Transcript PENYUSUNAN ZONASI TAMAN NASIONAL

BALAI TAMAN NASIONAL
SEMBILANG
SUMATERA SELATAN
1.
2.
3.
4.
5.
S/D 2004 WETLAND-IP : MANGROVE TERLUAS DAN TERBAIK DI
IND BAGIAN BARAT
SURVEY 2008: CARBON AND ENVIRONMENTAL RESEARCH ..........
MANGROVE TERBAIK SETELAH PAPUA
EXPERT JEPANG BERSAMA-SAMA BALAI MANGROVE WIL I DI
MEDAN DAN II DI DENPASAR ............ MANGROVE TERBAIK –
PROSES SUKSESI BERJALAN BAIK
MISI JEPANG KE TNS ...........KONDISI MANGROVE BAIK.
SURVEY TNS :
 JUMPAAN TIDAK LANGSUNG HARIMAU: SUARA, JEJAK
 JUMPAAN LANGSUNG PT. RAJA PALMA DAN DISBUNHUT
BANYUASIN: GAJAH
 JUMPAAN LANGSUNG BERUANG, JUTAAN KALONG, RIBUAN
BURUNG MIGRAN, JENIS ELANG, BABI HUTAN, RUSA,
BERANG-BERANG,
 MANCING DIJAMIN HANYA 5 MENIT DAPAT
 TEMUAN ILLEGAL LOGGING
TUTUPAN HUTAN
KUBAH GAMBUT
DATARAN LUMPUR
Tipe Habitat
Mangrove
Rawa Belakang
Hutan Rawa (Air Tawar dan
Gambut)
Dataran Lumpur
Tambak
Pantai Pasir
Jumlah
SKEMA GRADIEN HABITAT
Persen
45%
42%
9%
2,5%
1,5%
< 1%
100%
RAMSAR
SITE
FLYWAY PARTNERSHIP
EVENT INTER’L

PUSAT KAJIAN/RISET EKOSISTEM MANGROVE
TROPIK
◦ BERBAGAI STASIUN RISET/PLOT PENGAMATAN
◦ STASIUN RISET KUCING SUMATRA (HARIMAU,
KUCING EMAS, MACAN DAHAN, KUCING MANGROVE
DLL)
◦ TEMPAT PELEPAS-LIARAN KUCING

PUSAT PENDIDIKAN KONSERVASI LAHAN
BASAH - EKOSISTEM MANGROVE
TAMAN NASIONAL MODEL:
UPAYA PERLINDUNGAN, PENGAWETAN DAN
PEMANFAATAN EKOSISTEM LAHAN BASAH TERBAIK.
PENYELENGGARAAN MNG’T KOLABORASI
PARIWISATA BERBASIS NELAYAN
MODEL DESA/DUSUN KONSERVASI
MONITORING KEHATI PARTISIPATIF
MNG’T DAERAH PENYANGGA (KPHP/HL)
INTEGRATED PATROL SYSTEM (LAUT-SUNGAI
DARAT DAN UDARA)
1. UU NO. 5 TAHUN 1990 TENTANG KONSERVASI
SUMBERDAYA ALAM HAYATI DAN
EKOSISTEMNYA.
 PASAL 31: DI DALAM TN DAPAT DILAKUKAN
KEGIATAN KEPENTINGAN PENELITIAN, ILMU
PENGETAHUAN, PENDIDIKAN, MENUNJANG
BUDIDAYA, BUDAYA DAN WISATA ALAM
 PASAL 32: KAWASAN TN DIKELOLA DENGAN
SISTEM ZONASI YANG TERDIRI DARI ZONA INTI,
ZONA PEMANFAATAN DAN ZONA LAIN SESUAI
DENGAN KEPERLUAN
2. MANDAT >>>> PP 26 TAHUN 2008
TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH
NASIONAL.
 DINYATAKAN BAHWA TN SEBAGAI
KAWASAN LINDUNG NASIONAL
PERMENHUT NO.56/MENHUT-II/2006 TENTANG
PEDOMAN ZONASI TAMAN NASIONAL
PROSES PENGATURAN RUANG DLM TN MENJADI ZONAZONA, DG TAHAPAN:
1. PERSIAPAN,
2. PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA,
3. PENYUSUNAN DRAFT RANCANGAN ZONASI,
4. KONSULTASI PUBLIK,
5. PENGIRIMAN DOKUMEN
6. TATA BATAS
7. PENETAPAN.
MEMPERTIMBANGKAN KAJIAN-KAJIAN EKOLOGIS,
SOSEKBUD MASYARAKAT.
