Ilmu Keperawatan Dasar 2 Pertemuan 7

Download Report

Transcript Ilmu Keperawatan Dasar 2 Pertemuan 7

KOMUNIKASI DALAM
KEPERAWATAN ANAK
Komunikasi Anak
• Kemampuan komunikasi merupakan salah
satu indikator perkembangan anak
• Komunikasi anak sangat mempengaruhi
tingkat perkembangan anak dalam
beraktivitas dengan lingkungannya
Esensi Komunikasi
1. Menggunakan bentuk bahasa yang bermakna
bagi orang yang mereka ajak bicara
•
•
Bila menggunakan isyarat , maka harus dalam bentuk yang
dipahami
Bila komunikasi dengan bicara harus dengan kata dan
sruktur tata bahasa yang dapat dipahami
2. Anak harus memahami bahasa yang digunakan
orang lain
•
Anak usia 18 bulan, komunikasi harus memantapkan katakatanya dengan isyarat, dan ketika bertambah besar, isyarat
kurang diperhatikan
Bentuk Komunikasi pra-bicara
• Sifatnya hanya sementara
• Sebaiknya ditinggalkan apabila
kegunaannya sudah berakhir
• Biasanya dialami selama usia satu tahun
setengah pertama
• Terdiri dari : tangisan, celoteh, isyarat, dan
ekspresi emosional
Tangisan
• Melalui tangisan, anak memberi tahu
kebutuhannya seperti : lapar, dingin, panas,
lelah, dan kebutuhan untuk diperhatikan
• Jika kebutuhannya sudah terpenuhi, bayi
akan menangis bila merasa sakit atau
tertekan
• Frekuensi tangisan menurun sejalan dengan
meningkatnya kemampuan bicara
Ocehan dan Celoteh
• Ocehan timbul karena bunyi eksplosif awal yang
disebabkan oleh perubahan gerakan mekanisme
suara seperti: merengek, menjerit, bersin,
menguap, menangis dan mengeluh
• Sebahagian ocehan akan berkembang menjadi
celoteh dan sebahagian akan hilang
• Celoteh merupakan mekanisme otot saraf bayi
yang berkembang
• Celoteh mendorong keinginan berkomunikasi
dengan orang lain.
Isyarat
• Gerakan anggota badan tertentu yang
berfungsi sebagai pengganti atau pelengkap
bicara
– Mendorong putting susu dari mulut
– Tersenyum dan mengacungkan tangan
– Mengeliat, meronta, menagis selama
berpakaian dan mandi
Ungkapan Emosional
• Ungkapan emosional melalui perubahan
tubuh dan roman muka
– Gembira: mengendurkan badan, mengangkat
kaki/tangan, tersenyum dan ramah
– Marah: menegangkan badan, gerakan
membanting tangan/kaki, roman muka tegang
dan menagis
Komunikasi Sesuai tingkat
perkembangan anak
Proses pikir anak-anak dimulai dari yang
konkrit ke fungsional sampai akhirnya
kepada yang abstrak
Masa Bayi
• Bayi akan tersenyum dan mendekat bila
situasi menyenangkan dan akan menangis
bila tidak menyenangkan
• Mereka akan tenang dengan kontak fisik
yang dekat, suara yang lembut meski
dengan kata-kata yang tidak dimengerti
• Bayi yang lebih besar memusatkan
perhatian pada dirinya dan ibunya, untuk itu
orang tua harus mengawasi reaksi bayi
ketika bersama orang lain
Masa Toddler dan Prasekolah
• Sudah mampu berkomunikasi dengan baik secara
verbal dan non verbal
• Bersifat egosentris (hanya melihat dari sudut
pandang diri sendiri)
• Waktu pemeriksaan perlu menyentuh alat-alat
perikasa agar mengenal dan tidak merasa asing.
• Gunakan kalimat singkat, kata yang familiar, kata
pendek, sederhana, dan penjelasan konkret
Masa Usia Sekolah
• Kurang mengandalkan pada apa yang
dilihat tetapi lebih apa yang mereka ketahui
bila dihadapkan pada masalah baru
• Anak perlu dizinkan untuk
mengekspresikan rasa takut dan keheranan
yang yang dialami
• Pada masa ini nak sudah dapat memahami
penjelasan sederhana dan mampu
mendemonstrasikannya
Masa Remaja
• Berfikir dan berperilaku antara anak dan orang
dewasa
• Perawat harus menghindari sikap menilai atau
menghakimi terhadap apa yang dilakukan
• Berikan kesempatan untuk mengekspresikan
perasaannya
• Remaja butuh diskusi dalam menangani masalah
sehingga penjelasan tentang persepsi yang kurang
tepat sangat penting dilakukan
Masa Remaja (lanjutan)
Apabila remaja berbicara disertai emosional
maka cara terbaik untuk memberikan
dukungan (Support) adalah memberikan
perhatian, mencoba tidak menyela
(interuption) dan menghindari komentar/
ekspresi yang menimbulkan kesan terkejut/
mencela
KOmunikasi Terapeutik
dengan Anak
Cara yang terapeutik dalam berkomunikasi
dengan anak dengan memperhatikan hal sebagai
berikut :
•
•
•
•
•
•
Nada Suara
Mengalihkan aktivitas
Jarak interaksi
Marah
Kesadaran diri
Sentuhan
Teknik berkomunikasi
dengan anak
•
Teknik Non Verbal
–
–
–
–
–
–
–
Teknik Orang Ketiga
Neuro Linguistic
Programming ( NLP)
Facilitative
Responding
Story Telling
Bibliotherapy
Fantasy
Mimpi
– Pertanyaan
“Bagaiman Bila”
– Tiga Permintaan
– Rating Game
– Word Association
Game
– Sentence Completion
– Pros and Cons
Teknik berkomunikasi
dengan anak (lanjutan)
• Teknik Verbal
–
–
–
–
–
–
Menulis
Menggambar
Gerakan Gambar Keluarga
Sosiogram
Menggambar bersama Keluarga
Bermain
Teknik Orang KEtiga
• Mengungkapkan ekspresi perasaan orang
ketiga (“dia atau mereka”)
• Perawat mengatakan “ terkadang bila
seorang sakit, ada perasaan marah atau
sedih karena dia tidak mampu berbuat
seperti apa yang orang lain lakukan”
• Lalu lanjutkan, “apakah engkau pernah
merasakan hal seperti itu?”
Neuro Linguistic
Programming
• Dengan menggunakan sensori yang sama,
perawat dapat meningkatkan hubungan dan
mengkomunikasikan informasi lebih efektif
– “Ceritakan pada saya tentang apa yang kamu
lihat “
– “Apa yang kamu dengar yang membuat kamu
melihat sesuatu seperti ini:
Facilitative Responding
“Saya benci ke RS dan mendapat banyak
suntikan”
• Responnya adalah :
“engkau merasa…karena…”
Bibliotherapy
• Melibatkan penggunaan buku-buku dalam
rangka proses therapeutik atau supportive
• Membantu anak mengungkapkan perasaanperasaan dan perhatiannya melalui aktivitas
membaca
Sosiogram
• Mengambar ruang kehidupan atau lingkaran
keluarga
• Menggambar suatu lingkaran adalah
melambangkan orang-orang yang hampir
mirip dalam kehidupan anak
• Gambar bundaran didekat lingkaran
menunjukkan keakraban/kedekatan