MODEL-MODEL PEMBELAJARAN SCL

Download Report

Transcript MODEL-MODEL PEMBELAJARAN SCL

METODA
PEMBELAJARAN
Didaktik
 Pengertian: Didaktik.Didaskein : pengajaran.
Didaktikos : pandai mengajar. Paedagogik; paedos
anak laki-laki dan agogos membimbimbning.
 Mengajar . Pengertian.
 Metoda Mengajar :
 metoda mengajar dibagi ke dalam bermacam - macam
metoda mengajar yakni metoda ceramah, metoda
eksperiman, metoda demonstrasi, metoda diskusi,
metoda tanya jawab, metoda karya wisata, metoda
sosiodrama, metoda field trip, metoda role playing,
metoda simulasi, dan metoda kelompok.
PENDIDIKAN
 A. PENDIDIKAN UMUM
 B. PENDIDIKAN KEJURUAN :




A. ST
B. SMK
C. POLITEKNIK
D. PENDIDIKAN TEKNIK KEJURUAN
TUJUAN
 PENDIDIKAN KEJURUAN ATAU
VOKASI : MEMPERSIAPKAN LULUSAN
SUPAYA DAPAT BEKERJA.
PERBEDAAN VOKASI
DENGAN UMUM




1. KURIKULUM
2. TUJUAN
3. KERJASAMA DENGAN DUNIA U/I
4. DOSEN / GURU
PENGERTIAN







TEACHING
LEARNING
INSTRUCTIONAL
STUDENT
LECTURER
TEACHER
INSTRUCTUR
PRINSIP – PRINSIP MENGAJAR










1. PERHATIAN
2. AKTIVITAS
3. APERSEPSI
4. PERAGAAN
5. REPETISI
6. KORELASI
7. KONSENTRASI
8. SOSIALISASI
9. INDIVIDUALISASI
10.EVALUASI
KETRAMPILAN MENGAJAR
 1. Menggunakan ketrampilan bertanya
 a. Ketrampilan bertanya dasar
 b. Bertanya lanjutan
2. Menjelaskan
3. Membuka dan menutup pelajaran
4. Membimbimbning diskusi kelompok kecil
5. Mengelola kelas
6. Mengajar kelompok kecil dan perorangan
7. Menggunakan instrument, peralatan, benda kerja,
komputer, internet, membaca gambar
8. Mendemonstrasikan.
Perubahan Pradigma
 Teaching Centred Learning
ke Student Centred
Learning
Definisi Pembelajaran
 “Setiap upaya yang sistematik dan
disengaja oleh pendidik untuk
menciptakan kondisi-kondisi agar peserta
didik melakukan kegiatan belajar”
(Sujana)
 “Proses interaksi peserta didik dengan
pendidik atau sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar. ( UU Diknas )
PELAKSANAAN
PENGEMBANGAN
Dosen
RENC.
PEMB.
PROSES
DAN HASIL
BELAJAR
sumber
Mhs
belajar
METODE DAN MODEL
PEMBELAJARAN SCL/TCL
EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN
PENGEMBANGAN
PEMBELAJARA
KURIKULUM
PERENCANAAN
Lanjutan
 Strategi Pembelajaran
- Merupakan suatu kegiatan pembelajaran
yang harus dikerjakan guru dan siswa
agar tujuan pembelajaran dapat dicapai
secara efektif dan efisien
- Dalam strategi pembelajaran terkandung
makna perencanaan, artinya bahwa
strategi pada dasarnya masih bersifat
konseptual tentang keputusan-keputusan
yang akan diambil dalam suatu
Membedakan istilah pendekatan,
strategi, metode, teknik, taktik dan
model pembelajaran
 Pendekatan Pembelajaran :
Dapat diartikan sebagai titik tolak atau
sudut pandang kita terhadap proses
pembelajaran, yang merujuk pada
pandangan tentang terjadinya suatu
proses yang sifatnya masih sangat umum,
di dalamnya mewadahi, menginspirasi,
menguatkan, dan melatari metode
pembelajaran dengan cakupan teoretis
tertentu.
Lanjutan
 Teknik Pembelajaran
Dapat diartikan sebagai cara yang dilakukan
seseorang dalam mengimplementasikan suatu
metode secara spesifik
Contoh : penggunaan metode ceramah pada
kelas dengan jumlah siswa yang relatif banyak
membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya
secara teknis akan berbeda dengan
penggunaan metode ceramah pada kelas yang
jumlah siswanya terbatas
Lanjutan
 Taktik Pembelajaran
Merupakan gaya seseorang dalam melaksanakan
metode atau teknik pembelajaran tertentu yang
sifatnya individual
Contoh : terdapat dua orang sama-sama
menggunakan metode ceramah, tetapi mungkin akan
sangat berbeda dalam taktik yang digunakannya.
Dalam penyajiannya, yang satu cenderung banyak
diselingi dengan humor karena memang dia memiliki
sense of humor yang tinggi, sementara yang satunya
lagi kurang memiliki sense of humor, tetapi lebih
banyak menggunakan alat bantu elektronik karena
dia memang sangat menguasai bidang itu.
Lanjutan
 Model Pembelajaran
Merupakan bentuk pembelajaran yang
tergambar dari awal sampai akhir yang
disajikan secara khas oleh guru. Dengan
kata lain, model pembelajaran merupakan
bungkus atau bingkai dari penerapan
suatu pendekatan, metode, dan teknik
pembelajaran.
Metode Pembelajaran










