Kasus nyata disonansi kognitif

Download Report

Transcript Kasus nyata disonansi kognitif

PSIKOLOGI INOVASI
KULIAH KE-7
DISONANSI KOGNITIF
Arundati Shinta
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
1
APA DISONANSI KOGNITIF?
• Setiap orang punya kecenderungan tuk punya
konsistensi dalam segala aspek kognitifnya.
• Aspek kognitif = pikiran, perasaan, kepercayaan
persepsi, nilai2, pengetahuan & perilaku individu.
• Bila semua aspek tidak konsisten maka individu
merasa tidak nyaman = individu alami disonansi
pada aspek2 kognitifnya.
• Bl hadapai disonansi = indv berusaha membuat
aspek2 kognitif menjadi konsisten.
2
Cara ubah disonansi kognitif?
1) mengubah perilaku untuk mengurangi
situasi disonansi,
2) menghindari situasi yang tak
menyenangkan itu.
• Tokoh= Leon Festinger (1957)
• Wickhind & Brehm (1976)
3
Kasus nyata disonansi kognitif
•
Ada mhs ideal = rajin kuliah, selalu kerjakan tugas, di kelas aktif
bertanya pada dosen, aktif beri masukan pada dosen agar suasana
perkuliahan jd hidup, sering dapat nilai bagus pada banyak mata
kuliah, dan ia mengagungkan kejujuran dalam bertingkah laku.
•
Pada saat ujian mata kuliah psikologi sosial, semua jawaban salah.
Padahal sistem ujiannya adalah open book + waktu sangat longgar.
•
Alasan mhs ideal = soal2 ujiannya tidak relevan dengan problem
masyarakat.
(ia menyalahkan soal-soal ujian yang menurutnya tidak bermutu).
•
Padahal jawaban semua soal itu sudah ada di buku psikologi sosial
yang sudah dimilikinya. Seandainya ia bersedia meluangkan waktu
untuk membaca buku, maka ia akan mampu jawab dengan benar semua
soal ujian.
4
TOPIK DISKUSI
•
Salahkah mahasiswa ideal itu?
•
Apa yg harus dikatakan mhs itu pada dosen /
teman2 ketika mereka tahu nilainya buruk?
•
Betulkah mutu soal rendah? Tidak bolehkah mhs
kritik soal dosen?
•
Apa yg harus dilakukan dsoen ketika mhs alami
disonansi kognitif (dosen = terdakwa)?
5
LESSON LEARNED
•
Tidak mudah bagi orang2, apalagi bagi
orang yang terbiasa menjadi sanjungan
para dosen seperti mahasiswa ideal
tersebut, untuk menerima hal-hal buruk
yang menimpanya.
•
Ia butuh alasan pembenar bahwa nilainya
buruk adalah karena pihak lain yang salah
bukan dia.
6
TOPIK DISKUSI
APA HUBUNGAN DISONANSI
KOGNITIF DG PSIKOLOGI
INOVASI?
7
Apa referensinya?
Baron, R. A. & Byrne, D. (1987). Social psychology:
Understanding human interaction. 5th ed.
Boston: Allyn and Bacon, Inc.
Fisher, R. J. (1982). Social psychology: An applied
approach. New York: St. Martin’s Press.
Myers, D. G. (1994). Exploring social psychology.
New York: McGraw-Hill, Inc.
8