DI DALAM TN TERDAPAT:
1. ZONA INTI,
2.
3.
4.
5.
6.
7.
ZONA RIMBA,
ZONA PEMANFAATAN,
ZONA PEMANFAATAN KHUSUS,
ZONA REHABILITASI,
ZONA TRADISIONAL.
ZONA PERLINDUNGAN AQUATIK
Peta Zonasi di Taman Nasional Sembilang
1. keanekaragaman hayati yang tinggi
2. perwakilan biota atau komunitas yang khas
3. kondisi yang alami, tidak terganggu oleh
kegiatan manusia
4. cukup besar/luas, dengan bentuk yang cocok
untuk dikelola
5. memiliki keunikan yang perlu dijaga
6. mengandung komunitas ekologi yang langka
atau spesies terancam
1.penting untuk menjamin
keberlangsungan hidup spesies yang
dilindungi serta mendukung upaya
perkembangbiakan jenis satwa liar
2.memiliki keanekaragaman hayati yang
dapat mampu menjaga pelestarian zona
inti dan zona pemanfaatan
3.kawasan penting untuk spesies migran
1. mengandung formasi biologis dan fisik yang
khas
2. cukup besar/luas untuk menjamin
keberlanjutan kegiatan wisata dan rekreasi
alam
3. kondisi lingkungan alami yang mendukung
pengembangan ekowisata
4. memungkinkan dibangun sarana
pemanfaatan jasa lingkungan, pariwisata
alam, rekreasi, penelitian dan pendidikan
5. tidak berbatasan langsung dengan zona inti.
1. Potensi dan kondisi SDAH non kayu
tertentu yang dimanfaatkan oleh
masyarakat setempat;
2. Di wilayah perairan terdapat potensi
SDAH tertentu yang dimanfaatkan
melalui kegiatan pengembangbiakan,
perbanyakan dan pembesaran oleh
masyarakat setempat.
1. Ada perubahan fisik, sifat fisik dan hayati
yang secara ekologi berpengaruh pada
kelestarian ekosistem yang pemulihannya
diperlukan campur tangan manusia;
2. Adanya invasif spesies yang mengganggu
jenis atau spesies asli dalam kawasan;
3. Pemulihan kondisi kawasan sekurangkurangnya memerlukan waktu 5 (lima)
tahun
1. Terdapat sekelompok masyarakat dan sarana
penunjang kehidupannya yang tinggal sebelum
wilayah tersebut ditunjuk/ditetapkan sebagai
taman nasional;
2. Terdapat sarana prasarana antara lain :
pendidikan, telekomunikasi, transportasi dan
listrik, sebelum wilayah tersebut
ditunjuk/ditetapkan sebagai taman nasional;
3. Lokasi tidak berbatasan dengan zona inti.
ZONA
INTI
RIMBA
PEMANFAATAN
TRADISIONAL
REHABILITASI/
RESTORASI
KHUSUS
PEMANFAATAN
KHUSUS
PERLINDUNGAN
AQUATIK
LUAS
PENJELASAN
83.884,80 ha CUKUP JELAS
100.418,41 ha CUKUP JELAS
356,45 ha PARIWISATA ALAM
6.237,90 ha SEBAGIAN SUNGAI2 DLM KAWS, TIDAK
TERMASUK TAMBAK DI SOLOK BUNTU
10.465,58 ha SEKITAR DESA TANAH PILIH,
TERMASUK SELURUH TAMBAK DI
SOLOK BUNTU
478,11 ha DUSUN, DESA, KEL.BAGAN
369,15 ha S. LALAN
BLM DATARAN LUMPUR BANYUASIN, SOLOK
DITETAPKAN DAN MUARA-MUARA SUNGAI
TERTENTU
1. UU No. 25/2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional
2. PP No. 44/2004 tentang Perencanaan
Kehutanan
3. PerMENHUT No.P.41/Menhut-II/2008
Tentang Pedoman Penyusunan Rencana
Pengelolaan Kawasan Suaka Alam Dan
Kawasan Pelestarian Alam
 Terwujudnya
Taman
Nasional
Sembilang sebagai taman nasional
lahan basah yang dikelola terbaik,
didukung oleh semua pihak; dan
mampu memberikan nilai manfaat
kepada masyarakat secara luas serta
menjamin kelestarian fungsi sebagai
sistem penyangga kehidupan wilayah
pesisir.
