Transcript File

TES URAIAN (ESAI)
•
Untuk meningkatkan mutu pertanyaan esai sebagai
alat pengukur hasil belajar yang kompleks,
memerlukan dua hal penting yang perlu diperhatikan
oleh para evaluator,sbb :
a. Bagaimana mengkontruksi pertanyaan esai yang
mengukur perilaku yang direncanakan,
b. Bagaimanakah menskor jawaban yang diperoleh dari
siswa
• Cara-cara dalam menyusun tes esai :
1. Para guru hendaknya memfokuskan pertanyaan esai
pada materi pembelajaran yang tidak dapat diungkap
dengan bentuk tes lain misalnya tes objektif. Ada
beberapa faktor penting dalam proses belajar mengajar
yang hanya bisa diungkap oleh tes esai.
Faktor-faktor tsb adalah pembelajaran yang kompleks,
organisasi materi,integrasi penyusunan jawaban, dan
ekspresi penuangan ide dari pemikiran siswa ke dalam
bentuk jawaban soal. Hal ini menjadikan tes esai tetap
menjadi pilihan para guru atau para evaluator
2. Para guru hendaknya memformulasikan item
pertanyaan yang mengungkap perilaku spesifik
yang diperoleh dari pengalaman hasil belajar.
Tes yang direncanakan oleh guru perlu tetap
mengukur penilaian tujuan instruksional
3. Pertanyaan-pertanyaan tes esai sebaiknya jelas
dan tidak menimbulkan kebingungan sehingga
para siswa dapat menjawab dengan tidak raguragu. Menggunakan kata-kata yang spesifik
seperti terangkan, bandingkan,buktikan,nyatakan
dalam kesimpulan,gunakan,dsb
4. Sertakan petunjuk waktu pegerjaan untuk setiap
pertanyaan, agar para siswa dapat memperhitungkan
kecepatan berpikir,menulis,dan menuangkan ide sesuai
dengan waktu yang disediakan. Pertimbangan waktu tsb
hendaknya didasarkan pada tingkat kesulitan setiap
pertanyaan.
5. Ketika mengkonstruksi sejumlah pertanyaan esai, para
guru hendaknya menghindari penggunaan pertanyaan
pilihan. Pertanyaan pilihan biasanya terletak pada
kalimat instruksi pengerjaan awal tes misalnya “pilih
empat soal dari lima pertanyaan yang tersedia”.
Penggunaan
pertanyaan
pilihan
dimungknkan
mempengaruhi reliabilitas tes esai yang direncanakan.
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN TES ESAI
• Dalam proses belajar di kelas, tes esai
masih banyakdigunakanoleh para
guru,karena tes esai memiliki beberapa
kelebihan,yakni tes esai dapat
digunakan untuk menilai hal-hal yang
berkaitan erat dengan beberapabutir
berikut :
a. Mengukur proses mental para siswa
dalam menerangkanide ke dalam
jawaban item secara tepat
b. Mengkur kemampuansiswa dalam
mnjawab melalui kata dan bahasa
mereka sendiri
c. Mendorong siswa untuk mempelajari, menyusun,
merangkai, dan menyatakan pemikiran siswa secara
aktif
d. Mendorong siswa untuk berani mengemukakan
pendapat serta menyusun dalam bentuk kalimat mereka
sendiri
e. Mengetahui seberapa jauh siswa telah memahami dan
mendalami suatu permasalahan atas dasar pengetahuan
yang diajarkandi dalam kelas.
• Kelemahan tes esai :
a. Dalam memeriksa jawaban pertanyaan esai, ada
kecenderungan pengaruh subjektif yang selalu muncul
dalam pribadi seorang guru. Hal ini terjadi utamanya
ketika telah terjadi hubungan moral yang baik antara
para siswa dan guru
b. Pertanyaan esai yang disusun oleh seorang guru atau
evaluator cenderung kurang bisa mencakup seluruh
materi yang telah diberikan
c. Bentuk pertanyaan yang memiliki arti ganda, sering
membuat kesulitan pada siswa sehingga memunculkan
unsur-unsur mener ka dan menjawab dengan raguragu,ditambah lagi aspek manayang di tekankan juga
sukar dipastikan.
