PAPARANFINAL 2

Download Report

Transcript PAPARANFINAL 2

LEARNING OBJECTIVE MASING-MASING LEVEL
L6/D4/S1
L7/profesi
Mampu memformulasikan pemecahan
masalah sanitasi dengan metoda SWOT,
Pohon masalah, RCA dan disajikan dalam
bentuk dokumen pada suatu organisasi.
Memberikan alternative pemecahan
masalah dengan metoda Urgency
Seriousness Growth (USG) secara mandiri
dan kelompok dalam bentuk dokumen pada
suatu organisasi. Mendesiminasikan kajian
penelaahan masalah dan alternative
pemecahan masalah terpilih. Menetapkan
alternative pemecahan masalah terpilih.
Bertanggung jawab pada pekerjaan yang
menjadi tugasnya sendiri di bidang sanitasi
yang meliputi penyeha-tan air, udara, tanah
dan sampah, makanan, minuman atau
pengendalian vektor dan dapat diberi
tanggung jawab atas pencapaian hasil kerja
organisasi.
Mampu melakukan riset dan mengambil
keputusan strategis di bidang sanitasi yang
meliputi penyehatan air, udara, tanah dan
sampah, makanan, minuman atau
pengendalian vector dengan akuntabilitas
dan tanggung jawab penuh atas semua
aspek yang berada di bawah tanggung
jawabnya.
LEARNING OBJECTIVE MASING-MASING LEVEL
L6/S1
1.
Mampu
mengaplikasikan ilmu
sanitasi yang
meliputi penyehatan
air, udara, tanah dan
sampah, makanan
dan minuman, serta
pengendalian vektor
dan memanfaatkan
IPTEKS sanitasi dalam
menyelesaikan
masalah sanitasi
serta mampu
beradaptasi terhadap
situasi yang dihadapi.
L8/S2
L9/S3
Mampu
mengembangkan IPTEK
sanitasi yang meliputi
penyehatan air, udara,
tanah dan sampah,
makanan, minuman
atau pengendalian
vektor. Atau mampu
melakukan intervensi
sanitasi melalui riset
hingga menghasilkan
karya inovatif dan teruji
Mampu
mengembangkan
IPTEK baru bidang
sanitasi yang meliputi
penyehatan air, udara,
tanah dan sampah,
makanan, minuman
atau pengendalian
vektor atau intervensi
sanitasi melalui riset
hingga menghasilkan
karya kreatif, original
dan teruji
L6/S1
L8/S2
LEARNING OBJECTIVE
MASING-MASING LEVEL
a. Menguasai konsep teoritis
sanitasi secara umum yang
meliputi penyehatan air,
udara, tanah dan sampah,
makanan dan minuman,
pengendalian vector, dalam
rangka penyelesaian masalah
secara prosedural.
b. Menguasai konsep-konsep
teori sanitasi tertentu
(penyehatan air, udara, tanah
dan sampah, makanan dan
minuman atau pengendalian
vektor) secara mendalam
dalam rangka penyelesaian
masalah secara prosedural.
c. Memahami sistem hydrologi,
system atmosfir, system
biogeologi, system sosial yang
berkaitan dengan sanitasi.
d. Memahami pengetahuan
tentang agent fisika, kimia,
Mampu memecahkan
permasalahan IPTEKS sanitasi
yang meliputi penyehatan air,
udara, tanah dan sampah,
makanan, minuman atau
pengendalian vektor melalui
pendekatan inter atau
multidispliner
L9/S3
Mampu memecahkan permasalahan
IPTEKS Sanitasi yang meliputi
penyehatan air, udara, tanah dan
sampah, makanan, minuman atau
pengendalian vektor atau intervensi
sanitasi melalui pendekatan inter,
multi dan transdisipliner
LEARNING OBJECTIVE MASING-MASING LEVEL
L6/S1
L8/S2
L9/S3
Mampu memformulasikan
pemecahan masalah sanitasi
dengan metoda SWOT, Pohon
masalah, RCA dan disajikan dalam
bentuk dokumen pada suatu
organisasi. Memberikan
alternative pemecahan masalah
dengan metoda Urgency
Seriousness Growth (USG) secara
mandiri dan kelompok dalam
bentuk dokumen pada suatu
organisasi. Mendesiminasikan
kajian penelaahan masalah dan
alternative pemecahan masalah
terpilih. Menetapkan alternative
pemecahan masalah terpilih.
Bertanggung jawab pada
pekerjaan yang menjadi tugasnya
sendiri di bidang sanitasi yang
meliputi penyeha-tan air, udara,
tanah dan sampah, makanan,
minuman atau pengendalian
vektor dan dapat diberi tanggung
jawab atas pencapaian hasil kerja
Mampu mendisain dan
melaksanakan riset dan
mengembangankan sanitasi
yang meliputi penyehatan air,
udara, tanah dan sampah,
makanan, minuman atau
pengendalian vektor yang
bermanfaat bagi masyarakat dan
keilmuwan, serta mampu
mendapat pengakuan nasional
dan internasional.
