PENGANTAR FILSAFAT - ESA233
Download
Report
Transcript PENGANTAR FILSAFAT - ESA233
HAKEKAT MANUSIA
MENURUT ISLAM
ALAM SEMESTA
Allah adalah pencipta dan alam adalah
makhluk yang diciptakan.
Alam adalah segala sesuatu yang dapat
ditangkap oleh panca indera, perasaan
dan pikiran.
Ruang, waktu dan manusia adalah bagian
dari alam.
PENCIPTAAN ALAM
QS Al Furqan 25:2, “. . . dan Dia telah
menciptakan segala sesuatu dan Dia
menetapkan ukuran-ukurannya dengan
serapi-rapinya”
Manusia diciptakan oleh Allah sebagai
makhluk serba dimensi (Murtadlo
Mutahhari)
DIMENSI MANUSIA
Dimensi 1 : Secara fisik manusia sama
dengan hewan, membutuhkan makan,
minum, istirahat dan berpasangan
dengan lawan jenis supaya ia dapat
hidup, tumbuh, berkembang.
Dimensi 2 : Manusia memiliki emosi
(nafsu) yang bersifat etis yaitu ingin
memperoleh keuntungan dan
menghindari kerugian.
DIMENSI MANUSIA
Dimensi 3 : Manusia mempunyai
perhatian terhadap keindahan
Dimensi 4 : Manusia memiliki
kemampuan dan kekuatan berlipat
ganda karena akal, fikiran, dan
kehendak bebas untuk menahan nafsu
dan mencapai keseimbangan hidup
DIMENSI MANUSIA
Dimensi 5 : Manusia memiliki dorongan
untuk menyembah Tuhan
Dimensi 6 : Manusia mampu mengenal
dirinya sendiri. Ia akan mencari siapa
penciptanya, mengapa diciptakan, dari
apa diciptakan, bagaimana proses
penciptaannya dan untuk apa
diciptakan.
PENCIPTAAN
MANUSIA
Manusia diciptakan dari tanah liat
kering yang berasal dari lumpur hitam
yang diberi bentuk (QS Al Hijr 15:28)
Penciptaan manusia menjadi sempurna
karena Alla telah meniupkan
kedalamnya ruh ciptanNya (QS Al Hijr
15:29)
KESEMPURNAAN
MANUSIA
QS At Tin 95:4, “Sesungguhnya Kami
telah menciptakan manusia dalam
bentuk yang sebaik-baiknya”
Manusia memiliki volume akal yang
berkembang dan membedakannya
dengan hewan sehingga menjadi
makhluk yang sempurna
KEMAMPUAN AKAL
Manusia memiliki volume akal yang
berkembang sehingga mengenal ilmu
pengetahuan, sedangkan hewan tidak
diberikan
QSAl Baqarah 2:31, “Dan Dia
mengajarkan kepada Adam nama-nama
(benda-benda) seluruhnya, kemudian
mengemukannya kepada para
malaikat…”
KETERBATASAN AKAL
Kemampuan akal manusia ada batasnya,
sehingga banyak yang tersesat,
kemudian Allah memberi petunjuk
QS Al Isra 17:85, “Tidaklah engkau
diberikan pengetahuan melainkan
sedikit saja”
QS Ad Duha 93:7, “Dan Dia
mendapatimu sebagai seorang yang
bingung lalu Dia memberi petunjuk”
KESESATAN AKAL
Alam berjalan secara mekanis. Akal
sebagai sumber kebenaran, bukan
wahyu (Rene Descartes, 1598sm-165)
Agama adalah keluh kesah makhluk
tertindas. Hati nurani dari dunia yang
tidak berhati. Jiwa dari keadaan yang
tak berjiwa. Ia adalah candu rakyat
(Karl Mark, 1844)
PETUNJUK AGAMA
Wahyu adalah sumber kebenaran,
bukan akal
QS An Nisa 4:105, “Sesungguhnya
telah Kami terangkan kepadamu Al
Kitab yang membawa kebenaran”
QS Al Baqarah 2:2, “Kitab (Al Qur’an)
ini tidak ada keraguan padanya,
petunjuk bagi mereka yang bertaqwa”
KEDUDUKAN MANUSIA
Manusia mempunyai kedudukan sebagai
khalifah di muka bumi, pemimpin yang
bertanggung jawab mengurus dan
memelihara alam
QS Al Baqarah 2:30, “Ingatlah ketika
Tuhanmu berfirman kepada para
Malaikat, ‘sesungguhnya Aku hendak
menjadikan seorang khalifah di muka
bumi’…”
TUGAS MANUSIA
Tugas manusia adalah mengabdi
kepada Allah dengan memenuhi segala
perintahNya dan meninggalkan segala
laranganNya
QS Adz Dzariyat 51 : 56 “Dan Aku
tidak menciptakan jin dan manusia,
melainkan supaya mereka mengabdi
kepadaKu”
MANUSIA YANG
DICINTAI ALLAH
Muhsinin (QS Al Baqarah 195, Ali Imran 134)
Tawwabin, Mutatohhirin (QS Al Baqarah 222,
QS AsySyuraa 69, QS At Taubah 120)
Shabirin (QS Ali Imran 146)
Muttaqiin (QS Ali Imran 76, QS At Taubah 36)
Muqsithin (QS Al-Maidah 42)
Mutawakkilin (QS Ali Imran 159)
Al-Muajahidiina fi sabilillah (QS shaff 4)
MANUSIA YANG
DIMURKAI ALLAH
Fasiqin (QS As shaff 5)
Kafirin (QS At Taubah 37
Mufsidin (QS Al Maidah 64; QS Yunus 81)
Dzalimin (QS At Taubah 19)
Khawwanin kafur (QS Al Hajj 38)
Mustakbirin (QS An Nahl 23)
Musrifin (QS Al An’am 141)
Kadzibun kaffar (QS Az Zumar 3)
Musrifun kadzdzab (QS Al Mukmin 28)