Rencana Pembelajaran 14a

Download Report

Transcript Rencana Pembelajaran 14a

slogan
Overview of
bab 4, 5,
dan 6
Intan Silviana Mustikawati,
SKM, MPH
Pokok Bahasan
Bab 4. Hasil Penelitian
Bab 5. Pembahasan
Bab 6. Kesimpulan dan
Saran
BAB IV. HASIL PENELITIAN
4.1 Deskripsi Data
Memaparkan hasil setiap variabel
secara deskriptif, meliputi gambaran
umum lokasi penelitian, karakteristik
respon, dan lain-lain
Dapat berupa naratif (kata-kata),
tabel, grafik, dan metode penyajian data
lainnya
BAB IV. HASIL PENELITIAN
4.2 Uji persyaratan analisis
Bertujuan untuk mengetahui apakah
suatu variabel terdistribusi dengan atau
tidak  akan berpengaruh terhadap uji
statistik yang akan dilakuakn
Peneliti dapat menggunakan metode uji
persyaratan analisis yang mana saja
BAB IV. HASIL PENELITIAN
4.3 Uji hipotesis
Uji statistik yang digunakan disesuaikan
dengan jenis dan skala data/variabel,
kenormalan data, dan tujuan penelitian
Dapat diketahui apakah hipotesis
penelitian terbukti secara empiris
BAB V. PEMBAHASAN
Disesuaikan dengan hasil penelitian yang
telah dituliskan pada bab sebelumnya
Pembahasan berupa penjelasan teoritik,
baik secara kuantitatif (statistik) maupun
kualitatif
Pembahasan dikaitkan dengan teori,
referensi, penelitian orang lain, atau
penelitian terdahulu.
BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN
Hal – hal yang harus diperhatikan yaitu;
 Kesimpulan harus menjawab tujuan
penelitian.
 Saran harus aplikatif sesuai dengan hasil
penelitian dan kesimpulan.
Contoh…
4.1
4.1.1
a.
Deskripsi Data
Karakteristik Responden
Umur Remaja
Responden yang terbanyak terdapat
pada umur 12-15 tahun dengan frekuensi
sebanyak 30 orang (50.0%). Distribusi tersebut
dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.1
Umur Remaja
Frekuensi
Persen
12-15 tahun
30
50.0 %
16-18 tahun
19
31.7 %
19-21 tahun
11
18.3 %
Total
60
100 %
Contoh…
Grafik 4.1
Contoh…
4.1.2 Pengetahuan Remaja Putri Tentang
Kesehatan Reproduksi
Variabel independen (X) dalam
penelitian ini adalah pengetahuan remaja
putri tentang kesehatan reproduksi. Analisis
deskriptif
ini
dilakukan
untuk
mendapatkan gambaran distribusi skor
penilaian mengenai variabel independen.
Hal tersebut dapat dilihat pada tabel
dibawah ini :
Contoh…
Tabel 4.6 Distribusi Skor Pengetahuan Remaja Putri
Tentang Kesehatan Reproduksi Tahun 2012
Skor Penilaian
Frekuensi
Persen
Kumulatif
18
5
8.3
8.3
22
9
15.0
23.3
26
12
20.0
43.3
30
9
15.0
58.3
34
8
13.3
71.7
38
11
18.3
90.0
42
6
10.0
100.0
Total
60
100.0
Mean : 30.20
Median : 30.00
Modus : 26
SD : 7.343
Minimum : 18
Maksimum : 42
Contoh…
4.2 Uji Persyaratan
Untuk mengetahui normalitas suatu
variable dilakukan pengujian persyaratan pada
setiap variabel. Pada penelitian ini, peneliti dalam
menguji normalitas suatu variable dengan
menggunakan Uji Normalitas One Sample
Kolmogorov-Sminov, α = 0,05.
Contoh…
4.3 Uji Hipotesis
Dalam penelitian ini untuk mengetahui
bagaimana hubungan antara Variabel Dependen
(Y) dengan Variabel Independen (X) penulis
menggunakan analisis data kuantitatif. Dalam
penelitian ini uji statistik yang akan digunakan
adalah uni spearman rank untuk menggunakan
keeratan hubungan antara variabel independen
dengan variabel dependen.
