Bab 10, BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN

Download Report

Transcript Bab 10, BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN

BAB X
SISTEM KEUANGAN DAN LEMBAGA
KEUANGAN INTERNASIONAL
Bab X
Sistem Keuangan dan Lembaga Keuangan
Internasional
1.
2.
•
•
•
3.
Pendahuluan
Evolusi Sistem Moneter Internasional
Gold Standard System
Bretton Wood System
Managed Float System
Lembaga Keuangan Internasional
O
U
T
L
I
N
E
1.
Pendahuluan
Sistem keuangan memegang peranan yang sangat
penting seiring meningkatnya ketergantungan
perekonomian antarnegara.
Dalam mempelari sistem keuangan internasional,
diperlukan pemahaman mengenai pengendalian nilai
tukar yang dikendalikan oleh pemerintah (dalam hal ini
bank sentral).
2. Evolusi Sistem Moneter
a.
Gold Standard System
Adalah sistem keuangan internasional yang
didasarkan pada standar emas hingga menggunakan
sistem nilai tukar tetap (fixed exchange rate).
Sistem ini dapat menghilangkan ketidakpastian bila
terjadi fluktuasi nilai tukar sehingga dapat mendorong
perdagangan dunia dan diberlakukan hingga sebelum
Perang Dunia I.
2. Evolusi Sistem Moneter
a.
Gold Standard System
Contoh:
Jika 1 US$
= 1/20 ons emas
1£
= ¼ ons emas
Maka, kurs / nilai tukar (exchange rate) adalah
bahwa 1£ sama dengan US$ 5.
2. Evolusi Sistem Moneter (Gold Standard
System)
Bila poundsterling Inggris mengalami apresiasi (menjadi > US$5), maka
Impor Amerika menjadi lebih mahal (membutuhkan uang lebih besar
meskipun dengan jumlah transaksi yang sama )
Apresiasi Poundsterling membuat Inggris memperoleh cadangan devisa,
yaitu emas yang sama dengan devisa atau emas Amerika yang berkurang
Perpindahan emas mengakibatkan jumlah uang beredar (monetary base)
Inggris meningkat sementara di Amerika menurun
Peningkatan harga di Inggris relatif terhadap Amerika Serikat menyebabkan
poundsterling terdepresiasi terhadap dolar hingga nilai tukar kembali
seperti semula
2. Evolusi Sistem Moneter
a.
Gold Standard System (Lanjutan Contoh Sebelum)
Sebaliknya, bila terjadi depresiasi terhadap poundsterling,
maka mendorong pengiriman emas dari Amerika ke Inggris.
Ini mengakibatkan peningkatan devisa dan jumlah uang beredar
Di Amerika Serikat dan menurunkan jumlah uang beredar
Di Inggris yang menyebabkan poundsterling terapresiasi
Contoh tersebut memperlihatkan bahwa sistem standar emas
(gold standard) menyebabkan peningkatan atau penurunan nilai
tukar terdorong kembali ke nilai tukar semula.
2. Evolusi Sistem Moneter
a.
•
•
Gold Standard Systems
Kelemahan standar emas:
Negara tidak memiliki kendali terhadap kebijakan
moneter karena jumlah uang beredar ditentukan oleh
emas yang mengalir antarnegara
Kebijakan moneter dunia menjadi sangat tergantung
pada produksi emas (terjadi deflasi saat produksi
emas dunia menurun dan inflasi saaat produksi emas
dunia meningkat).
2. Evolusi Sistem Moneter
b. Bretton Woods System
Perang Dunia I mengacaukan perdagangan internasional
Negara-negara tidak dapat mengkonversi mata uang ke dalam emas
Sistem gold standard tidak dapat digunakan
Maka, diadakanlah pertemuan negara
Sekutu pemenang PD II di Bretton
Woods, New Hampshire, untuk
mengembangkan sistem moneter
internasional,
2. Evolusi Sistem Moneter
b. Bretton Woods System
Pertemuan tersebut melahirkan kesepakatan adanya
nilai tukar mata uang tetap yang dipertahankan
oleh bank sentral setiap negara dengan jalan
membeli atau menjual mata uangnya.
