masa depan peksos di dunia dan ind

Download Report

Transcript masa depan peksos di dunia dan ind

MASA DEPAN
PRAKTEK DAN PENDIDIKAN PEKSOS
DI DUNIA DAN DI INDONESIA
Oleh : Holil Soelaiman
(disampaikan dalam Social Work Up Date thn 2010)
A.MASA DEPAN KESOS DAN PRAKTIK PEKSOS DI DUNIA

Di dunia Internasional kedudukan, tugas dan fungsi profesi sudah cukup
mapan dan dikenal luas. Peran dan sumbangannya dalam penanganan
permasalahan sosial dan pembangunan sosial bukan saja diakui tetapi juga
dihargai.

International Federation of Social Workers (IFSW), International Council on
Social Welfare (ICSW) dan International Association of Social Work Education
(IASSW) yang didirikan thn 1925, telah mapan dan dikenal luas

Di negara-negara industri maju barat, ketiga organisasi tsb pada tingkat
nasional juga telah mapan, kode etik profesional sudah dirumuskan dan
diberlakukan, kurikulum baku dan sistem akreditasi telah dilembagakan

ICSW,IFSW dan IASSW sudah berafiliasi, hubungan konsultatif dengan serta
kedudukan dan perannya diakui oleh lembaga-lembaga PBB : UNICEF,
WHO,UNHCR dan berbagai UN commitiees

International Covenant on Economic dan Political Rights 1976 ; UN Human
Rights Council ; UN Committees on: Economic, social and cultural Rights; the
ellimination of Racial Discrimination; against torture ; the right of the child ;
migrant workers ; the rights of the Perssons with disabbilities, semuanya
membuka peluang bagi posisi dan karier pekerja sosial profesional.





Merebaknya permasalahan sosial dunia, tingginya angka kemiskinan, gizi buruk
dan kelaparan, besarnya jumlah korban bencana alam, besarnya jumlah
pengungsi dan korban perang, permasalahan pekerja migran, perdagangan
manusia
Penyalahgunaan narkoba, meningkatnya jumlah penduduk berusia lanjut,
merebaknya penyakit terminal : kanker, HIV/AIDS, dll serta dampak krisis
ekonomi merupakan lahan luas bagi peran pekerja sosial profesional
Beruntunnta krisis (ekonomi, energi, pangan, lingkungan) telah menyebabkan
manusia rentan terhadap gangguan jiwa dan menimbulkan pengembangan
kemampuan mengendalikan dampak krisis
Di negara-negara industri maju (Barat) kedudukan, peran dan sumbangan
pekerja sosial profesional telah diterima, diakui dan dihargai seperti profesiprofesi pelayanan manusia yang lainnya
Singkatnya semuanya tak bisa dipecahkan hanya oleh pasar ekonomi tetapi juga
membutuhkan intervensi kesos peluang bagi peran kedepan pekerja sosial
profesional di dunia cukup terbuka
B. MASA DEPAN PENDIDIKAN PEKERJA SOSIAL DI DUNIA





Krisis SNK sempat menimbulkan guncangan dan dampak negatif terhadap
pasar kerja, dan peluang karier pekerja sosial karena struktur SNK sebagai
lahan utama kiprah pekerja sosial rontok, lembaga dan program pendidikan
peksos turut terpukul
Sekarang guncangan tersebut sudah reda, program dan lembaga pendidikan
pekerjaan sosial sudah restabilised dan terkonsolidasi menanggapi
permasalahan dan tantangan batu seperti diutarakan dimuka
Selama berjayanya SNK, terbukanya peluang karier bagi pekerja sosial
profesional pada struktur SNK dan tersedianya dukungan sumber, maka
pengembangan konseptualisasi, penelitian, penerbitan jurnal dan literatur
peksos berkembang
Peluang dan pasar kerja dan karir pekerja sosial profesional pada lembagalembaga dan program internasional terbuka dan memastikan dan menjamin
kelangsungan hidup dan perkembangan pendidikan peksos
Implikasi dan dampak globalisasi, pasar bebas, merebaknya permasalahan
sosial transnasional : migrant workers, human trafficking, drug trafficking,
displaced persons, penularan HIV/AIDS, penyalahgunaan narkoba



