panduan penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan formal

Download Report

Transcript panduan penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan formal

KURIKULUM TINGKAT SATUAN
PENDIDIKAN
BERDASARKAN
STANDAR ISI DAN STANDAR KOMPETENSI
LULUSAN
Oleh:
Prof.Dr.H.MUNGIN EDDY WIBOWO, M.Pd.,Kons.
Badan Standar Nasional Pendidikan
Latar Belakang
Standar Nasional Pendidikan
Undang-undang No. 20/2003
tentang Sisdiknas
(Pasal 35, 36, 37, 42, 43, 59, 60, dan 61 )
Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 Tentang
Standar Nasional
Pendidikan
(17 Bab, 97 Pasal)
•
•
•
•
Standar Nasional Pendidikan (Pasal 35)
Kurikulum (Pasal 36,37)
Pendidik dan Tenaga Kependidikan (Pasal 42,43)
Evaluasi, Akreditasi, dan Sertifikasi (Pasal 59, 60, 61)
Standar Nasional
Pendidikan
kriteria minimal tentang
sistem pendidikan di
seluruh wilayah hukum
Negara Kesatuan Republik
Indonesia
Dasar dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan
pendidikan dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional
yang bermutu
FUNGSI DAN TUJUAN
STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
• Standar Nasional Pendidikan berfungsi sebagai dasar dalam
perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan
dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional yang
bermutu.
• Standar Nasional Pendidikan bertujuan menjamin mutu
pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat.
• Standar Nasional Pendidikan disempurnakan secara
terencana, terarah, dan berkelanjutan sesuai dengan tuntutan
perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global.
Standar Kompetensi
Lulusan
Standar Isi
Standar Pendidik dan
Tenaga Kependidikan
Standar
Nasional
Pendidikan
Standar Proses
Standar Sarana dan
Prasarana
Standar Pembiayaan
Standar Pengelolaan
Standar Penilaian
Pendidikan
Standar Kompetensi
Lulusan
Standar Isi
•Merupakan standar nasional pendidikan tentang
Standar
Pendidik
kualifikasi kemampuan
lulusan
yangdan
berkaitan
Tenaga Kependidikan
dengan sikap,pengetahuan,
dan keterampilan
Standar
•Standar kompetensi lulusan digunakan sebagai
Proses kelulusan
pedoman penilaian dalamStandar
penentuan
Nasional
peserta didik dari Standar
satuanSarana
pendidikan.
Pendidikan
dan
Prasarana
Standar Pembiayaan
Standar Pengelolaan
Standar Penilaian
Pendidikan
• KOMPETENSI adalah kemampuan
bersikap, berpikir, dan bertindak secara
konsisten sebagai perwujudan dari
pengetahuan, sikap, dan keterampilan
yang dimiliki oleh peserta didik.
• STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL)
meliputi kompetensi untuk seluruh
mata pelajaran atau kelompok mata
pelajaran.
• Standar kompetensi lulusan pada satuan
pendidikan dasar bertujuan untuk
meletakan dasar kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, ahlak mulia,
serta keterampilan untuk hidup mandiri
dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
• Standar kompetensi lulusan pada satuan
pendidikan menengah umum bertujuan
untuk meningkatkan kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, ahlak mulia,
serta keterampilan untuk hidup mandiri
dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
• Standar kompetensi lulusan pada satuan
pendidikan menengah kejuruan bertujuan
untuk meningkatkan kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, ahlak mulia,
serta keterampilan untuk hidup mandiri
dan mengikuti pendidikan lebih lanjut
sesuai dengan kejuruannya.
STANDAR KOMPETENSI
KELOMPOK MATA PELAJARAN
• Kualifikasi kemampuan minimal
peserta didik pada setiap kelompok
mata pelajaran yang mencakup
kelompok mata pelajaran agama dan
akhlak mulia, kewarganegaraan dan
kepribadian, ilmu pengetahuan dan
teknologi, estetika dan jasmani,
olahraga dan kesehatan.
KOMPETENSI MATA PELAJARAN
• Kompetensi mata pelajaran adalah kualifikasi
kemampuan minimal peserta didik yang
menggambarkan penguasaan sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang
diharapkan dicapai pada setiap tingkat
dan/atau semester untuk mata pelajaran
tertentu.
STANDAR KOMPETENSI (SK)
• Standar Kompetensi adalah kualifikasi
kemampuan minimal peserta didik yang
menggambarkan penguasaan
sikap,pengetahuan, dan keterampilan yang
diharapkan dicapai pada setiap tingkat
dan/atau semester; Standar kompetensi
terdiri atas sejumlah kompetensi dasar
sebagai acuan baku yang harus dicapai dan
berlaku secara nasional.
KOMPETENSI DASAR (KD)
• Sejumlah kemampuan yang harus
dikuasai pesertaa didik dalam mata
pelajaran tertentu sebagai rujukan
penyusunan indikator kompetensi
INDIKATOR KOMPETENSI
• Indikator kompetensi adalah perilaku
yang dapat diukur dan/atau di
observasi untuk menunjukkan
ketercapaian kompetensi dasar
tertentu yang menjadi acuan penilaian
mata pelajaran
BAGAN KOMPETENSI
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
STANDAR KOMPETENSI KLP
MATA PELAJARAN
STANDAR KOMPETENSI
MATA PELAJARAN
KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR
MATERI POKOK
Standar Kompetensi
Lulusan
Standar Isi
Standar Pendidik dan
• Mencakup ruang lingkup
materi dan
Tenaga Kependidikan
tingkat kompetensi yang dituangkan dalam
Standar
kriteria ttg
Standar Proses
Nasional•Kompetensi tamatan
Pendidikan
Standar
Sarana dan
•Kompetensi mata
pelajaran
•Kerangka Dasar danPrasarana
Struktur Kurikulum
•Beban belajar
Standar
Pembiayaan
•Kurikulum Tingkat
Satuan
Pendidikan
•Kalender Pendidikan/Akademik
Standar Pengelolaan
Standar Penilaian
Pendidikan
• Standar isi adalah ruang lingkup materi dan
tingkat kompetensi yang dituangkan dalam
kriteria tentang kompetensi tamatan,
kompetensi bahan kajian, kompetensi mata
pelajaran, dan silabus pembelajaran yang
harus dipenuhi oleh peserta didik pada
jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
• Standar isi sebagai acuan dalam
pengembangan kurikulum tingkat satuan
pendidikan.
• KERANGKA DASAR KURIKULUM adalah
rambu-rambu yang ditetapkan berdasarkan PP
Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan untuk dijadikan pedoman dalam
penyusunan KTSP dan silabusnya pada setiap
satuan pendidikan.
