Kuliah Minggu ke 6

Download Report

Transcript Kuliah Minggu ke 6

Kuliah Minggu ke – 6
Gymnospermae: Podocarpaceae, Araucariaceae, Pinaceae
Angiospermae: Arecaceae (Palmae)
Perbedaan
Gymnospermae dan Angiospermae
Gymnospermae
Angiospermae
Habitus
Semak, perdu atau pohon sistem
akar tunggang
Batang
Tegak lurus, bercabang-cabang
Daun
Jarang berdaun lebar, jarang
bersifat majemuk
Semak, perdu, pohon, sistem
akar serabut dan akar tunggang
Bermacam-macam, bercabang
atau tidak
Kebanyakan berdaun lebar,
tunggal atau majemuk dengan
komposisi yang beraneka ragam
Beraneka ragam sistem
pertulangan
Bunga ada tersusun dari sporofil
plus bagian-bagian lain
Bunga
Sistem pertulangan tidak banyak
ragamnya
Bunga sesungguhnya belum
ada, sporofil terpisah-pisah atau
membentuk strobilus betina dan
jantan
Makrosporofil (daun buah)
dengan bakal biji
(makrosporangium) yang
nampak menempel padanya
Makro dan mikrosporofil terpisah
Makrosporofil (daun buah)
membentuk badan yang disebut
putik dengan bakal biji di
dalamnya (tidak tampak)
Makrosporofil dan mikrosporofil
(benang sari) terpisah atau
terkumpul pada satu bunga
Perbedaan Gymnospermae dan Angiospermae
Penyerbukan
Sel Kelamin Jantan
Anatomi
Gymnospermae
Angiospermae
Hampir selalu dengan
anemogami
Bernacam-macam (autogami,
anemogami, hidrogami,
zoidiogami, dll)
Serbuk sari jatuh pada kepala
putik
Serbuk sari jatuh (pada tetes
penyerbukan) langsung pada
bakal biji
Jarak waktu antara penyerbukan
sampai pembuahan relatif
panjang
Sel Kelamin Jantan berupa
spermatozoid yang masih
bergerak aktif
Akar dan batang berkambium,
selalu mengadakan pertumbuhan
menebal sekunder, berkas
pembuluh pengangkutan koleteral
terbuka
Jarak waktu antara penyerbukan
sampai pembuahan relatif
pendek
Sel Kelamin Jantan berupa inti
sperma (inti generatif) yang tidak
bergerak aktif
Ada yang berkambium ada yang
tidak,
Ada yang menebal sekunder ada
yang tidak
Berkas pembuluh pengangkutan
ada yang kolateral terbuka, ada
yang kolateral tertutup, ada yang
bikolateral
Perbedaan Gymnospermae dan Angiospermae
Anatomi
Gymnospermae
Angiospermae
Xilem terdiri atas trakeida saja
Xilem terdiri atas trakea dan
trakeida
Floem dengan sel-sel pengiring
Floem tanpa sel-sel pengiring
1. Podocarpaceae





Berupa pohon, tinggi bisa lebih dari 30 meter
Daun berbentuk sisik, jarum, atau lanset; berseling
atau opposite.
Pada marga Phyllocladus daun tereduksi menjadi
kecil dan fungsi daun diambil alih oleh ranting yang
memipih dan melebar, disebut phylloclad.
Bunga berumah 1 atau 2, strobilus jantan tersusun
spiral pd kerucut yg terdiri atas sisik2 yg memiliki 2
kantong sari. Strobilus betina tdk berbentuk kerucut,
menyendiri dan mempunyai 1 bakal biji.
Buah tdk tergolong buah kerucut, dan biji
diselubungi oleh lapisan berdaging (epimatium)
Anggotanya 7 marga, 3 marga dijumpai di Asia
Tenggara yaitu : Podocarpus, Dacrydium, dan
Phyllocladus.
Contoh jenis:
1. Podocarpus imbricatus (jamuju)
2. Podocarpus neriifolius (ki puteri)
Tumbuh di ht.peg.
(> 500 m dpl.)
3. Dacrydium elatum
Tumbuh di hutan kerangas (tnh.podsol, pasir kwarsa,
pH rendah) di P.Kalimantan
4. Phyllocladus hypophyllus, dijumpai di hutan peg.atas
di Sarawak dan Sabah (Kalimantan Utara)
menghasilkan kayu melur (ky.perdagangan)
(a) Podocarpus
(a)
(b) (b) Dacrydium
(a)
(c) Phyllocladus
(c)
Jamuju (Podocarpus imbricatus)





