1-Pendahuluan (updated Ags 2012)

Download Report

Transcript 1-Pendahuluan (updated Ags 2012)

SYN-EKOLOGI HUTAN
KODE MATA KULIAH
MAYOR
BOBOT SKS
SIFAT MATA KULIAH
MATA KULIAH PRASYARAT
:
:
:
:
:
SVK313
SILVIKULTUR
2 (2 – 0)
WAJIB
EKOLOGI HUTAN
Tim Pengajar :
1. Prof. Dr. Ir. Cecep Kusmana, MS
2. Prof. Dr. Ir. Andry Indrawan, MS
3. Dr. Ir. Istomo, MS
BAGIAN EKOLOGI HUTAN
DEPARTEMEN SILVIKULTUR FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1
PENDAHULUAN
2
KONTRAK PERKULIAHAN
•
•
•
•
•
•
Judul Mata Kuliah
Nomor Kode
Bobot SKS
Sifat Mata Kuliah
Mata Kuliah Prasyarat
Pengajar
`
•
•
•
•
Semester
Hari pertemuan
Waktu pertemuan
Tempat pertemuan
: Syn-Ekologi Hutan
: SVK 313
: 2 (2-0)
: Wajib untuk mayor SVK
: Ekologi Hutan
: Prof. Dr. Ir. Cecep Kusmana, MS
Prof. Dr. Ir. Andry Indrawan, MS
Dr. Ir. Istomo, MS
: 5 (ganjil)
: Senin
: 08.00 – 09.40 WIB
: RK. X.305
3
• Manfaat Mata Kuliah
Mahasiswa dapat mengetahui, memahami, dan menjelaskan
tentang pengertian ekosistem hutan tropika, ekologi populasi,
ekologi komunitas, ekosistem hutan mangrove, ekosistem
hutan rawa air tawar, ekosistem hutan gambut, ekosistem
hutan pantai, ekosistem hutan hujan tropika, ekosistem hutan
musim, ekosistem savana dan padang pasir, serta penerapan
informasi ekologi dalam pengelolaan ekosistem hutan.
• Tujuan Instruksional Umum
Mahasiswa mengetahui dan memahami karakteristik dan
perilaku berbagai ekosistem hutan di Indonesia sebagai dasar
pengelolaan (pembangunan dan pembinaan) hutan.
4
Organisasi Materi :
5
Minggu Ke1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Materi Kuliah
• Kontrak perkuliahan, ruang lingkup materi perkuliahan, dan sistem
penilaian
• Pengertian Ekologi, Ekosistem Hutan, dan kaitannya dengan ilmu
lainnya
Kajian Ekologi Populasi
Kajian Ekologi Komunitas
Ekosistem Hutan Mangrove
Ekosistem Hutan Rawa Air Tawar
Ekosistem Hutan Rawa Gambut
Ujian Tengah Semester (22 Oktober – 3 November 2012)
Ekosistem Hutan Rawa Gambut
Ekosistem Hutan Pantai
Ekosistem Hutan Hujan Tropika
Ekosistem Hutan Musim
Ekosistem Savana dan Padang Pasir
Penerapan Informasi Ekologi dalam Pengelolaan Ekosistem Hutan
Ujian Akhir Semester (3 – 15 Januari 2013)
6
Materi/Bahan Bacaan :
• Andriesse, J.P. 1988. Nature and management of Tropical Peat Soils. FAO Soils Bulletin
59. FAO of the United Nations. Rome (1-149)
• Baur, G.N., A.M. Fellow and Research Forester. 1964. The Ecological Basis of
Rainforest Management. Forestry Commission of New South Wales.
• Benton, A.H., W.E. Werner Jr. 1976. Field Biology and Ecology. Tata Mc. Graw Hill
Publishing Company, Ltd. New Delhi.
• Billings, W.D. 1973. Plants Man and The Ecosystem. The Mcmillan Press, Ltd. London.
• Desmukh, I. 1986. Ecology and Tropical Biology. 1986. Blackwell scientific Publication
Ltd. Oxford.
• Debano, L.E. D.G. Navy, P.E. Efolion. 1998. Fire Effect on Ecosystems. John Willey &
Sons, Inc. New York.
• Ewuise, J.Y. 1980. Elements of tropical Ecology. Heineman Educational Books, Inc. New
Hampshire.
7
Materi/Bahan Bacaan (Lanjutan…) :
• Findkedley, R. 2002. Genetic implications of Forestry. Institute of Forest Genetics &
forest Tree Breeding. George-Angist University. Gottingen.
• Hutchings, P., P. Saenger. 1987. Ecology of Mangroves. University of Queensland
Press. New York.
• Kimmins, J.P. Forest Ecology. 1987. Macmillan Publising Company New York.
• Lansberg, J.J., S.T. grower. 1997. Application Physiological Ecology to Forest
Management. Academic Press, Inc. California.
