Slide 1 - Cecep Kusmana

Download Report

Transcript Slide 1 - Cecep Kusmana

CDM DAN CARBON TRADE
• Protokol Kyoto adalah suatu instrumen hukum (legal
instrument) yg dirancang untuk mengimplementasikan
Konvensi Perubahan Iklim (KPI) yg bertujuan untuk
menstabilkan konsentrasi GRK agar tidak mengganggu
sistem iklim bumi.
• Setelah diadopsi 11 Desember 1997 Protokol Kyoto
dibuka dan ditandatangai 16 Maret 1998
• Protokol Kyoto merupakan dasar bagi negara-negara
industri untuk mengurangi emisi GRK paling sedikit 5 %
dari tingkat emisi tahun 1990 menjelang periode 20082012.
• Protokol Kyoto akan berlaku 90 hari setelah diratifikasi
oleh paling sedikit 55 negara, termasuk negara-negara
maju dengan total emisi paling sedikit 55 % dari total
emisi tahun 1990 dari kelompok negara industri
• 55 negara tsb. emisi GRK totalnya th. 1990 mencapai 13,7
x 10 9 ton, penyumbang emisi GRK terbesar AS (36,1 %),
Rusia (17,4 %), Jepang (8,5 %), Inggris (4,2 %), Kanada
(3,3 %), Italia (3,1 %), Polandia (3 %), Perancis (2,7 %),
Australia (2,1 %), 4 negara lain 1-2 %, 17 negara < 1 %,
3 negara 0 %.
• Setelah 5 tahun berjalan tidak efektif,
karena AS tidak masuk, sehingga target
55 negara tidak tercapai
• Sampai 2002 negara yang terlibat 101
negara, 24 negara maju (Annex 1) sisanya
negara berkembang (non Annex 1), tetapi
karena AS tidak terlibat tetap kurang
efektif.
• Artikel 4.2a KKPI (Kerangka Kerja
Perubahan Iklim) pengurangan emisi oleh
negara Annex 1 dapat dilakukan
berpatungan (jointly) dengan pihak lain.
• Terdapat 3 mekanisme untuk mitigasi
perubahan iklim :
a.Implementasi patungan (IP) antara
negara Annex 1
b.Mekanisme Pembangunan Bersih (MPB)
atau Clean Development Mechanism
(CDM) antara negara Annex 1 dan negara
non-Annex
c.Perdagangan Emisi International (PEI)
atau International Emissions Trading
(IET) antara negara Annex 1.
• CDM tertera pada Artikel 12 yang khusus
mengatur perdagangan dengan negara
sedang berkembang (negara non Annex).
• CDM adalah usulan Brasil.
• CDM :
- membantu negara berkembang dlm
transfer teknologi dan dana dlm
pembangunan berkelanjutan.
- Membantu negara maju memenuhi
kewajiban mereduksi emisi GRK
• Menurut Artikel 12.5 reduksi emisi adalah
pengurangan emisi jika tidak proyek =
additionality
• Semula CDM hanya investasi negara maju
ke negara berkembang dalam rangka
meningkatkan rosot (simpanan) GRK,
tetapi terjadi pula negara non-Annex 1
melakukan investasi untuk menjual
reduksi GRK di pasar International=
kegiatan unilateral.
• Tetapi kegiatan unilateral, perubahan
tataguna lahan dan hutan (land use change
and forestry/LUCF), proyek pencagaran
hutan dalam CDM masih diperdebatkan.
• Menurut Artikel 12 Protokol Kyoto yang
diperdagangkan adalah RES (Reduksi Emisi
yang ber-Sertifikat)
• Sebelum reduksi emisi dijual perlu
diverifikasi dulu kebenarannya untuk
menghindari penipuan.
• Telah ada biro konsultan jasa verifikasi
pada proyel IAP (Implementasi Aktivitas
Patungan).
• Potensi CDM sbg sumber dana pembangunan
sangat besar. Laporan di Kolombia pada 28 jenis
proyek, nilai RES maksimum US$ 19/ ton CO2
(atau US $ 5,2/ ton C) nilai yang mungkin adalah
US$ 9,8/ ton CO2 (atau US $ 2,7/ ton C).
• Potensi teknis reduksi emisi karbon adalah 42 M
ton CO2 (11,5 M ton C) per tahun (dihitung untuk
tahun 2010)
• Menurut Artikel 12.4 CDM memerlukan badan
international supervisory executive board.
• Supervisi memerlukan keahlian. Jika badan
supervisi tersebut semuanya dari asing maka perlu
biaya lagi yang keluar. Masalahnya rendahnya
kualitas lulusan dalam negeri.
•
BAHAN KULIAH
M.A. SYNEKOLOGI HUTAN
OLEH :
DR. ISTOMO
BAGIAN EKOLOGI HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN IPB
2009