7 evaluasi implementasi e

Download Report

Transcript 7 evaluasi implementasi e

Evaluasi Implementasi E-commerce
Balanced Scorecard
• Balanced Scorecard merupakan suatu alat managemen
yang menilai progres organisasional menuju tujuan
strategik melalui pengukuran kinerja pada sejumlah area
yang berbeda)
• Adalah Kaplan dan Norton dalam makalahnya yang
menggagas pentingnya konsep BSC. Anonim (2005)
mendefinisikan BSC sebagai sistem manajemen strategi
dan pengukuran yang menghubungakan sasaran
strategis kepada indikator yang komprehensif. Untuk itu
diperjelas juga bahwa indikator yang digunakan harus
merupakan kegiatan dan proses kegiatan inti lingkungan
organisasi beroperasi
Konsep Balanced Scorecard
• “BSC” memandang ukuran keberhasilan “bukan hanya” dari perspektif
keuangan, tetapi harus ukuran seimbang (balanced) antara “keuangan dan
non-keuangan”, menjadi 4 (empat) perspektif keuangan, pelanggan, proses
bisnis internal, pembelajaran dan pertumbuhan;
• “BSC” ibarat instrumen “dashboard” dalam mobil, “cockpit” dalam pesawat
atau “raport sekolah”, selalu memberikan sinyal posisi keberadaan, kecepatan
mencapai tujuan, atau kondisi “warna merah, kuning atau hijau”
Konsep Balanced Scorecard
• BSC dalam manajemen strategis merupakan “alat pencapaian tujuan strategis
dengan penjabaran strategi ke tujuan dalam 4 persepekif”
• BSC menjadi suatu sistem manajemen yakni : ”memetakan strategi”,
”menjabarkan strategi ke tujuan dalam 4 perspektif”, dan ”mengevaluasi kinerja
organisasi”
• BSC suatu sistem manajemen ”untuk mengelola implementasi strategi,
mengukur kinerja secara utuh, mengkomunikasikan visi, strategi, dan sasaran
kepada stakeholders”
Ukuran yang seimbang (Balanced)
•
•
•
•
•
Keseimbangan “ukuran keuangan dan non keuangan”
Keseimbangan “ukuran kinerja eksternal dan internal organisasi”.
Keseimbangan “ukuran hasil di masa lalu dan masa yang akan datang”.
Keseimbangan “ukuran kinerja jangka pendek dan jangka panjang”
Keseimbangan “ukuran kinerja empat (4) perspektif: finansial, pelanggan,
proses internal , pembelajaran & pertumbuhan”
Model Kerangka Kerja Penerjemahan Strategi ke Dalam 4
Perspektif :
Sinergi Balanced Scorecard
• Implementasi strategi:
Melalui dashboard atau cockpit pimpinan dapat memonitor tingkat kemajuan
organisasi dan unit kerja dalam mencapai tujuan, serta mengendalikan
kecepatan dalam mencapai target.
