1.pendahuluan - Cecep Kusmana

Download Report

Transcript 1.pendahuluan - Cecep Kusmana

MATERI PENDAHULUAN
M.A. EKOLOGI HUTAN
Tim Pengajar :
Prof. Dr. Ir. Cecep Kusmana, MS
Dr. Ir. Yadi Setiadi, MSc.
Dr. Ir. Istomo, MS
Ir. Iwan Hilwan, MS
Dr. Ir. Agus Hikmat, M
Dr.Ir. Omo Rusdiana,MS
Dr.Ir. Basuki Wasis,MS
Dr.Ir.Harnios Arif, MS
Dr.Ir. Cahyo Wibowo, MS
BAGIAN EKOLOGI HUTAN
DEPARTEMEN SILVIKULTUR
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2014
1
BAB
PENDAHULUAN
2
KONTRAK PERKULIAHAN
•
•
•
•
•
•
Judul Mata Kuliah
Nomor Kode
Bobot SKS
Sifat Mata Kuliah
Mata Kuliah Prasyarat
Pengajar
•
Semester
: Ekologi Hutan
: SVK 212
: 3 (2-3)
: Wajib untuk mayor SVK, MNH, HH dan KSH-E
:: Prof. Dr. Ir. Cecep Kusmana, MS
Dr. Ir. Yadi Setiadi, MSc.
Dr. Ir. Istomo, MS
Ir. Iwan Hilwan, MS
Dr. Ir. Agus Hikmat, M
Dr.Ir. Omo Rusdiana,MS
Dr.Ir. Basuki Wasis,MS
Dr.Ir.Harnios Arif, MS
Dr.Ir. Cahyo Wibowo, MS
: 4 (empat)
3
• Manfaat Mata Kuliah
Kuliah ini memberikan kompetensi kepada mahasiswa untuk
dapat menjelaskan Ekologi Hutan sebagai suatu cabang dari
ilmu ekologi yang memperlajari hubungan timbal balik antara
masyarakat hutan dan lingkungannya sebagai suatu dasar
dalam pengelolaan hutan tropika
• Tujuan Instruksional Umum
Menjelaskan Ekologi Hutan sebagai suatu cabang dari ilmu
ekologi yang memperlajari hubungan timbal balik antara
masyarakat hutan dan lingkungannya sebagai suatu dasar
dalam pengelolaan hutan tropika
4
• Deskripsi Perkuliahan











