Senyawa Karbonil: ALDEHIDA dan KETON

Download Report

Transcript Senyawa Karbonil: ALDEHIDA dan KETON

Senyawa Karbonil:
ALDEHIDA dan KETON
博士(薬学)Marcellino Rudyanto
1
Senyawa Karbonil: Mengapa perlu
dipelajari oleh mahasiswa farmasi?
• Gugus karbonil merupakan gugus terpenting dalam
kimia organik. Hampir setiap proses sintesis (obat
maupun bukan obat) memanfaatkan gugus karbonil.
• Kebanyakan molekul bioaktif yang penting (termasuk
obat-obat) mengandung gugus karbonil.
• Mekanisme-mekanisme faali (misalnya mekanisme
penglihatan) melibatkan reaksi gugus karbonil.
• Banyak senyawa-senyawa alami/sintetik yang penting
dalam kehidupan sehari-hari mengandung gugus
karbonil.
2
Contoh senyawa-senyawa karbonil penting
O
H
C
O
N
O
O
C
C
H3C
OH
OH
Asam asetat
CH3
HO
CH3
Asetaminofen
(asam cuka)
Asam asetil salisilat
(analgesik, antipiretik)
(analgesik, antipiretik)
O
H
H2
C
C
O
O
O
C
( O
C )
H2 n
C
Retinal
O
Dakron
(suatu polimer sintetik)
3
Contoh senyawa-senyawa karbonil penting
O
O
O
O
NH
O
CH
OH
O
O
OH
H
HO
O
O
O
O
Paklitaksel (Taxol)
(anti kanker yang kuat)
O
H
C
OH
HO
C
H
H
C
OH
H
C
OH
CH2OH
Glukosa
4
Jenis-jenis senyawa karbonil
O
O
O
C
C
C
R
R
H
R'
R
Keton
Aldehida
O
H
Asam karboksilat
O
C
R
X
X = halogen
Halida asam
(Asil halida)
C
O
O
O
C
C
C
R
O
Anhidrida asam
O
O
C
C
O
Lakton
(ester siklik)
R'
R
R
O
R'
Ester
O
C
N
Amida
C
N
Laktam
(amida siklik)
5
Dua kategori umum senyawa karbonil
Aldehida (RCHO)
Keton (RCOR’)
Gugus asil terikat pada substituen
(–H atau –R) yang tidak dapat
menstabilkan muatan negatif
sehingga tidak dapat bertindak
sbg gugus pergi. Sifat dan reaksi
KO I aldehida dan keton serupa.
Asam karboksilat (RCOOH)
Ester (RCOOR’)
Klorida asam (RCOCl)
Anhidrida asam (RCOOCOR’)
Amida (RCONH2)
KO II
Gugus asil terikat pada substituen
yang dapat menstabilkan muatan
negatif sehingga dapat bertindak
sbg gugus pergi. Sifat dan reaksi
senyawa-senyawa ini serupa.
6
Rumus Umum Aldehida dan Keton
O
O
atau
C
R
RCHO
H
R = alkil, aril, H
aldehida
atau
C
R
RCOR'
R'
R, R' = alkil, aril
keton
7
Tata Nama IUPAC untuk Aldehida
• Nama aldehida diturunkan dari nama alkana
induknya dengan mengubah huruf akhir –a
menjadi –al.
• Atom karbon pada –CHO diberi nomor 1,
tetapi nomor tidak perlu dicantumkan.
O
O
CH3CH
CH3CHCH
O
CH3CH CHCH
Cl
etanal
2-kloropropanal
2-butenal
8
Tata Nama IUPAC untuk Keton
• Nama keton diturunkan dari alkana induknya,
huruf akhir –a diubah menjadi –on. Bila perlu
digunakan nomor.
O
O
O
O
sikloheksanon
CH3CCH2CH2CH3
CH3CCH2CCH3
2-pentanon
2,4-pentanadion
9
Nama Trivial
• Aldehida: diberi nama menurut nama trivial
asam karboksilat induknya dengan mengubah
imbuhan asam –oat atau asam -at menjadi
akhiran –aldehida.
