Fisioterapi Kardiovaskuler Pulmonal 2 Pertemuan 3

Download Report

Transcript Fisioterapi Kardiovaskuler Pulmonal 2 Pertemuan 3

Pemeriksaan dan pengukuran
kapasitas erobik dan daya tahan


4/13/2015
Disampaikan oleh:
 Slamet somarno
Tgl: 16-21 juli 2012
1
Pemeriksaan dan pengukuran
kapasitas erobik dan daya tahan
I. PENDAHULUAN.
A.
1.
2.
3.
4.
Pengertian: kapasitas erobik dan daya
tahan merupakan kemampuan tubuh
dalam penyediaan oksigen guna
metabolisme agar gerak fungsional
tercapai dalam waktu yang lama.
Penyedia oksigen dan sirkulasi
Memberikan kehidupan sel
Mengatur suhu
Gerak fungsion/ prestasi.
4/13/2015
2
Beberapa istilah.
Daya tahan jantung paru.
 Cardiaorespiratory endurance.
 Kapasitas aerobik maksimum
 Volume oksigen maksimal

4/13/2015
3
Hubungan antar organ
Jantung
 Paru
 Ginjal
 Integument
 Otak.

4/13/2015
4
Yang mempengaruhi
kapasitas erobik dan daya tahan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
4/13/2015
Umur
Sek
Kebiasaan kerja fisik
Lingkungan
Adat istiadat
Status sosial.
Patologis
5
Yang mempengaruhi
kapasitas erobik dan daya tahan
Patologis:

Cardiovaskuler problem.

Pulmonal problem.

Aaendokrin dan metabolik sistem

Multiple sistem (trauma).

Muskuloskeletal problem.

Neuromuskular problem.
4/13/2015
6
Klasifikasi
kapasitas erobik dan daya tahan



Sakit
Sehat
Sehat optimal
sakit
4/13/2015
sehat
wellness
7
II. Metode pemeriksaan
dan pengukuran
A. Pengukuran kapasitas erobik dan daya
tahan tubuh
Syarat pengukuran.
1. Metode yg tepat
2. Parameter baku.
3. Alat ukur standart.
4. Telah di periksa awal(IPPA), prediksi
dosis dan metode yg cocok.
5. Rencanakan cara & standart ukur yg pas
4/13/2015
8
Fungsi hasil Pengukuran






Seleksi.
Menentukan kemampuan organ.
Prediksi patologis.
Menentukan kemampuan gerak
fungsioanal
Menentukan program fisioterapi.
Evaluasi hasil program.
4/13/2015
9
Fisioterapi.




Pelayan kes profesional.
Bertanggung jawab : gerak
fungsional
Bertujuan meningkatkan derajat
kesehatan optimal.
Modalitas : latihan, manupulasi,
sumberfisis, edukasi dll
4/13/2015
10
Faktor yang menimbulkan kerugian
kapasitas erobik dan daya tahan tubuh