Pengertian ekosistem hutan tropika
Ekologi populasi dan ekologi komunitas
Struktur dan fungsi ekosistem hutan tropika
Metoda dan teknik pengukuran
Tipe-tipe ekosistem hutan tropika
Keseimbangan karbon pada pohon dan ekosistem hutan tropika
Periodisitas dan populasi tropika
Peranan faktor lingkungan pada komunitas tropika
Pertumbuhan pohon
Ekologi permudaan alam hutan tropika
Klasifikasi pohon hutan tropika
5
Minggu KeI
II
III
IV
V
VI
VII
VIII-IX (5 April 2010- 19
April 2010)
X
XI
XII
XIII
XIV
XV
XVI
Materi Kuliah
Pendahuluan
Konsep Ekosistem (Pengertian, Struktur, Fungsi, dan Subenertika)
Konsep Ekosistem (Diversitas, Siklus Materi, Aliran Energi dan Jaringjaring Makanan)
Hutan sebagai Komunitas Tumbuhan (Struktur Life Form Interaksi dan
Asosiasi)
Hubungan Masyarakat Tumbuhan dengan Lingkungan
Dinamika Masyarakat Tumbuhan (Suksesi Gaps dan Patch Dynamic)
Klasifikasi Vegetasi Hutan
Ujian Tengah Semester
Tipe-Tipe Ekosistem Hutan Indonesia
Cara Mempelajari Vegetasi Hutan I
Cara Mempelajari Vegetasi Hutan II
Pemilihan Jenis-jenis Pohon Hutan
Ekologi Restorasi
Dampak Gangguan Hutan
Kapita Selekta
Ujian Akhir Semester
6
Materi/Bahan Bacaan :
• Soerianegara I dan A. Indrawan.Ekologi Hutan Indonesia. 2006.
Laboratorium Ekologi Hutan. Jurusan Manajemen Hutan. Fakultas
Kehutanan Institut Pertanian Bogor.
• Cox, G.W. 1972. Laboratory Manual of General Ecology. Second Edition,
WMC. Publ. Dubuque Iowa.
• Ewusie, J.Y. 1980. Element of Tropical Ecology. Heineman Educational Books
Ltd. London.
• Misra, R. 1968. Ecology Workbook. Oxford & IBU. Publ. House, New Delhi,
Bombay, Calcuta.
• Mueller – Dumbois, D. and D.H. Ellenberg. 1974. Aims and Methods of
Vegetation Ecology. John Wiley & Sons, New York.
• Odum, E.P. 1971. Fundamentals of Ecology. 3rd ed. Saunders, Philadelphia,
Pensylvania.
• Smith, R.L. 1986. Elements of Ecology. Harper & Row, Publishers, New York.
7
• Kriteria Penilaian
Nilai akhir ditentukan
berdasarkan nilai UTS, UAS
dan tugas dengan kriteria
pembobotan akhir adalah
sebagai berikut:
UTS
: 35%
UAS
: 35%
Praktikum : 30%
Nilai
A
AB
B
BC
C
D
E
Kisaran
≥ 76
71 – 75
66 – 70
61 – 65
51 – 60
41 – 51
≤ 40
Slide Presentasi Bahan Kuliah
dapat di-download pada website:
http://cecep_kusmana.staff.ipb.ac.id/lectures-2
9
BATASAN EKOLOGI
Ernest Haeckel (1869)  Ekologi berasal dari bahasa Yunani :
Oikos = Tempat tinggal (rumah)
Logos = Ilmu, telaah
Ekologi  Ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk
hidup dengan sesamanya dan dengan lingkungannya.
BATASAN HUTAN
Hutan
: masyarakat tumbuhan yang dikuasai pohon-pohon yang
mempunyai keadaan lingkungan yang berbeda dengan
keadaan di luar hutan.
10
Hutan
• Masyarakat tumbuhan
• Margasatwa
• Lingkungan
Berhubungan sangat erat
sebagai sistem ekologi
(EKOSISTEM)
BATASAN EKOLOGI
HUTAN
Ekologi Hutan :
Cabang ekologi yang
khusus mempelajari
hubungan timbal balik
antara masyarakat
hutan dengan
lingkungannya
11
BIDANG KAJIAN EKOLOGI HUTAN
1. Autekologi:
 Ekologi yang mempelajari suatu jenis
organisme yang berinteraksi dengan
lingkungannya
 Ekologi jenis
 Bagian ekologi yang mempelajari pengaruh
suatu faktor lingkungan terhadap satu atau
lebih jenis-jenis organisme
• Penyelidikannya mirip fisiologi tumbuhtumbuhan
• Contoh penelitian:
 Pengaruh intensitas cahaya terhadap
pertumbuhan jenis Shorea leprosula.
 Pengaruh dosis pupuk N terhadap
pertumbuhan jenis sengon.
2. Sinekologi
 Bagian ekologi yang mempelajari berbagai kelompok organisme
sebagai satu kesatuan yang saling berinteraksi antar sesamanya dan
dengan lingkungannya dalam suatu daerah.
 Jadi sinekologi hutan mempelajari hutan sebagai suatu ekosistem
• Contoh kajian:
Pengaruh keadaan tempat tumbuh terhadap komposisi, struktur, dan
produktivitas hutan.
SANGKUT PAUT EKOLOGI HUTAN DENGAN ILMU LAIN
Semua ilmu yang berhubungan dengan tumbuh-tumbuhan dan
tempat tumbuhnya diperlukan dalam ekologi hutan:
ILMU DASAR
Berkaitan
dengan
Makhluk
hidup
Berkaitan
dengan
keadaan
lingkungan
• Taksonomi
tumbuhan
• Fisiologis
• Biokimia
• Genetika
tumbuhan
ILMU INTEGRATIF
EKOLOGI HUTAN
• Klimatologi
• Geografi
tumbuhan
• Ilmu tanah
• Geologi dan
geomorphologi
ILMU TERAPAN
• Silvikultur
• Perencanaan hutan
• Pemanenan hutan
• Pengelolaan SDA
• dll
14
SANGKUT PAUT EKOLOGI HUTAN DENGAN ILMU LAIN
1. Taksonomi tumbuh-tumbuhan (terutama Dendrologi)
 Diperlukan untuk pengenalan jenis-jenis tumbuhan di hutan
Pengenalan
jenis pohon
Generatif (bunga, buah, dll)
Vegetatif (batang, kulit, getah, kayu, daun)
Atribut Dunia Flora di Indonesia
 (LUAS WILAYAH 1,3% DARI LUAS BUMI)
 10% DARI SPESIES TUMBUHAN BERBUNGA DI
DUNIA (30.000 SPESIES, 40% BERUPA TUMBUHAN
ENDEMIK).
 Dipterocarpaceae 400 spesies.
 Myrtaceae dan Moraceae 500 spesies.
 Anggrek 4000 spesies
15