• Pelaporan internal:
Dengan sistem pelaporan BSC dapat diketahui setiap saat kinerja organisasi
dan unit kerja serta rekomendasi kebijakan organisasi (RKO)
• BSC menjadi instrumen pendorong peningktan kinerja (improvement) secara
terus-menerus
Manfaat Balanced Scorecard bagi
perusahaan :
• BSC menggambarkan “visi masa depan perusahaan/ organisasi dan
menempatkan strategi pada pusat perhatian”
• BSC dengan konsep keterkaitan/hubungan kausal dapat “mensinergikan
keseluruhan unit kerja dalam organisasi mencapai strategi”
• Dengan peta strategi, BSC “memetakan semua faktor utama organisasi,
termasuk yang intangeble”
• Sebagai alat manajemen, BSC “mengkomunikasikan strategi diantara para
pelanggan organisasi (internal & eksternal), diantaranya dengan ‘strategy map’
(peta strategi)”
Manfaat Balanced Scorecard bagi
perusahaan :
• BSC “meningkatkan keterkaitan antar fungsi perusahaan/ organisasi dan
memfokuskan pada perubahan yang diinginkan”
• BSC “memfokuskan pada ukuran keberhasilan yang utama”
• BSC berkaitan dengan “sistem evaluasi kinerja”
• BSC meningkatkan “efisiensi organisasi”
• BSC “memperbaiki komunikasi, khususnya internal organisasi”
• BSC “mengurangi resiko dengan sistem monitoring yang sangat akurat”
• BSC dapat “membantu penyusunan anggaran dengan mengetahui kegiatan apa
saja yang akan dilakukan melalui target-target yang ditetapkan”
Proses Implementasi Balanced
Scorecard :
• Tahapan proses implementasi BSC bervariasi, dalam ‘Association Balanced
Scorecard’ oleh The Balanced Scorecard Institute, adalah sebagai berikut:
a. Perumusan Visi dan Misi,
b. Peta Strategi
c. Sasaran Strategi (Stategic Objectives)
d. Ukuran (Measurement)
e. Penetapan Target
f. Penetapan Rencana Kinerja (Initiative).
g. Pengukuran kinerja
Tahap-tahap Implementasi
Balanced Scorecard :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Visi & Misi
Tujuan
Peta Strategi
Bobot
Sasaran Strategi
Indikator Kinerja Utama (IKU)
Program Kerja, Rencana Kerja/Kinerja Tahunan (RKT) atau menurut jangka waktu tertentu
lainnya (Strategic Initiatives);
8. Target;
9. Realisasi
10. Skor
11. Rekomendasi Kebijakan Organisasi (RKO).
Performance Dashboard
YELLOW
RED
50
75
GREEN
Score: 91,5
0
100
CONTOH MATRIKS
Perspektif
1
Peta
Strategi(St
rategy
Map)
2
Bobot
Perspek
Tif (%)
Sasaran
Strategi
3
4
Meningkat
nya angka
penjualan
produk
Terpenuhi
nya SOP
Indikator
Kinerja
(KPI)
5
9
Tingkat
penjualan
produk
Monitoring
& Evaluasi
80 %
80 %
20
Sosialisasi
SOP
90 %
90 %
15
75 %
75 %
15
Diklat se
rtif/up
grading
karywn
Pengada
an sara
Na T.I
75 %
75 %
10
4 of 5
Skala
Likert
3 of 5
7,5
Pemberda
Yaan Lemb
5 0f sk
Likert
3 0f 5
6
Penyediaa
n Angga
100
90
18
Proses
Internal
Penerapan
SOPdalam
perusahaa
n dan hub
perusahaa
n dgn
karyawan
15
15
Tingkat
kepuasan
karyawan
Sistem
berjalan
dgn baik
Hubungan
yg baik
antra k2ny
Kompeten
si
Karyawan
10
Meningkat
nya kualts
karywn
Juml
krywn
bersertifkt
Tersedia
akses in
formasi
Lembaga
Penddk yg
proefeionl
Kelengkap
an & ke
segeraan
info
Tingkat ke
yakinan
masy
Terpenuhi
Kebut Ang
% penyera
pan Angga
Penguatan
Kelembaga
an
Finansial
Penyediaa
n Anggar
10
20
100
Skor
(R/TxB)
8
20
10
Realisasi
7
Kepuasan
Masy.
Optimalisa
si T.I
Target
6
Pelanggan
L&G
Rencana
tindak
(Action
Plan)
Menjalin
kerjasama
yg baik
91,5
Metrik Integrasi Offline dan Online
• Untuk mengukur kesuksesan strategi e-commerce
maka dibutuhkan parameter-parameter yang dapat
dijadikan tolak ukur pengukuran.
• Parameter pengukuran meliputi metriks kuantitatif dan
metriks kualitatif.
• Untuk suatu perusahaan yang menjalankan bisnis offline
dan online maka metriks yang digunakan tidak hanya
mencakup bisnis online tetapi juga dapat digunakan
sebagai bisnis offline.
