presentasi Kesylvaan

Download Report

Transcript presentasi Kesylvaan

MENGENAL SYLVA INDONESIA
dan
TANTANGAN PROFESI
Oleh
Pengurus Pusat Sylva Indonesia
disampaikan dalam kegiatan
Latihan Kepemimpinan Mahasiswa Kehutanan
.....
.....
Pokok Bahasan
1
Mengenal Sylva Indonesia
2
Tantangan Profesi
1
Mengenal Sylva Indonesia
Apa Itu Sylva Indonesia
Ikatan yang menghimpun mahasiswa
kehutanan di tiap-tiap fakultas, jurusan,
atau program studi kehutanan disetiap
Perguruan Tinggi di Indonesia
Seluruh
mahasiswa
kehutanan
secara
otomatis adalah anggota (pasif) Sylva
Indonesia
Sejak Kapan ada Sylva Indonesia
berdiri sejak 30
Januari 1959 di
Yogyakarta dan
diprakarsai oleh UGM
dan IPB yang
kemudian masuk dan
ikut serta Perguruan
Tinggi lainnya hingga
sekarang
Hierarki Sylva Indonesia
Alur Kebijakan Sylva Indonesia
Pengurus Cabang Sylva Indonesia
FoReg 1
STIK Aceh
USU Sumut
UNRI Riau
FoReg 6
Univ. Palangkaraya
UNLAM Banjarmasin
FoReg 2
UMSB Sumbar
UNIB Bengkulu
UNILA Lampung
UNILAK Riau
FoReg 5
Univ. Mataram
UMM Malang
FoReg 3
IPB Bogor
UNB Bogor
UNWIM Bandung
UNIKU Kuningan
UNTAN Pontianak
FoReg 4
INSTIPER Yogya
UGM Yogya
Pengurus Cabang Sylva Indonesia
FoReg 7
UNTAD Palu
UNMUL Samarinda
STIPER Sangatta
FoReg 10
UDK Kutamobago
UNSRAT Manado
FoReg 8
UNSAT Makassar
UNHAS Makassar
UNHALU Kendari
Univ. Indonesia Timur
UNISMUH Makassar
FoReg 9
UNIPA Papua
UNPATTI Maluku
Univ. Halmahera
STP Labuha
STRUKTUR PENGURUS PUSAT
Sekretaris Jenderal
Ahmad Arief Hilman
Pembina
1. Prof. Hariadi Kartodihardjo
2. Prof. San Afri Awang
DEPARTEMEN
Sekretaris Eksekutif
1. Aditya Machdam
2. Susanti A. Maitimu
3. Tiara Pratiwi
DEPARTEMEN
Perkaderan dan
Penguatan Organisasi (PPO)
1. Chandra Darmawan
2. Wida Agustina
Keuangan
1. Miranti A. Putri
2. Armita Prilia
3. Bagus Rama
4. Riadi Antasa
Informasi dan Komunikasi
1. Harist Noviandra Ahmad
2. Rama Septiawan
3. Muhammad Romadhon
Pengembangan Sumberdaya
Mahasiswa Kehutanan (PSDMK)
1. Lila Juniyanti
2. Restu Dwi Atmoko
Riset dan Pengembangan
Ilmu Pengetahuan
1. Mutiono
2. Dyah Ayu Putri
3. Erfanda Irawan
4. Nardy N. Najib
Program Kerja
Wajib (Hasil Rapat Kerja Nasional)
1. Latihan Kepemimpinan Sylva Indonesia
(UNTAN Pontianak-April 2013)
2. Lokakarya Sylva Indonesia
(UNIPA Papua-Oktober 2013)
3. Seminar Mahasiswa Kehutanan Indonesia
(UNHALU Kendari-November 2013)
4. Pelatihan Mahasiswa Kehutanan Indonesia
(UNRI Riau-Februari 2014)
Membangun Jaringan dengan Berbagai Stakeholder’s
Support dan sinergi kegiatan PC
Kajian dan Riset
Alamat Kami
Website: www.sylvaindonesia.org
Fb: Sylva Indonesia
Twitter: @sylva_indonesia
Email : [email protected]
2
Tantangan Profesi
Fakta yang Terjadi di Kehutanan
Eksploitasi kayu dari hutan alam produksi, pembukaan
wilayah, dan pengembangan transmigrasi
periode 1970-1990
(Kartodihardjo 2012)
periode 1990-2010
Pelaksanaan kebijakan pembangunan hutan tanaman serta meningkatnya
kebutuhan lahan hutan bagi pembangunan pertanian secara luas,