Palm 447 spesies diantaranya 225 spesies endemik.
Paku-pakuan 4000 spesies
Rotan 332 spesies
Bambu 1200 spesies
Tanaman obat 1260 spesies (44 spesies langka)
Biogeografi Flora di Indonesia
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Wilayah
Sumatera
Jawa
Kalimantan
Sulawesi
Sunda Kecil
Maluku
Irian Jaya (Papua)
Kekayaan
spesies
Persentase spesies
endemik
820
630
900
520
150
380
1030
11
5
33
7
3
6
55
• Palmae (14 Jenis)
• Orcidaceae (29 jenis)
• Nephentaceae (Kantong semar, semua jenis dari
genus Nephentes)
2. Geologi dan Geomorfologi
• Keadaan geologi dan geomorfologi mempengaruhi pembentukan dan
sifat-sifat tanah serta penyebaran dan hidup tumbuh-tumbuhan
• Keadaan topografi menentukan keadaan kesuburan dan air tanah yang
mempengaruhi komposisi dan kesuburan tegakan hutan
• Perbedaan letak tinggi menyebabkan perbedaan iklim sehingga
mempengaruhi penyebaran tumbuh-tumbuhan
3. Ilmu Tanah
• Perbedaan jenis tanah, sifat-sifat serta keadaan tanah seringkali
mempengaruhi penyebaran tumbuh-tumbuhan, menyebabkan
terbentuknya tipe-tipe vegetasi yang berlainan, serta mempengaruhi
kesuburan dan produktivitas hutan
4. Klimatologi
• Faktor iklim mempengaruhi penyebaran dan pertumbuhan pohon
20
Hutan Hujan Tropis
Steppa / Padang Rumput
Savana
Hutan Musim
5. Geografi Tumbuh-tumbuhan (Phytogeografi)
• Ilmu ini membahas pengaruh faktor lingkungan terhadap
penyebaran tumbuh-tumbuhan
• Ilmu ini berguna untuk mengerti pola penyebaran berbagai jenis
pohon dalam hubungannya dengan keadaan fisik bumi, terutama
iklim dan geomorfologi atau fisiografi, dan akan sangat
membantu dalam mempelajari susunan serta penyebaran
formasi-formasi hutan
6. Fisiologi Tumbuh-tumbuhan dan Biokimia
Untuk mempelajari proses-proses hidup tumbuh-tumbuhan,
yang mana memerlukan pengetahuan tentang proses-proses
kimia yang berhubungan dengan aktivitas biologis yang terjadi
22
7. Genetika Tumbuh-tumbuhan
• Tumbuhan yang penyebarannya luas sering kali menunjukkan
perbedaan dalam bentuk dan pertumbuhannya serta
perbedaan dalam hal adaptasi dan persyaratan keadaan
tempat tumbuhnya yang berakar pada sifat-sifat genetis
sebagai akibat dari mutasi dan poliploidi
dalam keadaan
tertentu untuk mengerti sifat-sifat ekologis suatu jenis pohon
diperlukan pengetahuan tentang genetika
8. Matematika dan Statistika
 Memformulasikan dugaan kuantitatif terhadap berbagai
proses ekologis yang terjadi pada ekosistem hutan
23
CONTOH FUNGSI HUTAN DALAM ASPEK HIDROLOGI
Evaporasi dari
intersepsi: 25.6%
Curah Hujan
100%
Transpirasi
48.6%
Kondisi di Hutan Hujan Amazon (Salati, 1987)
Debit sungai 25.9%
STATUS EKOLOGI HUTAN DALAM ILMU
PENGETAHUAN KEHUTANAN
• Ilmu dasar yang bersifat integratif (mengintegrasikan ilmu-ilmu dasar
lain) yang merupakan ilmu dasar penting bagi silvikultur.
• Dalam terminologi kehutanan hampir sama dengan silvika.
• Perbedaan ekologi hutan dengan silvika:
Ekologi mempelajari hutan sebagai ekosistem (lawasannya lebih
luas),
Silvika lebih terarah pada silvikultur dan lebih mendekati autekologi.
• Dengan pengetahuan ekologi hutan dan fisiologi pohon yang tepat
bisa ditentukan tindakan silvikultur yang tepat sehingga produksi
hutan dapat ditingkatkan baik kualitas maupun kuantitasnya.
25
ASPEK-ASPEK EKOLOGI HUTAN
YANG PENTING BAGI KEHUTANAN
•
Mempelajari komposisi dan struktur hutan-hutan alam.
•
Mempelajari hubungan keadaan tempat tumbuh dengan:
 Komposisi dan struktur hutan
 Penyebaran sesuatu jenis pohon
 Permudaan pohon atau hutan
 Tumbuh dan riap pohon atau hutan
 Fenologi pohon
• Mempelajari syarat-syarat tempat tumbuh untuk penanaman/
permudaan alam jenis pohon kehutanan.
26
• Mempelajari siklus hara mineral, siklus air dan metabolisme.
• Mempelajari hubungan kesuburan tanah, iklim dan faktor-faktor lain
dengan produktivitas hutan.
• Mempelajari suksesi vegetasi hutan secara alam dan setelah terjadi
kerusakan.
27
28