Perbedaan Individu dan Prilaku Kerja

Download Report

Transcript Perbedaan Individu dan Prilaku Kerja

Perbedaan Individu dan
Prilaku Kerja
Prepared by Dr. Herman Ruslim
SE., Ak., MM
Perbedaan Individu di Tempat Kerja
Perbedaan Individual di Tempat Kerja
Kepribadian
Persepsi
Kemampuan dan
Ketrampilan
Prilaku Kerja
 Produktivitas;
 Kreativitas;
 Kinerja
Sikap
Faktor Keturunan
• Keturunan memberikan penjelasan genetis
•
mengenai beberapa aspek keragaman manusia.
Yang termasuk dalam pembahasan mengenai
hereditas adalah perdebatan mengenai gender,
ras, dan latar belakang etnis. Perbedaan
psikologis, mental dan moral dipengaruhi oleh
warisan genetis.
Keanekaragaman: merujuk pada atribut yang
menjadikan orang berbeda satu sama lain.
Dimensi utama dari keanekaragaman termasuk
usia, etnis, gender, atribut fisik, ras dan orientasi
seksual
Kemampuan dan Ketrampilan
• Kemampuan adalah bakat seseorang
untuk melakukan tugas mental atau fisik;
• Ketrampilan adalah bakat yang dipelajari
yang seseorang miliki untuk melakukan
suatu tugas. Kemampuan seseorang pada
umumnya labil selama beberapa waktu.
Ketrampilan berubah seiring dengan
pelatihan atau pengalaman orang dapat
dilatih untuk memiliki ketrampilan baru
Kemampuan
• Kemampuan Mental: merujuk pada tingkat
inteligensi sesorang dan dapat dibagi
kedalam subkategori, yang mencakup
kelancaran dan pemahaman verbal, alasan
induktif dan deduktif, memori assosiatif
dan orientasi spatial;
• Inteligensi Emosi: Penanganan hubungan
dan interaksi dengan orang lain
Tacit Knowledge
• Tacit Knowledge: Pengetahuan praktis
yang berhubungan dengan pekerjaan
yang diperoleh karyawan melalui
pengamatan dan pengalaman langsung
dalam pekerjaan.
Sikap
• Sikap merupakan penentu dari prilaku karena
keduanya berhubungan dengan persepsi,
kepribadian, perasaan, dan motivasi. Sikap
merupakan keadaan mental yang dipelajari dan
diorganisasikan melalui pengalaman,
menghasilkan pengaruh spesifik pada respons
seseorang terhadap orang lain, objek, situasi
yang berhubungan. Kita semua memiliki sikap
terhadap berbagai topik-komputer, jogging,
restoran, teman, pekerjaan, agama, pemerintah,
perawatan orang tua, kejahatan, pendidikan,
dan pajak penghasilan
Lanjutan
• Kognisi: Hal ini pada dasarnya adalah apa yang
•
•
diketahui individu mengenai diri mereka sendiri
dan lingkungan mereka. Kognitif
mengimplikasikan proses sadar dalam
memperoleh pengetahuan.
Afeksi: Komponen emosional dari suatu sikap,
sering kali dipelajari dari orang tua, guru dan
anggota kelompok kerja.
Disonansi Kognitif: Suatu keadaan mental dari
kecemasan yang muncul ketika terdapat konflik
antara berbagai kognitif individu (misalkan sikap
dan keyakinan) setelah suatu kepuasan dibuat.
Tiga Komponen dari Sikap; Kognisi, Afeksi dan
Prilaku
STIMULUS FAKTOR LINGKUNGAN KERJA
Gaya Manager
Teknologi
Kebisingan
Rekan Kerja
Sistem Penghargaan
Rencana Kompensasi
Kesempatan Karir
Keyakinan dan Nilai
Kognisi
Supervisor saya tidak adil
Memiliki supervisor yang adil merupakan
hal yang penting bagi saya
Perasaan dan Emosi
Saya tidak menyukai supervisor saya
Afeksi
Perilaku
Prilaku dengan Tujuan
Saya telah mengajukan surat
permohonan untuk ditransfer
Mengubah Sikap
• Manajer sering kali bertugas mengubah
sikap karyawan mereka agar mereka
dapat bekerja lebih keras dan mencapai
kinerja pekerjaan lebih tinggi. Walau
terdapat banyak variabel yang
mempengaruhi perubahan sikap,
perosesnya bergantung pada tiga faktor
umum: komunikator, pesan itu sendiri, dan
situasi.
Komunikator
• Karyawan lebih mungkin mengubah sikap mereka
(misalnya agar lebih baik) jika mereka mempercayai
manajer, menyukai manajer dan mempersepsikan
manajer memiliki kelebihan. Jika manajer tidak
dipercaya, usahanya untuk mengubah sikap akan
menjadi tidak berguna karena karyawan tidak akan
menyakini atau menerima pesan manajer. Himbauan
untuk memberikan tingkat pelayanan konsumen yang
lebih baik akan dipersepsikan sebagai jalan untuk
mendapatkan nilai yang lebih baik dalam penilaian
kinerja perusahaan dan kenaikan gaji (sebagai kebalikan
dari usaha yang tulus untuk membuat konsumen merasa