• KEDALAMAN MUATAN KURIKLUM pada
setiap mata pelajaran pada setiap satuan
pendidikan dituangkan dalam kompetensi yang
harus dikuasai oleh peserta didik sesuai dengan
beban belajar yang tercantum dalam struktur
kurikulum.
Standar Kompetensi
Lulusan
Standar Isi
Standar Pendidik dan
Tenaga Kependidikan
Standar
Standar Proses
Nasional
Pendidikan
Standar Sarana dan
•Kriteria pendidikan prajabatan
dan kelayakan fisik
Prasarana
maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan.
•Pendidik harus memiliki
kualifikasi
akademik dan
Standar
Pembiayaan
kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat
Standar
Pengelolaan
jasmani dan rohani, serta
memiliki
kemampuan
untuk mewujudkan tujuan
pendidikan
Standar
Penilaian nasional
Pendidikan
Standar Kompetensi
Lulusan
Standar Isi
Standar Pendidik dan
Tenaga Kependidikan
Standar
Nasional
Pendidikan
Standar Proses
Standar Sarana dan
Prasarana
•Berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan
pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan
Standar Pembiayaan
•Proses pembelajaran interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif,
Standar Pengelolaan
serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas,
dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan
Standar Penilaian
fisik serta psikologis peserta didik
Pendidikan
Persyaratan minimal tentang:
Standar Kompetensi
• Sarana :
Lulusan
perabot, peralatan pendidikan, media
pendidikan, buku dan
sumber belajar lainnya, BHP
Standar Isi
• Prasarana:
R.kelas, R.pimpinan satuan pendidikan, R.pendidik, R.tata
usaha, R.perpustakaan, R.laboratorium,
R.bengkel
Standar Pendidik
dan kerja, R.unit
produksi, R.kantin, instalasi daya
danKependidikan
jasa, tempat berolahraga,
Tenaga
tempat beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi
Standar
Nasional
Pendidikan
Standar Proses
Standar Sarana dan
Prasarana
Standar Pembiayaan
Standar Pengelolaan
Standar Penilaian
Pendidikan
Persyaratan minimal tentang:
Standar Kompetensi
• Biaya Investasi meliputi biaya penyediaan sarana dan prasarana,
Lulusan
pengembangan sumberdaya manusia, dan
modal kerja tetap
• Biaya Personal meliputi biaya pendidikan yang harus dikeluarkan oleh
peserta didik untuk bisa mengikuti proses
pembelajaran
secara teratur
Standar
Isi
dan berkelanjutan
• Biaya Operasi meliputi
Standar Pendidik dan
• gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta segala tunjangan yang
Tenaga Kependidikan
melekat pada gaji,
• Standar
bahan atau peralatan pendidikan habis pakai, dan
• biaya operasi pendidikan tak langsung
berupa
daya, air, jasa
Standar
Proses
Nasional
telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur,
transportasi, konsumsi, pajak, asuransi,
dan laindan
sebagainya
Pendidikan
Standar Sarana
Prasarana
Standar Pembiayaan
Standar Pengelolaan
Standar Penilaian
Pendidikan
Standar Kompetensi
Lulusan
Standar Isi
Standar pengelolaan oleh satuan pendidikan, pemerintah daerah,
dan pemerintah:
Standar Pendidik dan
• DIKDASMEN : menerapkan manajemen berbasis sekolah yang
Tenaga Kependidikan
ditunjukkan dengan kemandirian, kemitraan, partisipasi,
Standar
keterbukaan, dan akuntabilitas
Standar Proses
• Nasional
DIKTI : menerapkan otonomi perguruan
tinggi yang dalam
batas-batas yang diatur dalam ketentuan perundangPendidikan
Standar Sarana
dan dan
undangan yang berlaku memberikan
kebebasan
mendorong kemandirian
Prasarana
Standar Pembiayaan
Standar Pengelolaan
Standar Penilaian
Pendidikan
Standar Kompetensi
Lulusan
Standar Isi
Standar Pendidik dan
Tenaga Kependidikan
Standar
Standar Proses
Nasional
Standar Penilaian Pendidikan merupakan standar
Pendidikan
Standar Sarana dan
nasional penilaian pendidikan tentang mekanisme,
Prasarana
prosedur, dan instrumen penilaian
hasil belajar
peserta didik
Standar Pembiayaan
Standar Pengelolaan
Standar Penilaian
Pendidikan
ALUR PENILAIAN
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Kegiatan Pembelajaran
Indikator Pencapaian
Soal Tes HB
Komponen Perilaku
Yang Diamati
Keputusan Penilaian
Penilaian
Keputusan
PENGEMBANGAN KTSP
• Sesuai Undang-Undang No. 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal
36 :
– Ayat (1), Pengembangan kurikulum
dilakukan dengan mengacu pada Standar
Nasional Pendidikan untuk mewujudkan
tujuan pendidikan nasional.
– Ayat (2), Kurikulum pada semua jenjang
dan jenis pendidikan dikembangkan
dengan prinsip diversivikasi sesuai
dengan satuan pendidikan, potensi daerah
dan peserta didik.
• Pasal 36 ayat (3), Kurikulum disusun
sesuai jenjang pendidikan dalam
kerangka Negara Kesatuan Republik
Indonesia dengan memperhatikan:
– peningkatan iman dan taqwa
– peningkatan akhlak mulia
– peningkatan potensi, kecerdasan,
dan minat peserta didik
– keragaman potensi daerah dan
lingkungan
– tuntutan pembangunan daerah dan
nasional
– tuntutan dunia kerja
– perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni
– agama
– dinamika perkembangan global
– persatuan nasional dan nilai-nilai
kebangsaan
• Pasal 37 ayat (1) Kurikulum pendidikan
dasar dan menengah wajib memuat:
– Pendidikan agama
– Pendidikan kewarganegaraan
– Bahasa
– Matematika
– IPA
– IPS
– Seni dan budaya
– Pendidikan jasmani dan olahraga
– Keterampilan/kejuruan, dan
– Muatan lokal
STRUKTUR KURIKULUM
SD/MI
• Struktur kurikulum SD/MI meliputi substansi
pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang
pendidikan selama enam tahun mulai Kelas I
sampai dengan Kelas VI.
• Struktur Kurikulum SD/MI disusun berdasarkan
standar kompetensi lulusan dan standar
kompetensi mata pelajaran yang memuat 8 mata
pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri.
• Substansi mata pelajaran IPA dan IPS
merupakan “IPA Terpadu” dan “IPS Terpadu”
• Pembelajaran Kelas I s.d Kelas III
dilaksanakan melalui pendekatan tematik,
sedangkan Kelas IV s.d Kelas VI dilaksanakan
melalui pendekatan mata pelajaran.
• Jam pembelajaran untuk setiap mata
pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera
dalam struktur kurikulum. Satuan pendidikan
dimungkinkan menambah maksimum empat
jam pembelajaran per minggu secara
keseluruhan.
• Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah
35 menit.
• Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran
(dua semester) adalah 34-38 minggu
Kurikulum SD/MI memuat 8 mata pelajaran, muatan lokal,
dan pengembangan diri:
I
• Mata Pelajaran
– Pendidikan Agama
– Pendidikan Kewarganegaraan
– Bahasa Indonesia
– Matematika
– IPA
– IPS
– Seni Budaya dan Keterampilan
– Pendidikan Jasmani,Olahraga,
dan Kesehatan
• Muatan Lokal
• Pengembangan Diri
Jumlah
26
2*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran
II
III
IV-VI
3
2
5
5
4
3
4
4
2
2*)
27
28
32
STRUKTUR KURIKULUM
SMP/MTs
• Struktur kurikulum SMP/MTs meliputi
substansi pembelajaran yg ditempuh
dalam satu jenjang pendidikan selama
tiga tahun mulai Kelas VII sampai dengan
Kelas IX.
• Struktur kurikulum disusun berdasarkan
standar kompetensi lulusan dan standar
kompetensi mata pelajaran.
• Substansi mata pelajaran IPA dan IPS
merupakan “IPA Terpadu” dan “IPS
Terpadu”
• Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran
dialokasikan sebagaimana tertera dalam
struktur kurikulum. Satuan pendidikan
dimungkinkan menambah maksimum empat jam
pembelajaran per minggu secara keseluruhan.
• Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 40
menit.
• Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua
semester) adalah 34-38 minggu.
Kurikulum SMP/MTs memuat 10 mata pelajaran,
muatan lokal, dan pengembangan diri:
• Mata Pelajaran
– Pendidikan Agama
– Pendidikan Kewarganegaraan
– Bahasa Indonesia
– Bahasa Inggris
– Matematika
– IPA
– IPS
– Seni Budaya
– Pendidikan Jasmani,Olahraga,
dan Kesehatan
– Keterampilan/TIK
• Muatan Lokal
• Pengembangan Diri
Jumlah
2*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran
2
2
4
4
4
4
4
2
2
2
2
2*)
32
STRUKTUR KURIKULUM
SMA/MA
• Struktur kurikulum SMA/MA meliputi substansi
pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang
pendidikan selama tiga tahun mulai Kelas X sampai
dengan Kelas XII.
• Struktur kurikulum disusun berdasarkan standar
kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata
pelajaran.
• Pengorganisasian kelas-kelas di bagi ke dalam dua
kelompok, yaitu Kelas X merupakan program umum
yg diikuti seluruh peserta didik, kleas XI dan XII
merupakan program penjurusan yang terdiri atas
empat program, yaitu Program IPA,IPS,Bahasa, dan
Keagamaan,khusus untuk MA.
• Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran
dialokasikan sebagai tertera dalam struktur
kurikulum. Satuan pendidikan dimungkinkan
menambah maksimum empat jam pembelajaran
per minggu secara keseluruhan.
• Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 45
menit.
• Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua
semester) adalah 34-38 minggu.
Kurikulum SMA/MA Kelas X terdiri atas 16
mata pelajaran, muatan lokal, dan
pengembangan diri:
• Mata Pelajaran
– Pendidikan Agama
– Pendidikan Kewarganegaraan
– Bahasa Indonesia
– Bahasa Inggris
– Matematika
– Fisika
– Biologi
– Kimia
– Sejarah
– Geografi
– Ekonomi
– Sosiologi
– Seni Budaya
– Pendidikan Jasmani,Olahraga dan Kesehatan
– Teknologi Informatika dan Komunikasi
– Keterampilan/Bahasa Asing
• Muatan Lokal
• Pengembangan Diri
Jumlah
2*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran
2
2
4
4
4
2
2
2
1
1
2
2
2
2
2
2
2
2*)
38
Kurikulum SMA/MA Kelas XI dan XII Program
IPA,Program IPS,Program Bahasa, dan Program
Keagamaan terdiri atas 13 mata pelajaran, muatan
lokal, dan pengembangan diri.
PROGRAM IPA
•
Mata Pelajaran
– Pendidikan Agama
– Pendidikan Kewarganegaraan
– Bahasa Indonesia
– Bahasa Inggris
– Matematika
– Fisika
– Kimia
– Biologi
– Sejarah
– Seni Budaya
– Pendidikan Jasmani,Olahraga, dan Kesehatan
– Teknologi Informatika dan Komunikasi
– Keterampilan/Bahasa Asing
• Muatan Lokal
• Pengembangan Diri
Jumlah
2*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran
2
2
4
4
4
4
4
4
1
2
2
2
2
2
2 *)
39
PROGRAM IPS
• Mata pelajaran
– Pendidikan Agama
– Pendidikan Kewarganegaraan
– Bahasa Indonesia
– Bahasa Inggris
– Matematika
– Sejarah
– Geografi
– Ekonomi
– Sosiologi
– Seni Budaya
– Pendidikan Jasmani,Olahraga, dan Kesehatan
– Teknologi Informatika dan Komunikasi
– Keterampilan/Bahasa Asing
• Muatan Lokal
• Pengembangan Diri
Jumlah
2*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran
2
2
4
4
4
3
3
4
3
2
2
2
2
2
2*)
39
PROGRAM BAHASA
• Mata pelajaran
– Pendidikan Agama
– Pendidikan Kewarganegaraan
– Bahasa Indonesia
– Bahasa Inggris
– Matematika
– Sastra Indonesia
– Bahasa Asing
– Antropologi
– Sejarah
– Seni Budaya
– Pendidikan Jasmani,Olahraga, dan Kesehatan
– Teknologi Informatika dan Komunikasi
– Keterampilan
• Muatan Lokal
• Pengembangan Diri
Jumlah
2*) Ekuivalen 2jam pembelajaran
2
2
5
5
3
4
4
2
2
2
2
2
2
2
2*)
39
PROGRAM KEAGAMAAN
• Mata pelajaran
– Pendidikan Agama
– Pendidikan Kewarganegaraan
– Bahasa Indonesia
– Bahasa Inggris
– Matematika
– Tafsir dan Ilmu Tafsir
– Ilmu Hadits
– Ushul Fiqih
– Tasawuf/Ilmu Kalam
– Seni Budaya
– Pendidikan Jasmani,Olahraga, dan Kesehatan
– Teknologi Informatika dan Komunikasi
– Keterampilan
• Muatan Lokal
• Pengembangan Diri
Jumlah
2*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran
2
2
4
4
4
3
3
3
3
2
2
2
2
2
2*)
38
STRUKTUR KURIKULUM
PENDIDIKAN KEJURUAN
• Struktur kurikulum pendidikan kejuruan dalam
hal ini SMK dan MAK berisi mata pelajaran wajib,
mata pelajaran kejuruan,muatan lokal, dan
pengembangan diri
• Mata pelajaran wajib terdiri atas Pendidikan
Agama, PKn, Bahasa, Matematika, IPA, IPS, Seni
dan Budaya,Pendidikan Jasmani dan Olahraga,
dan Keterampilan/Kejuruan. Mata pelajaran ini
bertujuan untuk membentuk manusia seutuhnya
dalam spektrum manusia kerja.