• Vickery, M.L. 1984. Ecology of Tropical Plants. John Wiley & Sons, Ltd. Toronto.
• Waring, R.H., W.H. Schleisinger. 1985. Forest Ecosystems Concept and Management.
Academic Press, inc. London.
• Whelan, R.J. 1995. The Ecology of Fire Cambridge University Press. Great Britain.
• Whitemore, T.C., C.P. Burnham. 1984. Tropical Rain Forest of The Far East. Oxford
University Press. Walton Street, Oxford.
8
• Kriteria Penilaian
Nilai akhir ditentukan berdasarkan nilai UTS dan UAS dengan
kriteria pembobotan akhir adalah sebagai berikut:
UTS
: 50%
UAS
: 50%
Nilai
A
AB
B
BC
C
D
E
Kisaran
≥ 76
70 - < 76
66 - < 70
60 - < 66
56 - < 60
46 - < 56
< 46
BATASAN EKOLOGI
Ernest Haeckel (1869)  Ekologi berasal dari bahasa Yunani :
Oikos = Tempat tinggal (rumah)
Logos = Ilmu, telaah
Ekologi  Ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk
hidup dengan sesamanya dan dengan lingkungannya.
BATASAN HUTAN
Hutan
: masyarakat tumbuhan yang dikuasai pohon-pohon yang
mempunyai keadaan lingkungan yang berbeda dengan
keadaan di luar hutan.
10
Hutan
• Masyarakat tumbuhan
• Margasatwa
• Lingkungan
Berhubungan sangat erat
sebagai sistem ekologi
(EKOSISTEM)
BATASAN EKOLOGI
HUTAN
Ekologi Hutan :
Cabang ekologi yang
khusus mempelajari
masyarakat atau
ekosistem hutan
11
BIDANG KAJIAN EKOLOGI HUTAN
1. Autekologi:
 Ekologi yang mempelajari suatu jenis
organisme yang berinteraksi dengan
lingkungannya
 Ekologi jenis
 Bagian ekologi yang mempelajari pengaruh
suatu faktor lingkungan terhadap satu atau
lebih jenis-jenis organisme
• Penyelidikannya mirip fisiologi tumbuhtumbuhan
• Contoh penelitian:
 Pengaruh intensitas cahaya terhadap
pertumbuhan jenis Shorea leprosula.
 Pengaruh dosis pupuk N terhadap
pertumbuhan jenis sengon.
2. Sinekologi
 Bagian ekologi yang mempelajari berbagai kelompok organisme
sebagai satu kesatuan yang saling berinteraksi antar sesamanya dan
dengan lingkungannya dalam suatu daerah.
 Jadi sinekologi hutan mempelajari hutan sebagai suatu ekosistem
• Contoh kajian:
Pengaruh keadaan tempat tumbuh terhadap komposisi, struktur, dan
produktivitas hutan.
SANGKUT PAUT EKOLOGI HUTAN DENGAN ILMU LAIN
Semua ilmu yang berhubungan dengan tumbuh-tumbuhan dan
tempat tumbuhnya diperlukan dalam ekologi hutan:
ILMU DASAR
Berkaitan
dengan
Makhluk
hidup
Berkaitan
dengan
keadaan
lingkungan
• Taksonomi
tumbuhan
• Fisiologis
biokimia
• Genetika
tumbuhan
ILMU INTEGRATIF
EKOLOGI HUTAN
• Klimatologi
• Geografi
tumbuhan
• Ilmu tanah
• Geologi dan
geomorphologi
ILMU TERAPAN
• Silvikultur
• Perencanaan hutan
• Pemanenan hutan
• Pengelolaan SDA
• dll
14
SANGKUT PAUT EKOLOGI HUTAN DENGAN ILMU LAIN
1. Taksonomi tumbuh-tumbuhan (terutama Dendrologi)
 Diperlukan untuk pengenalan jenis-jenis tumbuhan di hutan
Pengenalan
jenis pohon
Generatif (bunga, buah, dll)
Vegetatif (batang, kulit, getah, kayu, daun)
Atribut Dunia Flora di Indonesia
 (LUAS WILAYAH 1,3% DARI LUAS BUMI)
 10% DARI SPESIES TUMBUHAN BERBUNGA DI
DUNIA (30.000 SPESIES, 40% BERUPA TUMBUHAN
ENDEMIK).
 Dipterocarpaceae 400 spesies.
 Myrtaceae dan Moraceae 500 spesies.
 Anggrek 4000 spesies
15





Palm 447 spesies diantaranya 225 spesies endemik.