Tanaman asli Indonesia
Penyebaran : Cina, Sri langka, Thailand,
Malaysia
Habitus : pohom, tinggi mencapai 50 m, kulit
batang kasar, coklat tua/kehitaman, daun
tersusun spiral, lanset dan menyerupai sisiksisik yang saling menutupi. Daun muda
menyebar dan menyerupai kulit
Tumbuh dominan pada lapisan atas kanopi di
hutan primer (2500-3400 mdpl)
Kegunaan : mebel, rangka rumah, pertukangan,
tanaman hias
Tajuk Jamuju
Batang pohon Jamuju
Jamuju di Cibodas
Podocarpus neriifolius
Dacrydium elatum (Kayu Alau, cemara) di Kalteng
2. Araucariaceae








Pohon tinggi besar dgn tajuk berbentuk kerucut,
evergreen (tdk gugur daun). Kulit batang
mengelupas.
Daun berbentuk sisik atau bulat telur dan bersifat
dimorfik.
Strobilus betina berbakal biji 1
Buah kerucut dgn sisik berbentuk baji dan memiliki
satu biji per sisik
Anggotanya 2 marga : Agathis dan Araucaria
-Ujung daun:
-tidak tajam -tajam
-Biji dgn sisik buah: -tdk menyatu -menyatu
-Kulit batang :
-mengelupas -mengelupas
bundar
panjang
Contoh jenis :
1. Agathis alba, sin. Agathis dammara, A. loranthifolia
(Damar putih)
2. Agathis borneensis (Damar pilau), di P. Kalimantan
3. Agathis labillardieri (Agatis), di Papua
4. Araucaria cunninghamii (Araukaria), di Papua
Manfaat :
•
Penghasil kayu, untuk veneer, kayu lapis, pulp, meubel
•
Hasil hutan non-kayu: getah kopal
Agathis sp


Penyebaran : Sumatera, Kalimantan, Sulawesi,
Maluku dan papua
Agathis alba Warb (Sumatera, Kalimantan)
Agathis bornensis Warb (Kalimantan)
Agathis becarii Warb (Kalimantan)
Agathis loranthifolia Salisb (Maluku)
Agathis hanii (Sulawesi)
Agathis phillipinensis Warb (Sulawesi)
Agathis labilardieri Warb (Papua)
Agathis sp


Nama daerah : damar sigi, kayu sigi (Smt);
damar, kidamar (Jw); bindang, damar bindang,
damar pilau, dama, damar kapas, damar wana,
hulu sinua (Slw); damar puti, damar raja, koano,
kolano (Mlk); damar putih, damar papeda, kesi,
kosima (IJ)
Habitus : Pohon dengan tinggi 55m, Panjang
batang bebas cabang 12-25 m, diameter 150
cm/lebih, batang silindris dan lurus. Tajuk
berbentuk kerucut & berwarna hijau dengan percabangan mendatar melingkari batang. Kulit luar
berwarna kelabu sampai coklat mengelupas
kecil-kecil berbentuk bundar. Tidak berbanir
Agathis sp