• Keton: gugus alkil atau aril yang terikat pada
karbonil dinamai, kemudian ditambah kata
keton. Kecuali: aseton.
• Posisi lain dalam molekul dirujuk dengan
huruf Yunani.
10
Nama IUPAC vs. Nama Trivial
O
HCH
IUPAC:
metanal
Trivial:
formaldehida
O
CH3CCH3
O
CH3CH
etanal
asetaldehida
O
CH3CCH2CH3
O
CH3CHCH
Br
2-bromopropanal
-bromopropionaldehida
O
(CH3)2CHCC(CH3)3
IUPAC:
propanon
butanon
2,2,4-trimetil-3-pentanon
Trivial:
aseton
metil etil keton
isopropil t-butil keton
11
Sifat-sifat Aldehida dan Keton
Gugus karbonil:
• satu atom C sp2 dan satu atom O yang dihubungkan dgn
satu ikatan s dan satu ikatan p.
• Ikatan-ikatan s pada bidang datar, ikatan p di atas dan di
bawah bidang tsb.
• Bersifat polar, elektron ikatan s dan (terutama) p tertarik
ke O.
• O memiliki dua pasang elektron bebas.
• Sifat-sifat struktural di atas (kedataran, ikatan p,
kepolaran, pasangan elektron bebas) mempengaruhi sifat
dan kereaktifan.
12
Struktur elektronik gugus karbonil
13
Konsekuensi kepolaran gugus karbonil:
• Terjadi asosiasi yang lemah diantara molekulmolekul aldehida dan keton  titik didih lebih
tinggi daripada alkana yang setara.
Tetapi aldehida dan keton tidak dapat membentuk
ikatan hidrogen dengan sesamanya  titik didih
lebih rendah dibanding alkohol yang setara.
CH3
O
OH
CH3CHCH3
CH3CCH3
CH3CHCH3
td. -12 oC
td. 56 oC
td. 82,5 oC
14
Konsekuensi kepolaran gugus karbonil:
• Aldehida dan keton dapat berikatan hidrogen dengan
molekul lain  Aldehida dan keton BM rendah larut
dalam air.
O
CH3CCH3
H
O
H
• Secara terbatas aldehida dan keton dapat mensolvasi
ion.
Contoh: NaI larut dalam aseton.
15
Sifat fisika beberapa aldehida
Titik
Didih
(oC)
-21
Kelarutan
dlm air
(g/100mL)
Tak terbatas
20
Tak terbatas
propionaldehida CH3CH2CHO
49
16
butiraldehida
CH3CH2CH2CHO
76
7
benzaldehida
C6H5CHO
178
sedikit
Nama trivial
Struktur
formaldehida
HCHO
asetaldehida
CH3CHO
16
Sifat fisika beberapa keton
Nama trivial
aseton
Struktur
CH3COCH3
Titik
Kelarutan
Didih
dlm air
(oC) (g/100mL)
56 Tak terbatas
metil etil keton CH3COCH2CH3
80
26
asetofenon
C6H5COCH3
202
Tak larut
benzofenon
C6H5COC6H5
306
Tak larut
17
Konsekuensi kepolaran gugus karbonil:
kereaktifan

O
Oksigen bersifat nukleofil,
bereaksi dengan asam dan elektrofil
C
Karbon bersifat elektrofil,
bereaksi dengan basa dan nukleofil
18
Formaldehida
• Pengawet sampel biologis, pereaksi, penghilang
bau untuk sumbu lampu/lilin.
• Disimpan sebagai larutan dlm air (formalin),
polimer (paraformaldehida) atau trimer (trioksan).
Formalin (HCHO + H2O)
kalor
kalor
CH2OCH2OCH2OCH2O
C
paraformaldehida
kalor
H2
C
O
H2C
O
H
H
metanal
(formaldehida)
gas
O
CH2
O
t.l. 62 oC
trioksan
19
Asetaldehida
• Zat antara untuk sintesis asam asetat dan
anhidrida asetat.
