Karya Ilmiah, SEMINAR OLEH DITLITABMAS DIKTI

Download Report

Transcript Karya Ilmiah, SEMINAR OLEH DITLITABMAS DIKTI

KODE ETIK PENULIS DAN
ETIKA KEPENULISAN
H. M. Nur Kholis Setiawan
Fakultas Syari’ah dan Hukum
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
&
Jaka Sriyana
Universitas Islam Indonesia,
Yogyakarta
[email protected]
Pelatihan Penulisan Artikel Ilmiah Nasional DP2M Dikti
Banjarmasin, 1-3 Nopember 2012
KASUS PELANGGARAN ETIKA
KARYA ILMIAH
Satu dari tiga orang dosen
bergelar doktor yang dikenai
sanksi oleh Universitas ...............
karena kasus plagiat mengaku
teledor. "Tidak ada unsur
kesengajaan pencontekan tanpa
sumber," kata ........lewat pesan
pendek kepada Tempo, Jumat
malam 2 Maret 2012.
http://www.tempo.co/read/news/2012/03/03/079387
741/Pengakuan-Dosen-Kasus-Plagiat-UPI
Presiden Hongaria Pal Schmitt meletakkan
jabatan pada Senin (2/4/2012) setelah gelar
doktornya pada 1992 dicabut sesudah
adanya pernyataan ia menjiplak sebagian
dari disertasi setebal 200 halaman.
http://internasional.kompas.com/read/2012/0
4/03/07454695/Presiden.Hongaria.Mundur.k
arena.Kasus.Plagiat
Survei [www.plagiarism.org]
 The Center for Academic Integrity:
almost 80% of college students admit to
cheating at least once.
 The Psychological Record:
36% of undergraduates have admitted to
plagiarizing written material.
Education Week:
 74% of students admitted that at least once
during the past school year they had engaged
in "serious" cheating.
.
SISTEMATIKA
 Prolog: Motivasi Publikasi
 Penegasan Istilah Etika
 Berbagai Aspek Etika (Issues)
 Plagiarisme
 Kode Etik Penulis
 Etika Penulisan
 Kriteria Tulisan Ilmiah
 Penutup
PROLOG




Publikasi kurang (kuantitas-kualitas).
Pelanggaran kode etik (penulis &
tulisan).
Budaya membaca dan menulis rendah.
Budaya mendengar dan melihat masih
dominan
KARYA TERPUBLIKASI
Syarat: Nilai Etika
SEJAHTERA DUNIA
AKHERAT
Sejahtera Dunia
Banyak sahabat
Panjang umur
Insentif (mungkin)
.............
Sejahtera Akherat
 Pahala dari proses dan
hasil publikasi
 .............
PUBLIKASI 13 UNIVERSITAS TEREKAM DALAM SCOPUS
(Per 21 Juli 2011)
No
Lembaga
Publikasi
1
Universitas Indonesia
1915
2
Institut Teknologi Bandung
1731
3
Universitas Gadjah Mada
1058
4
Institut Pertanian Bogor
772
5
Institut Teknologi Sepuluh November
405
6
Universitas Airlangga
368
7
Universitas Diponegoro
322
8
Universitas Padjajran
290
9
Universitas Hasanuddin
216
10
Universitas Udayana
216
11
Universitas Brawijaya
199
12
Universitas Andalas
186
13
Universitas Syiah Kuala
150
Pembanding : UKM, Malaysia 8086
ITB
UI
UGM
IPB
ITS
UNDIP
UNAIR
UNPAD
UNHAS
UNBRAW
2227
2111
1277
840
537
417
411
383
351
280
INDIKATOR PUBLIKASI ILMIAH
Negara
Singapura
Malaysia
Thailand
Philipina
Indonesia
# Publikasi
82.129
29.166
41.892
7.484
9.194
Lima Lembaga Penyumbang Publikasi Ilmiah Terbanyak
* Data Scopus, 23 Desember 2010
R&D and Innovation Expenditure
Total Belanja litbang (2006) sebagai % GDP
Total World R&D = US $ 1,150.6 B
India
$33.3
3.4%
Brasilia
$18.6
1.9%
Cina
$141.4
14.6%
Amerika Serikat
$395.8
40.9%
Korea Selatan
$42.9
4.4%
Jepang
$142.0
14.7%
Rusia
$22.1
2.3%
Kanad
$23.7
2.5%
Inggris
$37.6
3.9%
Perancis
$41.5
4.3%
Jerman
$68.2
7.1%
Sumber : Battelle, Global R&D Report, 2010, from Battele, OECD, and R&D Magazine Data Projection for 2010
Requirement
or
Knowledge?
