KEMAJIRAN KRN BAKTERI
Download
Report
Transcript KEMAJIRAN KRN BAKTERI
KEMAJIRAN KARENA BAKTERI
BAKTERI NON SPESIFIK
Sering menyebabkan “ Metritis “
Kelompok koliform : E. Coli, Proteus, Enterobacter.
Kelompok insidental : Streptococcus, Staphylococcus,
Bacillus, Pasteurella.
Kelompok Coryne : Corynebacterium pyogenes.
Kelompok gram negatip : anaerob Veillonella, fuso
bakterium
Kelompok gram positip : Clostridium
Gejala klinis / - Tanpa tanda-tanda klinis
- Metritis berat : gejala umum, abortus,
anestrus, keluar kotoran dari alat kelamin.
Berat ringan penularan ditentukan :
- banyaknya bakteri
- macamnya bakteri
- kaganasan bakteri
- umur induk
- jenis kelamin
- daya tahan tubuh
Bakteri pyogenes paling sering
menimbulkan metritis--- pyometra
Metritris purpuralis
R / penicilin, tetracyclin, chloramphenicol.
Dengan antibiotik dapat menyebabkan
resistensi dikombinasi “ hormonal”
- Oksitoksin, PGF 2 alfa, Estradiol
17 beta (merangsang kontraksi uterus).
Desinfektan yodium. Povidone iodine
2%
Agar diperoleh hasil maksimum dalam
pengobatan antibiotik yang perlu
diperhatikan :
1. Macam antibiotik harus tepat sasaran yg
menginfeksi uterus.
2. Harus dihindari pengurangan dosis
antibiotik
3. Infeksi ringan antibiotik intra uterin
(cepat)
infeksi berat antibiotik parenteral
4. Pengeluaran cairan uterus
mempercepat penyerapan obat.
Infeksi uterus oleh bakteri spesifik
Campilobacteriosis vibriosis – Brucellosis,
Lepstospirosis- Listeriosis
Metritis – endometritris- pyometra- metritis
sclerosis
Camphilobacter var veneralis
Belum ada di Indonesia menyerang sapi
perah, penurunan angka kebuntingan,
infertilitas 2-6 bulan, kematian embrio dini
27 -52 hari, pejantan karier terdapat pada
penis karena kawin alam pada praeputium
Brucellosis
Abortus sering bulan ke 5 kebuntingan
atau segala umur
Dapat tidak abortus tetapi karier
Terjadi retensi secundinae, endometritis
akut atau kronis
Pada jantan menyerang testis dan penis
sering terjadi epididirmidis dan orchitis
Angka konsepsi yang rendah mudah tular
Cara penularan brucellosis
Dapat lewat makanan minuman tercemar
kuman brucella abortus bank, kotoran
kelamin, selaput fetus, perkawinan alam,
dan inseminasi buatan
Brucella bersifat zoonosis apat menular
pada manusia
Diagnosa: Adanya Ab pada susu, serum
darah, caiaran mukus, caiaran vagina dan
cairan seminalis dengan RBT dan CFT
susu dengan MRT milk ring test
LEPTOSPIROSIS
Bersifat zoonosis
Abortus bulan 4 sampai akhir kebuntingan
Penularan lewat urine dan susu
Sp Lepstospira pomona pada bualan ke 6
kebuntingan, Sp Leptospira harjo abortus
pada seluruh usia
Terjadi kematian embrio dini, retensi
secundinae, endometritis dan infertilitas
Gejala timbul dengan mortalitas tinggi
ikterus , haemoglobine uria, anemia
haemolitika, deman anorexia
Fase kronis abortus ada cairan keruh dari
alat kelamin
Kekebalan terjadi pada serotipe yang
sama idak untuk yang lain
Terjadi metritis, endometritis retensio dan
infertilitas
Penularan lewat luka, mukosa mulut
hidung tercemar urine, kotoran alat
kelamin plasenta
Kuman mudah hidup pada tempat yang
lembab hidup lama diluar tubuh genangan
air selokan.
Uji fluorensen antibodi untuk penyakit ini
Penularan 4 – 10 hari bakterimia rusak
ginjal
Pengobatan dengan dehidrostretomicin 25
mg perkilo berat badan, kemungkinan
vaksinasi mencegah penularan
Penjagaan lingungan yang tercemar
Vaksinasi rutin setiap 6 bula pada daerah
wabah
Pemeriksaan urine kemungkinan adanya
bakteri
Lesteriosis
Pada sapi ternak kambing domba yang
menyerang SSP dengan encephalitis dan
meningitis abortus retensi secundinae
metritis bersifat sporadis
Terjadi pada akhir masa kebuntingan
Cara penularan lewat feses susu, fetus
yang diabortuskan, penularan lewat mulut
dan hidung menuju SSP
L monositogenes batang gram
Isolasi bakteri dari vagina fetus,
abomasum dan kotoran vagina
Jalan penyakit lewat pencernaan menuju
ke otak terjadi meningitis, terjadi
plasentitis, septikemia, dan endometritis
Pengobatan penicilin dehidrostrptomisin
pencegahan lingkungan dan anti septic
pada saat abortus
MIKOSIS (Jamur)
Gangguan reproduksi: abortus pada pertengahan s/d akhir masa
kebuntingan
Penyebab: - aspergilus fumigatus
- absidia (21 %)
- mucor & rizopus (6%)
Gejala klinis/ - abortus pertengahan-akhir
kebuntingan
- kulit fetus koloni jamur
- tidak ada endometritis
R/ - pengawasan & penanganan pakan
ternak dalam penyimpanan.
- sanitasi kandang
- dianjurkan hewan dipotong.sulit
diobati