1. Memantapkan pengukuhan dan penataan
kawasan secara legal formal serta penataan
hak-hak
masyarakat
sebagai
landasan
pengelolaan kawasan.
2. Mengoptimalkan pengelolaan kawasan dan
sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya
sedemikian rupa sehingga bernilai manfaat.
3. Menjalin
kerjasama,
kolaborasi
dan
kemitraan dengan berbagai pihak dalam
kerangka
percepatan
optimalisasi
pengelolaan sumberdaya alam hayati dan
ekosistemnya.
4. Mengembangkan
hubungan
mutualisme,
saling asah-asih dan asuh dengan masyarakat
di sekitar kawasan TN. Sembilang dalam
kerangka pembinaan konservasi SDAH&E
yang utuh.

MENGUKUHKAN
BTN
SEBAGAI
MODEL
PENGELOLAAN TN LAHAN BASAH, YANG MAMPU
MENYELENGGARAKAN 3 PILAR KONSERVASI
SEBAGAI DIAMANATKAN DLM UU NO 5/1990,
SEDEMIKIAN RUPA SEHINGGA BERPENGARUH
NYATA TERHADAP FUNGSI SISTEM PENYANGGA
KEHIDUPAN DAN PENOPANG SISTEM SOSIAL,
EKONOMI DAN BUDAYA PADA TINGKAT
KOMUNITAS DAN WILAYAH
1. MANTAPNYA PRA KONDISI PENGELOLAAN
2. TERWUJUDNYA KEMANTAPAN FISIK KAW. TN
3. TERJAGANYA FISIK KAW. DAN KEANEKARAGAMAN HAYATI
4. TERBANGUNNYA SISTEM DATA BASE DAN
SISTEM INFO MANAJEMEN
5. TERSELENGGARANYA
OPERASIONALISASI
UPAYA KONSERVASI SDAHE
6. MENINGKATNYA EFEKTIFITAS
KERJASAMA
PENGELOLAAN
7. TERBANGUNNYA
PROGRAM
PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
8. TERWUJUDNYA
PEMANFAATAN
SDA
YANG
BERKELANJUTAN
9. STATUS TN SEMBILANG TERSEBARP-LUASKAN
MELALUI SISTEM INFORMASI, PENDIDIKAN DAN
KESADARAN PUBLIK
10. BERKEMBANGNYA AKTIFITAS PENELITIAN YANG
MENUNJANG PENGELOLAAN
11. TERWUJUDNYA
SISTEM
PENGAWASAN
PELAKSANAAN KERJASAMA TEKNIS
OUTPUT 1.
INFRASTRUKTUR UTAMA PENDUKUNG AKTIVITAS
PENGELOLAAN TERSEDIA, BERFUNGSI, DAN TERPELIHARA .
PROGRAM: 1. PEMBANGUNAN SARANA PRASARANA GEDUNG
2. PENGADAAN SARPRAS OPERASIONAL KANTOR
OUTPUT 2.
TERSEDIANYA TENAGA TERAMPIL/PROFESSIONAL YANG
RELEVAN DENGAN KEBUTUHAN PENGELOLAAN TNS
PROGRAM:
1. KEBUTUHAN FORMASI STAF STRUKTURAL/NON, FUNGS:
POLHUT, PEH, PENYULUH, KEARSIPAN, PERENCANAAN DLL.
2. TRAINING NEED ASSESMENT
3. PENGEMBANGAN KAPASITAS SDM
OUTPUT 3.
TERSEDIANYA DANA PENDAMPING/PENDUKUNG DI LUAR APBN
PROGRAM : 1. PEMANTAPAN JEJARING KERJA
2. PENGGALANGAN DANA SECARA LEGAL FORMAL
OUTPUT 1.
TERWUJUDNYA TATA RUANG KAW. TNS
BERDASARKAN KESEPAKATAN
PROGRAM:
1.
REKON DAN PEMELIHARAAN TATA BATAS
2.
PENETAPAN ZONA INTI DAN RIMBA
3.
PENETAPAN ZONA REHABILITASI
4.
PENETAPAN ZONA PEMANFAATAN
5.
PENETAPAN ZONA LAIN
6.
KODEFIKASI DAN PENANDAAN WILAYAH KERJA
7.
PENATAAN RUANG DESA/DUSUN/KEL. BAGAN
OUTPUT 2.
TERSUSUNNYA PERENCANAAN DAN SOP PEMANFAATAN ZONA YANG
DAPAT DIIMPLEMENTASIKAN
PROGRAM :
1.