Ceramah
Demonstrasi
Diskusi
Simulasi
Laboratorium
Brainstorming
Debat
Seminar
Bermain peran (role play)
Studi kasus
PROSES PEMBELAJARAN
 ”Proses pembelajaran pada satuan
pendidikan diselenggarakan secara
interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, memotivasi peserta didik
untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi
prakarsa, kreativitas, dan kemandirian
sesuai dengan bakat, minat dan
perkembangan fisik serta psikologis
peserta didik.”
KEGIATAN PROSES PEMBELAJARAN
 3 tahapan :
 1. Kegiatan Pendahuluan
 2. Inti
 3. Penutup
PEMBELAJARAN BERBASIS
BENGKEL: PROJEK WORK
 Pembelajaran dengan pendekatan
project work adalah model pembelajaran
yang mengarahkan peserta didik pada
prosedur kerja yang sistematis dan
standar untuk membuat atau
menyelesaikan suatu produk (barang
atau jasa), melalui proses
produksi/pekerjaan yang sesungguhnya
(BSNP, 2008).
Karakteristik
1. Siswa menjadi pusat atau sebagai obyek yang secara aktif
belajar pada proses pembelajaran.
2. Proyek-proyek yang direncanakan terfokus pada tujuan
pembelajaran yang sudah digariskan dalam Standar Kompetensi
dan Kompetensi Dasar dalam kurikulum.
3. Proyek dikembangkan oleh pertanyaan-pertanyaan sebagai
kerangka dari kurikulum (curriculum-framing question)
4. Proyek berhubungan langsung dengan dunia kehidupan nyata.
5. Siswa menunjukkan pengetahuannya melalui produk atau
kinerjanya.
6. Teknologi mendukung dan meningkatkan proses belajar siswa.
7. Keterampilan berpikir terintegrasi dalam proyek.
PELAKSANAAN
PENGEMBANGAN
Dosen
RENC.
PEMB.
PROSES
DAN HASIL
BELAJAR
sumber
Mhs
belajar
METODE DAN MODEL
PEMBELAJARAN SCL
EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN
PENGEMBANGAN
PEMBELAJARA
KURIKULUM
PERENCANAAN
Mengapa Penting?
UU 20/2003
 Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan negara.
Mengapa Penting?
PP 19
Tahun 2005
 Memberikan ruang yang cukup bagi
prakarsa, kreativitas, dan kemandirian
sesuai dengan bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta psikologis
peserta didik.
Mengapa Penting?
 Era global
 Pendidikan perlu menyiapkan manusia yang
mampu menjawab tantangan global
KOMPETENSI DASAR
 Peserta mampu
mendemontrasikan
pemahaman tentang
model-model pembelajaran
SCL
LANGKAH KEGIATAN