• Disimpan sebagai trimer (paraldehida) atau
tetramer (metaldehida).
H3C
H3C
O
CH
CH
O
CH3
O
CH
CH3
paraldehida
zat sedatif dan hipnotik
t.d. 125 oC
CH O
O
kalor
kalor
C
H3C
H
etanal
(asetaldehida)
o
t.d. 20 C
H3C
O
CH
CH
O
O CH
metaldehida
umpan bekicot
t.l. 246 oC
CH3
20
CH3
Pembuatan aldehida
1. Oksidasi alkohol primer
PCC
CHO
CH2OH
CH2Cl2
Sitronelol
Sitronelal (82%)
PCC = piridinium klorokromat
N
H
CrO3Cl
Mekanisme:
H
O
CrO3
C
H
O
CrO3
Reaksi
C
H
E2
O
C
2+ CrO3
21
Pembuatan aldehida
2. Pemutusan oksidatif ikatan rangkap yang
mengandung hidrogen vinilik.
CH3
H
1-Metilsikloheksena
O
1. O3
2. Zn, CH3COOH
O
H3C
H
6-Oksoheptanal (86%)
Mekanisme (Ingat kembali pelajaran tentang alkena)
O
C
C
O
O3
o
CH2Cl2, -78 C
C
O
C
molozonida
O
O
C
C
O
C
O
Zn
+
CH3COOH/H2O
O
ozonida
22
C
Pembuatan aldehida
3. Reduksi turunan asam karboksilat tertentu.
O
O
H
+
R
Y
R
O
Y
H
O
o
1. DIBAH, toluena, -78 C
CH3(CH2)10COCH3
2. H3O
CH3(CH2)10CH
+
Metil dodekanoat
Dodekanal (88%)
DIBAH = Diisobutilaluminium hidrida
H
(H3C)2HCH2C
Al
CH2CH(CH3)2
Mekanisme reaksi ini akan dibahas pada kuliah Kimia Organik II
23
Pembuatan keton
1. Oksidasi alkohol sekunder.
Pereaksi: Pereaksi Jones (CrO3/aq.H2SO4),
PCC, Natrium dikromat/aq. AcOH.
PCC
(H3C)3C
OH
4-ter-Butilsikloheksanol
CH2Cl2
(H3C)3C
O
4-ter-Butilsikloheksanon (90%)
24
Pembuatan keton
2. Pemutusan oksidatif alkena yang salah satu/
kedua karbon tak jenuhnya terdisubstitusi.
R
R
R
R
1. O3
+
2. Zn/H3O
R
R
O
+
O
R
R
O
O
CH2
CH3
1. O3
2. Zn/H3O+
O
+
CH2O
CH3
(70%)
25
Pembuatan keton
3. Aril keton dibuat melalui reaksi asilasi Friedel-Crafts
cincin aromatik dengan klorida asam menggunakan
katalis AlCl3.
O
O
AlCl3
+
CH3CCl
CH3

Asetil
klorida
Benzena
Asetofenon (95%)
Mekanisme: (ingat kembali pelajaran tentang senyawa aromatis)
O
AlCl3
R
C
R
Cl
C
O
R
O
C
O
+
AlCl4
O
R
+ R
C
O
H
CH3
+ HCl
Cl
26
Pembuatan keton
4. Metil keton dibuat dari hidrasi alkuna terminal dengan
katalis ion merkuri.
H3C(H2C)3C
O
H3O+
CH
Hg(OAc)2
1-Heksuna
CH3(CH2)3C
2-Heksanon (78%)
Mekanisme: (Ingat kembali kuliah tentang alkuna)
H
Hg2+SO42R
C
C
H
R
C
OH2
C
Hg+SO42kation vinil
alkuna
CH3
H
H
H
O
C
C
Hg+SO42-
R
-H+
O
C
R
keton H
H
C
H
HO
C
H
R
H3O+
H
HO
C
C
H
R
C
Hg+SO4227
Pembuatan keton
5. Keton dapat dibuat dari turunan asam karboksilat
tertentu.