MENSKOR TES ESAI
• Memberikan skor tes esai dapat
dikatakan mudah dan juga dapat
dikatakan sukar.
• Mudah karena setiap guru pasti
merasa bisa menilai jawaban yang
diberikan oleh para siswanya
termasuk penggunaan jawaban
yang berasal dari esai karena
dalam pemberian skor pada tes
esai tidak ada eksplanasi penilaian
angka secara pasti diberikan.
• Sukar,karena banyak faktor selalu
muncul yang sedikit banyak dapat
mempengaruhi dalam pengambilan
keputusan pada penilaian siswa.
Faktor-faktor
tsb
di
antaranya
subjektivitas,
pertimbangan,dan
pengaruh interaksi antara guru dengan
para siswa selama dalam proses
belajar mengajar berlangsung. Untuk
mengatasi adanya pengaruh tiga faktor
tsb berikut ini petunjuk yang dapat
digunakan sebagai acuan guru :
• Dalam
memberikan
skor
guru
sebaiknya :
1. Menyusun jawaban kunci untuk setiap pertanyaan
yang mengandung materi penting yang dapat
digunakan sebagai acuan dasar ketika melakukan
penilaian
2. Menentukan nilai dari setiap pertanyaan berdasarkan
bobot permasalahan kompleksitas jawaban, dan waktu
yang diperlukan untuk menyelesaikan jawaban
3. Memutuskan berupa poin pengurangan skor penilaian
apabila siswa melakukan kesalahankecil,misalnya
kesalahan ejaan, tanda baca, dan penggunaan kata.
4. Mengevaluasi satu pertanyaan pada
semua lembar jawaban,sebelum
pindah kepertanyaan lainnya
5. Guna mencek kesamaan kualitas
jawaban,
kelompokkan
lembar
jawaban siswa ke dalam 3 -5
tumpukan dengan memperhatikan
rangking dari yang tertinggi sampai
terendah dan menempatkan lembar
jawaban siswa ke dalam tumpukan
yang ada atas dasar nilai yang
dicapai.
6. Usahakan dalam proses penilaian
jawaban soal tidak melihat nama
siswa penjawabnya
7. Disarankan untuk sering berisitirahat
untuk mencegah kelelahan dan
kejenuhan yang dapat
mengakibatkan pemberian skor
berubah secara sifnifikan
MENGATASI KELEMAHAN ESAI
• Agar dapat meminimalkan hal-hal yang
membuat
lemahnya
tes
esai,dalam
mempersiapakn soal-soal esai,para guru
hendaknya
memperhatikan
beberapa
pertimbangan sbb :
a.
Menyediakan waktu yang cukup untuk
menyusun pertanyaan dalam setiap soal.
Walaupun
banyak
anggapan
bahwa
mengkonstruksi tes esai adalah sangat
mudah, karena setiap guru bisa membut,
soal-soal esai yang baik pembuatannya
memerlukan kecermatan selain dilihat dari
unsur bahasa juga perlu dilihat aspek
substansi dari setiap item pertanyaan.
b. Item
pertanyaan
yang
direncanakanhendaknya
memuat persoalan penting yang telah diajarkan dalam
proses belajar mengajar
c. Permasalahan yang hendak dirumuskan memiliki arti
yang dinyatakan secara eksplisit dalam tujuan
instruksional
d. Kata-kata yang digunakan dalam pertanyaan
hendaknya tidak diambil secara langsung daribuku/
catatan. Para guru atau evaluator dapat memodifikasi
atau menggunakank ata lain yang mungkin artinya
sama agar siswa tidak semata-mata menghafal.
e. Sebaiknya disertai/dilengkapi kunci
jawaban. Membuat kunci jawaban
sebaiknya menjadi bagian yang tidak
dapat dipisahkan dalam pembuatan
pertanyaan esai. Kegagalan membuat
jawaban
kunci akan membuat
reliabilitas jawab bisa berubah secara
signifikan.
f.