I want to
be a good
servant
To make
money
(incentive)
To get my
work
known
Reasons
Getting
Published
I love to
travel
Inter-face
generation
KPI
requirement
I want to
get a
better job
I have idea
to share
I have
been told
to
(RU)
ForApr-15
more details discussions on these reasons, the reader may refer to Black et al. (1998, pp. 8-9)
13
ETIKA: Penegasan Istilah
Etika - Konsep yang mengarah pada
perilaku yang baik dan pantas.
Terkait dengan moralitas, pranata,
norma, baik kemanusiaan maupun
agama.
Dimensi Etika
Penulisan Artikel Ilmiah
DIMENSI
TUJUAN: yakni upaya penulis artikel ilmiah dalam
mencapai kesejahteraan masyarakat (kebebasan dari dan
untuk);
DIMENSI
SARANA: yang memungkinkan pencapaian tujuan
dengan memperhatikan sistem dan prinsip-prinsip dasar dalam
menulis artikel ilmiah; mengikuti tata permainan bahasa artikel
ilmiah;
DIMENSI
AKSI: yakni kualitas moral penulis artikel ilmiah
sebagai subjek yang menentukan pembentukan tindak tutur
komunikasinya.
3) Credit
(Do not take
credit for other’s
work)
5) Ethical
treatment of
humans & animals
Source: Day and Gastel (2011, pp. 24-28)
Apr-15
16
1) Multiple
submissions
2) Claiming untrue,
distorted or nonexistent results
5) Data fabrication
& falsification
Apr-15
4) Plagiarism
3) Redundant
publications
6) Improper use of
human subjects &
animals in research
7) Improper author
contribution
17
PLAGIARISME/PLAGIASI





Plagiarisme berasal dari bahasa Latin:
Plagiari(us) = “penculik”
Plagi(um) = “menculik”
Melihat akar kata di atas, nyatalah bahwa plagiarisme dalam
penulisan makalah ilmiah, mengandung unsur
‘penganiayaan’ intelektual karena terjadi pengambilan cara
paksa kata-kata/gagasan tanpa seizin pemiliknya.
Ada berbagai definisi mengenai plagiarisme, namun pada
intinya semua menyatakan bahwa plagiarisme merupakan
pemanfaatan/penggunaan hasil karya orang lain yang
diakui sebagai hasil kerja diri sendiri, tanpa memberi
pengakuan pada penciptanya yang asli.
MELAKUKAN PLAGIAT
Mengambil bukan haknya
(AMORAL, MERUGIKAN ORANG LAIN, DOSA)

ADA SANKSI
(Bab VI, Permendiknas 17/2010)
(Pencegahan & Penanggulangan Plagiat di PT)
G. SANKSI
No
Pelaku
Ketentuan yang
Dilanggar
1
Mahasiswa
Pasal 10 ayat (4)
Urutan
Sanksi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Teguran
Peringatan tertulis
Penundaan
pemberian
sebahagian hak
mahasiswa
Pembatalan nilai
satu atau
beberapa mata
kuliah yang
diperoleh
mahasiswa
Pemberhentian
dgn hormat dari
status sbg
mahasiswa
Pemberhentian tdk
dengan hormat
Pembatalan ijazah
apabila mahasiwa
telah lulus
Sanksi
Tambahan
Sanksi Lain Menurut
Peraturan Per-UU-an
UU Sisdiknas :
Mempergunakan
karya ilmiah jiplakan
untuk memperoleh
gelar akademik,
profesi, vokasi
dipidana penjara
paling lama 2 tahun
dan/atau denda
paling banyak Rp 200
juta
Bagi Mahasiswa :
□ Sanksi berupa teguran/peringatan tertulis/ penundaan
pemberian sebagian hak mahasiswa, dijatuhkan sesuai
dengan proporsi plagiat hasil telaah dan apabila dilakukan
secara tidak sengaja.