O
R'
C
R
O
-
Y
+
C
R
Y-
R'
O
CH3(CH2)4CCl
+ (CH3)2CuLi
Litium
Heksanoil klorida
dimetilkuprat
O
CH3(CH2)4CCH3
2-Heptanon (81%)
Reaksi ini akan dibahas pada Kimia Organik II
28
Oksidasi aldehida dan keton
O
C
R
H
Aldehida
ada hidrogen
O
[O]
C
R
OH
O
C
R
R'
Keton
tidak ada
hidrogen
tidak reaktif kecuali
pada kondisi sangat
kuat
Pereaksi:
• HNO3 panas
• KMnO4
• Pereaksi Jones (CrO3 dlm H2SO4/H2O)  paling umum
• Pereaksi Tollens (Ag2O dlm NH4OH/H2O)  anal. kualitatif
29
Mekanisme oksidasi aldehida
• Oksidasi berlangsung melalui intermediat 1,1-diol.
O
H2O
C
R
H
aldehida
OH
CrO3
O
R
OH
H
hidrat
H3O+
C
R
OH
as. karboksilat
Oksidasi keton
• Keton inert terhadap oksidator pada umumnya.
• Keton bereaksi lambat dengan KMnO4 dalam suasana basa panas
 terjadi pemutusan ikatan.
O
Sikloheksanon
1. KMnO4, H2O,
NaOH
COOH
2. H3O+
COOH
Asam heksanadioat (79%)
30
Reaksi Adisi Nukleofilik pada
Aldehida dan Keton
• Merupakan reaksi yang terpenting untuk
aldehida dan keton.
31
Nukleofil
Nukleofil bermuatan negatif
Nu
HO
(ion hidroksida)
H
(ion hidrida)
R3C
(karbanion)
RO
(ion alkoksida)
N C
(ion sianida)
HOH
(air)
Nukleofil netral
ROH
(alkohol)
Nu
H3N
(amonia)
RNH2
(amina)
H
32
Dua variasi adisi nukleofilik pada aldehida
dan keton
(1) Intermediat tetrahedral diprotonasi oleh air atau asam
menghasilkan alkohol
O
O
OH
HA
Nu
R
R
R'
R'
Nu
R
R'
Nu
(2) Atom oksigen karbonil dikeluarkan sebagai HO- atau H2O
menghasilkan ikatan rangkap karbon-nukleofil
O
Nu
O
NuH2
R
R'
R
R'
+ H2O
NuH2
R
R'
33
Kereaktifan relatif: aldehida > keton
(1) Alasan sterik: perbedaan halangan ruang
Nu
Nu
(2) Alasan elektronik: perbedaan kestabilan muatan positif parsial
O R

H
O

R
R'
34
Adisi Nukleofolik H2O: Hidrasi
OH
O
H2O
R
R'
R
OH
R'
suatu geminal diol
OH
O
H2O
Aseton (99,9%)
H3C
OH
H3C
Aseton hidrat (0,1%)
O
OH
H3C
CH3
H2O
H
H
Formaldehida (0,1%)
H
OH
H
Formaldehida hidrat (99,9%)
35
Mekanisme hidrasi
(1) Katalis basa
O
O
OH
H
OH
OH
OH
OH
OH
(2) Katalis asam
O
H
OH2
OH
OH
OH
H2O
H
O
H2O
H3O+
OH
H
36
Adisi Nukleofolik HCN: Sianohidrin
OH
O
HCN
R
R
CN
R'
suatu sianohidrin
R'
• Dengan HCN murni reaksi sangat lambat
• Dengan penambahan sedikit basa atau ion sianida reaksi cepat
O
O
C
H
Benzaldehida
HO
CN
N
CN
HCN
H
H
C
Mandelonitril (88%)
(suatu sianohidrin)
37
N
Pentingnya pembentukan sianohidrin
• Merupakan metode transformasi aldehida dan keton
ke berbagai gugus fungsi sambil memperpanjang
rantai karbon dgn 1 atom C.