• Mata pelajaran Kejuruan terdiri atas beberapa
mata pelajaran yang bertujuan untuk menunjang
pembentukan kompetensi kejuruan dan
pengembangan kemampuan menyesuaikan diri
dalam bidang keahliannya.
• Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler
untuk mengembangkan kompetensi yg
disesuaikan dng ciri khas,potensi daerah, dan
prospek pengembangan daerah termasuk
keunggulan daerah, yg materinya tdk dapat
dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yg ada.
• Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan
pendidikan sesuai dng program keahlian yg
diselenggarakan.
• Pengembangan diri, (sama spt sekolah umum)
terutama ditujukan untuk pengembangan
kreativitas dan bimbingan karier.
• Struktur kurikulum SMK/MAK,meliputi substansi
pembelajaran yg ditempuh dalam satu jenjang
pendidikan selama tiga tahun atau dapat
diperpanjang hingga empat tahun mulai kelas X
sampai kelas XII atau kelas XIII.
• Struktur kurikulum disusun berdasarkan standar
kompetensi lulusan dan standar kompetensi
mata pelajaran.
STRUKTUR KURIKULUM SMK/MAK
A.
Mata Pelajaran
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Pendidikan Agama
Pendidikan Kewarganegaraan
Bahasa Indonesia
Bahasa Inggris
Matematika
a. Kelompok Sosial,Administrasi Perkantoran dan Akuntasi
b. Kelompok Seni,Pariwisata,dan Teknologi Kerumahtangaan
c. Kelompok Teknologi,Kesehatan,dan Pertanian
Ilmu Pengetahuan Alam
a. IPA
b. Fisika
1) Kelompok Pertanian
2) Kelompok Teknologi
192
192
192
440 a)
403 a)
330 a)
516 a)
192 a)
192 a)
276 a)
c. Kimia
1) Kelompok Pertanian
2) Kelompok Teknologi dan Kesehatan
d. Biologi
1) Kelompok Pertanian
2) Kelompok Kesehatan
7.
Ilmu Pengetahuan Sosial
8.
Seni Budaya
9.
Pendidikan Jasmani,Olahraga dan Kesehatan
10. Kejuruan
a. Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi
b. Kewirausahaan
c. Dasar Kompetensi Kejuruan b)
d. Kompetensi Kejuruan b)
B. Muatan Lokal
C. Pengembangan Diri d)
192 a)
192 a)
192 a)
192 a)
128 a)
128 a)
192
202
192
140
1044 c)
192
(192)
Keterangan Notasi
a) Durasi waktu adalah jumlah jam minimal yg
digunakan oleh setiap program keahlian.
Program keahlian yg memerlukan waktu lebih
jam tambahannya diintegrasikan ke dalam
mata pelajaran yg sama, di luar jumlah jam yg
dicantumkan.
b) Terdiri dari berbagai mata pelajaran yg
ditentukan sesuai dng kebutuhan setiap
program keahlian
c) Jumlah jam Kompetensi kejuruan pada
dasarnya sesuai dng kebutuhan standar
kompetensi kerja yg berlaku di dunia kerja
tetapi tidak boleh kurang dari 1044
d) Ekuivalen 2 jam pembelajaran.
GRAND KURIKULUM
STANDAR
KOMPETENSI
STANDAR ISI
SKL
KERANGKA
DASAR
SK-KMP
SK-MP
KD
STRUKTUR KUR
BEBAN BELAJAR
KALENDER PEND
PANDUAN
KUROP – SATUAN PENDIDIKAN
PENGEMBANGAN SKL, STANDAR ISI
PADA SATUAN PENDIDIKAN
• Satuan pendidikan dasar dan menengah
mengembangkan dan menetapkan kurikulum tingkat
satuan pendidikan dasar dan menengah sesuai
kebutuhan satuan pendidikan yang bersangkutan
berdasarkan:
– UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas Pasal
36 sampai Pasal 38;
– PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang SNP Pasal 5
sampai Pasal 18, dan Pasal 25 sampai Pasal 27;
– Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang
Standar Isi untuk satuan pendidikan dasar dan
menengah;
– Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang SKL
untuk satuan pendidikan dasar dan menengah.
• Satuan pendidikan dasar dan menengah
dapat mengembangkan kurikulum dengan
standar yang lebih tinggi dari Standar Isi
sebagaimana diatur dalam Permendiknas
Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi dan
Standar Kompetensi Lulusan sebagaimana
diatur dalam Permendiknas Nomor 23 Tahun
2006 tentang SKL untuk Satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah.
• Pengembangan dan penetapan kurikulum
tingkat satuan pendidikan dasar dan
menengah memperhatikan panduan kurikulum
tingkat satuan pendidikan dasar dan
menengah yang disusun BSNP.
• Satuan pendidikan dapat mengadopsi atau
mengadaptasi model kurikulum tingkat satuan
pendidikan dasar dan menengah yg disusun
oleh BSNP.
• Kurikulum satuan pendidikan dasar dan
menengah ditetapkan oleh kepala satuan
pendidikan dasar dan menengah setelah
memperhatikan pertimbangan dari Komite
Sekolah atau Komite Madrasah.
• Satuan pendidikan dasar dan menengah
dapat menerapkan Permendiknas Nomor 22
Tahun 2006 tentang Standar Isi dan Nomor 23
Tahun 2006 tentang SKL untuk satuan
pendidikan dasar dan menengah mulai tahun
ajaran 2006/2007.
• Satuan pendidikan dasar dan menengah harus
sudah mulai menerapkan Permendiknas Nomor
22 tahun 2006 tentang Standar Isi dan Nomor
23 Tahun 2006 tentang SKL untuk satuan
pendidikan dasar dan menengah paling lambat
tahun ajaran 2009/2010.
• Satuan pendidikan dasar dan menengah yang
telah melaksanakan uji coba kurikulum 2004
secara menyeluruh dapat menerapkan secara
menyeluruh Permendiknas Nomor 22 Tahun
2006 dan Nomor 23 tahun 2006 untuk semua
tingkatan kelasnya mulai tahun ajaran
2006/2007.