□ Sanksi berupa pembatalan nilai/pemberhentian dengan
hormat/pemberhentian dengan tidak hormat/pembatalan
ijazah kepada mahasiswa, dijatuhkan sesuai dengan proporsi
plagiat hasil telaah dan apabila dilakukan secara sengaja
dan/atau berulang
No
Pelaku
2
Dosen/
Peneliti
/Tendik
Ketentuan yg
Dilanggar
Pasal 11 ayat (6)
Urutan
Sanksi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Teguran
Peringatan tertulis
Penundaan
pemberian hak
Penurunan
pangkat dan
jabatan
akademik/fungsional
Pencabutan hak
unt diusulkan sbg
profesor/jenjang
utama bagi yg
memenuhi syarat
Pemberhentian
dengan hormat
dari status
dosen/peneliti
/tendik
Pemberhentian tdk
dgn hormat dari
status sebagai
dosen/peneliti/
tendik
Pembatalan ijazah
yg diperoleh dari
PT ybs
Sanksi
Tambahan
Sanksi Lain Menurut
Peraturan Per-UU-an
UU Sisdiknas :
Apabila dosen/peneliti/tendik
menyandang
sebutam
profesor/jenjang
utama :
Diberhentikan dari
jabatan profesor/
jenjang utama
Mempergunakan
karya ilmiah jiplakan
untuk memperoleh
gelar akademik,
profesi, vokasi
dipidana penjara
paling lama 2 tahun
dan/atau denda
paling banyak Rp 200
juta
Bagi Dosen/Peneliti/Tenaga Kependidikan:
□ Sanksi berupa
teguran/peringatan tertulis/penundaan
pemberian hak, dijatuhkan sesuai dengan proporsi plagiat
hasil telaah dan apabila dilakukan secara tidak sengaja;
□ Sanksi berupa penurunan pangkat dan jabatan akademik/
fungsional/pencabutan hak untuk diusulkan ke guru
besar/jenjang utama/pemberhentian dengan hormat/
pemberhentian dengan tidak hormat/pembatalan ijazah,
dijatuhkan sesuai dengan proporsi plagiat hasil telaah dan
apabila dilakukan secara sengaja dan/atau berulang;
□ Penjatuhan sanksi-sanksi tersebut di atas tidak
menghapuskan sanksi lain sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
□ Pemberhentian sebagai profesor/guru besar bagi dosen
dilakukan oleh Mendiknas atas usul perguruan tinggi yang
bersangkutan atau atas usul perguruan tinggi yang
diselenggarakan oleh masyarakat melalui Kopertis;
□ Pemberhentian dari jenjang jabatan fungsional utama untuk
peneliti/tenaga kependidikan dengan mekanisme yang sama
untuk diteruskan oleh Mendiknas kepada pejabat yang
berwenang;
□ Mendiknas atau pejabat yang berwenang dapat menolak usul
pengangkatan kembali dosen/peneliti/tenaga kependidikan
ke dalam jabatan semula apabila dosen/peneliti/tenaga
kepend. dijatuhi sanksi tambahan berupa pemberhentian dari
jabatan guru besar/peneliti utama/jenjang utama.
□ Dalam hal pemimpin perguruan tinggi tidak menjatuhkan
sanksi, Menteri dapat menjatuhkan sanksi kepada plagiator
dan kepada pemimpin perguruan tinggi yang tidak
menjatuhkan sanksi kepada plagitor;
□ Sanksi kepada pemimpin perguruan tinggi berupa :
1. teguran
2. peringatan tertulis
3. pernyataan pemerintah bahwa perguruan tinggi yang
bersangkutan tidak berwenang melakukan tindakan hukum
dalam bidang akademik
Jenis Plagiarisme/plagiasi
 Plagiarisme
tidak hanya terbatas pada
pencurian gagasan atau hasil karya orang
lain di bidang ilmiah saja, namun juga
berlaku di bidang lainnya seperti dunia
seni, budaya, dsb. Bentuknya pun dapat
beraneka macam tidak terbatas hanya
pada tulisan.
Klasifikasi Plagiarisme
-
Klasifikasi mengenai plagiarisme dapat dibuat
tergantung dari berbagai aspek pandang:
dari segi substansi yang dicuri,
dari segi kesengajaan,
dari segi volume/proporsi
dari pola pencurian, plagiasi dapat dilakukan kata
demi kata, maupun dapat diseling dari berbagai
sumber dan dengan kata-kata sendiri (mozaik).