Patologis.
Gangguan,
kelemahan,keterbatasan, ketidak
mampuan jantung paru dalam
penyediaan oksigen tubuh.
Psikologis.
4/13/2015
11
Klasifikasi
Tingkat kemampuan
Berdasarkan satuan ukur:
Jenis satuan ukur:
1. HR.
2. VO2MAKS
3. METS.
4. Kpm/Kgm
5. WAAT
6. CALORY
4/13/2015
12
Klasifikasi tingkat kapasitas
erobik dan daya tahan tubuh.
Intensitas
Tempat
VO2
HR maks
maks
ICCU
<2
<7
Naik 20(55%)
UMUM
2-5
7-17,5
Naik 30 (6070)
POLI
5-8 17,5-28
Maentenance 8-12 28-42 70-85 % HRM
85-95% HRM
Kerja.
> 12
> 42
4/13/2015
Mets
13
Klasifikasi
Tingkat kemampuan
clasification based on maximal oxigen uptake volues
Classification
tahun
20-30 31-40
41-50
51-60
Baik
Men
Women
>50
>47
>43
>40
>40
>37
Cuku
Men
Women
42-49 39-46
40-46 37-42
36-42
33-39
32-39
29-36
Men
Women
4/13/2015
36-41 32-38
33-39 30-36
30-35
27-32
27-31
23-28
Kurang
>47
>43
14
Kalsifikasi Patologis.
Mets
10 --Sehat kurang-=-------| 35 ml/kg/min
8---Recavery-=------| 28 ml/kg/min
6---Sakit ringan-| 21 ml/kg/min
4----xx------|14 ml/kg/min
2---x---|7 ml/kg/min
X= sakit berat sekali (ICCU) XX sakit Berat =umum
4/13/2015
15
Pemeriksaan
Dibagi dalam 4 tahap.
1. Anamnesa.
Langka awal seleksi gangguaan.
2. Pengukuran (Rutin-khusus).
Data obyektif keyakinan.
3. Analisa.
Prediksi: gangguan, kelemahan,
keterbatasan, status kesehatan lain.
4. Pencatatan.
4/13/2015
16
faktor yang di periksa.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
4/13/2015
Tanggal dan Identitas
Pekerjaan
Status tumbuh kembang
Lingkungan
Riwayat problem
Riwatat kemampuan
Riwayat Pengobatan
17
Lanjutan.1
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
4/13/2015
Test penunjang: lab, test diagnostik
Riwayat sebelum sakit.
Analisa system
Pengukuran kapasitas aerobik
Antopometri
Ergonomi
Komunikasi
18
Lanjutan.2
15. Kemampuan kerja (ADL).
16. Posture (dinamik dan statik).
17. ROM.
18. Ventilasi
19. Lain yang diperlukan.
4/13/2015
19
III. Pengukuran
Kapasitas erobik
1. KRITERIA PEMILIHAN METODE
a. SESUAI UNSUR YG DIPERIKSA.
b. REABILITY, KONSISTEN
satuan ukur yg tepat
c. NORMA
d. EKONOMIS tapi standart.
4/13/2015
20
b. OBYEK PEMERIKSAAN
Kapasitas Erobik (KE).
1.
Pemeriksaan symtom.
a. sesak nafas .
Jalan nafas, ventilasi, sirkulasi.
b. angina pectoris. kompetensinya:
frekuensi, Intensitas, Time, dan
kapan terjadi.
4/13/2015
21
2. OBYEK PEMERIKSAAN
Kapasitas Erobik (KE).
1.
Pemeriksaan obyektif.
Vital sign (sebelum saat dan sesudah
aktivitas 2 min).
Kompetensi:
a. Metode (waktu: 15’,30’,60’).
b. Posisi dan faktor penghambat.
c. Standart alat ukur.
d. Lokasi.
4/13/2015
22
Pemeriksaan nadi dan pernafasan
(HR dan RR).




Posisi fleksibel; berdiri, duduk dan tiduran.
Waktu pengukuran : 15“, 30” dan 60”
Tehnik: menggunakan tiga jari: telunjuk.
Tengan dan manis.
Daerah pengukuran HR: a. temporalis.
Karotis kominis eksterna. Brachialis. Radialis.
Dorsal pedis atau langsung pada jantung di
intercostal 4-5 lateral sternum kiri.
4/13/2015
23
Pengukuran RR.


Sebaiknya dilakukan setelah HR dan
jangan diberitahukan RR mau dihitung.
Tehnik hitung saat tarik nafas atau saat
buang nafas selama 15” untuk berobat
jalan atau sehat, 30” untuk rawat
umum dan 60” untu ICU.
4/13/2015
24
Mengukur tekanan darah.