PENYUSUNAN RPTN DAN KONSULTASI PUBLIK.
2.
PENYUSUNAN RENSTRA DAN KONSULTASI PUBLIK
3.
PENYUSUNAN RENJA TAHUNAN
4.
PENYUSUNAN, VALIDASI DAN PENETAPAN SOP ZONA INTI DAN RIMBA
5.
PENYUSUNAN, VALIDASI DAN PENETAPAN SOP ZONA PEMANFAATAN
6.
PENYUSUNAN, VALIDASI DAN PENETAPAN SOP ZONA REHABILITASI
7.
PENYUSUNAN, VALIDASI DAN PENETAPAN SOP ZONA LAINNYA
OUTPUT 3.
TERBANGUNNYA KONSEP BUFFER ZONE/KPHP/KPHL
PROGRAM :
1.
IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN BUFFER ZONE/KPHP/KPHP
2.
PENGEMBANGAN MODEL PENGELOLAAN BUFFER ZONE
OUTPUT 1.
TERSELENGGARAKANNYA UPAYA PERLINDUNGAN/
PENGAMANAN
PROGRAM:
1. PELAKSANAAN PATROLI PERAIRAN/DARAT
2. PELAKSANAAN PATROLI UDARA
3. PELAKSANAAN OPERASI FUNGSIONAL
4. PELAKSANAAN OPERASI GABUNGAN
5. PELAKSANAAN OPERASI MANGROVE
6. PELAKSANAAN PENYELESAIAN KASUS PELANGGARAN
BIDANG KSDHE
7. PENGEMBANGAN DAN OPERASIONAL PUSDALOPS
POLHUT TNS
8. PEMBENTUKAN, PELATIHAN DAN PEMBERDAYAAN
PAM SWAKARSA
OUTPUT 2.
TERPENUHINYA SARANA PENDUKUNG PERLINDUNGAN/PAMHUT
PROGRAM :
1. PENYUSUNAN SOP PERLINDUNGAN DAN PENGAMANAN
2. PEMASANGAN RAMBU2 PERINGATAN/PAPAN INFO/PAPAN
IDENTITAS TNS DLL
3. PENGEMBANGAN OPSROOM POLHUT
4. PENGADAAN CITRA SATELIT DAN PENYUSUNAN ADO
5. DUKUNGAN OPERASIONAL PESAWAT ULTRALIGHT-TRIKE
6. ASURANSI BAGI POLHUT, PEH, PENYULUH DAN STAF
LAPANGAN LAIN
7. PENYUSUNAN, VALIDASI DAN PENETAPAN SOP ZONA
LAINNYA
OUTPUT 1.
TERBANGUNNYA SISTEM DATA BASE YANG
MENGAKOMODIR PENGUMPULAN/PENYAJIAN DATA
DAN INFO YANG SISTEMATIS MENGACU PADA
KODEFIKASI WILAYAH KERJA, LENGKAP/RINCI DAN
MUTAKHIR UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN
PROGRAM:
1. PENYUSUNAN SISTEM DATA BASE
2. PENGOLAHAN DATABASE
3. PENYUSUNAN/PENGELOLAAN SIG
4. OPTIMALISASI OPERASIONAL SIG
OUTPUT 1. TERWUJUDNYA UPAYA KONSERVASI KEHATI DAN EKOSISTEMNYA
PROGRAM:
1.
RISALAH KAWASAN TERDEGRADASI MELALUI CITRA SATELIT DAN
GROUND CHECK
2.
PENYUSUNAN RENCANA RESTORASI DAN RENCANA TEKNIK TAHUNAN
3.
MONITORING DAN EVALUASI PELAKSANAAN RESTORASI
4.
CARBON STOCK ASSESMENT DAN PENGEMBANGANNYA
OUTPUT 2. TERPELIHARANYA HABITAT SPECIES PENTING/UNGGULAN
PROGRAM :
1.
PENYUSUNAN DAN PELAKSANAAN RENCANA AKSI KONSERVASI
HARIMAU SUMATRA .
2.
MONITORING DINAMIKA BURUNG MIGRAN, ENDEMIK DI TN DAN KAW
ESENSIAL
3.
EKSPLORASI KEHATI, IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN PLOT PERMANEN
4.
PENGEMBANGAN STASIUN RISET HARIMAU SUMATRA
5.
KAJIAN HABITAT UNTUK PELEPASLIARAN SATWA PENTING TERANCAM
PUNAH
OUTPUT 3.
TERSEDIANYA SUMBER PLASMA NUTFAH BAGI
BUDIDAYA
PROGRAM :
1.