Berdasarkan individu sumber gagasan, ada pula
yang dikenal sebagai Auto-plagiarisme/selfplagiarism:
PLAGIASI
(PERMENDIKNAS NO.17/2010)
□
Plagiat
□
Plagiator adalah orang perseorang atau kelompok orang pelaku plagiat,
□
Pencegahan plagiat adalah tindakan preventif yang dilakukan oleh
□
Penanggulangan plagiat adalah tindakan represif yang dilakukan
adalah perbuatan secara sengaja atau tidak sengaja dalam
memperoleh atau mencoba memperoleh kredit atau nilai untuk suatu karya
ilmiah dengan mengutip sebagian atau seluruh karya dan/atau karya
ilmiah pihak lain yang diakui sebagai karya ilmiahnya, tanpa menyatakan
sumber secara tepat dan memadai;
masing-masing bertindak untuk diri sendiri, untuk kelompok dan atas nama
suatu badan;
pimpinan perguruan tinggi yang bertujuan agar tidak terjadi plagiat di
lingkungan perguruan tingginya;
oleh pimpinan perguruan tinggi dengan menjatuhkan sanksi kepada
plagiator di lingkungan perguruan tingginya yang bertujuan
mengembalikan kredibilitas akademik perguruan tinggi yang
bersangkutan;
LINGKUP DAN PELAKU
Lingkup :
□ Plagiat meliputi tetapi tidak terbatas pada :
a.
b.
c.
d.
e.
mengacu dan/atau mengutip istilah, kata-kata dan/atau kalimat, data
dan/atau informasi dari suatu sumber tanpa menyebutkan sumber
dalam catatan kutipan dan/atau tanpa menyatakan sumber secara
memadai;
mengacu dan/atau mengutip secara acak istilah, kata-kata dan/atau
kalimat, data dan/atau informasi dari suatu sumber tanpa menyebutkan
sumber dalam catatan kutipan dan/atau menyatakan sumber secara
memadai;
menggunakan sumber gagasan, pendapat, pandangan, atau teori tanpa
menyatakan sumber secara memadai;
merumuskan dengan kata-kata dan/atau kalimat sendiri dari sumber
kata-kata dan/atau kalimat, gagasan, pendapat, pandangan, atau teori
tanpa menyatakan sumber secara memadai;
menyerahkan suatu karya ilmiah yang dihasilkan dan/atau telah
dipublikasikan oleh pihak lain sebagai karya ilmiahnya tanpa
menyatakan sumber secara memadai
☻ yang dimaksud dengan sumber terdiri atas :
Orang perseorangan atau kelompok orang, masingmasing bertindak untuk diri sendiri atau kelompok atau
untuk dan atas nama suatu badan, atau anonim penghasil
satu atau lebih karya dan/atau karya ilmiah yang dibuat,
diterbitkan, dipresentasikan, atau dimuat dalan bentuk
tertulis baik cetak mapun elektronik;
☻ yang dimaksud dengan yang dibuat dapat berupa:
1. komposisi misik;
2. perangkat lunak komputer;
3. fotografi;
4. lukisan;
5. sketsa;
6. patung; atau
7. karya dan atau karya ilmiah sejenis yang
tidak
termasuk kategori angka 1 s.d 6.
☻ yang dimaksud dengan diterbitkan dapat berupa :
1. buku yang dicetak dan diedarkan oleh penerbit atau
perguruan tinggi;
2. artikel yang dimuat dalam berkala ilmiah, majalah, atau
surat kabar;
3. kertas kerja atau makalah profesional dari organisasi
tertentu;
4. isi laman elektronik; atau
5. hasil karya dan/atau karya ilmiah yang tidak
termasuk pada angka 1 s.d 4.
☻ yang dimaksud dengan dipresentasikan dapat berupa :
1. presentasi di depan khalayak umum atau terbatas;
2. presentasi melalui radio/televisi/video/cakram padat/
cakram video digital; atau
3. bentuk atau cara lain sejenis yang tidak termasuk pada
angka 1 dan 2.
☻ yang dimaksud dengan dimuat dalam bentuk tertulis
dapat berupa : cetakan dan/atau elektronik;
☻ yang dimaksud dengan pernyataan sumber memadai
apabila dilakukan dengan tata cara pengacuan dan
pengutipan dalam gaya selingkung setiap bidang ilmu,
teknologi, dan seni;
Pelaku
□ Plagiator adalah :
3.