Pertanyaan
esai
yang
direncanakansebaiknya dibuat variasi
dan bisa mencakup unit-unit mata
pelajaran yang telah diajarkan dikelas.
TEKNIK PENGUJIAN RELIABILITAS TES HASIL
BELAJAR BENTUK URAIAN (ESAI)
• Dalam rangka menentukanapakah tes hasil belajar
bentuk uraian yang disusun oleh seorang staf
pengajar/guru telah memiliki daya keajegan mengukur
atau reliabilitas yang tinggi ataukah belum, pada
umumnya orang menggunakansebuah rumus yang
dikenaldengan nama Rumus Alpha.
• Adapun rumus Alpha adalah sbb
ΣSi2
n
ri1
1 -
=
n–1
Di mana :
r11
n
1
ΣSi2
St2
St2
= Koefisien reliabilitas tes
= Banyaknya butir item yang dikeluarkan dalam
tes
= Bilangan konstan
= Jumlah varian skor dari tiap-tiap item
= Varian total
• ΣSi2 dapat diperoleh dengan menggunakan rumus
seperti tertera di bawah. Misalkan tes esai yang akan
ditentukan reliabilitasnya terdiri atas 5 butir item,maka
ΣSi2 dapat diperoleh dengan jalan menjumlahkan varian
dari item nomor 1 sampai dengan item nomor 5 :
ΣSi2 = Si21 + Si22 + Si23 + Si24 + Si25
Sedangkan, Si21 , Si22 , Si23 , Si24 , dan Si25 itu sendiri
dapat diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai
berikut
Si21
Si22
Si23
ΣXi1 2
ΣXi21 - ------------N
= -------------------------N
ΣXi2 2
Si22 - ----------------N
= --------------------------N
ΣXi3 2
Si23 - ----------------N
= --------------------------N
Si24
Si25
ΣXi4 2
Si24 - ----------------N
= --------------------------N
ΣXi5 2
Si25 - ----------------N
= --------------------------N
• Dalam
pemberian
interprestasi
terhadap
koefisien reliabilitas tes (ri1) pada umumnya
digunakan patokan sbb :
1. Apabila ri1
sama dengan atau lebih besar
daripada 0,70 berarti tes hasil belajar yang
sedang diuji reliabiltasnya dinyatakan telah
memiliki reliabiltas yang tinggi (=reliable)
2. Apabila ri1 lebih kecil daripada 0,70 berarti
bahwa tes hasil belajar yang sedang diuji
reliabiltasnya dinyatakan belum memiliki
reliabiltas yang tinggi (un-reliable)
Contoh : misalkan tes hasil belajar bentuk uraian diikuti
oleh 5 orang siswa, dalam tes mana dikeluarkan 5 butir
itemdengan ketentuan bahwa rentangan bobot skor
adalah 0 sampai dengan 10’. Setelah tes berakhir,
diperoleh skor-skor hasil tes sbb :
Tabel 1. Skor-skor hasil tes belajar bentuk subjektifyang diikuti oleh 5
orang testee, dengan menyajikan 5 butir item
Skor untuk butir item nomor
Testee
1
2
3
4
5
A
8
6
7
7
6
B
7
6
6
5
6
C
4
4
3
5
4
D
6
5
5
5
6
E
5
5
4
5
4
• Dalam rangka penentuan reliabilitas tes hasil belajar
langkah-langkah yang perlu ditempuh adalah :
Langkah Pertama : Menjumlahkan skor-skor yang dicapai
oleh masing-masing testee, yi : ΣXi1 , ΣXi2 , ΣXi3, ΣXi4 ,