Alat ukur: Spigmanometer (tensimeter).
Jenis: air raksa, pegas, digital.
Kosongkan udara dalam maset.
Buka tutup air raksa.
Periksa alat layak pakai/kalibrasi.
Lingkarkan maset pada lengan atas diatas siku lebih 5 Cm.
Hindarkan pipa udara tertekan /terhalang pasien.
Bebaskan maset dari hambatan pakaian.
Tutup pompa maset.
Cari nadi brachialai dan letakkan stetoskop diatas nadi brachialis
Pompa maset sampai 180-220 mmHg.
Lanjutkan dengan membuka pompa maset dengan pelan dan
dengarkan hentakan denyut nadi = sistole dan lanjutkan
mendengarkan denyut nadi menghilang/ tak terdengan =
diastol.
4/13/2015
25
Mengukur tensi tanpa stetoskop


Prinsip sama tapi tidak menggunakan
stetoskop tapi dengan menggunakan palpasi
nadi. Hasil hanya mengetahui sistol saja dan
diastol tapa teraba.
Pengukuran tensi tanpa stetoskop hanya
dipakai bila dengan menggunakan stetoskop
tak terdengar, karena tekanan sitol terlalu
rendah. Biasanya dibawah sistole dibawah
60mmHg.
4/13/2015
26
Pemeriksaan auskultasi
fungsi organ jantung



Bunyi jantung satu.
Bunyi jantung dua.
Daerah auskultasi
Intercostal 4/5
sebelah kiri
4/13/2015
27
Pemeriksaan auskultasi
fungsi organ paru
Dengkur.
 Kumur
 Lengking.
 Wezing.
area : 1,2,3,4,5,6 depan
area : 1,2,3,4,5,6 belakan
area : 1,2,3,4,5,6 samping

4/13/2015
2
3
1
4
6
5
DILAKUKAN
SEARAH
28
Claudication time test.



Lakukan aktivitas kerja dan berapa
kemampuan menimbulkan keluan.
Exercises diberikan menimbulkan
symtom : pusing, lelah, nyeri dll.
Hitung Satuan ukur yang anda
gunakan:Time, HR, Jumlah gerak, Mets.
4/13/2015
29
Interprestasi analisa gas darah
4/13/2015
30
Analisis EKG.
Gambaran EKG
normal.
4/13/2015
31
Menghitung HR pada EKG.
4/13/2015
32
3. OUTOMATIC RESPONSE
1.
Pemeriksaan symtom setelah aktivitas.
Pengukuran (KE) berdasarkan
symtom/sign yang muncul
akibat perubahan sikap.
satuan ukur dapat HR, mets
atau kemampuan posisi.
4/13/2015
33
4. MEMERIKSA
KOMPOSISI TUBUH
a. BERAT BADAN.
1). BB IDEAL DEWASA NORMAL
RUMUS:
T B DIKURANGI 100 = X
X – 10 % = BB IDEAL.
IDEAL +/- 10 % = NORMAL
4/13/2015
34
CONTOH
X TB 165 CM
BERAT BADAN IDEAL =
165 – 100 = 65 – 10 % = 65 – 6,5=
58,5 Kg IDEAL
NORMAL : 58,5 – 5,8 = 52,7 Kg
58,5 + 5,8 = 64,3 Kg
52,7 s/d 64,3
4/13/2015
35
a. 2). INDEKS MASA TUBUH (IMT)
BODY MASS INDEX (BMI)
RUMUS:
BB
TB
Dlm Kg.
Dlm METER
BB:TB(kuadrat)
Kg/M2
4/13/2015
36
CONTOH
BERAT BADAN : 75 Kg.
TINGGI BADAN : 1,62 METER
BB/ TB KUADRAT.
75 : 1,62 X1,62 =
28,6 Kg/m2
4/13/2015
37
STANDART
NO
IMT
INTERPRESTASI
1
< 18,50
BERAT BADAN
KURAANG
2
18,50-24,00
NORMAL
3
25,00-29,99
4
30,00-39,99
OVER WEIGHT
TK I (RINGAN)
OVER WEUGHT
TK II (Sedang)
5
> 39,99
4/13/2015
OVER WEIGHT
TK III ( BERAT)
38
b. TEBAL LEMAK
1. MENGUKUR TEBAL LEMAK DENGAN
ALAT SKINFOLD CALIPER.
2. DIUKUR PADA 2 TEMPAT YANG
DOMINAN .
a. DAERAH LENGAN ATAS BELAKANG
b. SCAPULA KIRI.
4/13/2015
39
RUMUS PERHITUNGAN
4/13/2015
40
NORMS FOR BODY FAT
PERCENTAGE CF DEWASA
CLASSIFICATION
% FAAT
WOMEN
LEAN
HEALTTY
< 12
13-20
%
FAAT
MEN
3.05.0
<7
8-15
SLIGHTY
21-25
16-20
FAT
OBASE
26-32
>32
21-24
>25
ESSENTIAL FAT
STORAGE FAT
OVER FAT
4/13/2015
11.0–14.0
41
IV. Jenis test daya tahan.
1.DAYA TAHAN OTOT.
2. STEP TEST.
3. BICYCLE ERGO METER.
4. LARI 12 MENIT.
5. RECOVERY HR.
4/13/2015
42
A. UNSUR NILAI
1.
2.
3.
4.
4/13/2015
INTENSITAS.
TIME
TYPE (PROTOKOL)
REPETISI/ min.
43
B. INTENSITAS
1. MAKSIMAL.
2. SUB MAKSIMAL
HR Maks = 220-Umur
HR SubMaks= 85-87%
X HR Maks.
4/13/2015
44
C. INTENSITAS SUBMaks
NADI CADANGAN
RUMUS.
HR CADANGAN = (220-Umur)
- HRrest
INTENSITAS=
85%XHRCad+HR rest
4/13/2015
45
D. CONTOH INTENSITAS
NADI CADANGAN
JANNE UMUR 30 Th
HR CADANGAN =
(220-30)–Hrrest(60)
190-60 = 130/min
INTENSITAS= 175
85% X 130= 115 +60
= 175
4/13/2015
46
E. CONTOH INTENSITAS
NADI MAKSIMAL
JANNE UMUR 30 Th
HR Maks = 220-30=190
Sub Maks Dosis
85% X190= 161/min
Maks Dosis= 190/min
4/13/2015
47
Energie Expenditure in Mets During Step testing.
frekuensi steps / min
Step Height Cm


