1.
satu atau lebih mahasiswa
2.
satu
atau
lebih
dosen/peneliti/tenaga
kependidikan,
atau,
satu atau lebih dosen/peneliti/tenaga kependidikan
bersama satu atau lebih mahasiswa
Self-Plagiarism
Apabila karya sendiri sudah pernah diterbitkan
sebelumnya, maka tatkala kita mengambil
gagasan tersebut, semestinya dicantumkan
rujukan atau sitasinya.
Bila tidak, ini dapat dianggap sebagai autoplagiarisme atau self-plagiarism. Jenis
plagiarisme ini sebenarnya dapat dianggap
“ringan”, namun bila dimaksudkan atau di
kemudian hari dimanfaatkan untuk menambah
kredit akademik, maka dapat dianggap sebagai
pelanggaran berat dari etika akademik.
Cara menghindari plagiarisme
Memakai, menganalisa, membahas, mengritik
atau merujuk hasil karya intelektual orang lain
boleh dilakukan selama kaidah pemakaiannya
tetap ‘beradab’. (Taat pada GFA)
Rangkumlah hasil karya orang lain, atau
melakukan parafrase pada bagian khusus dalam
teks dengan cara penguraian menggunakan katakata sendiri, dan nyatakanlah sumber gagasan
dan masukkan sumber-sumber yang dipakai
dalam daftar rujukan.
Cara menghindari plagiarisme
Menggunakan kata-kata asli penulis juga
diperkenankan dengan cara memberi
tanda kutip pada kalimat-kalimat yang
dipakai, selain menyebutkan sumber
gagasannya.
KODE ETIK PENULIS
-
-
-
-
Melahirkan karya orisinal, bukan jiplakan.
Sebagai orang terpelajar, mestinya menjaga
kebenaran dan manfaat serta makna informasi
yang disebarkan sehingga tidak menyesatkan.
Menulis secara cermat, teliti, dan tepat.
Bertanggung jawab secara akademis atas
tulisannya.
Memberi manfaat kepada masyarakat pengguna.
KODE ETIK PENULIS
-
-
Dalam kaitan dengan berkala ilmiah,
menjadi kewajiban bagi penulis untuk
mengikuti selingkung yang ditetapkan
berkala yang dituju.
Menerima saran-saran perbaikan dari
editor berkala yang dituju.
KODE ETIK PENULIS
(lanjutan)
-
Menjunjung tinggi hak, pendapat atau
temuan orang lain.
Menyadari sepenuhnya untuk tidak
melakukan pelanggaran ilmiah.
Pelanggaran tersebut diantaranya:
- Falsifikasi
- Fabrikasi
- Plagiarisme
Fabrikasi data -- ‘mempabrik’ data atau
membuat-buat data yang sebenarnya tidak
ada atau lebih umumnya membuat data
fiktif.
Falsifikasi data-- bisa berarti mengubah data
sesuai dengan keinginan, terutama agar
sesuai dengan simpulan yang ‘ingin’ diambil
dari sebuah penelitian.
Plagiarisme--- mengambil kata-kata atau
kalimat atau teks orang lain tanpa
memberikan acknowledgment (dalam
bentuk sitasi) yang secukupnya.
KODE ETIK PENULIS
(lanjutan)
-
-
Seseorang yang melakukan salah satu dari tiga
pelanggaran etika akademik (falsifikasi, fabrikasi
dan plagiarisme) bisa dikatakan memiliki cacat
moral, terlebih jika dilihat dari kacamata agama.
Nilai keagamaan mencela pelanggaran sebagai
bagian dari ketidakjujuran, pencurian atau
mengambil kepunyaan orang lain tanpa hak.
Nurani mengalami proses pengkeruhan.
PENULIS SEHARUSNYA:
- Jujur pada diri sendiri.
- Memiliki nurani.
- Nurani mengalami proses pencerahan.
- Menuntun pada sikap terbuka secara
ilmiah:
- verifikasi
- tidak memihak
Tiga Mata Jangkar Perbuatan
- NIAT-TUJUAN –CARA
- Niat - proporsional
- Tujuan - mulia
- Cara -- profesional
Konkretisasi Dimensi Etika Penulis
 Peneliti wajib menyadari landasan sosial ilmu
pengetahuan, karena dampak pengetahuan individu
dan pengetahuan masyarakat; masalah state of the
art.