• Satuan pendidikan dasar dan menengah yang belum
melaksanakan uji coba kurikulum 2004,
melaksanakan Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006
dan Nomor 23 Tahun 2006 secara bertahap dalam
waktu paling lama 3 tahun dengan tahapan:
– Untuk SD,MI,SDLB:
• Tahun I : kelas 1 dan 4
• Tahun II : kelas 1,2,4 dan 5
• Tahun III : kelas 1,2,3,4,5,dan 6
– Untuk SMP,MTs,SMA,MA,SMK,MAK,SMPLB, dan
SMALB:
• Tahun I : kelas 1
• Tahun II : kelas 2
• Tahun III : kelas 3
• Penyimpangan thd ketentuan Permendiknas tsb
dapat dilakukan setelah mendapat ijin Mendiknas
• Gubernur dapat mengatur jadwal
pelaksanaan Permendiknas Nomor
22 Tahun 2006 tentang Standar Isi
dan Nomor 23 Tahun 2006 tentang
SKL untuk Satuan Pendidikan Dasar
dan Menengah, untuk satuan
pendidikan menengah dan satuan
pendidikan khusus, disesuaikan
dengan kondisi dan kesiapan satuan
pendidikan di provinsi masingmasing.
• Bupati/walikota dapat mengatur
jadwal pelaksanaan Permendiknas
Nomor 22 Tahun 2006 tentang
Standar Isi dan Nomor 23 tentang
dan SKL untuk satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah, untuk satuan
pendidikan dasar,disesuaikan dengan
kondisi dan kesiapan satuan
pendidikan di kabupaten/kota
masing-masing.
• Menteri Agama dapat mengatur
jadwal pelaksanaan Permendiknas
Nomor 22 tentang Standar isi dan
Nomor 23 tentang SKL untuk satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah,
untuk satuan pendidikan
MI,MTs,MA,dan MAK, disesuaikan
dengan kondisi dan kesiapan satuan
pendidikan yang bersangkutan.
KURIKULUM
TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
• Kurikulum adalah seperangkat rencana
dan pengaturan mengenai tujuan, isi,
dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu.
• Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) adalah kurikulum operasional
yang disusun dan dilaksanakan oleh
masing-masing satuan pendidikan.
• KTSP terdiri atas tujuan pendidikan
tingkat satuan pendidikan, struktur dan
muatan kurikulum tingkat satuan
pendidikan, kalender pendidikan, dan
silabus.
• Dalam penyusunan KTSP
menggunakan Panduan KTSP yang
disusun oleh BSNP.
• Tujuan panduan KTSP untuk
menjadi acuan bagi satuan
pendidikan SD/MI/SDLB,
SMP/MTs/SMPLB,
SMA/MA/SMALB, dan SMK/MA
dalam penyusunan dan
pengembangan kurikulum yang
akan dilaksanakan pada tingkat
satuan pendidikan yang
bersangkutan
PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN
KTSP
1. Berpusat pada potensi,perkembangan,
kebutuhan dan kepentingan peserta didik
dan lingkungannya.
2. Beragam dan terpadu
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu
pengetahuan,teknologi dan seni.
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
5. Menyeluruh dan berkesinambungan
6. Belajar sepanjang hayat
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan
kepentingan daerah.
ACUAN OPERASIONAL
PENYUSUNAN KTSP
1. Peningkatan iman dan takwa serta
ahlak mulia
2. Peningkatan potensi, kecerdasan,
dan minat sesuai dengan tingkat
perkembangan dan kemampuan
peserta didik
3. Keragaman potensi dan karakter
daerah dan lingkungan
4. Tuntutan pembangunan daerah dan
nasional
5.
6.
7.
8.
9.
Tuntutan dunia kerja
Perkembangan IPTEKS
Agama
Dinamika perkembangan global
Persatuan nasional dan nilai-nilai
kebangsaan
10.Kondisi sosial budaya masyarakat
setempat
11.Kesetaraan Jender
12.Karakteristik satuan pendidikan
KOMPONEN
KTSP
A. TUJUAN PENDIDIKAN
TINGKAT SATUAN
PENDIDIKAN
B. STRUKTUR DAN MUATAN
KURIKULUM TINGKAT
SATUAN PENDIDIKAN
C. KALENDER PENDIDIKAN
TUJUAN PENDIDIKAN
TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
Mengacu kepada tujuan umum pendidikan berikut:
1. Tujuan pendidikan dasar adalah meletakan dasar
kecerdasan, pengetahuan, kepribadian,ahlak
mulia,serta keterampilan untuk hidup mandiri dan
mengikuti pendidikan lebih lanjut.
2. Tujuan pendidikan menengah umum adalah
meningkatkan kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, ahlak mulia, serta keterampilan untuk
hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
3. Tujuan pendidikan menengah kejuruan adalah
meningkatkan kecerdasan,pengetahuan,
kepribadian, ahlak mulia, serta keterampilan untuk
hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut
sesuai dengan kejuruannya.
STRUKTUR DAN MUATAN
KTSP
• Struktur KTSP pada jenjang pendidikan
dasar dan menengah tertuang dalam
Standar Isi, yg dikembangkan dari
kelompok mata pelajaran sbb.
– Agama dan ahlak mulia
– Kewarganegaraan dan kepribadian
– Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
– Estetika
– Jasmani, olahraga dan kesehatan
•
Muatan KTSP meliputi sejumlah mata pelajaran
yg keluasan dan kedalamannya merupakan
beban belajar bagi peserta didik pada satuan
pendidikan. Di samping itu materi muatan lokal
dan kegiatan pengembangan diri termasuk ke
dalam isi kurikulum.
1. Mata pelajaran
2. Muatan lokal
3. Kegiatan Pengembangan diri
4. Pengaturan beban belajar
5. Kenaikan Kelas, Penjurusan, dan kelulusan
6. Pendidikan kecakapan Hidup
7. Pendidikan berbasis Keunggulan Lokal dan
Global
1. Mata Pelajaran, beserta alokasi waktu untuk masingmasing tingkat satuan pendidikan tertera pada
struktur kurikulum yang tercantum dalam Standar
Isi
2. Muatan lokal
 Merupakan mata pelajaran, sehingga satuan
pendidikan harus mengembangkan Standar
Kompetensi dan Kompetensi dasar untuk setiap
jenis muatan lokal yang diselenggarakan.
 Satuan pendidikan dapat menyelenggarakan
satu mata pelajaran muatan lokal setiap
semester. Ini berarti bahwa dalam satu tahun,
satuan pendidikan dapat menyelenggarakan dua
mata pelajaran muatan lokal.
3. Kegiatan Pengembangan Diri
– Kegiatan pengembangan diri adalah
kegiatan yang bertujuan memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan dan mengeskpresikan
diri sesuai dengan kebutuhan, bakat,
minat, setiap peserta didik sesuai
dengan kondisi sekolah.
– Kegiatan pengembangan diri difasilitasi
dan/atau dibimbing oleh konselor, guru,
atau tenaga kependidikan yang dapat
dilakukan dalam bentuk kegiatan
ekstrakurikuler.