OH
1. LiAlH4, THF
O
OH
HCN
CHCH2NH2
2. H2O
2-Amino-1-feniletanol
CHCN
H
OH
Benzaldehida
Mandelonitril
+
CHCOOH
H3O , 
Asam mandelat (90%)
38
Adisi Nukleofilik Pereaksi Grignard:
Pembentukan Alkohol
• Pereaksi Grignard adalah nukleofil karena ikatan
karbon-magnesium sangat terpolarkan dengan
kerapatan elektron yang tinggi pada karbon
+
O
R
+
MgX
O
MgX
H3O+
OH
HOMgX
R
Karbonil
Intermediat
tetrahedral
R
Alkohol
39
Adisi Nukleofilik Hidrida: Reduksi
• Pereaksi pereduksi (misalnya LiAlH4 atau NaBH4)
berfungsi sebagai ekivalen ion hidrida (H-).
O
R
"
R'
Karbonil
(dari NaBH4)
H3O+
O
H"
R
R'
H
Intermediat
tetrahedral
OH
R
R'
H2O
H
Alkohol
40
Adisi Nukleofilik Amina:
Pembentukan Imina dan Enamina
• Adisi amina primer menghasilkan imina;
adisi amina sekunder menghasilkan enamina.
O
C
H
C
RNH2
Keton /
Aldehida
R
N
H2O
C
H
C
Imina
R2NH
R
R
N
C
H
C
H2O
Enamina
41
Mekanisme Pembentukan Imina
O
aldehida/keton
NH2R
transfer
proton
O
NH2R
OH
H3O
NHR
+
OH2
-H2O
R
H
N
OH2
NHR
ion iminium
karbinolamina
R
H3O
+
N
imina
42
Kecepatan reaksi pembentukan imina
 tergantung pH
• pH tinggi (tidak ada
asam): karbinolamina
tidak terprotonasi
imina tak terbentuk
• pH rendah (terlalu
asam): amina
terprotonasiadisi
nukleofilik tak terjadi
43
Oksim
NH2OH
N
hidroksilamina
Sikloheksanon oksim (tl. 90C)
O
Sikloheksanon
H
Semikarbazon
N
O
O
C
H
H2O
OH
N
C
C
O
H
H2NNHCNH2
Semikarbazida
Benzaldehida
NH2
Benzaldehida semikarbazon (tl. 222oC)
2,4-Dinitrofenilhidrazon
H
O
H
N
N
CH3
Aseton
NO2
N
H2N
C
H3C
NO2
C
NO2
2,4-Dinitrofenilhidrazina
H3C
CH3
NO2
Aseton 2,4-dinitrofenilhidrazon (tl. 126 oC)
44
Mekanisme Pembentukan Enamina
O
H
NHR2
OH
H
R2N
R
OH2
H+
R
N
H
H
R2N
OH2
R
H3O
+
R
N
45
Adisi Nukleofilik Hidrazina:
Reaksi Wolff-Kishner
• Merupakan metode sintesis yang penting untuk
mengkonversi keton/aldehida  alkana.
O
H
C
CH2CH3
H
C
H2NNH2
CH2CH3
N2
KOH
Propiofenon
H2O
Propilbenzena (82%)
O
C
H
H2NNH2
KOH
Siklopropanakarbaldehida
CH3
N2
H2O
Metilsiklopropana (72%)
46
Mekanisme Reaksi Wolff-Kishner
O
C
R
R'
N
H2NNH2
N
NH2
N
OH
C
OH
R
N
R'
R'
N
N
H
H
N
R
R'
R C H
R'
C
H
H2O
C
R
N
N
H2O
C
R
H2O
H
R'
H
OH
R C H
R'
47
Reduksi Clemmensen
• Mengkonversi keton/aldehida ke alkana.