Permasalahan sosial transnasional tersebut memerlukan pendekatan holistic dan
komprehensif serta menimbulkan tantangan kerjasama internasional dan regional
yang efektif untuk penanggulangannya yang pada gilirannya memerlukan pekerja
sosial berkualitas tinggi
Konseptualisasi praktik peksos integratif dengan dukungan ilmu-ilmu postpositivsm dan post-modernism : interpretive dan critical Social Science telah
berkembang. Pembendaharaan pengalaman praktik dan hasil penelitian sudah
cukup kaya
Sudah banyak lulusan master dan Doktor peksos yang berkarier di lingkungan
badan-badan internasional PBB dan LSM internasional, termasuk juga dari
Indonesia. Lahir banyak legal instruments dan lembaga baru PBB yang
membuka peluang bagi peksos.






C. MASA DEPAN PRAKTIK PEKSOS DI INDONESIA
Dalam waktu dekat mendatang nampaknya pola dan strategi pembangunan
masih akan berlanjut, tetapi seperti sekarang yaitu pro-pasar, Falsafah Pancasila
dan amanat UUD 1945 tentang hak rakyat akan kesos dan jaminan sosial masih
akan tetap terpinggirkan. Bahlan jaminan sosial masih akan tetap dipandang
sebagai instrumen keuangan bukan sebagai instrumen kesos
UU Kesos yang baaru yaitu Nomor 11 thn 2009 tentang Kesos sudah
diundangkan, tetapi masih banyak mengandung kerancuan dan kelemahan tidak
mengatur secara khusus mengenai hak praktik maupun pendidikan peksos
Indonesia belum mempunyai UU tentang Profesi Pekerjaan Sosial yang
mengatur tentang pendidikan, akreditasi, tugas dan fungsi serta kewjiban bagi
lembaga-lembaga pelayanan sosial pemerintah dan swasta untuk
mempekerjakan pekerja sosial sebagai persyaratan bagi akreditasi dan
perijinannya
Profesi peksos masih akan tetap seperti sekarang, tidak dikenal dan tidak diakui
masyarakat, lembaga-lembaga pelayanan sosial masih belum akan
menggunakan pekerja sosial profesional, organisasi ppekerja sosial belum
terkonsolidasi dan kode etik profesi belum dirumuskan
Indonesia dalam waktu dekat nampaknya masih belum akan mempunyai
golongan menengah dan atas yang cukup kuat posisi ekonomi dan politiknya
besar dan mempunyai posisi politik yang kuat untuk mendukung kebijakan dan
sumber-sumber yang pro kesejahteraan rakyat






Departemen sosial dan lembaga-lembaga pelayanan sosial non pemerintah pada
umumnya dalam keadaan keterbatasan dan ketidakpastian sumber-sumber
sehingga tidak mampu membayar pekerja sosial profesional
Kedepan, nampaknya pemerintah masih akan terus menganut dan menerapkan
pembangunan pro pasar dan terus menjalankan kebijakan kesos selektif,
residual, pembangunan kesos masih akan tetap terpinggirkan dari segi resources
Dalam waktu dekat pemerintah msih akan sibuk dengan mengejar pertumbuhan
ekonomi, pemberantasan korupsi, reformasi birokrasi sebelum dapat menata
pembangunan kesos dan penataan PNS menurut kompetensi nampaknya masih
jauh dari harapan
Pemahaman para politisi dan para pejabat pemerintah pada semua lini tentang
Pancasila dan UUD 45 dan implikasinya bagi penyelenggaraan kesos dalam
waktu dekat masih akan tetap seperti sekarang, sehingga visi dan kebijakan
serta penyelenggaraan kesos masih akan tetap seperti sekarang
Sektoralisme, sangat lemahnya koordinasi lintas sector dan lintas profesi serta
belum jelasnya kebijakan kepegawaian pemerintah, merupakan penghambat
untuk pengembangan profesi peksos
Walaupun demikian, seberkas cahaya harapan dan peluang untuk kelangsungan
hidup profesi masih tetap terbuka dengan masih besarnya permasalahan sosial