lebih nyaman tinggal di hotel.)
Pesan
• Meskipun manajer dipercaya, disukai dan
dilihat memiliki kelebihan, pesannyapun
harus jelas, dapat dipahami, dan
meyakinkan. Manajer berusaha untuk
mengubah sikap dengan mengirikan pesan
yang persuasif. Seperti yang akan dibahas
dalam bab 13, manajer mengirimkan
pesan baik dengan sengaja maupun tidak
sengaja melalui komunikasi verbal dan
nonverbal.
Sikap dan Kepuasan Kerja
• Kepuasan Kerja adalah sikap seseorang
terhadap pekerjaan mereka. Hal tersebut
dihasilkan dari persepsi mereka mengenai
pekerjaan mereka dan tingkat kesesuaian
antara individu dan organisasi. Sejumlah
faktor dihubungkan dengan kepuasan
kerja. Beberapa faktor penting adalah
Lanjutan
• Imbalan – Jumlah pembayaran yang diterima dan tingkat
•
•
•
•
•
•
kesesuaian antara pembayaran tersebut dengan pekerjaan yang
dilakukan;
Pekerjaan itu Sendiri – Sejauh mana pekerjaan dianggap menarik,
menyediakan kesempatan untuk belajar, dan memberikan tanggung
jawab.
Peluang Promosi- Ketersediaan peluang untuk maju;
Supervisi- Kompetensi teknis dan keterampilan interpersonal dari
atasan langsung;
Rekan kerja – Sejauh mana lingkungan kerja fisik memberikan
kenyamanan mendukung produktivitas;
Kondisi Pekerjaan – Sejauh mana lingkungan kerja fisik memberikan
kenyamanan mendukung produktivitas;
Keamanan Pekerjaan – Keyakinan bahwa seseorang relatif aman
dan ada peluang untuk dapat terus bekerja dalam organisasi;
Kepuasan dan Kinerja Pekerjaan
• Tiga pandangan umum mengenai
hubungan ini telah ditemukan: 1.
Kepuasan kerja berpengaruh pada kinerja
pekerjaan; 2. Kinerja Pekerjaan
berpengaruh pada kepuasan kerja dan 3.
Hubungan kepuasan kerja – kinerja
pekerjaan diperantarai oleh variabel lain
seperti penghargaan
Hubungan Kepuasan Kinerja: Tiga Pandangan
Penyebab
1. Kepuasan Kerja
Kinerja Pekerjaan
Penyebab
2. Kinerja Pekerjaan
Kepuasan Kerja
Keseimbangan yang dipersepsikan
3. Kinerja Pekerjaan
Penghargaan
Kepuasan Kerja
Beberapa Kekuatan Utama yang
mempengaruhi Kepribadian
Budaya
Keturunan
Kepribadian
Individu
Hubungan Keluarga
Kelas Sosial dan Keanggotaan
Kelompok
Dimensi Kepribadian Big Fives
• Extroversion: Merujuk kecenderungan orang untuk bersosialisasi,
•
•
•
•
asertif, suka berteman, berbicara, dan aktif;
Emotional Stability: Merupakan kecenderungan seorang mengalami
keadaan emosi yang positif seperti merasa aman secara psikologis,
tenang dan santai. Dilain pihak, kecemasan, depresi, kemarahan,
dan rasa malu merupakan karakteristik dan stabilitas emosional
yang rendah;
Agreeableness: Salah satu dimensi kepribadian Big Five, merupakan
kecenderungan untuk memiliki rasa hormat, pemaaf, toleran, mudah
percaya dan berhati lunak;
Conscientiousness: Salah satu dimensi kepribadian big five,
merupakan kecenderungan untuk dapat diandalkan, terorganisir,
menyeluruh dan bertanggung jawab;
Openness to Experience: Hal ini mencerminkan sejauh mana
seorang individu berpikiran luas, kreatif, ingin tahu, dan pintar;
Locus of Control
• Locus of Control: Menentukan tingkatan
sampai dimana individu meyakini bhwa
prilaku mereka mempengaruhi apa yang
terjadi pada mereka. Beberapa orang
merasa yakin bahwa mereka mengatur
dirinya sendiri secara sepenuhnya-bahwa
mereka merupakan penentu dari nasib
mereka sendiri dan memiliki tanggung
jawab pribadi untuk apa yang terjadi
terhadap diri mereka
Self Efficacy
• Self Efficacy berhubungan dengan keyakinan
pribadi mengenai kompetensi dan kemampuan
diri. Secara spesific, hal tersebut merujuk pada
keyakinan seseorang terhadap kemampuan
untuk menyelesaikan suatu tugas secara
berhasil. Individu dengan tingkat efficacy yang
tinggi sangat yakin dalam kemampuan kinerja
mereka. Konsep Self Efficacy memasukkan tiga
dimensi: Besarnya, kekuatan dan generalitas.
Kreativitas
• Kreativitas merupakan ciri kepribadian
yang melibatkan kemampuan untuk
meloloskan diri dari pemikiran kaku dan
menghasilkan ide yang baru dan berguna.
Kreativitas menghasilkan inovasi dan
inovasi merupakan sumber kehidupan dari
sejumlah perusahaan. 3M terkenal atas
kreativitas dan inovasi produknya.