• Mekanisme rumit dan belum sepenuhnya
dipahami.
• Digunakan bila substrat tidak tahan kondisi
basa.
O
H
C
CH2CH3
Zn(Hg)
H3O
Propiofenon
+
H
C
CH2CH3
Propilbenzena (86%)
48
Adisi Nukleofilik Alkohol:
Pembentukan Asetal
• Alkohol merupakan nukleofil lemah yang mengadisi
keton/aldehida secara lambat pada suasana netral.
• Adisi berlangsung cepat pada suasana asam.
O
H2O
2 R'OH
C
asam
Keton/aldehida
(H3C)C
OR'
katalis
O
Asetal
HOCH2CH2OH
katalis asam
4-ters-Butilsikloheksanol
OR'
(88%)
O
H2O
(H3C)C
O
4-ters-Butilsikloheksanol etilena asetal
(suatu asetal siklik)
49
Mekanisme Reaksi Pembentukan Asetal
O
H
OH
OH
Cl
OH
ROH
H
H2O
O
OR
R
Hemiasetal
H
OR
H2O
OR
Asetal
+
H3O+
OR
OR
ROH
H
O
R
H3O+
Cl
OH2
OR
+
H2O
50
Manfaat Penting Asetal
• Asetal merupakan gugus pelindung yang
penting untuk aldehida/keton.
O
O
CH3CCH2CH2COCH2CH3
Etil 4-oksopentanoat
HOCH2CH2OH
katalis H+
H2C
CH2
O
O
H3C
CH2CH2CHOCH2CH3
1. LiAlH4
tak dapat dilakukan
secara langsung
2. H3O+
O
CH3CCH2CH2COH
5-Hidroksi-2-pentanon
+ HOCH2CH2OH
O
C
H3O+
H2C
CH2
O
O
C
H3C
CH2CH2CH2OH
51
Adisi Nukleofilik Thiol:
Pembentukan Thioasetal
• Serupa dengan pembentukan asetal.
• Tioasetal penting karena dapat diubah menjadi alkana
dengan desulfurisasi menggunakan Raney nikel.
S
HSCH2CH2SH
H3C
O
HCl
4-Metilsikloheksanon
S
H3C
+
H3C
H2O
S
Suatu tioasetal (96%)
H
Raney Ni
+
H3C
S
NiS
H
Suatu alkana
52
Adisi Nukleofilik Fosfonium Ilida :
Reaksi Wittig
R
R'
C
O
R
aldehida/
keton
+
(C6H5)3P
R
C
R'
C
R'
fosfonium ilida
+
C
R
R'
alkena
(C6H5)3P
O
trifenilfosfina
oksida
• Reaksi Wittig digunakan untuk membuat alkena mono, di- dan trisubstitusi.
• Ilida: molekul dengan muatan + dan – berdampingan.
• Betaina: molekul dengan muatan + dan – tidak
berdampingan.
53
Mekanisme Reaksi Wittig
O
THF
+
C
R2C
keton/
aldehida
P(C6H5)3
P(C6H5)3
C
C
R
R
ilida
betaina
R
+
(C6H5)3P
O
R
alkena
O
trifenilfosfina oksida
O
P(C6H5)3
C
C
R
R
54
Pembuatan Ilida
P
H3C
Br
Bromometana
Trifenilfosfina
SN2
BuLi
P
CH3
Br
Metiltrifenilfosfonium
bromida
P
THF
CH2
Metiltrifenilfosforana
55
Keunggulan Reaksi Wittig
CH3
1. CH2MgBr
CH2
+
2. POCl3
O
Metilenasikloheksana
1-Metilsikloheksena
CH2
Sikloheksanon
(C6H5)3P
CH2
THF
+
(C6H5)3P
O
Metilenasikloheksana
(84%)
56
Reaksi Wittig dalam Produksi b-Karotena
di Hoffmann-LaRoche (Swiss)
CHO
CHP(Ph)3
+
Retinilidenatrifenilfosforana
Retinal
Reaksi
Wittig
b-Karotena
57
Reaksi Cannizzaro
• Hanya berlaku untuk aldehida yang tidak memiliki
atom H pada atom C di sebelah gugus –CHO
(formaldehida dan turunan-turunan benzaldehida).