KAJIAN FLORA FAUNA KOMERSIAL BERNILAI
EKONOMI BAGI MASYARAKAT
2.
KAJIAN BERBAGAI ASPEK THD NIBUNG, JELUTUNG,
MERBAU, TUMU , KEPITING,
UDANG,
DAN JENIS KOMERSIAL LAINNYA UNTUK
MENUNJANG BUDIDAYA
MASYARAKAT DI LUAR KAWASAN
3.
PEMBENTUKAN DAN PELATIHAN KELOMPOK
NELAYAN PELESTARI TN
4.
PEMBENTUKAN DAN PELATIHAN KELOMPOK TANI
NIBUNG DAN JENIS KAYU LAIN
OUTPUT 1.
MENINGKATNYA DUKUNGAN DAN PERAN SERTA PARA
PIHAK LOKAL, NASIONAL, REGIONAL MAUPUN
INTERNASIONAL DALAM PENGELOLAAN TN
PROGRAM:
1.
MENJALIN KERJASAMA BERBASIS PROGRAM,
PERENCANAAN
KOLABORATIF DAN
KESEPAKATAN KERJA (MOU)
2.
MENINGKATKAN FASILITAS PERTEMUAN BAGI
KEPERLUAN
KOMUNIKASI DAN
KOORDINASI DENGAN PARA PIHAK.
3.
MENINGKATKAN STATUS TN PADA SKALA
NASIONAL, REGIONAL DAN INTERNASIONAL
OUTPUT 2.
TERWUJUDNYA KEMITRAAN PENGENDALIAN
KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN
PROGRAM :
1.
MENJALIN PEMANTAPAN KELEMBAGAAN
PENGENDALIAN KARHUTLA DI LEVEL PROVINSI,
KABUPATEN DAN MASYARAKAT
2.
MENJALIN KERJASAMA OPERASIONALISASI
PENCEGAHAN,
PEMADAMAN DAN
PENANGANAN PASCA KEBAKARAN DENGAN
PARA PIHAK
3.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI BIDANG
DALKARHUTLA
OUTPUT 1.
TERWUJUDNYA MODEL DESA KONSERVASI DI DESA TANAH
PILIH DAN TABALA JAYA
PROGRAM:
1. MELAKUKAN KAJIAN DAN PERENCANAAN
SUB PROGRAM
1) MEMBANGUN KESEPAHAMAN (SOSIALISASI DAN
MOTIVASI)
2) PENGKAJIAN POTENSI DAN MASALAH DESA
3) PENYUSUNAN RENCANA USAHA KELUARGA (RUK),
RENCANA KEGIATAN KELOMPOK (RKK), RENCANA
KEGIATAN DESA (RKD) DAN RENCANA KEGIATAN
PENYULUHAN DESA (RKPD).
4) PEMETAAN RUANG DESA
2.
3.
KAPASITASI SUMBERDAYA DESA
SUB PROGRAM
1) PENCERAHAN DAN MOTIVASI
2) FASILITASI DAN PENDAMPINGAN

PELATIHAN MANEJEMEN ORGANISASI DAN DINAMIKA
KELOMPOK

LOKAKARYA PENYADARAN PERAN GENDER

PENYUSUNAN RENCANA JANGKA MENENGAH DESA
(RPJMD)

PELAKSANAAN BANTUAN /INSENTIF
MONITORING DAN EVALUASI
SUB PROGRAM
1)
PENYUSUNAN INSTRUMEN MONEV PARTISIPATIF DAN
PELAKSANANNYA
2)
EVALUASI DAN PENDAMPINGAN MANDIRI
OUTPUT 1.
BERKEMBANGNYA WISATA ALAM YANG
MEMBERI MANFAAT BAGI KONSERVASI
ALAM DAN MASYARAKAT LOKAL
PROGRAM:
1. IDENTIFIKASI ODTWA
2. KAJIAN PELUANG PASAR PA DAN
PENYUSUNAN BUSINESS PLAN FOR
ECOTOURSM
3. PENGEMBANGAN FASILITAS PARIWISATA
4. PENGEMBANGAN JALUR INTERPRETASI DI
LAPANGAN
5. PROMOSI PARIWISATA ALAM
OUTPUT 2.
