Transcript Document
Quiz • Es (kalor jenis 0,5 kalori/gram°C) sebanyak 15 gram pada suhu 0°C diberi kalor sebanyak 1500 kalori. Bila kalor lebur es sama dengan 80 kalori/gram, hitunglah temperatur akhir air ? •penyelasaian: dik: Q=1500 kal, m = 15 gr, L= 80 kal/gr Misalkan temperatur akhir setelah diberi kalor ialah ta°C maka berdasarkan asas Black: Q = mL + mt 1500 = 15 . 80 + 15 . (ta- 0) 1500 = 1200 + 15 ta 15 ta = 1500 – 1200 ta = 300/15 ta = 20° C BIOFLUIDA Kajian Hidrodinamika dalam Fisika Kesehatan dapat ditemukan juga dengan istilah yang mengacu pada pembahasan yang sama, yaitu fluida. Fluida adalah zat yang dapat mengalir, yang terdiri dari zat cair dan gas. Ada fluida yang tak mengalir dan ada fluida yang mengalir. Ilmu yang mempelajari fluida yang tak mengalir disebut hidrostatika dan ilmu yang mempelajari fluida yang mengalir disebut hidrodinamika. MEKANIKA FLUIDA Mempelajari tentang fluida yang bergerak atau diam dan akibat yang ditimbulkan oleh fluida tersebut pada tempatnya. Fluida adalah zat yang dapat mengalir atau sering disebut Zat Alir. Jadi perkataan fluida dapat mencakup zat cair atau gas. FLUIDA = zat alir Zat cair - Molekul terikat secara longgar tapi berdekatan -Tekanan yang terjadi karena gaya gravitasi -Tekanan terjadi tegak lurus bidang GAS -Molekul bergerak bebas dan saling bertumbukan -Tekanan akibat tumbukan antar molekul -Tekanan terjadi tidak tegak lurus bidang ALIRAN ZAT CAIR MELALUI PEMBULUH DARAH P1 A P2 F Hukum Poiseuille : Cairan yang mengalir melalui suatu pipa kecepatannya berbanding langsung dengan penurunan tekanan sepanjang pipa dan pangkat empat jari-jari pipa. r ( P1 P2 ) V 8L 4 V= kecepatan (jumlah zat cair yg mengalir tiap detik) ɳ= viskositas, satuan pascal: air: 10-3 pas pada 20°C darah: 3-4 x 10-3 pas tergantung persentase sel darah merah dalam darah (hematokrit) r= jari-jari L= panjang dalam meter P1,P2 = tekanan Jadi rumus tersebut dapat dinyatakan: FLOW RATE = Pressure/Resistance, atau VOLUME (detik) = Tekanan/Tahanan Apabila, hukum poiseuille ditulis dalam bentuk: P1-P2 = V 8ɳL r4 Maka tampak ada persamaan dengan hukum Ohm: E = I.R E = tegangan = P1-P2 I = aliran = V R = tahanan = V 8ɳL r4 Hasil Rumus Poiseuille 600 cm2 30 cm/s Kecepatan 5 cm/s 18 cm2 Luas 3 cm2 1 mm/sec Aorta Kapiler Pertukaran O2 dan CO2 Vena cava • Diagram tersebut menunjukkan hubungan kecepatan aliran darah pada aorta, kapiler dan vena dengan luas penampangnya. • Rata-rata kecepatan aliran darah di aorta 30cm/detik. • Rata-rata kecepatan aliran darah di vena cava 5cm/detik. • Catatan: pada kapiler kecepatan sangat kecil sekitar 1 mm/detik namun mempunyai luas penampang keseluruhan sekitar 600 cm2 , (terjadi pertukaran O2 dan CO2 ). Tahanan terhadap debit zat cair • Tahanan tergantung pada: 1. Panjang pembuluh 2. Diameter pembuluh 3. Viskositas/kekentalan 4. Tekanan • Efek panjang Pembuluh Terhadap debit Makin panjang pembuluh, diameter sama, zat cair akan mendapat tahanan semakin besar, maka debit zat cair akan lebih besar pada pembuluh yang pendek. Panjang = 3 1 ml/min Panjang = 2 2 ml/min P = 100 mmHg Panjang = 1 3 ml/min • Efek diameter pembuluh Kecepatan aliran zat cair makin cepat pada diameter yang pembuluhnya makin besar d=1 1 ml/min d=2 16 ml/min