12
1,2
1,5
1,9
2,2
2,5
2,8
3,2
3,5
3,8
4,1
4,5
18
1,8
2,3
2,8
3,3
3,8
4,3
4,8
5,2
5,7
6,2
6,7
24
2,4
3,1
3,7
4,4
5,0
5,7
6,3
7,0
7,7
8,3
9,0
30
3,0
3,8
4,6
5,5
6,3
7,1
7,9
8,7
9,6
10,4
11,2
0
4
8
12
16
20
24
28
32
36
40
(Vivian H Heyward 1984)
Contoh penghitungan:
Mampu melakukan sampai 8 menit atau tinggi bangku 28 Cm dengan
repetisi 18 kali/min
Nilainya = 5,2 mets nilai maksimal.
5,2 X 3,5 = 28,2 ml/kg/min.
4/13/2015
48
5. LARI 12 MENIT
RUMUS.
WAKTU TEST=12/min
X= Jarak Tempuh 12/min
Y= Jarak Tempuh 1 min
X: 12= ? M.
Z= Y-133.
P=ZX0,1172
VO2 Maks= P+ 33,3 ml/kg/min
4/13/2015
49
6. CONTOH TES LARI 12 min
TONO umur 30 Th BB= 60 Kg.
Jarak Tem12/min=2250m (x)
Jarak Tempuh 1 min = 2250:12 = 187,5
m(y)
Z= 187,5-133= 54,5.
P= 54,5X0,1172= 9,374
VO2 Maks= 9,374+ 33,3=
42, 674 ml/kg/min
Dalam liter= 42,7 X 60= 2,562
4/13/2015
50
Rumus test 6 menit wolk test.
(0,06Xjarak tempuh(meter)-(0,104 X Usia(th)
+(0,052X Berat Badan(kg) + 2,9 : 3,5 =
0,06 jarak tempuh – 0,104 usia +0,052 BB +2,9 : 3,5 = mets.
Contoh: Tuan A.
Umur :61 th, B B :71,5 Kg, TB: 170 Cm
Jarak tempuh selama 6 menit= 523 m
(0,06x523)-(0,104x61)+(0,052X71,5)+2,9 = 9,04
Mets.
3,5
4/13/2015
51
1). ERGO CYCLE TEST (MEN)
HR
120
125
130
135
140
145
150
155
4/13/2015
160
300
2.2
2.0
1.9
1.7
1.6
600
3.5
3.2
3.0
2.8
2.6
2.3
2.2
2.1
2.0
900
4.8
4.4
4.1
3.8
3.6
3.2
3.0
2.8
2.7
1200 1500
5.9
5.5
5.1
4.8
4.2
4.0
3.8
3.6
6.0
5.3
5.0
4.8
4.5
52
2). ERGO CYCLE TEST
(WOMEN)
HR
120
125
130
135
140
145
150
155
4/13/2015
300
2.6
2.3
2.1
2.0
1.8
1.6
450
3.4
3.0
2.7
2.6
2.4
2.2
2.0
1.9
600
4.1
3.7
3.4
3.1
2.8
2.7
2.5
2.4
750
4.8
4.4
4.0
3.7
3.4
3.2
3.0
2.8
900
4.3
4.0
3.7
3.5
3.2
53
3). CARDIORESPIRATORY
FITNESS CLASSIFICATION
Umur
MAKS O2 UPTAAKE(ml/min/kg
20-29
30-39
<24
<20
24-30
20-27
31-37
28-33
38-48
34-44
>49
>45
40-49
50-59
60-69
20-29
<17
<15
<13
<25
17-23
15-20
13-17
25-33
24-30
21-27
18-23
34-42
31-41
28-37
24-34
43-52
>42
>38
>35
>53
30-39
<23
23-30
31-38
39-48
>49
40-49
50-59
60-69
<20
<18
<16
20-26
18-24
16-22
27-35
25-33
23-30
36-44
34-42
31-40
>45
>43
>41
4/13/2015
54
Calculation of METs on the Treadmill
METs = Speed x [0.1 + (Grade x 1.8)] + 3.5
3.5
Calculated automatically by Device!
Note: Speed in meters/minute
conversion = MPH x 26.8
Grade expressed as a fraction
Duke Treadmill Score (uneven lines, elderly?)
Terimakasih
Demikian semoga bermanfaat
Delam pegembangan
fisioterapi
salam
4/13/2015
57
Modul.
Praktek memahami TV,IRV, ERV