pertambangan serta insfrastruktur ekonomi dan pemukiman
Pertanyaan kritis?
Pendidikan kehutanan sudah ada sejak dulu,
namun faktanya kerusakan hutan masih saja
terus terjadi
?
Pendidikan kehutanan sebagai salah
satu penyebabnya?
Mengungkap Pendidikan Kehutanan
Pendidikan mempengaruhi sikap dan pola pikir
Pendidikan kehutanan mengajarkan ilmu
pengetahuan kehutanan
Ilmu pengetahuan kehutanan telah terspesialisasi
menjadi scientific forestry
Scientific Forestry
(Lang dan Pye 2001 dalam
Safitri 2012)
Merupakan paradigma yang
memisahkan hutan dari
kehidupan masyarakat
setempat, dari ekonomi
pedesaan dan menjadikan
kekayaan hutan sebagai alat
memenuhi kebutuhan industri
yang disokong dan digerakkan
negara.
The Forest First
Khan (2011)
Perundangan kehutanan
Indonesia
memperlihatkan ciriciri atau karakteristik
yang identik dengan
aliran pemikiran the
forest first yaitu
memahami hutan
sebatas sifat alami
dan biofisiknya saja.
Pengaruh Scientific Forestry
The forest first mendukung berkembangnya
Scientific Forestry
Cenderung menjadikan rimbawan berbondong-bondong
mempelajari hal-hal teknis saja
Pola pokir menjadi kaku dan berkacamata kuda
Kacamata Kuda Pengelolaan Hutan
1
Pengelolaan hutan hanya didasarkan pada ilmu teknis
2
Enggan untuk mengikutsertakan ilmu yang dianggap
diluar ilmu kehutanan
3
Merasa cukup hanya dengan ilmu kehutanan saja
dapat membuat hutan lestari
Merasa nyaman dan cukup dengan ilmu
yang dimiliki sehingga tertutup dengan
ilmu lain untuk menyelesaikan masalah
kehutanan membawa seseorang kedalam
keadaan
terhipnotis
oleh
ilmu
pengetahuannya.
Hipnotis Ilmu Pengetahuan
Contoh Kasus
1
Perhutani
Ilmu teknis manajemen hutan sangat baik
diterapkan (perencanaan, penanaman,
pemeliharaan, pemanenan, pengaturan
hasil, legalitas, dan perizinan)
Masih saja terus terjadi konflik
2
Seminar Kehutanan kebanyakan hanya
membicara kehutanan dari sudut pandang
kehutanan saja (narasumber dan peserta)
3
Ego Kehutanan dan
logika pendidikan
yang kurang tepat
Harapan
1
Sadar dari hipnotis
2
Transdisciplinary
Belajar dan menggugat
Pendidikan yang membangun jiwa
Education heart vs Education brain
(Prof. Soetandyo Wignjosoebroto)
3
Goal
Scientific Forestry
Transdisciplinary
Lestari untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat
Ekonomi
Tambang
Biofisik
dan
Teknologi
Pertanian
Sosial,
budaya,
kelembagaan
Hukum
Bagaimana di Level Mahasiswa
Orang Terpilih
Mahasiswa adalah orang terpilih dan
orang terpilih tidaklah diciptakan untuk
dirinya sendiri namun untuk orang lain
Sylva Indonesia adalah bagian kecil
saja dari proses ini, menyiapkan diri
kita untuk orang lain dan bangsa ini
Terus baca, belajar,
dan Gugat
Baca : Tersurat dan Tersirat
Belajar : Terus perdalam
pemahaman kita, belajar dengan
siapa saja, dan ilmu apa saja
(bodoh saja belum kok ngaku
pintar) -> Ilmu dan kehidupan itu
dinamis.
Gugat:
Diskusi/implementasi/demonstrasi.
“Semua tempat adalah sekolah dan
semua yang ditemui adalah guru,
jangan berhenti belajar dan
menggugat”