tetanus-pada-dewasa

Download Report

Transcript tetanus-pada-dewasa

Tetanus pada Orang
Dewasa
Asril Zahari
Bagian /SMF Bedah FK Unand
RSUP Dr.M.Djamil Padang
Pendahuluan

Merupakan peny.infeksi akut yg memperlihatkan
diri : -- ggn neuromuskuler akut
-- trismus , kekakuan dan kejang otot
akibat Eksotoksin spesifik kuman
anaerob CLOSTRIDIUM TETANI




Hyppocrates 460-375 SM  tetanus pd
manusia
Nicolaier (1882) & Rosenbach  disebabkan
oleh bacteri
Kitasato dan Nicolaier ( 1889)  C.tetani dan
toxinnya dapat diisolasi .
Behring dan Kitasato ( 1890)  laporkan
keberhasilan immnunisasi dan netralisasi toksin
dgn antiserum spesifik sbg dasar imunisasi
tetanus
Etiologi tetanus



Disebabkan oleh : Clostridium tetani ,anaerob
murni,
Sporanya dapat bertahan bbr thn bila tidak kena
sinar matahari , tahan thdp antiseptik,pamanasan
100 derjat C dan otoklaf 120 derjat C selama 1520 menit , dapat ditemui pada debu,tanah,feses
manusia,feses binatang ‘
Toksinnya diproduksi oleh bentuk vegetatifnya
Patogenesis





Cl tetani masuk melalui luka bermacam jenis
60 % porte d’entrie di kaki t.u luka tusuk
Sisanya dapat : melalui :
-- uterus pasca persalinan , pasca abortus prov .
-- Luka tali pusat neonatus
-- otitis media
-- Caries gigi
Spora  bentuk vegetatif bila ling. Sesuai  toksin
Kumannya tetap tinggal didaerah luka dan bentuk 2
macam eksotoksin : Tetanolisin dan Tetanospasmin



Tetanolisin  dpt hancurkan sel darah merah
optimalkan kondisi lokal utk kuman
Tetanospasmin  td protein toksik thd sel saraf
Toksin diabsorp saraf end organ diujung saraf
motorik dan diteruskan ke sel ganglion  SSP
. terikat dgn sel saraf dan tidak bisa
dinetralkan lagi . Saraf sensorik dan saraf yg
terpotong tidak menyerap .
Gambaran klinis






Masa Inkubasi 3 hr- 4 minggu . ( rt= 8 hr)
Prognosa ditentukan oleh masa inkubasi
Kematian meninggi bila m.i < 1 minggu
M.I psien hidup rt 11 hari .
Dpt tetanus lokal tu pd org yg sdh imunisasi
 bila trauma /luka dikepala  tetanus lokal
sefalik sesuai dgn saraf cranial yg dikenai .
Kaku otot disekitar luka  tetanus lokal
Gbr klinis ( ljt)


Yg plg sering tetanus umum
Mula kaku otot maseter  ggn membuka mulut
(trismus), timbul opistotonus ( regangan otot
belakang ) yg disebabkan oleh kaku kuduk,kaku
leher,dan kaku punggung.Timbul defanse
muskuler  ddg perut spt papan; Risus
sardonikus ( muka setan ) krn kaku otot wajah
dan kekakuan otot ektremitas.; penderita susah
menelan .
Gbr klinis ljt



Nyeri kepala,konstipasi,berdebar dan berkeringat
demam,peningkatan frek.nafas  srf simpatis .
Akibat kaku hipertonus otot  akibat ransangan
lemah spt. Cahaya,dan bunyi2 an  nyeri ,ggn
nafas, anoksia dan kematian .
Kematian karena gabungan kelelahan otot
nafas,infeksi sekunder diparu,ggn keseimbangan
cairan dan elektrolit .
Diagnosa




Cukup dgn gejala klinis saja krn pemeriksaan
kuman C.tetani blm tentu dapat.
Anamnesa tempat masuknya kuman spt luka
Trismus , Risus sardonikus,kaku
kuduk,opistotonus,defanse muskuler,kejang
tanpa gangguan kesadaran
DD. Infeksi lokal daerah mulut  trismus.
--. Meningitis ,encephalitis , histeria .
Therapi



Prinsip : 1. Atasi akibat eksotoksin yg sdh terikat
dgn SSP
2. Netralisasi toksin yg masih beredar
dlm darah
3. Hilangkan kuman penyebab.
Tentukan dulu derajat keparahan penyakit  tolok
ukur Philip .yg berdasarkan : skore : masa
inkubasi,lokasi infeksi,st imunisasi,fkt yg memberatkan .
Skor: < 9  ringan; 9-16= Tetanus sedang; >16 
berat. memerlukan perawatan intensif
Progresivitas penyakit dan respons thd
pengobatan dapat diukur dr 4 gjl klinis yg timbul
-- besarnya kekakuan,frekwensi kejang,suhu ba
dan, status pernafasan interval 12 jam .
 Atasi kaku dan kejang,ggn pernafasan
,pengendalian cairan elektrolit dan per baikan
nutrisi harus dilakukan







Kaku otot  obat sedasi dan lemas otot 
fenobarbital dan diazepam , khlorpromazin .
Pada tetanus berat berikan paralisis otot total
(kurarerisasi).dan pakai respirator.
Kaku laring  memerlukan tracheostomy .
Cegah decubitus  robah posisi dan pengosongan buli
pakai kateter urin tetap .
Perawatan mata,fisioterapi paru,dan anggota gerak
Nutrisi parenteral dan enteral bila sudah ada GI sdh
berfungsi spt .melalui pipa dan gastrostomi



Ruangan yang tenang ( bukan gelap )
ATS 20.000 IU /hari selama 5 hari /
imunoglobulin manusia 3000-6000 unit dosis
tunggal .
Eradikiasi kuman  debridemant ,H2O2
,antiseptik . AB Penisilin 3 x 1,5 jt unit /hari
,metronidasole 3 x 1 gr /hari.
Pencegahan


Angka kematian 30 -60 % - upaya pencegahan
1. Perawatan luka yang adekwat
2. Imunisasi aktif dan pasif .
-- Aktif : toksoid anti tetanus
-- Pasif : Serum anti tetanus homolog dan
heterolog . didasarkan atas
riwayat imuniasi pasien sebelumnya.
Prognosis


Ditentukan oleh : masa inkubasi,periode awal
pengobatan ,imunisasi ,lokasi fokus
infeksi,penyakit lain yang memberatkan, penyulit
yg timbul .
Klasifikasi prognostik menurut Cole-Spooner
dasar : masa inkubasi, dan periode awitan
Kl I: MI < 6 hr, MO : < 36 jam
Kl II: MI>6 hr , MO : > 36 jam
Kl III MI tak diket MO tak diket