Merasakan nafas biasa dan menyadari bahwa saat
nafas biasa adalah merupakan tidal volume.
Merasakan tarik nafas maksimal setelah nafas biasa
dan menyadari bahwa gerakan nafas itu merupakan
IRV dan capasitas inspirasi.
Merasakan buang nafas maksimal dan menyadari
bahwa gerakan itu adalah ERV dan Capasitas
ekspirasi.
Merasakan buang nafas maksimal dan tarik nafas
maksimal menyadari bahwa pernafasan itu adalah
vital kapasitas =ERV+TV+IRV= kapasitas vital.
4/13/2015
58
Modul pemeriksaan Wizeeng.


1.
2.
3.
4/13/2015
Mendengarkan denganstetoskop alur nafas
atau suara nafas.
Lokasi:
Mid stenum intercostal 2-3 kanan dan kiri
(paru atas depak kanan dan kiri).
Mid sternum di intercostal 4-5. untuk paru
tengah depan kanan dan kiri.
Mid sternum intercostal 7-8 untuk paru
bawah depan kanan dan kiri.
59
Modul pemeriksaan wizeen.
Paru samping kanan dan kiri.






Auskultasi dengan stetoskop pada:
Paru atas samping kanan dan kiri.
Lokasi mid axila bagian atas.
Mid axila bagian tengah samping kanan dan
kiri (intercostal 4-5).
Lokasi mid axila bawah, samping kanan dan
kiri (intercostal 7-8).
Didengarkan saat inspirasi dan ekspirasi
panjang. panjang
4/13/2015
60