P = 100 mmHg d=3 256 ml/min Efek kekentalan Semakin kental zat cair semakin besar tahanan terhadap dinding pembuluh, sehingga dapat ditentukan konsentrasi sel darah merahnya. Note : 1 cm air 1,5 cm plasma 3,5 cm Pada darah normal kekentalan 3,5 kekentalan air. Kekentalan 1 ½ kali diatas normal, kekentalan 2 kali air. Kekentalan 70 kali di atas normal kekentalan 20 kali air Aliran darah pada penderita anemia adalah cepat karena konsentrasi sel darah merah rendah. darah Pada penderita polycytemia aliran darah lamban karena terjadi peningkatan kadar sel darah merah. Efek tekanan terhadap debit Aliran air mengalir dari tekanan tinggi ke rendah. Aliran air sebanding terhadap perbedaan tekanan 1 ml/min 2 ml/min 3 ml/min BUNYI JANTUNG Stetoskop vibrasi jantung dan pembuluh darah besar Karena aliran laminer dan turbulensi. Tekanan Darah • Tekanan darah diukur menggunakan spygmomanometer (tensimeter) yang berisi air raksa dan biasanya dikalibrasi dalam mmHg. • Bagaimana Mengukur? Dua nilai tekanan darah yang diukur, yaitu: tekanan maksimum ketika jantung memompa (tekanan sistolik) dan tekanan ketika jantung beristirahat (tekanan diastolik). • Pada awalnya tekanan udara pada jaket dinaikkan tinggi di atas tekanan sistolik dengan pompa tangan, dan tekanan ini memompa arteri utama (brachial) di lengan dan memotong aliran darah. • Tekanan udara kemudian diperkecil perlahan-lahan sampai titik di mana darah kembali mulai mengalir ke tangan, hal ini dideteksi dengan mendengarkan karakteristik ketukan darah yang kembali ke lengan bawah dengan stetoskop. Pada saat ini tekanan sistolik sama dengan tekanan udara pada jaket yang bisa dibaca pada alat ukur. • Tekanan udara kemudian diperkecil lebih lanjut dan suara ketukan menghilang ketika darah dengan tekanan rendah dapat memasuki arteri. Pada saat ini alat ukur menunjukkan tekanan diastolik. Tekanan sistolik normal sekitar 120 mmHg, sementara tekanan diastolik normal sekitar 80 mm-Hg. Contoh • Darah mengalir dari pembuluh darah yang besar dengan jarijari 0,3 cm, dimana kecepatannya 10 cm/s ke dalam daerah dimana jari-jarinya berkurang menjadi 0,2 cm akibat penebalan dinding (arteriosclerosis). Berapakah kelajuan darah pada bagian itu? • Dik: A1=0,3 cm V1=10 cm/s A2=0,2 cm • Dit: V2 ? • Jawab: A1v1 = A2v2 Atau v2 = A1.v1/A2 • V2 = (0,3 cm) 2 (10 cm/s)/ (0,2 cm) 2 V2 = 22,5 cm/s Hubungan EKG, bunyi jantung, ventrikel kiri dan tekanan aorta Tekanan Tekanan aorta Tekanan ventrikel Suara jantung EKG Time Tekanan Darah • Jumlah darah orang dewasa 4,5 liter • Dlm 1 kali kontraksi jantung terpompa 80 ml darah permenit beredar satu siklus dalam tubuh. • Dalam sirkulasi darah 80 % sirkulasi sistemik 20 % di arteri 10 % di kapiler 70 % di vena 20 % sirkulasi paru-paru 7 % di kapiler paru-paru 93 % di arteri dan vena paru-paru TEKANAN DARAH SISTEMIK P TEKANAN ARTERI PARU-PARU P Sistolik 120 30 Tek rata-rata 95 80 20 10 Diastolik Sistolik Tek rata-rata Diastolik t t Tekanan rata-rata Menentukan banyaknya darah yang mengalir tiap satuan waktu t Prata rata 1 P (t ) dt T 0 MEMBRAN KENYAL Terdapat pada Pembuluh darah, lambung, usus, alveoli dll. Bentuknya : Silinder Bola ( gelembung ) R T ( tegangan ) T P R P 4 P R P = tekanan (mmHg) R = jari-jari (cm) T = tegangan