Contoh…
5.1 Pengetahuan Remaja Putri Tentang Kesehatan
Reproduksi Di Perkampungan Kedaung Wetan
Berdasarkan nilai skor pengetahuan tentang
kesehatan reproduksi didapat nilai cut off point sebesar
30.00, maka didapat data kategori yaitu sebesar 58,3 %
memiliki pengetahuan yang rendah dan sebesar 41,7
memiliki pengetahuan yang tinggi.
Banyaknya skor responden yang berpengetahuan
rendah terjadi pada dimensi pengatahuan tentang definisi
kesehatan reproduksi, tujuan kesehatan reproduksi,
penyebab dari penyakit HIV dan pengertian tentang
kanker serviks.
Contoh…
5.1 Pengetahuan Remaja Putri Tentang Kesehatan
Reproduksi Di Perkampungan Kedaung Wetan
Berdasarkan nilai skor pengetahuan tentang
kesehatan reproduksi didapat nilai cut off point sebesar
30.00, maka didapat data kategori yaitu sebesar 58,3 %
memiliki pengetahuan yang rendah dan sebesar 41,7
memiliki pengetahuan yang tinggi.
Banyaknya skor responden yang berpengetahuan
rendah terjadi pada dimensi pengatahuan tentang definisi
kesehatan reproduksi, tujuan kesehatan reproduksi,
penyebab dari penyakit HIV dan pengertian tentang
kanker serviks.
Contoh…
Banyak responden yang tidak mengerti atau tidak
tahu dari pertanyaan-pertanyaan yang ada di kuesioner,
seperti pengertian dari kesehatan reproduksi, tujuan dari
kesehatan reproduksi serta penyakit-penyakit akibat
kesehatan reproduksi, sehingga remaja putri perlu
meningkatkan pengetahuan mereka tentang kesehatan
reproduksi. Hal ini disebabkan oleh minimnya
pengetahuan yang dimiliki oleh remaja putri tentang
kesehatan reproduksi serta tidak adanya penyuluhan
yang
dilakukan
diwilayah
setempat
mengenai
pengetahuan tentang kesehatan reproduksi remaja.
Contoh…
Data SKKRI (Survei Kesehatan Reproduksi Remaja
Indonesia) tahun 2007 menyatakan bahwa pengetahuan
kesehatan reproduksi remaja masih rendah. Pengetahuan
remaja putri tentang tanda akil balik yaitu suara menjadi
besar adalah 55%, tumbuh rambut sekitar alat kelamin,
ketiak, dada dan kaki 32%. Pengetahuan tentang akil
balik wanita mulai haid sebesar 74,9%, payudara
membesar 36,9% dan timbul jerawat 13,2%, dan terendah
menonjolkan jati diri 0,8%, gairah seks meningkat 2,3%,
tertarik lawan jenis 6,4%.
Contoh…
5.2 Perilaku Higienis Remaja Putri Saat Menstruasi Di
Perkampungan Kedaung Wetan
Berdasarkan nilai skor perilaku higienis remaja
putri saat menstruasi didapatkan bahwa 51,8 % memiliki
perilaku higienis yang rendah dan 48,2 % memiliki perilaku
higienis yang tinggi.
Dari data didapatkan hanya 21 responden yang
menerapkan perilaku higienis dalam mengeringkan
vagina dengan tisu atau handuk setelah buang air besar
atau kecil saat menstruasi ,sedangkan 39 responden tidak
melakukan perilaku higienis tersebut saat menstruasi.
Contoh…
Menurut hasil penelitian Windayanti (2007), bahwa
kurangnya perilaku higienis saat menstruasi dapat
menyebabkan berbagai penyakit yaitu kanker serviks.