Tumbuh pada daerah dengan tinggi 300-1500
mdpl, kecuali A. bornensis dapat tumbuh pada
ketinggian 0-50 mdpl, A. alba dari ketinggian
200 mdpl.
Pada tanah yg relatif subur
Tipe iklim A dan B
Menghasilkan damar (kopal)
Kayu bernilai tinggi (pertukangan, pulp, kayu
lapis)
Kelas awet IV dan kelas awet III
Kegunaan : membuat kotak, korek api, mebel,
vener, kayu lapis, pulp
Bunga & buah Agathis
Batang Agathis
Daun Agathis
Daun Araucaria
Buah Araucaria
Batang Araucaria
Buah Agatis
Bunga jantan Agatis (Agathis
alba)
Sisik dan biji Agatis
Kopal
Pohon Agatis di Kebun Raya Bogor
Tegakan Agathis di Hutan Pendidikan Gunung Walat
3. Pinaceae
• Daun jarum, bbrp daun tergabung dalam
satu fasicle (berkas)
• Strobilus betina mengandung 2 bakal biji
• Buah kerucut dgn sisik berkayu, setiap sisik
memiliki 2 biji yang bersayap
• Anggotanya 8 marga, dimana Pinus mrp
marga terbesar atau terbanyak anggotanya,
yg umumnya tersebar di belahan bumi utara
Contoh jenis :
1. Pinus merkusii (Tusam)
•
•
•
•
Tiap fasicle berisi 2 daun jarum
Tersebar alami di 3 lokasi : Aceh, Tapanuli dan Kerinci
Tumbuh di dataran rendah hingga pegunungan
Manfaat :
- Hasil kayu : papan, peti, sumpit, korek api, pulp kertas
- Hasil non-kayu : gondorukem, terpentin, dan
spirtus
2. Pinus insularis (Filipina)
3. Pinus caribaea (Amerika Tengah)
4. Pinus radiata (Australia)
Pinus merkusii





Banyak dijumpai di belahan bumi bagian selatan
Pohon bertajuk lebat, berbentuk kerucut
mempunyai perakaran cukup dalam dan kuat
Tumbuh baik pada ketinggian 400-1500 mdpl,
tipe iklim A dan B, berbagai tipe tanah
Kayunya : bahan bangunan ringan, peti, korek
api, bahan baku kertas dan vinir
Getah : Gondurukem dan terpentin
Gambar tusam
Pohon tusam
Buah Pinus
Batang Pinus
Gondorukem
Penyadapan getah tusam
Daun jarum dan strobilus
jantan pada tusam
Setiap sisik pada buah tusam
memiliki 2 biji bersayap
Subdivisi Angiospermae
Kelas Monocotyledoneae
4. Arecaceae (Palmae)
•
•
Pohon berbatang tegak atau tumbuhan memanjat
Daun kaku, majemuk menyirip atau berbentuk
kipas
•
•
•
Bunga beraturan, kecil, malai atau bongkol
Buah batu, nut atau berry
Anggotanya lebih dari 200 marga, di tropika dan
•
sub-tropika
Kelompok tumbuhan pinang-pinangan/palem
Contoh jenis :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Cocos nucifera (kelapa)
Arenga pinnata (aren)
Areca catechu (pinang)
Elaeis guineensis (kelapa sawit)
Borassus flabellifer (lontar)
Metroxylon sagu (sagu)
Nypa fruticans (nipah)
Salacca zalacca (salak)
Daemonorops rubra (rotan getah)
Calamus manan (rotan manau)
Calamus caesius (rotan sega)
Corypha umbraculifera (gebang)
Sagu (Metroxylon sagu)





Istilah lain : Rumbia
Bahasa Inggris : Sago Palm
Spesies lain : Metroxylon rumphi, Metroxylon
squarrosum
Tumbuh merumpun dengan akar rimpang yang
panjang dan bercabang yang menjulur di permukaan tanah
Berasal dari Maluku dan Papua
Sagu (Metroxylon sagu)
Sagu (Metroxylon sagu)
Kelapa (Cocos nucifera)





Nama lain : coconut (Inggris), cocotier (Perancis),
kelapa, nyiur (Indonesia), Kambil, kerambil, klapa
(Jawa)
Termasuk jenis tanaman palma yg mempunyai buah
berukuran cukup besar. Batang pohon kelapa berdiri
tegak dan tidak bercabang. Tinggi dapat mencapai 1014 m bahkan lebih.
Daunnya berpelepah, panjang dapat mencapai 3-4 m
lebih dengan sirip-sirip lidi yg menopang tiap helaian,
daun tersusun majemuk, menyirip sejajar tunggal
Buah terbungkus dengan serabut dan batok, diameter
10-20 cm, bahkan lebih
Akar serabut, tebal dan berkayu, membentuk bonggol,
adaftif pada lahan berpasir pantai
Kelapa
Pinang (Areca catechu)