Rezim ini disebut sebagai rezim nilai tukar tetap
atau
sistem Bretton Woods.
2. Evolusi Sistem Moneter
b.
Hasil kesepakatan Bretton Woods:
1.
Sistem Nilai Tukar Tetap
Sistem nilai tukar Bretton Woods didasarkan pada nilai
Konversi dolar Amerika terhadap emas, yaitu $35 per ons.
Nilai tukar tetap dijaga oleh bank sentral tiap negara dengan
melakukan intervensi pasar nilai tukar (foreign exchange
market), yakni tindakan jual atau beli aset berupa dolar yang
dipegang sebagai cadangan devisa.
2. Evolusi Sistem Moneter
b.
Hasil kesepakatan Bretton Woods:
2. Pembentukan International Monetary Fund (IMF)
Tugas IMF:
•
Mendorong pertumbuhan perdagangan dunia dengan
membuat peraturan untuk menjaga nilai tukar tetap
•
Memberi pinjaman kepada negara yang mengalami
defisit neraca pembayaran (balance of payment)
•
Mengumpulkan dan melakukan standardisasi data
perekonomian internasional.
2. Evolusi Sistem Moneter
b.
Hasil kesepakatan Bretton Woods:
3.
Pembentukan International Bank for Reconstruction
and Development (IBRD) atau Bank Dunia
•
Tugas IBRD:
Menyediakan pinjaman jangka panjang untuk
membantu negara-negara berkembang, seperti
membangun waduk, jalan, dan modal fisik lain untuk
meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
2. Evolusi Sistem Moneter
b. Bretton Woods System
Nilai tukar dibenarkan untuk berubah hanya bila terjadi fundamental
Disequilibrium, yaitu neraca pembayaran negara mengalami defisit
atau surplus berkepanjangan.
Untuk menjaga nilai tukar tetap, IMF memberi pinjaman cadangan
Devisa kepada negara yang mengalami defisit
Maka, IMF menetapkan persyaratan
kebijakan moneter yang kontraktif untuk
meningkatkan nilai mata uang atau
menghilangkan defisit pembayaran.
2. Evolusi Sistem Moneter
b. Bretton Woods System
Kelemahan sistem Bretton Woods adalah bahwa IMF tidak
dapat menekan negara yang mengalami surplus untuk
meningkatkan nilai mata uang atau melakukan
kebijakan moneter yang ekspansif
Akibatnya, Sistem Bretton Woods tidak dapat digunakan dan
kolaps pada tahun 1971
2. Evolusi Sistem Moneter
c.
Managed Float System (Sistem Nilai Tukar
Mengambang)
Sistem ini digunakan sejak
tahun 1973 dan merupakan
sistem moneter internasional
yang menerapkan gabungan
antara sistem nilai tukar tetap
dan sistem nilai tukar
fleksibel.
2. Evolusi Sistem Moneter
c.
Managed Float System (Sistem Nilai Tukar
Mengambang)
Dalam sistem ini,
nilai tukar dapat
berubah setiap hari
Sebagai respon
terhadap kekuatan
pasar.
Namun, bank sentral
setiap negara berusaha
untuk mengendalikan
pasar nilai tukar
2. Evolusi Sistem Moneter
c.
Managed Float System (Sistem Nilai Tukar Mengambang)
Negara yang mengalami surplus neraca pembayaran tidak bersedia
melakukan apresiasi terhadap mata uangnya karena akan membuat
harga barangnya menjadi mahal di pasar internasional dan
akan mempengaruhi sektor bisnis dan pengangguran
Maka, negara yang mengalami surplus neraca pembayaran
lebih suka menjual mata uang domestiknya di
pasar nilai tukar dan memegang cadangan devisa.
2. Evolusi Sistem Moneter
c.
Managed Float System (Sistem Nilai Tukar Mengambang)
Negara yang mengalami defisit neraca pembayaran tidak bersedia
kehilangan nilai mata uangnya karena akan membuat
harga barangnya impor menjadi mahal bagi konsumen domestik
dan akan memicu inflasi
Maka, negara yang mengalami defisit neraca pembayaran
lebih memilih membeli mata uang domestiknya di
pasar nilai tukar dan melepaskan cadangan devisa
agar tidak kehilangan nilai mata uangnya
2. Evolusi Sistem Moneter
c.
