Presentasi Paradigma Penelitian

Download Report

Transcript Presentasi Paradigma Penelitian

Paradigma Ilmu Sosial dan
Implikasi Metodologi
Oleh :
Nyarwi, S.IP, M.Si
Dosen Ilmu Komunikasi, FISIPOL UGM
Email : [email protected]
Tiga Paradigma Utama
• Paradigma Klasik (Clasical Paradigm).
• Paradigma Kritis (Critical Paradigm).
• Paradigma Konstruktivism (Constructivism
Paradigm).
PENGELOMPOKAN BEBERAPA
TEORI/PENDEKATAN
Teori/ Pendekatan
Paradigma Klasik
Paradigma Kritis
Paradigma
Konstruktifis
Theories of Message
Theories of discourse.
Theories of sign and language
Interpersonal Communication
Symbolic Interactionism.
Social Judgement Theory.
Cognitive Dissonance Theory.
Theories of Experience and Intrepretation.
Theories of Info Receptions and Processing.
Group/Public Communication.
Information System Approach in Organizations.
Social Exchange Theories.
Theories of Info Receptions and Processing.
Mass Communication and Society
Structural-Functionalism Theories of Mass Media.
Agenda-setting theory.
Cultivation Theory.
Uses and Gratification.
Political-Economy Theory.
Mass Media and Social Construction of Reality.
Media and Cultural Studies.
Theories of Message Production.
Theories of Mass Media and Persuasion.
Effectiveness of Ads and Communication
Program.
X
X
X (Iowa)
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X (Liberal)
X
X
X
X
X (Mattelart,
Schiller.etc)
Instrumentalist
Structural
X
X
X
X (Chicago)
X
Culturalist
X
X
PERBEDAAN ONTOLOGIS
Classical Paradigm
Critical Paradigma
Constructivism Paradigm
Critical Realism : ada Historical
Realism
: Relativism
:
realitas
realitas yang “real”
realitas yang teramati
merupakan
yang
diatur
oleh
(virtual
reality)
konstruksi
sosial.
kaidah-kaidah
merupakan realitas
Kebenaran
suatu
tertentu yang berlaku
semu yang telah
realitas
bersifat
universal walaupun
terbentuk oleh proses
relatif, berlaku sesuai
kebenaran
sejarah dan kekuatan
konteks spesifik yang
pengetahuan tentang
sosial budaya dan
dinilai relevan oleh
itu mungkin hanya
ekonomi politik
pelaku sosial.
bisa diperoleh secara
probalistik
PERBEDAAN EPISTEMOLOGIS
Classical Paradigm
Critical Paradigm
Constructivism Paradigm
Dualist/objectivist : Ada Transactional/Subjectivis Transactionalist/
realitas
obyektif
t : hubungan antara
subjectivist
:
sebagai
suatu
peneliti
dengan
Pemahaman tentang
realitas eksternal di
realitas yang diteliti
suatu realitas atau
luar
diri
peneliti.
selalu
dijembatani
temuan
suatu
Peneliti harus sejauh
oleh
nilai-nilai
penelitian merupakan
mungkin
menjaga
tertentu. Pemahaman
produk
interaksi
jarak dengan obyek
tentang suatu realitas
antara
peneliti
penelitian.
merupakan
value
dengan yang diteliti.
mediated findings.
PERBEDAAN AKSIOLOGIS
Classical Paradigm
Critical Paradigm
Constructivism Paradigm
Nilai, etika dan pilihan
Nilai, etika dan pilihan Nilai, etika dan pilihan
moral harus berada di
moral
merupakan
moral
merupakan
luar proses penelitian.
bagian tak terpisahkan
bagian tak terpisahkan
dari suatu penelitian.
dari suatu penelitian.
Peneliti berperan sebagai
disinterested scientist. Peneliti menempatkan diri Peneliti
sebagai
Tujuan penelitian :
sebagai transformative
passionate participant
eksplanasi dan kontrol.
intellectual,
advokat
:
fasiliatator
yang
dan aktivis.
menjembatani
Tujuan Penelitian : kritik
keragaman
sosial,
transformasi,
subjektivitas
pelaku
sosial.
emansipasi dan social
empowerment.
Tujuan
penelitian
:
rekonstruksi
realitas
sosial secara dialektis
antara peneliti dengan
pelaku sosial yang
diteliti.
PERBEDAAN METODOLOGIS
Classical Paradigm
Critical Paradigm
Constructivism Paradigm
Interventionist : pengujian hipotesis
dalam
struktur
hypothecodeductive method melalui lab,
eksperimen,
atau
survei
eksplanatif
dengan
analisis
kuantitatif.
Kriteria
kualitas
penelitian
:
obyectivity,
reliability,
dan
validity.
Participative : mengutamakan analisis
komprehensif, kontekstual dan
multi level analysis yang bisa
dilakukan melalui penempatan
diri sebagai aktivis/ partisipan
dalam
proses
transformasi
sosial.
Kriteria kualitas penelitian : Historical
Situatedness, yaitu sejauh mana
peneliti memperhatikan konteks
historis, sosial budaya, ekonomi
dan politik.
Reflective/dialectical : menekankan
empati dan interaksi dialektis
antara peneliti-responden untuk
merekonstruksi realitas yang
diteliti melalui metode –metode
kualitatif
seperti
participant
obsrvation.
Kriteria
kualitas
penelitian
:
Authenticity and reflectivity,
sejauh
mana
temuan
merupakan refleksi otentik dari
realitas terhayati oleh para
pelaku sosial.