ϒ = tegangan permukaan Alat Ukur Tekanan Zat Cair • Tonometer Untuk mengukur tekanan intra okuler penderita glaukoma nilai normal tekanan intraokuler 12 – 23 mm Hg • Sistometer Untuk mengukur tekanan kandung kencing. Terdiri dari pipa kapiler yg mengandung skala cm H2O, terhubung ke jarum melalui pipa karet. Perbandingan : Orang dewasa 30 cm H2O pada penderita prostat hipertropi mencapai 100 cm H2O baru terjadi pengeluaran kencing. Tonometer Sistometer • BPH (benign prostat hypertrophy) Fluida Dinamik dalam Respirasi • Mekanisme masuknya udara dari luar ke dalam paru-paru disebut inspirasi, sedang keluarnya udara dari dalam paru-paru disebut ekspirasi. • Keluar masuknya udara pernafasan ini melibatkan rongga dada dan perut, sehingga keluar masuknya udara dapat dibedakan menjadi pernafasan dada dan pernafasan perut. Pernafasan Dada • Inspirasi pernafasan dada terjadi pada saat otot antar rusuk berkontraksi, tulang-tulang rusuk akan naik dan rongga dada membesar. Akibatnya tekanan udara di dalam rongga dada lebih kecil dari pada tekanan udara di luar, sehingga udara dari luar masuk ke paru-paru. Ekspirasi pernafasan dada terjadi pada saat otot antara tulang rusuk berelaksasi atau mengendor, tulang rusuk akan turun dan rongga dada mengecil. Akibatnya tekanan udara di dalam rongga dada lebih besar dari pada tekanan udara di luar. Akibatnya udara dalam rongga dada akan terdorong ke luar dari paru-paru menuju hidung atau mulut. Pernafasan Perut • Inspirasi pernafasan perut terjadi pada saat otot rongga diafragma berkontraksi, posisi diafragma menjadi mendatar. Akibatnya rongga dada membesar dan tekanan udara lebih kecil, sehingga udara luar masuk ke paru-paru. Ekspirasi pernafasan perut terjadi pada saat otot rongga diafragma berelaksasi, rongga dada mengecil dan tekanan udara menjadi lebih besar, sehingga udara ke luar dari paru-paru. • Pernafasan adalah suatu proses yang terjadi secara otomatis walau dalam keadaaan tertidur sekalipun karena sistem pernafasan dipengaruhi oleh susunan saraf otonom. • Masuk keluarnya udara dalam paru-paru dipengaruhi oleh perbedaan tekanan udara dalam rongga dada dengan tekanan udara di luar tubuh. Jika tekanan udara di luar rongga dada lebih besar, maka udara akan masuk ke paru-paru, demikian jua sebaliknya jika tekanan di dalam rongga dada lebih besar maka udara akan keluar dari paru-paru. MEKANISME PARU-PARU Terdapat pleura viseralis yang menjadi satu dgn jaringan Paru-paru, diluarnya terdapat pleura parietalis. Ruang pleura viseralis dan pleura parietalis adl ruang intrapleural pleura parietalis pleura viseralis ruang intrapleural • Pada saat inspirasi volume paru-paru meningkat, sedangkan tekanan intrapleura mengalami penurunan. • Pada waktu inspirasi jumlah volume udara dalam paru-paru meningkat sedang pada waktu ekspirasi jumlah volume udara paruparu menurun pleura viseralis pleura parietalis ruang intrapleural Jika Piston ditarik maka volume di ruang intrapleural meningkat sedang Mengalami penurunan tekanan. Pada penyakir fibrosis paru-paru ( pembentukan jaringan pada paru-paru ) Piston ditarik pernya lemah sehingga perubahan tekanan kecil kompliansi Komponen udara Inspirasi ; 80 % N2, 19 % O2 dan 0,04 % CO2 Ekspirasi ; 80 % N2, 16 % O2 dan 4 % CO2 Udara yang dihirup sebanyak 10 kg, absorbsi udara lewat paru-paru 0,5 kg CAIRAN DAN ELEKTROLIT KOMPARTEMEN CAIRAN • Seluruh cairan tubuh didistribusikan diantara dua kompartemen utama, yaitu : 1. Cairan intraselular (CIS) 2. Cairan ekstra selular (CES) 3. Pada orang dewasa 60% dari berat badan adalah air (cairan dan elektrolit). BODY FLUID VOLUME Body fluid 60% water Intracelluler 2/3(40%) (28 lt in 70 kg young adult) Interstitial 15% (10.5 lt in 70 kg young adult) extracelluler 1/3(20%) (14 lt in 70 kg young adult) Plasma 5% (3.5 lt in 70 kg young adult) Transcelluler 1-3% (Cerebrospinal) (aqueous humor) PERSENTASE TOTAL CAIRAN TUBUH DIBANDINGKAN BERAT BADAN Umur Bayi BL 6 Bulan 2 Tahun 16 Tahun 20-39 Tahun: Pria/Wanita 40-59 Tahun: Pria/Wanita Total cairan tubuh (%) terhadap BB 77 72 60 60 60/50 55/47 Electrolyte Composition of Body Fluid Electolyte Plasma(mEq/L Interstetiel (mEq/KgH2o) Intracelluler (mEq/KgH2o) Na+ 142 145 10 K+ 4 4 159 Ca2+ 5 3 1 Mg2+ 2 2 40 Total 153 154 210 Cl- 103 117 3 HCO3- 25 28 7 Protein 17 - 45 Others 8 9 155 Total 153 154 210 Cation: Anion: KOMPOSISI CAIRAN TUBUH • Semua cairan tubuh adalah air larutan pelarut, substansi terlarut (zat terlarut): 1. Air adalah senyawa utama dari tubuh manusia. Rata-rata pria Dewasa hampir 60% dari berat badannya adalah air dan rata-rata wanita mengandung 55% air dari berat badannya. 2. Solut (terlarut) • Selain air, cairan tubuh mengandung dua jenis substansi terlarut (zat terlarut): elektrolit dan nonelektrolit. • (a) Elektrolit: Substansi yang berdiasosiasi (terpisah) di dalam larutan dan akan menghantarkan arus listrik. Kation : ion-ion yang mambentuk muatan positif dalam larutan. Kation ekstraselular utama adalah natrium (Na+), sedangkan kation intraselular utama adalah kalium (K+). • Anion : ion-ion yang membentuk muatan negatif dalam larutan. Anion ekstraselular utama adalah klorida ( Clˉ ), sedangkan anion intraselular utama adalah ion fosfat (PO4-). • (b).Non-elektrolit : Substansi seperti glokusa dan urea yang tidak berdisosiasi dalam larutan. Nonelektrolit lainnya yang secara klinis penting mencakup kreatinin dan bilirubin. FUNGSI CAIRAN TUBUH Sarana untuk mengangkut zat-zat makanan ke sel-sel Mengeluarkan buangan-buangan sel Membantu dalam metabolisme sel Sebagai pelarut untuk elektrolit dan non elektrolit Membantu memelihara suhu tubuh Membantu pencernaan Mempemudah eliminasi Mengangkut zat-zat seperti (hormon, enzim, dll) INTAKE DAN OUTPUT RATA-RATA HARIAN DARI UNSUR TUBUH YANG UTAMA Intake (Range) AIR (ml) Air minum = 1400 – 1800 Airdalam makanan= 700 – 1000 Air hasil oksidasi = 300 - 400 Output (range) 1.Urine = 1400 – 1.800 2.Faeces = 100 3.Kulit = 300 - 500 4.Paru-paru = 600 - 800 TOTAL TOTAL = 2400 – 3200 = 2400 -3200 Intake (range) Output (range) Natrium(mEq)=70 (50-100) Urine = 65 (50-100) Faeces = 5 (2-20) Kalium (mEq) = 100 (50-120) Urine = 90 (50-120) Faeces = 10 (2-40) Magnesium (mEq) = 30 (5-60) Urine = 10 (2-20) Faeces = 20 (2-50) Kalsium (mEq) = 15 (2-50) Urine = 3(0-10) Faeces = 12 (2-30) Protein (g) = 55 (30-80) Nitrogen (g) = 8 (4-12) Kalori = 1800-3000 Insensible Water Loss (IWL) Merupakan Kehilangan cairan melalui kulit (difusi) & paru Untuk mengetahui “Insensible Loss (IWL)” dapat