Bahasa Inggris : Betel palm, betel nut tree
Daerah : pineung (Aceh), pining (Batak Toba),
penang, jambe, bua, ua, wua, pua, fua, hua
Batang lurus langsing, dapat mencapai ketinggian 25
meter dengan diameter 15 cm
Tajuk tidak rimbun, pelepah daun berbentuk tabung
dengan panjang 80 cm, tangkai daun pendek,
helaian daun panjangnya sampai 80 cm, dengan
ujung sobek dan bergerigi
Buah : buni bulat telur terbalik memanjang, merah
oranye, panjang 3,5-7 cm, dinding buah berserabut.
Biji 1 berbentuk telur dan memiliki gambar seperti
jala
Buah
Pinang
Pohon, buah, dan biji pinang
Pinang Merah
Nibung
(Oncosperma tigillaria)
Nipah (Nypa fruiticans)



Tumbuh di daerah rawa yg berair
payau/daerah pasang surut di daerah pantai.
Pohon nipah tumbuh di lingkungan hutan
bakau
Nama lokal : daon, daonan, nipah, bhunjok,
lipa, buyuk (Sunda, Jawa); buyuk (Bali);
bhunyok (Madura); bobo (Manado, Ternate),
boboro (Halmahera); palean, palenei, pelene,
pulene, puleanu, pulenu, puleno, pureno,
parinan, parenga (Maluku)
Inggris : nipa palm, magrove palm
Nipah (Nypa fruiticans)



Batang nipah menjalar di tanah membentuk
rimpang yg terendam oleh lumpur. Hanya daun
yg muncul di atas tanah sehingga seperti tak
berbatang. Akarnya serabut yg mencapai
belasan meter
Dari rimpang, tumbuh daun menjemuk hingga 9
meter dgn tangkai daun sekitar 1-1,5 m. Daun
nipah yg muda berwarna kuning dan yg tua hijau
Bunga nipah majemuk muncul di ketiak daun
dgn bunga betina terkumpul di ujung
membentuk bola dan bunga jantan tersusun
dalam malai. Tandan bunga disadap untuk
diambil nira
Nipah (Nypa fruiticans)



Buah nipah bulat telur dan gepeng dengan 2-3
rusuk, berwarna coklat kemerahan. Panjang 13
cm dan lebar 11 cm. Buah berkelompok membentuk bola berdiameter 30 cm.Dalam satu
tandan, terdiri 30-50 butir buah.
Penyebaran : Sri langka, Bangladesh, Brunei,
kamboja, Cina, Indonesia, jepang, Malaysia,
Singapura, Thailand, Vietnam, Australia, Papua
New Guniea, Kepulauan Solomon
Manfaat : atap rumah, anyaman dinding,
kerjajinan, sapu lidi, air nira : cuka, tuak, etanol,
tepung, kolang-kaling
Nipah
Kelapa Sawit (Elaeis guineensis)



Habitus : Pohon, tinggi dapat mencapai 24 m.
Akar serabut mengarah ke bawah dan samping.
Daun tersusun majemuk menyirip. Daun
berwarna hijau tua dan pelepah sedikit lebih
muda. Batang diselimuti bekas pelepah hingga
umur 12 thn. Setelah 12 thn, pelapah yg
mengering akan terlpeas sehingga penampilan
mirip dengan kelapa.
Bunga jantan dan betina terpisah namun berada
dlm 1 pohon dan memiliki waktu pematangan
berbeda sehingga sangat jarang terjadi
penyerbukan sendiri
Kelapa Sawit (Elaeis guineensis)




Bunga jantan memiliki bentuk lancip dan
panjang sementara bunga betina terlihat lebih
besar dan mekar
Buah bergerombol dalam tandan yg muncul dari
tiap pelepah.
Buah : eksoskarp (kulit buah berwarna
kemerahan dan licin); mesokarp (serabut buah);
endokarp (cangkang pelindung inti)
Syarat tumbuh : daerah tropis, ketinggian 0-500
mdpk, kelembaban 80-90%, curah hujan stabil
2000-2500 mdpl
Kelapa sawit
Lontar (Borassus flabellifer)