Mampu merancang, disain,
melaksanakan, memimpin, dan
mengembangkan riset dan
pengembangan sanitasi yang
meliputi penyehatan air, udara,
tanah dan sampah, makanan,
minuman atau pengendalian vektor
yang bermaanfaat bagi
kemaslahatan umat manusia, serta
mampu mendapat pengakuan
nasional dan internasional.
LISENSI
SERTIFIKASI
AKREDITASI
Kompetensi
Dasar
Maksimal
Maksimal
Sasaran
Individu
Individu
Lembaga
Sifat
Wajib
Sukarela
Tgt.Sistim
Hukum
Berat
Ringan
Berat
KEMENTERIAN
PPN/
Setiap tenaga kesehatan diharuskan mendapatkan pengakuan terhadap kompetensinya
melalui
BAPPENAS
suatu proses yang dinamakan Sertifikasi. Sertifikasi merupakan suatu proses pengakuan
terhadap kompetensi (pengetahuan, keterampilan, dan sikap) seorang tenaga kesehatan melalui
uji kompetensi.
Setelah seorang tenaga kesehatan berhasil memperoleh pengakuan (secara formal) melaui uji
kompetensi dengan prosedur sertifikasi ini, maka pengakuan tersebut akan dicatat secara resmi
melalui prosedur registrasi. Registrasi adalah pencatatan resmi terhadap tenaga kesehatan yang
telah memiliki sertifikat penilaian kompetensi inti dan telah mempunyai kualifikasi tertentu
lainnya serta diakui secara hukum untuk melakukan tindakan profesinya.
KEMENTERIAN PPN/
BAPPENAS
Lisensi merupakan proses untuk mendapatkan Surat Izin .
Lisensi sebagaimana tersebut terdiri dari:
1.surat izin praktik (SIP) bagi tenaga kesehatan yang
memberikan pelayanan langsung terhadap tubuh pasien;
dan
2.surat izin kerja (SIK) bagi tenaga kesehatan yang tidak
memberikan pelayanan langsung terhadap tubuh pasien.
KEMENTERIAN PPN/
BAPPENAS
Surat Tanda Registrasi Tenaga Sanitarian selanjutnya disingkat
STRTS adalah bukti tertulis yang diberikan oleh Pemerintah kepada Tenaga Sanitarian yang
telah memiliki sertifikat kompetensi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Surat Izin Kerja Tenaga Sanitarian selanjutnya disingkat SIKTS
adalah bukti tertulis pemberian kewenangan untuk menjalankan
pekerjaan di bidang kesehatan lingkungan pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan ( Wajib ,pasal 6.
PMK.No.32 thn 2013)
Peran Sanitarian (Ahli Kesehatan Lingkungan) Kep MenKes no 373
tahun 2007 tentang standar profesi sanitarian
1. Sebagai pelaksana dan pengamatan kesehatan lingkungan,
2. Pengawasan kesehatan lingkungan dan,
3. Pemberdayaan masyarakat dalam rangka perbaikan kualitas kesehatan
lingkungan untuk dapat memelihara, melindungi dan meningkatkan cara-cara
hidup bersih dan sehat.
9
pasal 13. PMK.No.32 thn 2013
KEMENTERIAN PPN/
Lingkup pekerjaan Tenaga Sanitarian merupakan pelayanan kesehatan lingkungan yang
meliputi
BAPPENAS
pengelolaan unsur-unsur yang mempengaruhi timbulnya gangguan kesehatan, antara lain:
a. limbah cair;
b. limbah padat;
c. limbah gas;
d. sampah yang tidak diproses sesuai dengan persyaratan yang
ditetapkanpemerintah;
e. binatang pembawa penyakit;
f. zat kimia yang berbahaya;
g. kebisingan yang melebihi ambang batas;
h. radiasi sinar pengion dan non pengion;
i. air yang tercemar;
j. udara yang tercemar; dan
k. makanan yang terkontaminasi.
Setiap Tenaga Sanitarian yang menjalankan program Pemerintah
berwenang melakukan pelayanan kesehatan lingkungan tertentu,
meliputi:
a. Melakukan pemantauan dan manajemen risiko pelaksanaan
Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan (ARKL);
b. Melakukan pemantauan pelaksanaan Analisis Dampak
Kesehatan Lingkungan (ADKL);
c. Melakukan pemantauan pelaksanaan Rencana Pengelolaan
Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan
(RPL);
d. Melakukan pemantauan pelaksanaan Upaya Pengelolaan
Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL);
e. Melakukan pemeriksaan dan tindakan sanitasi kapal dan
pesawat sesuai dengan Peraturan Kesehatan Internasional
(IHR); dan
f. Melakukan pemantauan pelaksanaan Klinik Sanitasi dan
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).