menggunakan penghitungan sebagai berikut : o DEWASA = 15 cc/kg BB/hari o ANAK = (30 – usia (th)) cc/kg BB/hari Jika ada kenaikan suhu : o IWL= 200 (suhu badan sekarang – 36.8C) Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan cairan dan elektrolit 1. Usia 2. Jenis kelamin 3. Sel-sel lemak 4. Stres 5. Sakit 6. Temperatur lingkungan 7. Diet PROSES PERGERAKAN / TRANSPOR CAIRAN TUBUH 1. Difusi Difusi adalah proses dimana partikel yang terdapat dalam cairan bergerak dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah sampai terjadi keseimbangan. Faktor-faktor yang meningkatkan difusi 1. Peningkatan suhu 2. Peningkatan konsentrasi partikel Faktor-faktor yang meningkatkan difusi 3. Penurunan ukuran atau berat molekul dari partikel 4.Peningkatan area permukaan yang tersedia untuk difusi 5.Penurunan jarak lintas dimana massa partikel harus berdifusi 2. Transport Aktif 1) Transport Aktif adalah bahan bergerak dari konsentrasi rendah ke tinggi. 2) adanya daya aktif dari tubuh seperti pompa jantung. 3) diperlukan Energi. 4) Banyak zat terlarut penting ditransport secara aktif melewati membran sel meliputi: natrium, kalium, hidrogen, glukosa dan asam amino. 5) Tarnsport aktif adalah vital untuk mempertahankan keunikan komposisi baik CES dan CIS. 3. Filtrasi (penyaringan) Filtrasi adalah adalah merembesnya suatu cairan melalui selaput permeable. Arah perembesan adalah dari daerah dengan tekanan yang lebih tinggi ke daerah dengan tekanan yang yang lebih rendah. 4. Osmosis Osmosis adalah bergeraknya pelarut bersih seperti air, melalui membran semipermeabel dari larutan yang berkonsentrasi lebih rendah ke konsentrasi yang lebih tinggi yang sifatnya menarik. Faktor-faktor yang mempengaruhi gerakan air dan zat terlarut 1. Membran Membran semipermeabel tubuh meliputi : a. membran sel : memisahkan CIS dan CIT dan terdiri atas lipid dan protein b.membran kapiler : memisahkan CIV dari CIT c.membran epitelial : memisahkan CIT dan CIV dari CTS. Contoh : epitelium mukosa dari lambung dan usus, membran sinovial dan tubulus ginjal. 2. Proses transpor 3. Konsentrasi cairan tubuh Osmolalitas Tonisitas 1). Larutan isotonik NaCl 0,9% 2). Larutan hipotonik NaCl 0.45% 3). Larutan hipertonik NaCL 3%, dekstrosa 50% Pengaturan keseimbangan / volume vaskular dan osmolalitas cairan ekstraselular (CES) 1. 2. 3. 4. 5. Rasa Dahaga Anti Diuretik Hormon (ADH) Aldosteron Prostaglandin Glukokortikoid KESEIMBANGAN AIR DAN ELEKTROLIT DIPERTAHANKAN MELALUI INTEGRASI DARI FUNGSI • GINJAL • HORMONAL • SARAF : CARA PENGELUARAN CAIRAN a. Ginjal b. Kulit c. Paru –paru d. Gastrointestinal Pengaturan Elektrolit a. Natrium • Terbanyak di Extra sel • Mempengaruhi keseimbangan air, hantaran infuls dan kontraksi otot • Diatur oleh intake garam, aldosteron, dan pengeluaran urine • Normal: 135-148 mEq/lt Kalium • Kation utama intra seluler • Berfungsi sebagai exitabiliy neuromuskuler dan kontraksi otot • Untuk pembentukan glikogen, sintesa protein, pengaturan keseimbangan asam basa • Normal: 3,5-5,5 mEq/lt Kalsium • Berguna untuk integritas kulit, struktur sel, konduksi jantung, pe,beuan darah, pembentukan tulang dan gigi. • Diatur oleh parathyroid dan thyroid Magnisium Kation terbanyak kedua di CIS Penting untuk aktifitas