Berdasarkan data dari badan kesehatan Dunia
(WHO), kanker serviks merupakan kanker nomor dua
terbanyak pada perempuan berusia 15–45 tahun setelah
kanker payudara. Tidak kurang dari 500.000 kasus baru
dengan kematian 280.000 penderita terjadi setiap tahun
diseluruh dunia. Bisa dikatakan, setiap dua menit seorang
perempuan meninggal akibat kanker serviks.
Contoh…
Indonesia berada pada peringkat pertama untuk
kasus wanita penderita kanker mulut rahim (serviks)
sedunia, sedangkan data dari Yayasan Kanker Indonesia,
bahwa penyakit penyakit kanker leher rahim (serviks)
mengakibatkan korban meninggal dunia sedikitnya 555
wanita perharinya dan 200.000 wanita pertahunnya.
Menurut beberapa penelitian menyebutkan bahwa
kanker ini disebabkan oleh virus Human Papilloma Virus
(HPV) yang muncul, antara lain karena perilaku sering
berganti-ganti pasangan seks dan perilaku yang tidak
higienis pada saat menstruasi.
Contoh…
5.3 Hubungan Pengetahuan Remaja Putri Tentang
Kesehatan Reproduksi Dengan Perilaku Higienis
Remaja Putri Saat Menstruasi
Dari hasil uji korelasi Spearman Rank diperoleh
adanya hubungan yang signifikan antara pengetahuan
remaja tentang kesehatan reproduksi dengan perilaku
higienis remaja putri saat menstruasi di Perkampungan
Kedaung Wetan RT.04 RW.04. Dari uji hipotesis dapat
disimpulkan bahwa (Ho) ditolak, terdapat hubungan
antara pengetahuan remaja putri tentang kesehatan
reproduksi dengan perilaku higienis remaja putri saat
menstruasi.
Contoh…
Pengetahuan tentang kesehatan reproduksi
merupakan faktor penting dalam menentukan perilaku
higienis perempuan pada saat menstruasi. Rendahnya
pengetahuan tentang kesehatan reproduki akan
memungkinkan perempuan tidak berperilaku higienis
pada saat menstruasi (BKKBN, 2003).
Menurut Widyantoro (1998) mengenai higienitas
menstruasi pada perempuan pengunjung rumah sakit di
Subang dan Tangerang, mengungkapkan bahwa sebagian
besar (77,5% di Tangerang dan 68,3 % di Subang)
mempunyai pengetahuan rendah tentang kesehatan
reproduksi dan status higienitas menstruasi yang buruk.
Contoh…
Dalam hal higienitas individu, masih terdapat
responden yang salah dalam mencuci alat kelaminnya
yaitu dari arah belakang ke depan (20,1 % pada hari biasa
dan 19,8 % pada saat menstruasi). Penelitian ini
memperlihatkan
bahwa
responden
di
Subang
memperlihatkan higienitas menstruasi cenderung lebih
tinggi dibanding responden di Tangerang.
Contoh…
6.1 Kesimpulan
1.Pengetahuan remaja putri tentang kesehatan reproduksi
di Perkampungan Kedaung Wetan sebagian besar rendah
yaitu sebesar 58.3%.
2.Perilaku higienis remaja putri saat menstruasi di
Perkampungan Kedaung Wetan sebagian besar rendah
yaitu sebesar 51,8 %.
3.Hasil analisis dari uji korelasi Spearman Rank dapat
disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara
pengetahuan remaja putri tentang kesehatan reproduksi
dengan perilaku higiebis remaja putri saat menstruasi di
perkampungan Kedaung Wetan RT.04 RW.04.
Contoh…
6.2 Saran
1. Remaja putri perlu meningkatkan pengetahuannya
tentang kesehatan reproduksi dengan mencari informasi
yang baik dan akurat .
2. Petugas kesehatan setempat dapat meningkatkan
kegiatannya dalam memberikan penyuluhan, seminar
ataupun konseling tentang kesehatan reproduksi dan
perilaku higienis saat menstruasi kepada remaja-remaja
putri, agar mereka lebih menjaga kesehatan
reproduksinya dengan baik.
slogan
You can find more
free PowerPoint
templates on:
http://www.ppt-to-video.com