Misi Kementerian Agama
• Meningkatkan Kualitas Kehidupan
Beragama
• Meningkatkan Kualitas Kerukunan Umat
Beragama
• Meningkatkan Kualitas Raudhatul Athfal
Madrasah, Pendidikan Agama dan
Pendidikan Keagamaan
• Peningkatan Kualitas Penyelenggaraan
Ibadah Haji,.
• Mewujudkan Tata Kelola Kepemerintahan
yang Bersih dan berwibawa
Kemitraan /
Persaudaraan
Kemitraan Umat
Mempunyai fungsi menjalin
silaturrahmi dengan para
pemuka agama baik ektern
maupun intern sehingga terjalin
komunikasi dan kerja sama
yang baik antara pemerintah,
masyarakat dan pemuka
agama.
Dasar Hukum
Artinya :
“Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari
seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu
berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenalmengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu
disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu.
Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal
Dasar Hukum
Pasal 29 UUD 1945 Ayat 2 bahwa
“Negara menjamin kemerdekaan
tiap-tiap penduduk untuk
memeluk agamanya masingmasing dan untuk beribadat
menurut agamanya dan
kepercayaannya itu”
Ada 6 Alasan
Pentingnya Pembinaan
Kemitraan Umat Islam
1. Bahwa beragam agama yang ada di
Indonesia suatu saat akan dapat memicu
persoalan, sehingga mendorong perlunya
kemitraan (persaudaraan) antar umat
beragama ditingkatkan.
2. Bahwa perbedaan pemahaman dalam
Islam juga dapat memicu konflik,
sehingga Pembinaan Kemitraan Umat
Islam mutlak diperlukan.
3. Bahwa kondisi Umat Islam yang masih
membutuhkan perhatian bersama di bidang:
ekonomi, pendidikan pangan, papan,
kesempatan kerja, politik dll diperlukan
adanya Kemitraan Umat Islam untuk mengatasinya.
4. Bahwa Kemitraan Umat Islam adalah suatu
proses, sehingga tidak berhenti ditempat tapi
senantiasa berkembang sesuai dengan
perkembangan zaman dan perkembangan
Umat Islam yang selalu berkembang dan
kompleks.
5. Bahwa masih ada hal-hal yang meresahkan
umat Islam dalam hal pendirian tempat
ibadah umat Islam dan non Islam, sehingga
perlu menjaga ukhuwah Islamiyah dan
persatuan dan kesatuan warga negara.
6. Bahwa perbedaan agama, budaya, suku,
bahasa, politik dll tanpa adanya pembinaan
terus menerus kearah membangun kesadaran
bersama dlm bingkai NKRI, maka perbedaan
tersebut dapat menjadi persoalan besar.
Apa Upaya Pemerintah dalam
Membina Kemitraan Umat
Islam ???
1. Melakukan
pemantauan dan
observasi ke daerahdaerah konflik dan
rawan konflik
2. Melakukan
inventarisasi dan
pendataan
permasalahan umat
3. Melakukan
pemberdayaan,
pembinaan dan
pengendalian
kemitraan umat
Strategi Pemerintah Dalam Membangun
Kemitraan Umat Islam Diantaranya :
1. Menumbuhkan minat kesadaran
akan pentingnya kemitraan /
persaudaraan
2. Mengamalkan dengan
memberikan contoh
keteladanan yang di mulai dari
pranata agama di tingkat Pusat
dan Daerah/Desa
3. Memberikan Pendidikan
Pentingnya Kemitraan
Umat Islam Kepada Para
Guru Agama Islam, Tokoh
Masyarakat dan
Penyuluh Agama di
Desa/Desa
Pembinaan Kemitraan Umat Islam di desa,
berupa:
PERTAMA : Berperan serta dalam Pembinaan Kemitraan
Umat Islam di desa guna menjaga ukhuwah Islamiyah
lewat berbagai wadah kegiatan Seperti majlis taklim,
pengajian dll.
KEDUA : Membantu tugas Kades / Lurah dalam
penanganan kegiatan-kegiatan dan permasalahan
kesejahteraan masyarakat di desa.
KETIGA Membantu tugas Ulama/ Kyai/Tokoh Agama
dalam penanganan persoalan umat Islam di desa.