KEMENTERIAN PPN/
BAPPENAS
Kewenangan/kompetensi yang dimiliki Sanitarian meliputi:
a.
Merencanakan dan mengelola sumber daya di bawah
tanggung jawabnya;
b. Mengevaluasi secara komprehensif dengan memanfaatkan
IPTEK untuk menghasilkan langkah-langkah pengembangan
strategi organisasi yang menjadi tanggung jawabnya;
c. Memecahkan permasalahan berkaitan dengan bidang sains,
teknologi dan atau seni kesehatan lingkungan melalui
pendekatan multidisipliner; dan
d. Melakukan riset, mengambil keputusan strategis dan
mengomunikasikan atas semua aspek yang terkait dengan
kesehatan lingkungan dan berada di bawah tanggung
jawabnya.
KEMENTERIAN PPN/
BAPPENAS
Kewenangan/kompetensi yang dimiliki oleh Teknisi Sanitarian Utama (Technical
Sanitarian), meliputi:
a.
Melakukan pekerjaan dengan memanfaatkan IPTEK di
KEMENTERIAN PPN/
BAPPENAS
bidang kesehatan lingkungan dan beradaptasi terhadap situasi dalam
menyelesaikan masalah;
b. Memformulasi penyelesaian masalah kesehatan
lingkungan prosedural berdasar pengetahuan spesialis;
c. Mengambil keputusan strategis di bidang kesehatan
lingkungan berdasarkan analisis informasi berbasis data;
d.
Memberikan petunjuk dalam memilih berbagai alternatif
solusi dan mengembangkan kreatifitas yang inovatif dalam pengendalian
masalah kesehatan lingkungan.
Kewenangan/kompetensi yang dimiliki oleh Teknisi Sanitarian Madya (Junior Technical
Sanitarian), meliputi:
KEMENTERIAN PPN/
BAPPENAS
a. Melakukan pekerjaan kesehatan lingkungan;
b. Memilih metode pemecahan masalah kesehatan lingkungan
dari beragam pilihan yang sudah baku maupun belum baku;
c. Melakukan analisis data terkait dengan kesehatan lingkungan;
d. Melakukan pekerjaan kesehatan lingkungan sendiri ataupun
kelompok di lingkup tanggung jawab pengawasannya;
e. Memformulasi penyelesaian masalah kesehatan lingkungan
prosedural dan inovatif secara komprehensif; dan
f. Melakukan kerja sama dan membuat laporan tertulis secara
komprehensif.
Kewenangan/kompetensi yang dimiliki oleh Teknisi Sanitarian Pratama (Asisten
Technical Sanitarian), meliputi:
a.
Melaksanakan pekerjaan kesehatan lingkungan berdasar
informasi yang diterima;
b. Melaksanakan prosedur kerja kesehatan lingkungan yang
tersedia;
c. Melaksanakan pekerjaan kesehatan lingkungan spesifik
dengan penggunaan alat berdasar prosedur kerja;
d. Melaksanakan pekerjaan kesehatan lingkungan sendiri
dengan pengawasan tidak langsung;
e. Memecahkan masalah kesehatan lingkungan berdasar
pengetahuan operasional; dan
f. melaksanakan kerja sama dan komunikasi dalam lingkup
kerjanya
KEMENTERIAN PPN/
BAPPENAS
Kewenangan/kompetensi yang dimiliki oleh Asisten Teknisi Sanitarian (Operator
Technical Sanitarian), meliputi:
KEMENTERIAN PPN/
BAPPENAS
a.
Melaksanakan satu tugas kesehatan lingkungan spesifik,
dengan menggunakan alat, dan informasi, dan prosedur kerja yang lazim
dilakukan, serta menunjukkan kinerja dengan mutu yang terukur, dibawah
pengawasan langsung atasannya; dan
b. memiliki pengetahuan operasional dasar dan pengetahuan
faktual bidang kerja kesehatan lingkungan yang spesifik,
sehingga mampu memilih pemecahan yang tersedia
terhadap masalah yang lazim timbul.
KEMENTERIAN PPN/
BAPPENAS
Pasal 29
(1) Setiap Tenaga Sanitarian yang saat ditetapkannya
Peraturan ini sedang menjalankan pekerjaannya dianggap
telah memiliki SIKTS.
(2) Dalam waktu selambat-lambatnya 1(satu) tahun setelah
Peraturan Menteri ini ditetapkan, Tenaga Sanitarian
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib memiliki SIKTS
sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri ini.
“We are what we repeatedly do.
Excellence, then, is not an act, but a
habit”.
Aristotle