Permasalahan sosial tersebut, diantaranya : 1) Masih tingginya angka
kemiskinan dengan segala resultante permasalahan sosialnya, 2) Besar dan
makin besarnya penduduk berusia lanjut yang memerlukan perawatan, 3)
Tingginya frekuensi bencana alam dan menimbulkan jumlah korban yang besar,
4) Berkembangnya permasalahan sosial kontemporer penyalahgunaan narkoba,
HIV/AIDS, Human trafficking, pekerja migran, dsb.






D. MASA DEPAN PENDIDIKAN PEKSOS DI INDONESIA
Walaupun Indonesia telah mempunyai program dan kelembagaan pendidikan
peksos dan kesos sejak awal tahun 1960 an, dan sudah menghasilkan jumlah
lulusan yang cukup banyak, nampaknya dalam waktu dekat mendatang isu
dikhotomi kesos dan peksos masih akan terus berlanjut
Memperhatikan isu HAM, perkembangan permaslahan sosial, seringnya bencana
alam dan sosial, krisis ekonomi, dampak sosial pemanasan global, dampak
sosial globalisasi, masih tingginya angka kemiskinan, dampak transisi
demografis, dll, nampaknya peksos masih akan mempunyai peran, bahkan makin
penting
Kebijakan pendidikan tinggi di Indonesia nampaknya masih akan terus
berorientasi kualifikasi/ijazah daripada kompetensi profesional. Kebijakan
kepegawaian juga masih akan tetap berdasarkan kualifikasi/ijazah bukan
keandalan dan ketepatan profesional
Selama pengetahuan dan pandangan masyarakat awam dan para politisi serta
para pejabat pemerintah tentang peksos sebagai pekerjaan siapa saja, dan
sebelum adanya UU khusus yang mengatur employment, pendidikan dan
akreditasi pekerja sosial profesional, tak dapat berharap banyak untuk
mendapatkan pengakuan masyarakat tentang peran pekerja sosial profesional
Nampaknya lembaga-lembaga pendidikan peksos di Indonesia baik pemerintah
maupun swasta, baik yg ada dibawah auspises maupun yang mandiri masih
terus menghadapi keterbatasan dan kelemahan tersebut di muka sehingga
belum akan dapat menghasilkan lulusan peksos profesional yang kompeten



Singkatnya, perjalanan masih panjang dan masih diperlukan komitmen tinggi
serta upaya dan kerja keras para pemangku kepentingan pendidikan peksos
untuk mereview dan menata kembali pendidikan peksos di Indonesia yang
terkait dengan peluang karier profesional baik domestik, regional dan
internsional
Perlu restrukturisasi dan orientasi program dan lembaga pendidikan, reformulasi
dan pemilihan kurikulum peksos dan kesos, penguatan SDM akademik dan
pembimbing lapangan, konseptualisasi pengembangan dan publikasi buku teks,
bacaan dan rujukan peksos indigeneous, penguatan lembaga tempat praktikum,
penguatan kompetensi bahasa inggris tenaga akademik dan mahasiswa serta
kerjasama dengan universitas-universitas bereputasi di luar negeri
Perlu revisi UU Nomor 11 thn 2009 tentang kesos, perumusan UU/PP tentang
pekerjaan sosial, pemilahan pendidikan peksos dari kesos dan perumusan
kurikulumnya masing-masing, mendorong penataan ulang kebijakan ke PNS an,
akreditasi pekksos, pembentukan organisasi profesi dan pperumusan kode etik
profesional, penyusunan literatur peksos dan kesos indigenous.