Pengantar
Kilas Balik
Brainstorming
Penguatan
Diskusi Kelompok
Presentasi
Penguatan
Apa yang akan kulakukan
Refleksi
: 10
: 20’
: 10’
: 15’
: 20’
: 15’
: 10’
: 15’
: 5’
KILAS BALIK 10’
 Model pembelajaran apa yang sudah
pernah saya lakukan?
 Apa saja yang saya lakukan dalam
pelaksanaan pembelajaran tersebut?
 Apa yang saya siapkan dalam
pembelajaran tersebut
 Apa yang sudah bapak/ibu lakukan dalam
evaluasi pembelajaran?
COCOKKAN! (10’)
 Apakah yang bapak/ibu lakukan
sudah mencerminkan
pembelajaran Aktif?
 Cocokkan hasil kilas balik
bapak/ibu dengan indikator
pembelajaran aktif?
Penelitian David Johnson, Roger
Johnson dan Karl Smith (1991)
Perkuliahan yang ada:
 Perhatian mahasiswa menurun dari waktu
ke waktu
 Hanya sesuai untuk tipe auditori
 Hanya melibatkan belajar tingkat rendah
 Berasumsi bahwa semua mahasiswa
memerlukan informasi yang sama
 Mahasiswa cenderung tidak menyukainya
Kegunaan
 Meningkatkan keterlibatan aktif
mahasiswa
 Meningkatkan ingatan mahasiswa pada
konsep yang dipelajari
 Meningkatkan rasa memiliki proses
perkuliahan
 Mengurangi ceramah dari dosen
 Meningkatkan gairah belajar di kelas
 Melibatkan aktifitas berfikir tingkat tinggi.
Kelebihan
 Penelitian menunjukkan bahwa
perkuliahan aktif dapat
meningkatkan keterampilan
mahasiswa diantaranya
keterampilan berfikir, keterampilan
memecahkan masalah dan
keterampilan komunikasi.
OLAH HATI/KALBU
OLAH PIKIR
CERDAS SPIRITUAL
CERDAS INTELEKTUAL
CERDAS
OLAH RASA
OLAH RAGA
CERDAS EMOSIONAL DAN SOSIAL
CERDAS KINESTETIK
Perkuliahan
AKTIF
Klasifikasi pendekatan
pembelajaran berdasarkan
subjek dan objek
1. Pendekatan yang berpusat pada
guru (teacher-centred approaches)
2. Pendekatan yang berpusat pada
siswa (student-centred approaches)
Mel Silberman
 Apa yang saya dengar saya lupa
 Apa yang saya dengar dan lihat, saya sedikit
ingat
 Apa yang saya dengar, lihat dan diskusikan
dengan orang lain saya mulai mengerti
 Apa yang saya dengar, lihat, diskusikan dan
lakukan saya akan menguasai dan trampil
 Apa yang saya ajarkan pada orang lain saya
akan ahli
CONE OF EXPERIENCE
(Edgar Dale & James Finn, 1946)
Abstrak
Lambang Verbal
Lambang Visual
Radio
Rekaman
Gambar Mati
Gambar Hidup
Pameran
Karyawisata
Demonstrasi
Dramatisasi
Pengalaman Buatan
Kongkrit
Pangalaman langsung
Otak Laksana
Komputer
 Perlu on ketika bekerja (perlu
motivasi)
 Perlu software yang cocok (perlu
dihubungkan dengan
pengetahuan terdahulu)
 Tidak mengingat jika tidak
disimpan. (review,
menceriterakan ke orang lain)
Ketika otak menerima informasi
