ANEMIA GIZI DAN DEFISIENSI ZAT GIZI MIKRO

Download Report

Transcript ANEMIA GIZI DAN DEFISIENSI ZAT GIZI MIKRO

ANEMIA GIZI DAN
DEFISIENSI ZAT GIZI
MIKRO
Apa itu anemia???
Anemia adalah suatu keadaan dimana kadar hemoglobin
(Hb) dalam darah kurang dari normal, yang berbeda
untuk setiap kelompok umur dan jenis kelamin.
Pengelompokkan anemia untuk remaja putera Hb < 13
g/dl dan remaja puteri < 12 g/dl dikategorikan sebagai
anemia (WHO, 1982).
Kelompok
Umur (tahun)
Hemoglobin
(g/dL)
Anak
0,5-6
11
6-14
12
Laki-laki
>14
13
Perempuan
>14
12
Dewasa
Jenis-jenis anemia
Gizi
Anemia
Defisiensi zat
besi, protein,
vitamin, dll.
Etiologi
Nongizi
Morfologi
Penggolongan etiologi didasarkan pada kurangnya sel darah merah atau
hemoglobin dalam tubuh, sedangkan penggolongan morfologi
digolongkan pada kondisi fisik sel darah merah, yang meliputi bentuk,
warna dan ukuran (Huff, 2008).
Anemia
Non Gizi
Etiologi
Kurangnya
sel darah
merah
Kurangnya
Hb
Morfologi
Kondisi fisik
sel darah
merah
Apa penyebab anemia???
Dibawah ini adalah penyebab anemia gizi besi :
Penyebab tidak
langsung
Penyebab Langsung
Status Besi
Ketersediaan zat besi
dalam makanan
rendah
Jumlah zat besi dalam
makanan kurang
Keadaan kurang
Besi
Praktek pemberian
makanan kurang baik
Jumlah zat besi dalam
makanan kurang
Keadaan kurang
Besi
Sosial ekonomi rendah
Jumlah zat besi dalam
makanan kurang
Keadaan kurang
Besi
Komposisi makanan
kurang beragam
Absorpsi zat besi
rendah
Keadaan kurang
Besi
Terdapat zat-zat yang
menghambat absorpsi
Absorpsi zat besi
rendah
Keadaan kurang
Besi
Pertumbuhan fisik
Kebutuhan naik
Keadaan kurang Besi
Kehamilan dan
menyusui
Kebutuhan naik
Keadaan kurang Besi
Parasit, infeksi
Kehilangan darah
Keadaan kurang Besi
Pendarahan kronis
Kehilangan darah
Keadaan kurang Besi
Pendarahan kronis
Kehilangan darah
Keadaan kurang Besi
Gambar 1. Molekul Besi
Gambar 2. Molekul B12
Gambar 3. Molekul Folat
Siapa saja yang dapat terkena
anemia??
Anemia khususnya anemia gizi dapat terjadi pada
berbagai kelompok umur.
Hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga
(SKRT) 1995 dalam Moeloek (1999)
menunjukkan bahwa prevalensi anemia
pada balita sebesar 50,9%, anak usia
sekolah sebesar 47,3%, ibu hamil sebesar
50,9% dan pada remaja (10-14 tahun)
sebesar 51,5% dimana prevalensi pada
remaja putera 45,8% dan remaja puteri
57,1%.
Lanjutan…
Dari semua kelompok umur tersebut, kejadian
anemia
pada
masa
remaja
merupakan
kelompok dengan prevalensi terbesar, karena
pada masa ini terjadi peningkatan kebutuhan
zat gizi akibat pertumbuhan dan adanya
menstruasi pada remaja puteri (Depkes, 1998).
Bagaimana menanggulangi anemia???
Salah satu cara menanggulangi anemia
gizi besi adalah dengan mengkonsumsi
pangan tinggi zat besi.
Bentuk zat besi yang terdapat dalam
makanan juga mempengaruhi penyerapan
zat besi oleh tubuh. Ada dua macam
bentuk zat besi dalam makanan : NEXT
SLIDE
Bentuk zat besi
dalam makanan
Zat besi heme
Zat besi non heme
Pangan hewani
(daging, ayam,
ikan)
pangan nabati
(sayuran, buahan,
kacangan, bijibijian)
Kesimpulan dan Saran…

Ada tiga faktor penting yang menyebabkan
terjadi anemia, yaitu kehilangan darah
karena pendarahan, kerusakan sel darah
merah, dan produksi sel darah merah tidak
cukup. Gejala yang ditimbulkan dari
penderita anemia diantaranya letih, lesu,
cepat lelah. Akibatnya dapat menurunkan
kebugaran dan prestasi, turunnya daya
tahan tubuh karena mudah terkena penyakit
infeks

Kita harus menjaga pola makan agar
dapat memenuhi asupan zat besi dalam
tubuh. Khususnya untuk remaja putri, jika
sedang menstruasi hendaknya
mengkonsumsi bahan makanan yang
tinggi zat besi agar dapat mengurangi
resiko terkena anemia.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH
JUST ASK US!!