CASE CONTROL

Download Report

Transcript CASE CONTROL

Honey Ndoen
PENDAHULUAN
• Sering disebut juga sbg :
case comparison study, case referent study
Retrospective study
• Desain ini dpt digunakan utk mencari hubungan
seberapa jauh FR mempengaruhi tjdx penyakit (
cause-effect relationship)
Ex : hub antara ca cerviks dan perilaku seks
• Dlm kekuatan hub, CC lebih rendah dr kohort dan
eksperimen namun lebih kuat dr CS
Pengertian CC
• Pada studi CC, studi dimulai dgn mengidentifikasi
kelompok dgn penyakit atau efek tertentu (kasus) dan
kelompok tanpa efek (kontrol) kemudian secara
retrospektif diteliti faktor risiko yang mungkin dpt
menerangkan mengapa kasus terkena efek sedangkan
kontrol tidak
• Oleh Feistein studi ini disebut : TROHOC kebalikan dr
COHORT
Skema Desain CC
Apakah ada
Faktor Risiko
Ditelusur
retrospektif
Penelitian
dimulai disini
Ya
Kasus
Tidak
Ya
Kontrol
Tidak
1. Menentukan pertanyaan penelitian
Langkah-langkah
CC dan Hipotesis
2. Mendeskrpsikan variabel penelitian : faktor risiko
dan efek
3. Menentukan populasi terjangkau dan sampel (kasus,
kontrol) dan cara untuk pemilihan subyek penelitian
4. Melakukan pengukuran var. Efek & FR
5. Menganalisa data
1. Menentukan pertanyaan
penelitian & hipotesa
Ex :
Apkah terdapat hubungan antara kejadian penyakit
jantung bawaan pd bayi yang ibunya minum jamu
peluntur pada kehamilan muda?
Hipotesa , ex :
Pajanan terhadap jamu peluntur lebih sering terjadi pd
ibu yg anaknya menderita penyakit jantung bawaan
dibanding pada ibu yg anaknya tidak menderita
penyakit jtg bawaan
2. Mendefinisikan Var. Penelitian
 Faktor Risiko
intensitas pajanan FR dpt dinilai dgn mengukur :
dosis, frekuensi, lama pajanan
Ukuran pajanan thd FR yg berhub. dgn frekuensi dpt
bersifat :
a. Dikotom : pernah minum atau tidak
b. Polikotom : tdk pernah minum, kdg2 , sering minum
c. Kontinu : diukur dlm skala kontinu ex : umur dlm
thn, paritas, berat lahir
 Ukuran pajanan yg berhub. Dgn waktu dpt berupa :
a. Lamanya pajanan ex : jumlah bulan pemakaian
AKDR dan apakah pajanan itu berlangsung trs
menerus
b. Saat mendapat pajanan pertama
c. Bilakah terjadi pajanan terakhir

Dlm mencari informasi ttg pajanan FR, sumber
informasi hrs akurat spt dr :
1. Catatn medik RS, laporan patologi anatomi
2. Data dr catatan kantor kes
3. Kontak dgn sumber ( lgs, telp, surat)
 Efek
 Pada efek/pykt yg mdh diagosis, penentuan subyek
yang sakit atau sehat, mengalami atau tdk mengalami
tidaklah sukar
 Jika kriteria klinis sulit ditentukan, perlu adanya
pembuktian kasus dgn pemeriksaan lab
 Untuk bbrp px t3 telah ada kriteria baku utk diagnosis,
tp tdk jrg kriteria baku tsb dimodifikasi agr sesuai dgn
pertyaan penelitian
3. Menentukan subyek
penelitian
 Kasus, bbrp hal yg perlu dipertimbangkan dlm
memilih kasus
1. Kasus insiden atau kasus prevalens
2. Tempat pengumpulan kasus
3. Waktu diagnosis
Ex : ingin diketahui kemungkinan hub antara diet dgn
kanker kolon. Pertanyaan hrs ditujukan ttg diet sblm
timbulnya gjla, sbb ada kemungkinan subyek tlh
mengubah dietnya krn gjl yg ada
 Kontrol
Cara memilih kontrol yg baik :
 Harus berasal dr populasi yg sama dgn kasus shg kasus
dan kontrol py kesempatan yg sama terpajan FR
 Matching : memilih kontrol yg py karakteristik yg
sama dgn kasus dlm semua variabel yg mungkin
berperan sbg FR ttp tdk diteliti
 Memilih lebih dr satu kontrol
 Menetapkan besar sampel
 densitas pajanan
 OR terkecil yg dianggap bermakna
 Derajat kemaknaan
 Rasio perbandingan antara kasus dan kontrol
 Apkah pemilihan kontrol dilakukan dgn matching
4. Melakukan pengukuran
 Penentuan efek biasanya cukup sulit dan hrs
didefinisikan dlm usulan.
(dibutuhkan rekam medis yg lgkp, gambaran patologi
anatomi, lab, gambaran pencitraan)
 Pengukuran FR terpajan yg tjd pd wktu lampau ,
m’andalkan ingatan  recall bias
 PENELITI HRS PY KIAT T3 UNTUK MEMPEROLEH
KET. YG BENAR
5. Menganalisis Hasil penelitian
Perhitungan Odds Ratio
BIAS DLM CC
Dalam penelitian CC ada 3 klpk bias :
a. Bias seleksi
b. Bias informasi
c. Bias perancu (confounding factors)
Mnrt sacket :
1. Informasi tentang FR atau faktor perancu mgkn
terlupa oleh subyek penelitian atau tdk tercatat dlm
cat. Medik kasus
2. Subyek yg terkena efek (kasus) olh krn ingin
mengetahui penyebab pyktnya, akan lebih sering
melapotkan FR dibandingkan yg tdk terkena efek
(kontrol)
3. Peneliti kadang sukar menentukan dgn tepat apakah
pajanan agen menyebabkn px ataukah terdapatnya
px menyebabkan subyek lbh terpajan oleh agen
4. Identifikasi subyek sbg kasus maupun kontrol yg
representatif tdk jrg sgt sukar
Kelebihan CC
 Studi CC dpt, atau kdg bahkan mrpkan satu-satunya
cara utk meneliti kasus yg jrg atau yg masa latennya
pjg
 Hasil dpt diperoleh dgn cepat
 Biaya yg diperlukan relatif lbh sedikit
 Memerlukan subyek penelitian yg lbh sedikit
 Memungkinkan utk mengidentifikasi brbgai FR
sekaligus
Kelemahan
CC
 Data ttg paparan FR diperoleh dgn mengandalkan
ingatan atau cat. Medik  recall bias & data sekunder
yg krg akurat/ bahkan tdk lengkap
 Validasi ttg informasi kdg sukar diperoleh
 Kasus dan kontrol dipilih oleh peneliti shg sukar utk
meyakinkan bhw kedua klpk tsb sebanding dlm faktor
internal dan sumber bias lainnya
 Tdk dpt memberikn incidence rates
 Tdk dpt dipakai utk menentukan lbh dr satu variabel
dependen, hy berkaitan dgn satu px/efek