Bunuh-diri - Blog IAIN Tulungagung

Download Report

Transcript Bunuh-diri - Blog IAIN Tulungagung

Bunuh Diri dan Euthanasia
•
•
•
Pengertian bunuh diri dan euthanasia
Dalil-dalil syara’ atas bunuh diri dan
euthanasia
Pandangan para ulama tentang bunuh
diri dan euthanasia
Ajaran Islam
Apa pun yang terjadi dalam hidup dan
kehidupan ini sebenarnya merupakan ketetapan
Tuhan. Termasuk dalam hal ini adalah hidup dan
mati seseorang, kaya miskin, sehat dan sakit,
bahagia atau pun susah dan sebagainya.
 QS. al-Mulk [67] ayat 2:
“Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia
menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih
baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha
Pengampun”

Kematian
Perspektif Ilmu Pengetahuan
1.Orthothanasia, yaitu kematian yang terjadi
karena proses alamiah.
2.Dysthanasia, yaitu suatu kematian yang
terjadi secara tidak wajar.
3.Euthanasia, yaitu suatu kematian yang
terjadi dengan pertolongan atau tidak
dengan pertolongan dokter.
Pengertian
Euthanasia: tindakan menghilangkan
derita si sakit dengan jalan mengakhiri
kehidupannya secara medis.
 Secara medis, euthanasia baru
dilaksanakan jika penyakit tersebut tidak
mungkin disembuhkan lagi, dengan
kesepakatan keluarga pasien.

Dalil-Dalil Syara’

Surat an-Nisâ’ [4] ayat 29-30:
“Dan janganlah kamu membunuh dirimu...”

Hadis Nabi Saw.
“Barang siapa menghempaskan diri dari sebuah bukit, lalu ia
menewaskan dirinya, maka ia akan masuk neraka dalam keadaan
terhempas di dalamnya, kekal lagi dikekalkan dalam neraka untuk
selama-lamanya. Dan barang siapa meneguk racun lalu
menewaskan dirinya, maka racun itu tetap di tangannya sambil ia
menegukkannya di dalam neraka jahannam, kekal lagi dikekalkan di
dalamnya selama-lamanya. Dan barang siapa membunuh dirinya
dengan sepotong besi, maka besinya itu terus berada di tangannya,
ia tikamkan ke perutnya di dalam api nereka jahannam selamalamanya”
Cara/Metode Euthanasia
Cara positif maksudnya tindakan
memudahkan kematian orang yang sakit
yang dilakukan dokter dengan
menggunakan alat.
 Cara negatif yaitu tidak mempergunakan
alat-alat untuk mengakhiri hidup orang
yang sakit, tetapi hanya dibiarkan tanpa
diberi pengobatan.

Macam Euthanasia
Euthanasia aktif; apabila dokter atau tenaga kesehatan
lainnya dengan sengaja melakukan suatu tindakan untuk
memperpendek (mengakhiri) hidup pasien.
 Euthanasia tak langsung; apabila dokter atau tenaga
medis lainnya tanpa maksud mengakhiri hidup pasien
melakukan suatu tindakan medis untuk meringankan
hidup pasien. Walaupun mereka mengetahui bahwa
tindakan tersebut dapat memperpendek hidup pasien.
 Euthanasia pasif; apabila dokter atau tenaga medis
lainya secara sengaja tidak lagi memberikan bantuan
yang dapat memperpanjang hidup pasien.

Tambahan:
3. Euthanasia volunter
Euthanasia jenis ini adalah Penghentian tindakan
pengobatan atau mempercepat kematian atas
permintaan sendiri.
4. Euthanasia involunter
Euthanasia involunter adalah jenis euthanasia yang
dilakukan pada pasien dalam keadaan tidak sadar yang
tidak mungkin untuk menyampaikan keinginannya.
Dalam hal ini dianggap famili pasien yang bertanggung
jawab atas penghentian bantuan pengobatan. Perbuatan
ini sulit dibedakan dengan perbuatan kriminal.
Hukuman
Menurut hukum pidana Islam, orang yang
menganjurkan/menyetujui atau membantu seseorang
yang membunuh diri adalah berdosa dan dapat
dikenakan hukuman ta’zir.
 Demikian pula apabila orang gagal melakukan bunuh
diri, sekalipun dibantu orang lain, maka semuanya dapat
dikenakan hukuman ta’zir.
 Hukuman ta’zir ialah hukuman terhadap suatu tindak
pidana yang tidak ditentukan macam hukumannya oleh
al-Qur’an dan hadits. Berat/ringannya hukuman ta’zir itu
diserahkan sepenuhnya kepada hakim yang mengadili
perkara untuk menjatuhkan hukuman yang sesuai
dengan tindak pidananya, pelakunya dan situasi dan
kondisinya dimana tindak pidana itu terjadi