TERWUJUDNYA DUSUN SEMBILANG DAN BEBERAPA
KELOMPOK BAGAN SEBAGAI MODEL PEMBINAAN
PARIWISATA BERBASIS NELAYAN WILAYAH PESISIR
PROGRAM:
1. IDENTIFIKASI , PENETAPAN DAN PEMBINAAN MODEL
HOMESTAY
2. PEMBENTUKAN KELEMBAGAAN DAN PELATIHAN
PARIWISATA ALAM PADA TINGKAT NELAYAN
3. PENGEMBANGAN WISATA KULINER
4. MEMBUAT SKILL ANALYSIS KEGIATAN NELAYAN YANG
ATRAKTIF
5. PENYUSUNAN PROTOKOL PARIWISATA BERBASIS
NELAYAN
OUTPUT 1.
KEBERADAAN TN SEMBILANG DIKETAHUI BAIK DI
DALAM MAUPUN LUAR NEGERI
PROGRAM:
1. PENYIARAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT DI MEDIA
MASSA
2. PENYUSUNAN DAN SOSIALISASI TNS MELALUI
LEAFLET, BOOKLET, POSTER, KALENDER, DAN
BAHAN PUBLIKASI LAINNYA.
3. MENGIKUTI PAMERAN RUTIN SETIAP TAHUN
4. PENYUSUNAN DAN DISTRIBUSI MAJALAH 3
BULANAN
5. PENGEMBANGAN WEBSITE DAN MULTIMEDIA
6. PEMBUATAN FILM DOKUMENTASI
OUTPUT 2.
TERWUJUDNYA PENDIDIKAN KONSERVASI BAGI
ANAK SEKOLAH
PROGRAM:
1. PENYUSUNAN BUKU PEGANGAN GURU DAN
MURID TENTANG “KONSERVASI MANGROVE”
2. UJI PETIK MATERI PADA SEKOLAH DASAR DI
DUSUN SEKITAR KAWASAN
3. KOORDINASI DALAM RANGKA MEMASUKKAN
MATERI DALAM KURIKULUM MUATAN LOKAL
OUTPUT 3.
TERBENTUKNYA MASYARAKAT BINA CINTA
ALAM/SADAR/PEDULI KONSERVASI
PROGRAM:
1. PEMBENTUKAN DAN PELATIHAN KADER
KONSERVASI
2. PEMBENTUKAN DAN PELATIHAN KELOMPOK
MONITORING KEHATI PARTISIPATIF
3. PEMBERDAYAAN KELOMPOK DALAM
PENYELENGGARAAN KSDHE.
4. PENYULUHAN BERJENJANG
OUTPUT 4.
TERWUJUDNYA PUSAT PENDIDIKAN KONSERVASI
LAHAN BASAH.
PROGRAM:
1. PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT
PENDIDIKAN KONSERVASI (OUTBOUND)
2. PENYUSUNAN MODUL2 PENDIDIKAN KONSERVASI
BAGI ANAK-ANAK DAN ORANG DEWASA
3. MENJALIN KERJASAMA DENGAN LEMBAGA
PELATIHAN/PENDIDIKAN DAN
PERORANGAN/VOLIUNTEER YANG MEMPUNYAI
PERHATIAN DI BIDANG PENDIDIKAN KONSERVASI.
4. PROMOSI
OUTPUT 1.
TERSEDIANYA PROTOKOL KAJIAN DAN RISET DI KAWASAN TN
SEMBILANG
PROGRAM:
1. RESEARCH NEED ASSESSMENT
2. PENYUSUNAN PROTOKOL KAJIAN DAN RISET
3. PENYUSUNAN GUIDELINES MANAJEMEN RISET
OUTPUT 2.
TERBANGUNNYA JEJARING KERJA DENGAN LEMBAGA RISET DAN
PERORANGAN/VOLUNTER
PROGRAM:
1. IDENTIFIKASI PERAN DAN KESANGGUPAN BAGI LEMBAGA 2
PENELITIAN DAN VOLUNTER
2. MENINGKATKAN FASILITAS PERTEMUAN BAGI KEPERLUAN
PENELITIAN
OUTPUT 3.
TERBANGUNNYA SARPRAS GEDUNG DAN
OPERASIONAL PENELITIAN
PROGRAM:
1. PEMBANGUNAN SARPRAS GEDUNG
2. PENGADAAN OPERASIONAL PENELITIAN
OUTPUT 1 :
TERSUSUNNYA INTRUMENT MONEV
PROGRAM
:
1. PENYUSUNAN INSTRUMEN MONEV DAN PEMBINAAN
PIMPINAN
2. PELAKSANAAN PEMBINAAN DAN MONEV SETIAP 2
TAHUN.
IDENTIFIKASI ODTWA