 Peneliti wajib memahami nilai-nilai dalam ilmu
pengetahuan, karena dapat menyimpulkan sesuatu
yang tidak bermanfaat atau bertentangan dengan
kemajuan bangsa;
 Peneliti wajib menghindari bias kepentingan
(conflict of interest) dalam penelitiannya;
dampaknya terhadap kebenaran ilmiah;
 Peneliti wajib menyebarluaskan/mempublikasikan
hasil penelitiannya, dalam rangka mencegah
terjadinya pelanggaran etika (oleh peneliti lain).
ETIKA KEPENULISAN
-Terkait
dengan tata krama, aturan main,
serta pranata menulis.
-Tulisan mengikuti tata tertib, aturan-aturan
baku.
-Tulisan Ilmiah:
-
mengikuti tata aturan ilmiah
berbeda dengan tulisan populer atau tulisan
lainnya
ETIKA KEPENULISAN
Mengapa menulis memerlukan etika?
Tulisan merupakan media untuk
mengkomunikasikan gagasan kepada
orang lain.
Kesalahpahaman mengakibatkan pesan
yang hendak disampaikan melalui tulisan
tidak mengena
ETIKA KEPENULISAN
Kesalahpahaman sering terjadi akibat:
- penempatan tanda baca yang tidak
sesuai
- pilihan kosa kata yang tidak pas
- kalimat yang tidak efektif
- paragraf yang tidak koheren
- tulisan tidak mudah dicerna
ETIKA KEPENULISAN
Tulisan memperhatikan:
* penggunaan titik, koma, dan tanda-tanda
baca lainnya.
* rangkaian kalimat yang baik dan teratur,
enak dibaca, mudah dipahami oleh
pembaca.
ETIKA KEPENULISAN

Tulisan memperhatikan:
* Teknik-Teknik Penulisan:
Kata pembuka dan penutup sesuai
proporsi
Mengikuti aturan main penulisan sebagai
tulisan ilmiah
Bagian isi (diskusi) lebih dominan dalam
tulisan
KRITERIA TULISAN ILMIAH
-
-
-
-
Obyektif : Berdasarkan kondisi faktual.
Up to date: Tulisan merupakan perkembangan
ilmu mutakhir.
Rasional : berfungsi sebagai wahana
penyampaian kritik timbal balik.
Reserved : tidak overclaiming, jujur, lugas, dan
tidak bermotif pribadi.
Efektif dan Efisien : Tulisan merupakan media
komunikasi yang berdaya tarik tinggi.
Aspek Lain yang terkait dengan
etika kepenulisan
-
Hindari kekeliruan yang lazim dalam
penulisan draft:
- judul
- abstrak
- kata kunci
- pendahuluan
- pembahasan
- simpulan
Konkretisasi (lanjutan)...
TENTANG ETIKA PENELITI dan
PLAGIARISME DAPAT DIRUJUK PADA
1. Etika Peneliti (LIPI, 2007);
2. Permendiknas No.17/2010 tentang
Plagiarisme.
SOFTWARE DETEKSI PLAGIASI
Bersama dengan anggota tim dosen UGM
lainnya, satu orang dosen FEB UGM Dimas
Mucklas SE Skom, dan 2 orang dosen
FMIPA, Arman Rohiman SKom serta Ajeng
Nurhidayati SKom membuat rancangan
aplikasi yang diberi nama Tessy (Test of
Text Similarity). Proses perancangan
aplikasi bahkan sudah dirintis sejak tahun
2006 yang lalu.
Finally....
53
Apr-15
Wassalam
Selamat Berkarya dan Sukses
Selalu
Daftar Bacaan
Neville C. Plagiarism. Dalam: The complete guide to
referencing and avoiding Plagiarism. New York:
Open University Press, the McGraw-Hill; 2007. p.
27-41.
Rifai, Mien A. Pegangan Gaya Penulisan,
Penyuntingan dan Penerbitan Karya Ilmiah
Indonesia. Yogyakarta:Gadjah Mada University
Press; cet. 4. 2004.
Suryono, Isnani A.S. “Plagiarisme dalam Penulisan
Makalah Ilmiah”. Naskah tidak diterbitkan.