Istilah lain : Siwalan/tal, lonta, ental, taal, dun tal,
jun tal, tala, lontara, lontoir, maggita, manggitu.
Berasal dari Sulawesi Selatan
Habitus :Pohon kokoh kuat dengan tinggi 15-30
m, diameter 60 cm
Daun besar, terkumpul di ujung batang
membentuk tajuk yg membulat. Helaian daun
serupa kipas bundar, berdiameter hingga 1,5 m.
Sisi bawah daun terdapat lapisan lilin. Tangkai
daun mencapai 1 m dengan pelepah yg lebar
dan hitam dibagain atasnya. Sisi tangkai dengan
deretan duri yg berujung dua
Lontar (Borassus flabellifer)


Bunga dalam tongkol 20-30 cm dengan
tangkai sekitar 50 cm. Buah bergerombol
dalam tandan, hingga 20 butir, bulat
berpeluru berdiameter 7-20 cm, hitam
kecoklatan kulitnya dan kuning daging
buahnya bila tua. Berbiji tiga butir dengan
tempurung yg tebal dan keras
Kegunaan : bahan kerajinan, kipas, tikar,
topi, keranjang, tenunan untuk pakaian dan
sasando, bahan bangunan, nira lontar, buah
dimakan
Pohon dan buah
lontar (Borassus
flabellifer)
di P. Timor
Tanaman siwalan
di Kec. Bancar,
Kab. Tuban, Jatim
Buah Lontar (Siwalan)
Legen (air nira lontar)
Penjual minuman
dari air nira lontar
(di Kupang)
Sasando dan topi
orang Flores dari
daun lontar
Rotan gunung
(Plectocomia gigantea)
di hutan Cibodas
Salak (Salacca zalacca)





Famili : Arecaceae
Genus : Salacca
Spesies : Salacca zalacca
Inggris : snake fruit
Berbentuk perdu/hampir tidak berbatang,
berduri banyak, melata dan beranak
banyak, tumbuh menjadi rumpun yang
rapat dan kuat.
Buah salak
(Salacca zalacca)
Rotan Manau (Calamus manan Miq)




Tumbuh batangnya merambat di antara batang
dan ranting pohon, tumbuh tunggal tidak
merumpun. Warna batang kuning lansat,
diameter berkisar 25 mm, panjang ruas 35 cm,
total panjang batang bila merambat dewasa
mencapai 40 m.
Penyebaran alami : Thailand, semenanjung
Malaya, Sumatera, kalimantan.
Pembudidayaan hanya melalui biji
Daun rotan manau manjemuk menyirip, tiap
daun terdiri dari kurang lebih 40 pasang anak
daun
Rotan Manau (Calamus manan Miq)





Bentuk anak daun bervariasi dari bentuk lanset
sampai bulat telur lanset sunsang. Pelepah dan
tangkai daunnya diselimuti duri tajam dan rapat.
Bunganya tersusun dalam tandan berbentuk
malai, berukuran panjang dan letaknya
menggantung.
Buah tidak terlalu besar panjang kurang lebih 3
cm bersisik dan berbentuk lonjong
Kegunaan : furniture
Terdapat 40 jenis rotan terpenting di Indonesia
Rotan Manau
Buah Rotan
Gebang
(Corypha sp.)
Gebang (Corypha umbraculifera)
Aren (Arenge pinata)


Habitus : Pohon, tinggi dapat mencapai 25 m
dan diameter dapat mencapai 65 m, batangnya
tidak berduri, tidak bercabang. Tangkai daun
aren panjangnya dapat mencapai 1,5 m, helaian
daun dapat mencapai 1,45 m, lebar 7 cm dan
bagian bawah daun ada lapisan lilin
Penyebaran alami : India, Srilangka, Burma,
Bangladesh, Thailand, laos, Malysia, Vietnam,
hawai, Philipina, Guam, berbagai pilau di sekitar
Pasifik, Indonesia (khususnya di daerah
perbukitan dan lembah)
Aren (Arenge pinata)


Nama daerah : bakjuk/bakjok (Aceh),
pola/paula (Karo), bagot (Toba), agaton /
bargat (Mandailing), anau / neluluk /
nanggong (Jawa), aren/kawung (Sunda),
hanau (Dayak), onau (Toraja), mana /
nawa-nawa (Ambon)
Kegunaan : konservasi, produksi (akar,
batang, daun, bunga, buah)
Bunga dan ijuk aren
(Arenga pinnata)