enzim, neurochemia, muskular excibility Normal: 1,5-2,5 mEq/lt Clorida • Terdapat pada CIS dan CES • Normal: 95-105 Eq/lt Bicarbonat • Sebagai buffer • Teradapat pada CIS dan CES Fosfat • Anion buffer pada CIS dan CES • Fungsi untuk meningkatkan kegiatan neuromuskuler, metab. KH, pengatur As-Bs MASALAHKESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT 1. Hipovolemia Hipovolemia adalah suatu kondisi akibat kekurangan volume cairan ekstraseluler (CES). Hipovolemia adalah penipisan volume cairan ekstraseluler (CES) Hipovolemia adalah kekurangan cairan di dalam bagian-bagian ekstraseluler (CES). Penyebab (1) Penurunan masukan (2) Kehilangan cairan yang abnormal melalui : kulit, gastrointestinal, ginjal abnormal, dll. (3) Perdarahan Tanda-gejala Klinis • • • • • • Pusing, kelemahan, Keletihan Sinkope anoreksia,mual, muntah, haus, kekacauan mental Konstipasi dan oliguria. HR meningkat, suhu meningkat, turgor kulit menurun, lidah kering, mukosa mulut kering, mata cekung. Pengkajian Fisik • Penurunan tekanan darah (TD), khususnya bila berdiri (hipotensi ortostatik); peningkatan frekwensi jantung (FJ); turgor kulit buruk; lidah kering dan kasar; mata cekung; vena leher kempes; peningkatan suhu dan penurunan berat badan akut. Bayi dan anak-anak : penurunan air mata, depresi fontanel anterior. • Pada pasien syok akan tampak pucat dan diaforetik dengan nadi cepat dan haus; hipotensi terlentang dan oliguria. indikator Penurunan berat badan No Penurunan Berat Badan Akut Keparahan Defisit 1 2– 5% Ringan 2 5 – 10 % Sedang 3 10 – 15 % Berat 4 15 – 20 % Fatal Perubahan pada hipovolemia Hipovolemia Ringan • Anoreksia • Keletihan • Kelemahan Hipovolemia Sedang Hipotensi ortostatik Takikardia Penurunan CVP Penurunan haluaran urine Hipovolemia Berat • • • • • Hipotensi berbaring Nadi cepat dan lemah Dingin, kulit kusam Oliguria Kacau mental, stupor, koma Tindakan Pemulihan volume cairan normal dan koreksi gangguan penyerta asam-basa dan elektrolit Perbaikan perfusi jaringan pada syok hipovolemik Rehidrasi oral pada diare pediatrik Tindakan terhadap penyebab dasar Riwayat dan faktor-faktor resiko Kehilangan GI abnormal : muntah, penghisapan NG, diare, drainase intestinal Kehilangan kulit abnormal : diaforesis berlebihan sekunder terhadap demam atau latihan, luka bakar, fibrosis sistik Kehilangan ginjal abnormal : terapi diuretik, diabetes insipidus, diuresis osmotik (bentuk poliurik), insufisiensi adrenal, diuresis osmotik (DM takterkontrol, pasca penggunaan zat kontras Spasium ketiga atau perpindahan cairan plasma ke interstisial : peritonitis, obtruksi usus, luka bakar, acites Hemorragia Perubahan masukan : koma, kekurangan cairan. Pedoman Penyuluhan pasienkeluarga • Beri pasien dan orang terdekat instruksi verbal dan tertulis tentang hal berikut : (1) Tanda dan gejala hipovolemia (2) Pentingnya mempertahankan masukan adekuat, khususnya pada anak kecil dan lansia, yang lebih mungkin untuk terjadi dehidrasi (3) Obat-obatan : nama, dosis, frekwensi, kewaspadaan dan potensial efek samping 2. Hipervolemia Hipervolemia adalah penambahan / kelebihan volume (CES) Hipervolemia adalah kelebihan cairan di dalam bagian-bagian ekstraseluler (CES). Penyebab 1. Stimulus kronis pada ginjal untuk menahan natrium