dan ΣXi5 , dan mencari skor total yang dicapai oleh
masing-masing testee untuk kelima butir item tersebut
(X1), serta mencari (menghitung) kuadrat dari skor total
(X12) hasilnya adalah sbb :
Tabel 2. Tabel analisis dalam rangka mencari skor total untuk masingmasing butir item, skor total untuk masing-masing testee, dan
kuadrat dari skor total yang dicapai oleh testee
Skor yang dicapai untuk item
X1
X12
Testee
1
2
3
4
5
A
8
6
7
7
6
34
1156
B
7
6
6
5
6
30
900
C
4
4
3
5
4
20
400
D
6
5
5
5
6
27
729
E
5
5
4
5
4
23
529
5=N
30=
26=
25=
27=
26=
134=
3714=
ΣXi1
ΣXi2
ΣXi3
ΣXi4
ΣXi5
ΣX1
ΣX12
• Langkah kedua, mencari jumlah kuadrat item 1, 2, 3, 4,
dan 5 :
JKitem 1
JKitem 2
JKitem 3
JKitem 4
JKitem 5
= 82 + 72 + 42 + 62 + 52 =
64 + 49 + 16 + 36 + 25 = 190
= 62 + 62 + 42 + 52 + 52 =
= 36 + 36 + 16 + 25 + 25 = 138
= 72 + 62 + 32 + 52 + 42 =
49 + 36 + 9 + 25 + 16 = 135
= 72 + 52 + 52 + 52 + 52 =
49 + 25 + 25 + 25 + 25 = 149
= 62 + 62 + 42 + 62 + 42 =
= 36 + 36 + 16 + 36 + 16 = 140
302
190 - ------5
190 – 180
Si21 = ---------------- = ------------------ = 2,00
5
5
262
138 - -----5
138 – 135,2
Si22 = ----------------- = ------------------ = 0,56
5
5
252
135 - -------- =
5
135 – 125
Si23 = ------------------ = ---------------- = 2,00
5
5
272
S124
S125
149 - ------5
149 – 145,8
= ---------------------- = -------------------- = 0,64
5
5
262
140 - -------5
140 – 135,2
= ------------------------ = ----------------- = 0,96
5
5
• Langkah keempat : mencari jumlah varian skor item
secara keseluruhan :
∑S12 = Si21 + Si22 + Si23 + Si24 + Si25
= 2,00 + 0,56 + 2,00 + 0,64 + 0,96 = 6,16
• Langkah Kelima : mencari varian total (S12 ) dengan
menggunakan rumus :
(∑Xi)2
∑Xi2 = -------------N
Si2 = --------------------N
• Dari Tabel 2 telah diketahui ∑Xi2 = 3714; ∑Xi = 134; dan
N=5
1342
3714 - ------5
3714 – 3591,2
122,8
S12 = ------------------ = -------------------- = ---------5
5
5
= 24,56
• Langkah Keenam : mencari koefisien reliabilitas tes,
dengan menggunakan rumus Alpha :
n
∑ S12
ri1 = ---------- 1 - ---------n–1
S12
• Dari perhitungan-perhitungan tsb, telah diketahui : n (yaitu
jumlah butir item) = 5; ∑ S12 = 6, 16 dan S12 = 24,56
5
6,16
Jadi ri1 = ------------ 1 - ----------- = (1,25) (1 – 0,251)
5–1
24,56
= 1,25 x 0,749
= 0,93625
= 0,94
• Dengan koefisien reliabilitas (ri1 ) sebesar 0,94
itu pada akhirnya dapat kita nyatakan bahwa tes
hasil belajar bentuk uraian (esay) dengan
menyajikan 5 butir item dan diikuti oleh 5 orang
testee tsb sudah memiliki realibilitas tes yang
tinggi (ri1 jauh lebih besar dari 0,70), sehingga
kita dapat menyatakan pula bahwa tes hasil
belajar itu sudah memiliki kualitas yang baik.