Paku-pakuan 4000 spesies
Rotan 332 spesies
Bambu 1200 spesies
Tanaman obat 1260 spesies (44 spesies langka)
Biogeografi Flora di Indonesia
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Wilayah
Sumatera
Jawa
Kalimantan
Sulawesi
Sunda Kecil
Maluku
Irian Jaya (Papua)
Kekayaan
spesies
Persentase spesies
endemik
820
630
900
520
150
380
1030
11
5
33
7
3
6
55
• Palmae (14 Jenis)
• Orcidaceae (29 jenis)
• Nephentaceae (Kantong semar, semua jenis dari
genus Nephentes)
2. Geologi dan Geomorfologi
• Keadaan geologi dan geomorfologi mempengaruhi pembentukan dan
sifat-sifat tanah serta penyebaran dan hidup tumbuh-tumbuhan
• Keadaan topografi menentukan keadaan kesuburan dan air tanah yang
mempengaruhi komposisi dan kesuburan tegakan hutan
• Perbedaan letak tinggi menyebabkan perbedaan iklim sehingga
mempengaruhi penyebaran tumbuh-tumbuhan
3. Ilmu Tanah
• Perbedaan jenis tanah, sifat-sifat serta keadaan tanah seringkali
mempengaruhi penyebaran tumbuh-tumbuhan, menyebabkan
terbentuknya tipe-tipe vegetasi yang berlainan, serta mempengaruhi
kesuburan dan produktivitas hutan
4. Klimatologi
• Faktor iklim mempengaruhi penyebaran dan pertumbuhan pohon
20
Hutan Hujan Tropis
Steppa / Padang Rumput
Savana
Hutan Musim
5. Geografi Tumbuh-tumbuhan (Phytogeografi)
• Ilmu ini membahas pengaruh faktor lingkungan terhadap
penyebaran tumbuh-tumbuhan
• Ilmu ini berguna untuk mengerti pola penyebaran berbagai jenis
pohon dalam hubungannya dengan keadaan fisik bumi, terutama
iklim dan geomorfologi atau fisiografi, dan akan sangat
membantu dalam mempelajari susunan serta penyebaran
formasi-formasi hutan
6. Fisiologi Tumbuh-tumbuhan dan Biokimia
Untuk mempelajari proses-proses hidup tumbuh-tumbuhan,
yang mana memerlukan pengetahuan tentang proses-proses
kimia yang berhubungan dengan aktivitas biologis yang terjadi
22
7. Genetika Tumbuh-tumbuhan
• Tumbuhan yang penyebarannya luas sering kali menunjukkan
perbedaan dalam bentuk dan pertumbuhannya serta
perbedaan dalam hal adaptasi dan persyaratan keadaan
tempat tumbuhnya yang berakar pada sifat-sifat genetis
sebagai akibat dari mutasi dan poliploidi
dalam keadaan
tertentu untuk mengerti sifat-sifat ekologis suatu jenis pohon
diperlukan pengetahuan tentang genetika
8. Matematika dan Statistika
 Memformulasikan dugaan kuantitatif terhadap berbagai
proses ekologis yang terjadi pada ekosistem hutan
23
CONTOH FUNGSI HUTAN DALAM ASPEK HIDROLOGI
Evaporasi dari
intersepsi: 25.6%
Curah Hujan
100%
Transpirasi
48.6%
Kondisi di Hutan Hujan Amazon (Salati, 1987)
Debit sungai 25.9%
STATUS EKOLOGI HUTAN DALAM ILMU
PENGETAHUAN KEHUTANAN
• Ilmu dasar yang bersifat integratif (mengintegrasikan ilmu-ilmu dasar
lain) yang merupakan ilmu dasar penting bagi silvikultur.
• Dalam terminologi kehutanan hampir sama dengan silvika.
• Perbedaan ekologi hutan dengan silvika:
Ekologi mempelajari hutan sebagai ekosistem (lawasannya lebih
luas),
Silvika lebih terarah pada silvikultur dan lebih mendekati autekologi.
• Dengan pengetahuan ekologi hutan dan fisiologi pohon yang tepat
bisa ditentukan tindakan silvikultur yang tepat sehingga produksi
hutan dapat ditingkatkan baik kualitas maupun kuantitasnya.
25
ASPEK-ASPEK EKOLOGI HUTAN
YANG PENTING BAGI KEHUTANAN
•
Mempelajari komposisi dan struktur hutan-hutan alam.
•
Mempelajari hubungan keadaan tempat tumbuh dengan:
 Komposisi dan struktur hutan
 Penyebaran sesuatu jenis pohon
 Permudaan pohon atau hutan
 Tumbuh dan riap pohon atau hutan
 Fenologi pohon
• Mempelajari syarat-syarat tempat tumbuh untuk penanaman/
permudaan alam jenis pohon kehutanan.
26
• Mempelajari siklus hara mineral, siklus air dan metabolisme.
• Mempelajari hubungan kesuburan tanah, iklim dan faktor-faktor lain
dengan produktivitas hutan.
• Mempelajari suksesi vegetasi hutan secara alam dan setelah terjadi
kerusakan.
27
28