• Keton tidak bereaksi.
CHO
1. -OH, H2O
CO2H
CH2OH
+
2. H3O+
Benzaldehida
Asam benzoat
Benzil alkohol
58
Mekanisme Reaksi Cannizzaro
O
O
O
O
C
H
OH
C
OH
C
H
H
C
OH
1.
(teroksidasi)
+
2. H3O+
H
H
C
Intermediat
tetrahedral
OH
(tereduksi)
Substitusi asil nukleofilik pada turunan asam karboksilat (KO II):
O
+
C
R
Y
Nu
O
O
R C Nu
Y
C
R
+
Y
Nu
59
Adisi Konjugat pada Gugus Karbonil ,b-Takjenuh
- O
O
b
 C  C
C
O
C
C
C
C
C
C
pusat elektrofilik
Adisi langsung (adisi 1,2):
O
2
C
1
O
Nu
H3O
C
OH
+
C
Nu
Nu
Adisi konjugat (adisi 1,4):
4
O
3C
O
O
C
C 1
2
Nu
C
C
C
C
+
Nu
H3O
C
C
Nu
O
C
C
C
Nu
H
intermediat ion enolat
60
Adisi Konjugat Amina
Bila digunakan satu ekivalen amina  hanya terbentuk
produk adisi 1,4.
O
CH3CCH
O
CH2
+
3-Buten-2-on
HN(CH2CH3)2
Etanol
Dietilamina
CH3CCH2CH2N(CH2CH3)2
4-N,N-Dietilamino-2-butanon
(92%)
O
O
+
CH3NH2
Etanol
NHCH3
2-Sikloheksenon
Metilamina
3-(N-Metilamino)sikloheksanon
61
Adisi Konjugat HCN
O
O
C
HCN
C
C
C
CN
C
C
H
Aldehida/keton
Metode Nagata (1966)  rendemen lebih baik.
H3C
O
CH3
C
C
C
H
1. (C2H5)2Al
CH3
CN , toluena
C
CN
H H
2,2-Dimetil-4-oksopentananitril
(88%)
1. (C2H5)2Al
2. H3O+
H
CH3
C
H3C
2. H3O+
4-Metil-3-penten-2-on
O
O H3C
CN , toluena
O
H
CN
H
62
Adisi Konjugat Gugus Alkil:
Pereaksi Organotembaga
O
O
C
1. " R "
C
C
2. H3O+
C
C
C
R
H
Sebagai “:R-” pereaksi Gilman (litium diorganotembaga).
RX
2 Li
Pentana
CuI
2 RLi
Eter
RLi + Li+XLi+(RCuR) + Li+ILitium
diorganotembaga
63
Contoh Adisi Konjugat Gugus Alkil
O
O
1. Li(CH3)2Cu, eter
CH3CCH
CH2
CH3CCH2CH2CH3
2. H3O+
3-Buten-2-on
2-Pentanon (97%)
O
O
1. Li(C6H5)2Cu, eter
2. H3O+
2-Sikloheksenon
3-Fenilsikloheksanon (70%)
O
O
1. Li(CH3)2Cu, eter
2. H2O
O
O
Rudyanto (2002)
(89%)
O
O
64
Adisi Nukleofilik dalam Makhluk Hidup
• Bacillus subtilis: sintesis alanina
O
NH
+
CH3CCOOH
NH2
enzim
NH3
CH3CCOOH
Asam piruvat
pereduksi
CH3CHCOOH
suatu imina
Alanina
• Pertahanan diri Apheloria corrugata (kelabang)
NC
O
OH
H
Mandelonitril
Enzim
H
+
HCN
RACUN
65