dan air 2. Fungsi ginjal abnormal, dengan penurunan ekskresi natrium &air 3. Kelebihan pemberian cairan intra vena 4. Perpindahan cairan interstisial ke plasma Tanda-gejala Klinis sesak nafas, ortopnea, odema Penyebab edema extraselular 1. peningkatan tekanan kapiler kelebihan retensi ginjal tekanan vena yang tinggi penurunan resistensi arteriol 2. penurunan protein plasma hilangnya protein melalui hidung hilangnya protein melalui kulit yang lepas kagagalan produksi protein 3. Peningkatan permiabilitas kapiler reaksi imun toksin infeksi bakteri 4. Blockage of lymph return Cancer Pembuluh limphatik yang abnormal atau kelainan konginital Pengkajian Fisik • Oedema, peningkatan berat badan, peningkatan TD (penurunan TD saat jantung gagal) nadi kuat, asites, krekles (rales). Ronkhi, mengi, distensi vena leher, kulit lembab, takikardia. Odema Pitting • +1: Setelah dipalpasi oleh pemeriksa (dengan jari telunjuk) maka daerah yang odema akan menampakkan/memperlihatkan cekungan sedalam 2 mm • +2: Setelah dipalpasi oleh pemeriksa (dengan jari telunjuk) maka daerah yang odema akan menampakkan/memperlihatkan cekungan sedalam 4 mm • +3: Setelah dipalpasi oleh pemeriksa (dengan jari telunjuk) maka daerah yang odema akan menampakkan/memperlihatkan cekungan sedalam 6 mm • +4: Setelah dipalpasi oleh pemeriksa (dengan jari telunjuk) maka daerah yang odema akan menampakkan/memperlihatkan cekungan sedalam 8 mm Tindakan • • • Pembatasan natrium dan air Diuretik Dialisi atau hemofiltrasi arteriovena kontinue : pada gagal ginjal atau kelebihan beban cairan yang mengancam hidup Tanggung jawab Keperawatan • Memantau haluaran urine dengan cermat • Mempertahankan pembatasan pemberian cairan • Mempertahankan masukan dan haluaran cairan akurat • Memantau tanda-tanda gagal jantung kongestif (GJK) dan oedema pulmoner Riwayat dan faktor-faktor resiko • Retensi natrium dan air : gagal jantung, sirosis, sindrom nefrotik, kelebihan pemberian glukokortikosteroid • Fungsi ginjal abnormal : gagal ginjal akut atau kronis dengan oliguria • Kelebihan pemberian cairan intravena (IV) • Perpindahan cairan intertisial ke plasma : remobilisasi cairan setelah pengobatan luka bakar, kelebihan pemberian larutan hipertonik (mis; manitol, salin hipertonik) atau larutan onkotik kolid (mis; albumin) Pedoman Penyuluhan pasien-keluarga • • • • • • • Beri pasien dan orang terdekat instruksi verbal dan tertulis tentang hal berikut: Tanda dan gejala hipervolemia Gejala-gejala yang memerlukan pemberitahuan dokter setelah pulang dari rumah sakit; sesak nafas, nyeri dada, ketidakteraturan nadi baru. Diet rendah garam, bila diprogramkan; gunakan pengganti garam; dan hindari makanan yang mengandung natrium tinggi Obat-obatan : termasuk nama, tujuan, dosis, frekwensi, kewaspadaan dan potensial efek samping; tanda dan gejala hipokalemia bila pasien mnggunakan diuretik. Pentingnya pembatasan cairan bila hipervolemia berlanjut Pentingnya penimbangan berat badan setiap hari TUGAS !!!!! ANATOMI 1. SISTEM PERNAPASAN 2. PEREDARAN DARAH/SIRKULASI Gambarkan struktur 3. SISTEM URINARY/GINJAL serta JELASKAN FISIOLOGINYA ! TULIS TANGAN….DI KERTAS HVS!!!!!! (NO print out) dikumpul pada pertemuan berikut hari Senin, 4 Juli 2010 (FINAL TEST) TERIMA KASIH