– Kegiatan pengembangan diri dapat
dilakukan antara lain melalui kegiatan
pelayanan konseling yang berkenaan
dengan masalah diri pribadi dan
kehidupan sosial, belajar, dan
pengembangan karier peserta didik
serta kegiatan kepramukaan,
kepemimpinan, dan kelompok ilmiah
remaja.
– Pengembangan diri bukan merupakan
mata pelajaran. Penilaian kegiatan
pengembangan diri dilakukan secara
kualitatif, tidak kuantitatif seperti pada
mata pelajaran.
4. Pengaturan Beban Belajar
– Beban belajar dalam sistem paket
digunakan oleh tingkat satuan
pendidikan SD/MI/SDLB,
SMP/MTs/SMPLB baik kategori
standar maupun mandiri,
SMA/MA/SMALB/SMK/MAK kategori
standar
– Beban belajar dalam sistem kredit
semester (SKS) dapat digunakan oleh
SMP/MTs/SMPLB kategori mandiri,
dan oleh SMA/MA/SMALB/SMK/MAK
kategori standar.
– Beban belajar dalam SKS digunakan
oleh SMA/MA/SMALB/SMK/MAK
kategori mandiri.
– Jam pembelajaran untuk setiap mata
pelajaran pada sistem paket
dialokasikan sbgmana tertera dalam
struktur kurikulum. Satuan pendidikan
dimungkinkan menambah maksimum
empat jam pembelajaran per minggu
secara keseluruhan.
– Pemanfaatan jam pembelajaran
tambahan mempertimbangkan
kebutuhan peserta didik dalam
mencapai kompetensi, disamping
dimanfaatkan untuk mata pelajaran
lain yang dianggap penting dan tidak
terdapat di dalam struktur kurikulum
yang tercantum di dalam Standar Isi.
– Alokasi waktu untuk penugasan
terstruktur dan kegiatan mandiri tidak
terstruktur dalam sistem paket untuk
SD/MI/SDLB 0% - 40%,
SMP/MTs/SMPLB 0% - 50% dan
SMA/MA/SMALB/SMK/MAK 0% - 60%
dari waktu kegiatan tatap muka mata
pelajaran ybs. Pemanfaatan alokasi
waktu tsb mempertimbangkan
kebutuhan peserta didik dalam
mencapai kompetensi
– Alokasi waktu untuk praktik, dua jam
kegiatan praktik di sekolah setara
dengan satu jam tatap muka. Empat
jam praktik di luar sekolah setara dng
satu jam tatap muka.
– Alokasi waktu untuk tatap
muka, penugasan struktur, dan
kegiatan mandiri tdk terstruktur
untuk SMT/MTs dan
SMA/MA/SMK/MAK yg
menggunakan sistem SKS
mengikuti aturan sbb.
• Satu SKS pada SMP/MTs terdiri atas
: 40 menit tatap muka, 20 menit
kegiatan terstruktur dan kegiatan
mandiri tdk terstruktur.
• Satu SKS pada SMA/MA/SMK/MAK
terdiri atas : 45 menit tatap muka,
25 menit kegiatan terstruktur dan
kegiatan mandiri tdk terstruktur.
5. Ketuntasan Belajar
– Ketuntasan belajar setiap indikator
yang telah ditetapkan dalam satu
kompetensi dasar berkisar antara 0 –
100%.
– Kriterian ideal ketuntasan untuk
masing-masing indikator 75%.
– Satuan pendidikan harus menentukan
kriteria ketuntasan minimal dengan
mempertimbangan kompleksitas SK
dan KD tingkat kemampuan rata-rata
peserta didik serta kemampuan
sumber daya pendukung dalam
penyelenggaraan pembelajaran.
– Satuan pendidikan diharapkan
meningkatkan kriteria ketuntasan
belajar secara terus menerus untuk
mencapai kriteria ketuntasan ideal
– Pelaporan hasil belajar (raport)
peserta didik diserahkan pada
satuan pendidikan dengan
memperhatikan rambu-rambu
yang disusun oleh direktorat
teknis terkait.
6. Kenaikan kelas, dan Kelulusan
– Kenaikan kelas dilaksanakan
pada setiap akhir tahun ajaran.
Kriteria kenaikan kelas diatur
oleh masing-masing direktorat
teknis terkait.
• Sesuai dengan ketentuan PP 19/2005 pasal 72
Ayat (1), peserta didik dinyatakan lulus dari
satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan
menengah setelah:
– Menyelesaikan seluruh program
pembelajaran;
– Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian
akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok
mata pelajaran agama dan ahlak mulia,
kewarganegaraan dan kepribadian, estetika,
dan kelompok mata pelajaran
jasmani,olahraga, dan kesehatan;
– Lulus ujian sekolah/madrasah untuk
kelompok mata pelajaran IPTEK; dan
– Lulus Ujian Nasional.
7. Penjurusan
– Penjurusan dilakukan pada
kelas XI dan XII di SMA/MA.
– Kriteria penjurusan diatur oleh
direktorat teknis terkait.
– Penjurusan pada SMK/MAK
didasarkan pada spektrum
pendidikan kejuruan yang diatur
oleh direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Kejuruan
8.Pendidikan Kecakapan Hidup
a.Kurikulum untuk SD/MI/SDLB,
SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB,
SMK/MAK dpt memasukan pendidikan
kecakapan hidup, yg mencakup
kecakapan pribadi, sosial, akademik
dan/atau kecakapan vokasional.
b.Dapat merupakan bagian dari
pendidikan semua mata pelajaran
c. Dapat diperoleh dari peserta didik dari
satuan pendidikan ybs dan atau dari
satuan pendidikan formal lain dan/atau
nonformal.
9. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal
dan Global
a.Kurikulum untuks emua satuan
pendidikan dapat memasukan
pendidikan berbasis keunggulan lokal
dan global.
b.Pendidikan berbasis keunggulan lokal
dan global dapat merupakan bagian
dari semua mata pelajaran.
c.Pendidikan berbasis keunggulan lokal
dapat diperoleh peserta didik dari
satuan pendidikan formal lain dan/atau
nonformal yg sudah memperoleh
akreditasi.
10. Kalender Pendidikan
Satuan pendidikan dpt menyusun
kalender pendidikan sesuai dng
kebutuhan daerah, karakteristik
sekolah, kebutuhan peserta didik dan
masyarakat, dengan memperhatikan
kalender pendidikan sebagaimana
tercantum dalam Standar Isi.
PENGEMBANGAN SILABUS
A. Pengertian Silabus
– Silabus adalah rencana
pembelajaran pada suatu
dan/atau kelompok mata
pelajaran/tema tertentu yang
mencakup standar kompetensi
dan kompetensi dasar, materi
pokok/pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, indikator
pencapaian kompetensi,
penilaian, alokasi waktu, dan
sumber belajar.
