Transcript Part 2

ELIMINASI GAUSS-JORDAN
Prosedur untuk mengubah sebarang matriks ke
bentuk eselon baris tereduksi disebut eliminasi
Gauss-Jordan.
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
1.Tentukan kolom tak nol paling kiri.
2.Jika unsur paling atas dari kolom tak nol paling
kiri yang didapatkan pada langkah 1 adalah 0,
pertukarkanlah baris teratas dengan baris lain.
3.Jika unsur teratas yang sekarang pada kolom yang
didapatkan di dalam langkah 1 atau 2 adalah a,
kalikanlah baris pertama dengan 1/a untuk
memperoleh 1 utama.
4. Tambahkanlah kelipatan yang sesuai dari baris teratas ke
beris-baris dibawahnya sehingga semua unsur di bawah
1 utama menjadi 0.
5. Abaikan baris teratas di dalam matriks tersebut dan
mulailah sekali lagi dengan langkah 1 - 4 yang
dikerjakan pada submatriks yang masih tersisa.
Teruskanlah cara ini sampai keseluruhan matriks
tersebut berada dalam bentuk eselon baris.
6. Dimulai dari baris tak nol terakhir dan dikerjakan ke arah
atas, tambahkanlah kelipatan yang sesuai dari baris
tersebut ke baris-baris diatasnya untuk mendapatkan
nol di atas 1 utama.
Motivasi
3.Seorang pengusaha ingin memperoleh
keuntungan $50.000 pertahun dari uang
yang diinvestasikannya, untuk mengurangi
resiko,
pengusaha
tersebut
menginvestasikan uangnya di dua bank
berbeda yang memberikan suku bunga
masing-masing
10%
dan
11%
pertahun.Jika pengusaha mempunyai uang
$480.000,berapakah besar uang yang
diinvestasikan di masing-masing bank?
Motivasi
2. Dalam suatu kantong terdapat 13
uang pecahan yang terdiri atas uang
pecahan seratusan, limaratusan dan
seribuan.Jika total nilai uang yang
ada di kantong tersebut adalah
Rp.6100,berapakah banyaknya uang
pecahan dari masing-masing jenis?
Motivasi
1. Ali, Ani, dan Budi pergi ke suatu toko
untuk membeli pensil dan buku yang
sama. Ali membeli dua pensil dan
dua buku, Ani membeli tiga pensil
dan
4
buku,
sedangkan
Budi
membeli satu pensil dan dua buku.
Jika Ali dan Ani berturut-turut
membayar Rp 2.500,- dan Rp
4.500,-, maka berapakah Budi harus
membayar ?
Sistem Persamaan Linear (SPL)
Persamaan linear :
Suatu persamaan dalam n variabel
x1 , x2 ,..., xn disebut persamaan linear
jika
persamaan
tersebut
dapat
dinyatakan dalam bentuk
a1 x1  a2 x2  ...  an xn  b
Dengan a1 , a2 ,..., an , b bilangan real
Penyelesaian persamaan linear
Penyelesaian persamaan linear
a1 x1  a2 x2  ...  an xn  b
Adalah barisan n bilangan s1 , s2 ,..., sn
Sehingga persamaan dipenuhi jika
disubstitusikan
x1  s1 ,...xn  sn
Operasi elementer baris
1. Mengalikan suatu baris dengan
bilangan konstan yang tidak nol
2. Mempertukarkan dua buah baris
3. Menambahkan kelipatan suatu baris
dengan baris lainnya
Notasi OEB:
Didefinisikan notasi-notasi untuk operasi
elementer baris sebagai berikut :
1.Bij (k) = Menambahkan k kali baris
ke-j ke baris ke-i.
2.Bi (k) = Mengalikan baris ke-i
dengan konstanta k 0
3.Bij
= Mempertukarkan baris ke-i
dengan baris ke-j.
3. Tambahkanlah kelipatan yang sesuai dari baris teratas
ke beris-baris dibawahnya sehingga semua unsur di
bawah 1 utama menjadi 0.
4. Abaikan baris teratas di dalam matriks tersebut dan
mulailah sekali lagi dengan langkah 1 - 4 yang
dikerjakan pada submatriks yang masih tersisa.
Teruskanlah cara ini sampai keseluruhan matriks
tersebut berada dalam bentuk eselon baris.
5. Dimulai dari baris tak nol terakhir dan dikerjakan ke
arah atas, tambahkanlah kelipatan yang sesuai dari
baris tersebut ke baris-baris diatasnya untuk
mendapatkan nol di atas 1 utama.
Contoh:
 Ubahlah matriks berikut ke dalam
bentuk eselon baris tereduksi.
1
 1

 2

3
0
1
2
1
2
2
3
0
2
3
0
2
1
4
4
1
1
0 
3

1
Suatu matriks dikatakan bentuk
eselon baris tereduksi jika memiliki
4 sifat berikut
1. Jika suatu baris tak nol maka bilangan tak
nol pertama dalam baris tersebut adalah
1 (selanjutnya dinamakan 1 utama).
2. Jika ada baris nol maka baris-baris nol itu
dikelompokkan bersama-sama pada
bagian bawah matriks.
3. Pada sebarang dua baris berurutan yang
tak nol, 1 utama pada baris yang lebih
rendah berada disebelah kanan 1 utama
pada baris yang lebih tinggi.
4. Setiap kolom yang memuat 1 utama
mempunyai unsur nol untuk yang lain
Contoh :

1 0 0
0 1 0

0 0 1
0
0

0

0
1
0
0
0
1
 3
2 
2
0
0
0
0
1
0
0
1
3
0

0
Sistem Persamaan Linear (SPL)
Masalah/Problem
Solusi
SPL
Matriks
Augmented
SPL Baru
Bentuk Eselon
Eselon brs
Tereduksi
Suatu persamaan dalam n variabel
x1,x2, …, xn
disebut persamaan
linear, apabila persamaan tersebut
dapat dinyatakan dalam bentuk
a1 x1 + a2 x2 + …+ an xn = b
dimana a1, a2, …, an dan b adalah
konstanta real.