 Apakah aku pernah mendengar atau
melihat informasi ini sebelumnya?
 Dimana kecocokan informasi ini dengan
pengetahuan yang telah ada? Apa yang
harus aku lakukan?
 Dapatkah diasumsikan bahwa gagasan
ini telah didapatkan kemarin, atau
beberapa waktu lalu?
Otak tidak sekedar menerima informasi,
otak memproses informasi
Belajar adalah
proses aktif
Siswa otonom
Fokus pada
belajar
Siswa punya
keinginan
Siswa punya
tujuan
Motivasi sebagai
kunci belajar
Melibatkan:
Keingintahuan
siswa
Penyelidikan
siswa
Inisiatif siswa
Pengalaman adalah
hal utama
Siswa memiliki:
Keyakinan awal
Sikap awal
Pengetahuan awal
Fokus pada siswa
Konstruktivisme
Siswa memiliki
konsep awal
Memilih dan
memindahkan
informasi
Menyusun
hipothesis
Membuat pilihan
Tujuan
Penalaran
Berfikir kritis dan kreatif
Pemecahan masalah
Pemahaman dan penggunaan
Keluwesan kognitif
Refleksi
Distribusi kepakaran
Belajar itu ...
Kontekstual
Berhubungan dengan
kehidupan
Berhubungan dengan
pandangan awal
Aktivitas sosial
Melibatkan
pembelajaran
kooperatif
Belajar dengan
bahasa
Melibatkan siswa
dengan dunia nyata
Dialog antar siswa
dan siswa-guru
Memerlukan waktu
Refleksi
Pendewasaan
Ditekankan pada
Pemahaman
Kinerja
44
ANALISIS KOMPARATIF PANDANGAN BEHAVIORISTIK DAN KONSTRUKTIVISTIK
KOMPONEN
PANDANGAN
BEHAVIORISTIK
BELAJAR
PEMBELA
JARAN
SISTEM
TUJUAN
STRATEGI
EVALUASI
KONSTRUKTIVISTIK
PEROLEHAN PENGET
Pengetahuan:Objektif, Pasti, Tetap,
Tidak
Berubah.
PENYUSUNAN PENGET.
Pengetahuan: non objektif, temporer, selalu
berubah, tidak menentu.
MEMINDAHKAN PENGT.
Memiliki pemahaman
yang sama dg guru
MENATA LINGKUNGAN SISWA SUPAYA
BELAJAR
Pemahaman bisa berbeda tergantung
pengalaman
KETERATURAN
Ketaatan
Kedisiplinan
Penuh aturan
Kontrol belajar sistem
PENAMBAHAN PENGETAHUAN
URUTAN BAGIAN KE
KESELURUHAN
Urutan Kurikulum ketat
Acuan buku teks,
pengunkapan kembali
buku teks.
PENEKANAN PADA HASIL
KETIDAKTERATURAN
Kebebasan
Kontrol belajar oleh siswa
BELAJAR BAGAIMANA BELAJAR
URUTAN KESELURUHAN KE
BAGIAN
Lebih banyak menjawab pertanyaan siswa
Keterampilan berpikir
kritis
PENEKANAN PADA
PROSES
DISKUSI KELOMPOK 20’
 Bekerjalah dalam kelompok matakuliah
serumpun.
 Ambil salah satu matakuliah tertentu
 Tetapkan KD nya.
 Tetapkan langkah kegiatan pembelajaran
yang dipilih.
Temuan Kreatif-Inovatif ?
 Pilek
 Butuh Tissue
 Berpikir praktis
 Keluar dari biasa
 Temuan KreatifInovatif
 Kemanfaatan
KERANGKA KERJA PENGAJARAN
No.
1.
KELOMPOK MODEL
Model Pengolahan
Informasi (The Information
Processing Family)
ORIENTASI POKOK