Managed Float System (Sistem Nilai Tukar
Mengambang)
Namun, ada juga beberapa negara yang memberlakukan nilai
mata uangnya tetap terhadap mata uang negara tertentu.
Ini yang terjadi pada European Monetary System ,
yaitu beberapa negara anggota Uni Eropa sepakat
menggunakan nilai tukar tetap di antara mereka
dan menetapkan nilai tukar mengambang (fleksibel)
terhadap dolar Amerika.
Sistem EMS ini rentan terhadap “Speculative attack”.
2. Evolusi Sistem Moneter
c.
Managed Float System (Sistem Nilai Tukar
Mengambang)
Sistem nilai tukar lain yang digunakan adalah konversi mata
uang terhadap special drawing rights (SDR) yang diterbitkan
Oleh IMF sejak tahun 1970.
SDR tersebut berfungsi sebagai cadangan devisa.
Bila jumlah emas dalam perekonomian dibatasi penemuan
emas dan tingkat produksinya, maka SDR dapat diterbitkan
oleh IMF saat diperlukan sehingga menambah cadangan
devisa untuk mendukung perdagangan internasional
dan pertumbuhan ekonomi,
3. Lembaga Keuangan Internasional
a.
IMF
IMF merupakan lembaga keuangan internasional
yang memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas
sistem keuangan internasional.
Peran tersebut hampir sama dengan peran bank
sentral (mengendalikan kondisi ekonomi/kebijakan
moneter negara-negara anggotanya). Perbedaannya
adalah cadangan yang dimiliki IMF berupa mata uang
beberapa negara anggotanya serta tidak memiliki hak
mencetak uang.
3. Lembaga Keuangan Internasional
b.
Bank Dunia
Tugas Bank Dunia adalah untuk memberikan
pinjaman kepada pemerintah negara-negara anggota
(yang juga merupakan negara anggota IMF) atau
kepada organisasi pemerintah / swasta yang dijamin
oleh pemerintah. Maka, Bank Dunia dikatakan sebagai
organisasi antarpemerintah (intergovernmental).
Pinjaman yang diberikan oleh Bank Dunia dapat
sebagian atau keseluruhan jumlah biaya dari proyek
yang diusulkan.
3. Lembaga Keuangan Internasional
b.
•
•
Bank Dunia
Dalam mengevaluasi pendayagunaan dana di suatu
negara, Bank Dunia dapat melakukan:
Mengirim misi ekonomi secara periodik untuk melihat
kemajuan dan masalah-masalah pembangunan di
negara tersebut, serta mengamati kebijakan
perekonomiannya.
Memberi konsultasi serta saran-saran mengenai
perubahan kebijakan ekonomi yang diperlukan
berdasarkan misi ekonomi tersebut.
3. Lembaga Keuangan Internasional
c.
Asian Development Bank (ADB)
Lembaga keuangan internasional ini didirikan pada
tahun 1966 dengan tujuan utama mendorong
pertumbuhan ekonomi dan kerja sama di kawasan
Asia dan Timur Jauh.
ADB berfungsi menyalurkan dana, menyokong
investasi, dan memberikan bantuan teknis (technical
assistance) kepada negara-negara berkembang yang
menjadi anggotanya.
3. Lembaga Keuangan Internasional
d.
Islamic Development Bank (IDB)
Lembaga keuangan internasional ini didirikan pada
tahun 1975 yang bertujuan untuk memajukan
pembangunan ekonomi dan sosial di negara-negara
anggota dan masyarakat Islam, baik secara individual
maupun kolektif berdasarkan syariah Islam.
Istilah – Istilah Penting
•
•
•
•
Apresiasi
Depresiasi
Exchange Rate
Exchange Rate
Overshooting
• Foreign Exchange
Rate
• Interest Parity
Condition
•
•
•
•
•
Kuota
Law of One Price
Monetary Neutrality
Tarif
Theory of Purchasing
Power Parity