Menjadi Peneliti Produktif

Download Report

Transcript Menjadi Peneliti Produktif

Menjadi Peneliti Produktif
Deciyanto Soetopo
Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian
Kementerian Pertanian
2012
1
Tugas Peneliti
• Mengembangkan kapasitas diri (pendidikan)
• Merencanakan dan melaksanakan penelitian
• Melaporkan dan mempublikasi hasil
penelitian
• Melakukan review hasil penelitian
• Memasyarakatkan hasil penelitian
• Melakukan pembinaan ilmiah
2
Karakter Peneliti Ideal
• Selalu mengembangkan keingin tahuan
• Ingin memiliki kontribusi dalam memecahkan
masalah atau mengantisipasi isu melalui
teknologi
• Selalu ingin mengembangkan kapasitas diri
untuk mendukung pikir dan tindak ilmiah
serta memegang teguh ETIKA PENELITI
• Memiliki target individu berupa informasi
ilmiah, produk dan konsep yang dapat terus
dikembangkan maupun yg segera dapat
diterapkan
3
Start Ideal Seorang Peneliti
• Memahami situasi institusi tempat bekerja
• Memahami dan mengkaji isu dan masalah
komoditas, bidang ilmu dan aspek lingkup penelitian
yang menjadi fokus perhatian institusi
• Menetapkan fokus perhatian individu pada satu
bidang ilmu/masalah/komoditas
• Konsisten mendalami fokus perhatian (roadmap
individu)
• Selalu mendokumentasikan karya tulis dengan baik
• Mengembangkan Team Work
• Memanfaatkan Sarana Berpikir Ilmiah
4
MEMANFAATKAN SARANA BERPIKIR
ILMIAH
1. Logika : logis, realistis
2. Bahasa : bermakna, berbentuk
3. Statistika : Berdasarkan hipotesis,
Menggunakan rancangan
percobaan, Melakukan
analisis data (gambar, tabel)
5
SIKLUS PENELITIAN ILMIAH
1. Merumuskan masalah penelitian
2. Menyusun kerangka teoritis
(k. pemikiran)
3. Menetapkan hipotesis penelitian
4. Menguji hipotesis penelitian
(koleksi data)
5. Menganalisis data hasil penelitian
6. Menarik kesimpulan penelitian
7. Menuliskan laporan / publikasi penelitian
6
Masalah Penelitian
• Masalah = gap antara kenyataan (das Sein) dan
harapan (das Sollen).
• Misal:
- Pada jam kerja terlihat kerumunan orang-orang
berseragam PNS berkeliaran di mal.
- Sayuran mengandung residu pestisida.
- Hasil panen menurun dari musim ke musim.
- Produksi tanaman terkendala oleh OPT.
7
Melaporkan dan mempublikasi Hasil
Penelitian

Karya tulis disebut naskah (manuscript)
apabila karya tulis belum atau tidak
diterbitkan.
 Karya tulis disebut sebagai artikel, apabila
dimuat di dalam suatu publikasi (CBE, 1983,
Soehardjan, 1997).
 Tesis atau disertasi yang belum atau tidak
diterbitkan adalah merupakan suatu naskah, dan
apabila sudah diterbitkan dikategorikan sebagai
artikel.
8
Karya Tulis Ilmiah
PRIMER
 Artikel primer (primary article) adalah karya tulis
yang berisi temuan baru penelitian yang belum
pernah dipublikasikan sebelumnya.
 Artikel primer ini disajikan sedemikian rupa,
menurut tolok ukur cara penulisan ilmiah, sehingga
peneliti lain dapat mengulang penelitian tersebut
dengan cara yang sama atau dapat mengembangkan
metoda yang dipakai oleh peneliti (Montagnes,
1991; Soehardjan, 1997).
 Untuk kalangan peneliti sosial dan ekonomi, teori
baru hasil kajian atau pemikiran asli (original) yang
belum dikenal sebelumnya termasuk pula sebagai
artikel primer (Tantera, 1995).
9
 Isinya penuh dengan nada keorisinalan yang
tinggi, sehingga hanya menjadi arena
komunikasi pakar berkeahlian terspesialisasi.
 Artikel primer dilengkapi dengan perincian
ilmiah untuk mengevaluasi kesahihan argumen
atau hasil yang diungkapkan.
 Penyajiannya dilakukan secara padat, pekat
dengan istilah teknis yang sama sekali
bahasanya tidak berbumbu-bumbu, dengan
perbendaharaan kata (kosakata) dan istilah
yang tidak terbatas jumlahnya.
10
 Artikel ini memang hanya diperuntukkan
bagi para ilmuwan spesialis saja,
sehingga sulit dicerna oleh orang
terpelajar umum.
 Penerbitan artikel primer dimaksudkan
untuk menyebar luaskan informasi ke
segala penjuru tanpa membedakan ras,
etnik ataupun kebangsaan. Oleh karena
itu penerbit mengadakan pertukaran
publikasi dengan kedudukan yang sama
atau sejajar.
 Penerbit artikel primer wajib membuat
terbitannya berlangsung secara teratur
dan tepat waktu.
11
KARYA TULIS SEKUNDER (REVIEW)
BAHASA:
re-view = melihat ulang
TULISAN REVIEW :
suatu karya tulis yang berisi analisis dan sintesis
sejumlah hasil penelitian yang
telah diterbitkan (Soehardjan, 2001)
12
FORMAT TULISAN REVIEW
TIDAK ADA FORMAT BAKU
Umumnya berisi:
1. Pendahuluan (ungkapan masalah+tujuan)
2. Batang tubuh (bab-bab yang merupakan inti tulisan)
3. Saran (merupakan bagian penutup); kadang-kadang
ditulis sebagai judul tersendiri atau tanpa ditulis
sebagai judul. Berisi saran tindak lanjut atau langkahlangkah untuk menyelesaikan masalah yang belum
terpecahkan
13
Struktur tulisan review menurut DJ Bem (1995)
“Writing a review article for Psychological
Bulletin” (Psychological Bulletin 118 (2): 172177)
1. Identifikasi dan klarifikasi masalah
2. Ungkapan secara ringkas hasil-hasil
penelitian sebelumnya (the state of current
researchs)
3. Identifikasi keterkaitan, kontradiksi,
kesenjangan, dan inkonsistensi
4. Saran tindak lanjut atau tahapan pemecahan
masalah
14
Bagaimana Menulis ?
• Menulis merupakan suatu proses, yang
membutuhkan latihan yg tekun.
• Tidak mengabaikan dan bahkan mampu
memanfaatkan beradaan orang lain yang
bersedia mengkritik, serta bersedia
memperbaiki sesuai saran dan kritikan,
apabila dirasa benar secara logika.
15
• Menulis secara efektif dan efisien
• Memperhatikan kaidah penulisan ilmiah, spt.
nama latin, istilah asing, kata kunci, abstrak,
penulisan kutipan pustaka, daftar pustaka
• Memperhatikan hubungan antara paragraf
• Memperhatikan hubungan antara paragraf
dan sub bab/bab.
• Mengikuti aturan yang diberikan oleh penerbit
16
MARI KITA BERUSAHA SEKUAT
TENAGA MENGOPTIMALKAN
PILIHAN FUNGSI
KEHIDUPAN KITA !
SEBAGAI
PENELITI, PENYULUH, TEKNISI
DAN FUNGSIONAL LAINNYA
17