Dorongan internal
Pemahaman Dunia
Menggali & organisasikan data
Upaya pemecahan
2.
Model Personal (Personal
family)




Kesadaran Individu
Kepribadian yg unik
Pengalaman individu
Pandangan perseorangan
3.
Model Sosial




Semangat Kelompok (Synergy)
Kebersamaan
Interaksi Sosial
Individu sebagai Aktor Sosial




Social Learning
Koreksi Diri
Terapi Perilaku
Respon terhadap Tugas
(Social Family)
4.
Model Sistem Perilaku
(Behavioral system family)
Siklus belajar
Melibat
kan
Evaluasi
Eksplor
Pembelajaran
asi
Perluas
an
Penjela
san
SIKLUS BELAJAR
RAMBU-RAMBU
KURIKULUM
STRATEGI YANG DIPILIH
Q
L
T
Tercermin dalam
METODE DAN TEKNIK
Skenario
Kegiatan Awal
Kegiatan Inti
Kegiatan penutup
Q
L
T
Kegiatan Awal
• Memfokuskan perhatian mahasiswa dan
menciptakan ketertarikan
• Merangsang pemikiran mahasiswa
• Mengungkap pengalaman awal yang
dimiliki mahasiswa
• Memotivasi mahasiswa mempelajari
materi
• Memahami tujuan pembelajaran
• Mengingatkan pada kesepakatan kelas
Kegiatan Inti
• Memberikan kesempatan kepada
mahasiswa untuk:
• Mengumpulkan informasi
• Menyelidiki
• Menguji
• Memecahkan masalah
Fungsi Kegiatan
Inti
 Eksplorasi informasi
 Membangun konsep
 Memperluas wawasan
tentang konsep
 Menarik kesimpulan
Kegiatan Inti
• Memberikan kesempatan kepada
mahasiswa untuk:
• memikirkan sesuatu
• memutuskan sesuatu
• memahami materi
• memperluas pemahaman terhadap materi
• Mengaplikasikan materi yang dipelajari
Kegiatan akhir
• Mempertegas bukti-bukti adanya:
• Pemahaman mahasiswa pada materi
• Kemampuan mahasiswa
mengaplikasikan hal yang dipelajari
• Keterampilan yang dimiliki mahasiswa
• Sikap dan performance mahasiswa
Fungsi Kegiatan
Akhir
 Mengecek kompetensi
mahasiswa
 Membuat aplikasi konsep
dalam kehidupan sehari-hari
 Merangsang mahasiswa
menemukan masalah baru
 Meringkas materi yang sudah
dipelajari
TIM SISWA KELOMPOK PRESTASI
(SLAVIN, 1995)
Langkah-langkah :
1. Membentuk kelompok yang anggotanya = 4 orang secara heterogen
(campuran menurut prestasi, jenis kelamin, suku, dll)
2. Dosen menyajikan pelajaran
3. Dosen memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh
anggota-anggota kelompok. Anggotanya tahu menjelaskan pada
anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu
mengerti.
4. Dosen memberi kuis/pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat
menjawab kuis tidak boleh saling membantu
5. Memberi evaluasi
6. Kesimpulan
(ARONSON, BLANEY, STEPHEN, SIKES, AND SNAPP,
1978)
Langkah-langkah :
1. Mahasiswa dikelompokkan ke dalam = 4 anggota tim
2. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda
3. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan
4. Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian/sub bab
yang sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk
mendiskusikan sub bab mereka
5. Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke
kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka tentang
sub bab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan
dengan sungguh-sungguh
6. Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi
7. Dosen memberi evaluasi
8. Penutup
(FRANK LYMAN, 1985)
Langkah-langkah :
1. Dosen menyampaikan inti materi dan kompetensi yang ingin dicapai
2. Mahasiswa diminta untuk berfikir tentang materi/permasalahan yang
disampaikan dosen
3. Mahasiswa diminta berpasangan dengan teman sebelahnya (kelompok 2
orang) dan mengutarakan hasil pemikiran masing-masing
4. Dosen memimpin pleno kecil diskusi, tiap kelompok mengemukakan hasil
diskusinya
5. Berawal dari kegiatan tersebutmengarahkan pembicaraan pada pokok
permasalahan dan menambah materi yang belum diuangkapkan para
mahasiswa
6. Dosen memberi kesimpulan
7. Penutup
Langkah-langkah :
1. Dosen menyusun/menyiapkan skenario yang akan ditampilkan
2. Menunjuk beberapa mahasiswa untuk mempelajari skenario dua hari sebelum
kbm
3. Dosen membentuk kelompok mahasiswa yang anggotanya 5 orang
4. Memberikan penjelasan tentang kompetensi yang ingin dicapai
5. Memanggil para mahasiswa yang sudah ditunjuk untuk melakonkan skenario
yang sudah dipersiapkan
6. Masing-masing mahasiswa duduk di kelompoknya, masing-masing sambil
memperhatikan mengamati skenario yang sedang diperagakan
7. Setelah selesai dipentaskan, masing-masing mahasiswa diberikan kertas
sebagai lembar kerja untuk membahas
8. Masing-masing kelompok menyampaikan hasil kesimpulannya
9. Dosen memberikan kesimpulan secara umum
10.Evaluasi
11.Penutup
(DANSEREAU CS., 1985)
Skrip kooperatif : metode belajar dimana siswa bekerja berpasangan dan
bergantian secara lisan mengikhtisarkan, bagian-bagian dari materi yang
dipelajari
Langkah-langkah :
1. Dosen membagi mahasiswa untuk berpasangan
2. Dosen membagikan wacana/materi tiap mahasiswa untuk
dibaca dan membuat ringkasan
3. Dosen dan mahasiswa menetapkan siapa yang pertama
berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan
sebagai pendengar
4. Pembicara membacakan ringkasannya selengkap
mungkin, dengan memasukkan ide-ide pokok dalam
ringkasannya.
Sementara pendengar :
• Menyimak/mengoreksi/menunjukkan ide-ide pokok
yang kurang lengkap
• Membantu mengingat/menghafal ide-ide pokok
dengan menghubungkan materi sebelumnya atau
dengan materi lainnya
5. Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar
menjadi pendengar dan sebaliknya. Serta lakukan
seperti di atas.
6. Kesimpulan Dosen
7. Penutup
Langkah-langkah :
1. Dosen membagi 2 kelompok peserta debat yang satu pro dan yg lainnya
kontra
2. Dosen memberikan tugas untuk membaca materiyang akan didebatkan oleh
kedua kelompok diatas
3. Setelah selesai membaca materi. Dosen menunjuk salah satu anggotanya
kelompok pro untuk berbicara saat itu ditanggapi atau dibalas oleh kelompok
kontra demikian seterusnya sampai sebagian besar mahasiswa bisa
mengemukakan pendapatnya.
4. Sementara mahasiswa menyampaikan gagasannya dosen menulis inti/ide-ide
dari setiap pembicaraan di papan tulis. Sampai sejumlah ide yang diharapkan
dosen terpenuhi
5. Dosen menambahkan konsep/ide yang belum terungkap
6. Dari data-data di papan tersebut, dosen mengajak mahasiswa membuat
kesimpulan/rangkuman yang mengacu pada topik yang ingin dicapai