Hukum Islam dan Kontribusi Umat Islam Indonesia

Download Report

Transcript Hukum Islam dan Kontribusi Umat Islam Indonesia

Hukum Islam dan
Kontribusi Umat Islam
Indonesia
Hernanda Lasmana
081012058
Absi Hayuningrat
081012020
Masning Khumairoh
081012059
Mulindaf A. T.
081012056
Ely Kusumawati
081012078
Catherine F. S.
081012008
Hukum Islam
Sumber Hukum
Islam
Fungsi Hukum
Islam
Kontribusi Umat
Islam Indonesia
Hukum Islam
• Hukum Islam adalah hukum yang ditetapkan oleh
Allah melalui wahyu-Nya yang kini terdapat dalam
Al Qur’an dan dijelaskan oleh Nabi Muhammad
sebagai rasul-Nya melalui sunnah beliau yang kini
tersimpan baik dalam kitab-kitab hadits.
•
Tujuan Hukum Islam yaitu :
☺ Untuk ditaati dan dijalankan oleh umat Islam
☺ Sebagai pedoman hidup
Sumber Hukum Islam
Al - Qur’an
 Al-Qur’an adalah wahyu yang diturunkan oleh
Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW,yang di
dalamnya terkandung perintah Allah SWT yang
sifatnya berkaitan dengan hukum.
 Al-Qur’an adalah sumber pertunjuk bagi seluruh
manusia untuk semua bidang kehidupan dan
keperluan mereka, untuk hidup didunia ini atau
bekal akhirat kelak.
 Segi kandungan Al-Qur’an :
~ Berkenaan dengan persyariatan hukum
~ Berkenaan dengan informasi masa lalu
~ Berkenaan dengan hal-hal ghaib
Al - Hadits
 Hadits adalah segala perkataan (sabda),
perbuatan dan ketetapan dan persetujuan dari
Nabi Muhammad SAW yang dijadikan ketetapan
ataupun hukum dalam agama Islam. Hadits
dijadikan sumber hukum dalam agama Islam selain
Al-Qur'an, ijma dan Qiyas, dimana dalam hal ini,
kedudukan hadits merupakan sumber hukum
kedua setelah Al-Qur'an.
 Hadits digunakan dalam berbagai keperluan
diantaranya adalah untuk mengkonfirmasi hukumhukum yang sudah disebutkan dalam Al-Qur’an,
untuk memberikan penjelasan tambahan bagi
ayat Al-Qur’an yang menjelaskan sesuatu secara
umum, untuk mengklarifikasi ayat-ayat Alquran
yang mungkin dapat menerbitkan keraguan bagi
umat, dan memperkenalkan hukum baru yang
tidak disebutkan dalam Al-Qur’an.
Ijma
 Ijma’ dalam pengertian bahasa memiliki dua arti. Pertama,
berupaya (tekad) terhadap sesuatu. Kedua, berarti
kesepakatan. Perbedaan arti yang pertama dengan yang
kedua ini bahwa arti pertama berlaku untuk satu orang
dan arti kedua lebih dari satu orang.
 Ijma’ dalam istilah adalah kesepakatan semua para mujtahid
dari kaum muslimin dalam suatu masa setelah wafat Rasul
Saw atas hukum syara berdasarkan Al-Qur’an dan AlHadits.
 Ketentuan Ijma :
- Ijma' Mestilah kesepakatan semua mujtahidin semasa.
- Kesepakatan tersebut mestilah berlaku dikalangan para
mujtahidin sahaja.
- Umat Muhammad S.A.W. yang dimaksudkan ialah mukmin,
muslim dan mukallaf.
- Kesepakatan yang dimaksudkan ialah yang mengenai
hukum-hukum syara‘.
- Kesepakatan mujtahidin itu mestilah berlaku selepas
kewafatan Rasulullah S.A.W.
Qiyas
 Qiyas artinya menggabungkan atau menyamakan
artinya menetapkan suatu hukum suatu perkara yang
baru yang belum ada pada masa sebelumnya namun
memiliki kesamaan dalah sebab, manfaat, bahaya dan
berbagai aspek dengan perkara terdahulu sehingga
dihukumi sama.
 Ulama kaum muslimin sepakat bahwa qiyas merupakan
hujjah syar’i dan termasuk sumber hukum yang
keempat dari sumber hukum yang lain. Apabila tidak
terdapat hukum dalam suatu masalah baik dengan
nash ataupun ijma’ dan yang kemudian ditetapkan
hukumnya dengan cara analogi dengan persamaan illat
maka berlakulah hukum qiyas dan selanjutnya menjadi
hukum syar’i.
Fungsi Hukum Islam dalam
Kehidupan Bermasyarakat
1. Segi Pembuat Hukum Islam (Allah dan Rasul)
• Untuk memenuhi kebutuhan manusia yang bersifat primer,
skunder dan tersier.
• Untuk ditaati dan dilaksanakan oleh manusia dalam kehidupan
sehari-hari.
2. Segi Manusia
– Sebagai subyek : Tercapainya keridhoan Allah dalam
kehidupan manusia di dunia dan di akhirat.
– Kepentingan Primer, meliputi :
 Pemeliharaan Agama  Pemeliharaan keturunan
 Pemeliharaan Jiwa  Pemeliharaan harta
 Pemeliharaan Akal
Kontribusi Umat Islam
Indonesia
1. Perumusan Sistem Hukum di Indonesia :
Hukum di Indonesia terbentuk atau
dipengaruhi oleh tiga pilar subsistem hukum
yaitu sistem hukum barat, hukum adat dan
sistem hukum Islam.
2. Lahirnya UUD 1945
Menggunakan hukum Islam sebagai asas
undang – undang beberapa perihal di
Indonesia, seperti, pernikahan, pewakafan
tanah, penyelenggaraan haji, dan lain
sebagainya
Terima Kasih....