B. Prinsip Pengembangan Silabus
1. ILMIAH,yaitu keseluruhan materi dan
kegiatan yg menjadi muatan dlm silabus
harus benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara keilmuan.
2. RELEVAN, yaitu cakupan, kedalaman,
tingkat kesukaran dan urutan penyajian
materi dalam silabus sesuai dengan tingkat
perkembangan fisik, intelektual, sosial,
emosional, dan spiritual peserta didik.
3. SISTEMATIS , yaitu komponen-komponen
silabus saling berhubungan secara
fungsional dalam mencapai kompetensi.
4. KONSISTEN, yaitu adanya hubungan yg
konsisten (ajeg,taat asas) antara
kompetensi dasar, indikator, materi pokok,
kegiatan belajar, sumber belajar, dan sistem
penilaian.
5. MEMADAI, yaitu cakupan indikator, materi
pokok, kegiatan belajar, sumber belajar, dan
sistem penilaian cukup untuk menunjang
pencapaian kompetensi dasar.
6. AKTUAL DAN KONTEKSTUAL, yaitu cakupan
indikator, materi pokok, kegiatan belajar,
sumber belajar, dan sistem penilaian
memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi,
dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan
peristiwa yang terjadi.
7.FLEKSIBEL, yaitu keseluruhan komponen
silabus dapat mengakomodasi keragaman
peserta didik, pendidik, serta dinamika
perubahan yang terjadi di sekolah dan tuntutan
masyarakat.
8.MENYELURUH, yaitu komponen silabus
mencakup keseluruhan ranah kompetensi
(kognitif,afektif, dan psikomotor)
c. Unit Waktu Silabus
1.Silabus mata pelajaran disusun
berdasarkan seluruh alokasi waktu
yang disediakan untuk mata pelajaran
selama penyelenggaraan pendidikan di
tngkat satuan pendidikan.
2.Penyusunan dilabus memperhatikan
alokasi waktu yang disediakan per
semester, per tahun, dan alokasi waktu
mata pelajaran lain yang sekelompok.
3.Implementasi pembelajaran per
semester menggunakan penggalan
silabus sesuai dengan Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar
untuk mata pelajaran dng alokasi
waktu yg tersedia pada struktur
kurikulum. Khusus untuk SMK/MAK
menggunakan penggalan silabus
berdasarkan satuan kompetensi.
D. Pengembang Silabus
Pengembangan silabus dapat dilakukan oleh
para guru secara mandiri atau kelompok dalam
sebuah sekolah/madarsah atau beberapa
sekolah/madrasah, kelompok Musyawarah
Guru Mata Pelajaran (MGMP), atau Pusat
Kegiatan Guru (PKG), dan Dinas Pendidikan.
• Disusun secara mandiri oleh guru apabila
guru yang bersangkutan mampu mengenali
karakteristik peserta didik, kondisi
sekolah/madrasah dan lingkungannya.
• Apabila guru mata pelajaran karena sesuatu
hal belum dapat melaksanakan
pengembangan silabus secara mandiri,
maka pihak sekolah dapat mengusahakan
untuk membentuk kelompok guru mata
pelajaran untuk mengembangkan silabus
yang akan digunakan oleh
sekolah/madrasah tsb.
• DI SD/MI semua guru kelas, dari kelas I
sampai dengan kelas VI, menyusun silabus
secara bersama.
• Di SMP/MTs untuk mata pelajaran IPA dan
IPS terpadu disusun secara bersama oleh
guru terkait
• Sekolah yang belum mampu
mengembangkan silabus secara mandiri,
sebaiknya bergabung dengan
sekolah/madrasah lain melalui forum
MGMP/PKG untuk bersama-sama
mengembangkan silabus yang akan
digunakan oelh sekolah/madrasah dalam
lingkup MGP/PKG setempat.
• Dinas pendidikan setempat dapat
menfasilitasi penyusunan silabus dengan
membentuk sebuah tim yang terdiri dari
para guru berpengalaman di bidangnya
masing-masing.
E. LANGKAH-LANGKAH
PENGEMBANGAN SILABUS
1. Mengkaji SK dan KD dlm Standar
Isi
dengan memperhatikan :
a. Urutan berdasarkan hirarki konsep
disiplin ilmu dan/atau tingkat
kesulitan materi, tidak harus selalu
sesuai dengan urutan yang ada di
SI;
b. Keterkaitan antar SK dan KD dlm
mata pelajaran
c. Keterkaitan SK dan KD antar mata
pelajaran.
2. Mengidentifikasi Materi
Pokok/Pembelajaran, yg menunjang SK
dan KD dng mempertimbangkan:
a. Potensi peserta didik
b. Relevansi dengan karakteristik daerah
c. Tingkat perkembangan fisik,
intelektual, emosional, sosial, dan
spiritual peserta didik
d. Kebermanfaatan bagi peserta didik
e. Struktur keilmuan
f. Aktualitas, kedalaman, dan keluasan
materi pembelajaran
g. Relevansi dng kebutuhan peserta didik
dan tuntutan lingkungan
h. Alokasi waktu.
3.Mengembangkan Kegiatan
Pembelajaran
– Kegiatan pembelajaran dirancang
untuk memberikan pengalaman
belajar yang melibatkan proses
mental dan fisik melalui interaksi
antarapeserta didik, peserta didik
dengan guru, lingkungan, dan sumber
belajar lainnya dalam rangka
pencapaian kompetensi dasar.
– Pengalaman belajar yang dimaksud
dapat terwujud melalui penggunaan
pendekatan pembelajaran yang
bervariasi dan berpusat pada peserta
didik. Pengalaman belajar memuat
kecakapan hidup yang perlu dikuasai
peserta didik.
– Hal-hal yang harus diperhatikan dalam
mengembangkan kegiatan pembelajaran
adalah sbb.
• Kegiatan pembelajaran disusun untuk
memberikan bantuan kepada para pendidik,
khususnya guru, agar dapat melaksanakan
proses pembelajaran secara profesional.
• Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian
kegiatan yang harus dilakukan oleh peserta
didik secara berutan untuk mencapai
kompetensi dasar.
• Penentuan urutan kegiatan pembelajaran
harus sesuai dengan hirarki konsep materi
pembelajaran
• Rumusan pernyataan dalam kegiatan
pembelajaran minimal mengandung dua unsur
penciri yang mencerminkan pengelolaan
pengalaman belajar peserta didik, yaitu
kegiatan peserta didik dan materi.
4.Merumuskan Indikator
Keberhasilan
– Indikator merupakan penanda
pencapaian kompetensi dasar yang
ditandai oleh perubahan perilaku
yang dapat diukur yang mencakup
sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.
– Indikator dikembangkan sesuai dng
karakteristik peserta didik, mata
pelajaran, satuan pendidikan, potensi
daerah dan dirumuskan dalam kata
kerja operasional yg terukur dan/atau
dapat diobservasi. Indikator
digunakan sbg dasar untuk menyusun
alat penilaian.
5.Penentuan Jenis Penilaian
– Penilaian pencapaian kompetensi dasar
peserta didik dilakukan berdasarkan
indikator.
– Penilaian dilakukan dng menggunakan tes
dan non tes dlm bentuk tertulis maupun
lisan, pengamatan kinerja, sikap,
penilaian hasil karya berupa proyek atau
produk, penggunaan portofolio, dan
penilaian diri.
– Penilaian merupakan serangkaian
kegiatan untuk memperoleh,
menganalisis, dan menafsirkan data
tentang proses dan hasil belajar peserta
didik yang dilakukan secara sitematis dan
berkesinambungan, sehingga menjadi
informasi yang bermakna dalam
pengambilan keputusan.
• Hal-hal yg harus diperhatikan
dalam penilaian:
– Penilain diarahkan untuk mengukur
pencapaian kompetensi
– Penilaian menggunakan acuan kriteria
– Sistem yang direncanakan adalah
sistem penilaian yang
berkelanjutan.Artinya semua indikator
ditagih, kemudian hasilnya dianalisis
untuk menentukan kompetensi dasar
yang telah dimiliki dan yang belum,
serta untuk mengetahui kesulitan
peserta didik.
– Hasil penilaian dianalisis untuk
menentukan tindak lanjut
– Sistem penilaian harus disesuaikan
dengan pengalaman belajar yang
ditempuh dalam proses pembelajaran.
6.Menentukan Alokasi Waktu
– Penentuan alokasi waktu pada
setiap KD didasarkan pada
jumlah minggu efektif dan alokasi
waktu mata pelajaran perminggu
dng mempertimbangkan jumlah
KD, keluasan, kedalaman, tingkat
kesulitan, dan tingkat
kepentingan KD.
– Alokasi waktu yg dicantumkan
dlm silabus merupakan perkiraan
waktu yg dibutuhkan oleh
peserta didik untuk menguasai
kompetensi dasar.
7.Menentukan Sumber Belajar
– Sumber belajar adalah rujukan,
objek dan/atau bahan yg
digunakan untuk kegiatan
pembelajaran yang berupa media
cetak dan elektronik, narasumber,
serta lingkungan fisik, alam,
sosial, dan budaya.
– Penentuan sumber belajar
didasarkan pada SK dan KD serta
materi pokok, kegiatan
pembelajaran, dan indikator
pencapaian kompetensi.
G.Pengembangan Silabus
Berkelanjutan
– Dalam imlementasinya, silabus
dijabarkan dalam rencana pelaksanaan
pembelajaran, dilaksnakan, dievaluasi,
dan ditindaklanjuti oleh masing-masing
guru.
– Silabus harus dikaji dan dikembangkan
secara berkelanjutan dengan
memperhatikan masukan hasil evaluasi
hasil belajar, evaluasi proses
(pelaksanaan pembelajaran), dan
evaluasi rencana pembelajaran.
PELAKSANAAN PENYUSUNAN KTSP
A. Analisis Konteks
1.
2.
3.
Analisis potensi dan kekuatan/kelemahan yg
ada di sekolah, peserta didik, pendidik dan
tenaga kependidikan, sarana prasarana,
biaya, dan program-program yg ada di
sekolah.
Analisis peluang dan tantangan yg ada di
masyarakat dan lingkungan sekitar, komite
sekolah/madrasah, dewan pendidikan, dinas
pendidikan, asosiasi profesi, dunia industri
dan dunia kerja, sumber daya alam dan sosial
budaya.
Mengidentifikasi Standar Isi dan Standar
Kompetensi Lulusan sbg acuan dlm
penyusunan KTSP
B. Mekanisme Penyusunan
1. Tim Penyusun
•
•
Kurikulum pendidikan dasar dan
menengah dikembangkan sesuai dng
relevansinya oleh setiap kelompok atau
satuan pendidikan dan komite
sekolah/madrasah dibawah koordinasi
dan supervisi dinas pendidikan atau
kantor Departemen Agama
kabupaten/Kota untuk pendidikan dasar
dan Propinsi untuk pendidikan
menengah.
Tim penyusun KTSP SD,SMP,SMA dan
SMK terdiri atas guru, konselor, kepala
sekolah, komite sekolah, dan nara
sumber, dng kepala sekolah sbg ketua
merangkap anggota, dan disupervisi oleh
dinas kabupaten/kota dan propinsi yg
bertanggungjawab di bidang pendidikan.
• Tim penyusun KTSP MI,MTs,MA dan MAK
terdiri atas guru,konselor, kepala
madrasah, komite madrasah, dan nara
sumber dng kepala madrasah sebagai
ketua merangkap anggota, dan
disupervisi oleh departemen yg
menangani urusan pemerintahan di
bidang agama.
• Tim penyusun KTSP pendidikan khusus
(SDLB,SMPLB,dan SMSLB) terdiri atas
guru, konselor, kepala sekolah, komite
sekolah, dan nara sumber dng kepala
sekolah sbg ketua merangkap anggota,
dan disupervisi oleh dinas provinsi yg
bertanggung jawab di bidang
pendidikan.
2. Kegiatan
– Penyusunan KTSP merupakan
bagian dari kegiatan
perencanaan
sekolah/madrasah. Kegiatan ini
dpt berbentuk rapat kerja
dan/atau lokakarya
sekolah/madrasah dan/atau
kelompok sekolah/madrasah yg
diselenggarakan dlm jangka
waktu sebelum tahun pelajaran
baru.
– Tahap kegiatan penyusunan
KTSP secara garis besar
meliputi: penyiapan dan
penyusunan draf, reviu dan
revisi, serta finalisasi. Langkah
yg lebih rinci dari masingmasing kegiatan diatur dan
diselenggarakan oleh tim
penyusun.
3. Pemberlakuan
– Dokumen KTSP SD,SMP,SMA dan SMK
dinyatakan berlaku oleh kepala sekolah
serta diketahui oleh komite sekolah dan
dinas kabupaten/kota yg
bertanggungjawab di bidang
pendidikan.
– DDokumen KTSP MI,MTs,MA, dan MAK
dinyatakan berlaku oleh kepala
madrasah serta diketahui oleh komite
madrasah dan oleh departemen yg
menangani urusan pemerintahan di
bidang agama.
– Dokumen KTSP SDLB,SMPLB, dan SMALB
dinyatakan berlaku oleh kepala sekolah
serta diketahui oleh komite sekolah dan
dinas provinsi yang bertanggungjawab
di bidang pendidikan.
Prof.Dr.H.MUNGIN EDDY WIBOWO,M.Pd.,Kons.
024-8508001; 024-8501087; 08156610531;
081326682990; 021 573 9919