1. Metrik Potensi Pasar
• Digunakan untuk mengetahui kondisi di lingkungan
industri serta perubahan atau pergerakan peluangpeluang dalam pasar agar dapat disesuaikan dengan
strategi perusahaan dan mengukur kesesuaian strategi
perusahaan dalam membaca peluang yang ada.
• Beberapa jenis informasi yang dibutuhkan dalam
pengukuran ini adalah besarnya pasar online di
Indonesia, seberapa ketatnya persaingan di industri
serta bagaimana tren perkembangan kebutuhan
pelanggan atau segmen yang ditargetkan.
• Yang dianalisis pada metrik potensi pasar,
yaitu :
– Berapa besar potensi pasar online di
Indonesia
– Bagaimana ketatnya persaingan diindustri
– Bagaimana perkembangan kebutuhan
pelanggan
2. Metrik Model Bisnis
• Pengukuran ini dilakukan untuk mengetahui seberapa efektif
implementasi model bisnis yang ditetapkan oleh perusahaan.
• Perusahaan yang menetapkan model bisnis yang mencakup
penawaran dominasi kategori spesifik dengan mengandalkan
kualitas yang tinggi serta pemasukan utama dari transaksi
harus mengukur metriks-metriks tertentu untuk mengetahui
seberapa efekt ifnya implementasi strategi model bisnisnya
dengan mengetahui informasi mengenai persepsi pelanggan
dan masyarakat terhadap nilai-nilai produk perusahaan
• Apakah sudah dipandang sebagai produk berkualitas,
bagaimana perbedaan kualitas dengan saingannya
• Bagaimana var iasi produk yang ditawarkan
3. Metrik Penjualan Online
• Metriks ini digunakan untuk mengukur
keefektifitasan sistem e-commerce yang
dioperasikan oleh perusahaan baik dari sudut
pandang pelanggan yang menggunakan
maupun sudut pandang internal seperti metriks
yang berhubungan dengan kinerja finansial.
Metriks ini dapat dibagi-bagi sesuai dengan
tahapan yang dilalui oleh pelanggan di situs
penjualan online yang digunakan oleh
perusahaan.
Tahapan-tahapan yang dilalui :
•
•
•
•
•
•
Penjelasan prosedur dan customer service
Proses pencarian informasi
Proses transaksi online
Proses setelah transaksi
Sumber daya perusahaan
Finansial online
4. Metrik marketing dan branding
• Metriks ini dipakai untuk mengukur tingkat
kefektifitasan pembangunan brand
(branding) yang dilakukan oleh
perusahaan.
• Hal ini secara spesifik juga berkaitan erat
dengan keefektifitasan marketing.
• Kekuatan brand
– Seberapa terkenal brand suatu perusahaan jika dibandingkan
dengan pesaingnya
– Apa yang terlintas dipikiran pelanggan/orang ketika mendengar
brand perusahaan tersebut
– Apakah orang ingin memakai/memiliki produk brand suatu
perusahaan
– Apa yang membedakan produk suatu perusahaan dengan
pesaingnya atau dengan produk sejenis lainnya.
• Kefekt ifitasan marketing
– Persentase pertumbuhan biaya marketing dengan pertumbuhan
jumlah pelanggan.
– Persentase rata-rata nilai transaksi dengan rata-rata nilai
marketing untuk periode per tahun/per enam bulan.
5. Metrik Implementasi
• Metriks ini digunakan untuk mengukur
kinerja utilitas sistem e-commerce
perusahaan dan kinerja pendukungnya.
• Misalnya utilitas dalam proses transaksi
yang menyangkut jumlah transaksi yang
dilayani/diproses per minggu, pengukuran
proses back-end transaksi seperti waktu
pengiriman serta tingkat kesalahan.
Contoh kinerja utilitas, seperti :
•
•
•
•
Proses transaksi
Update sistem
Customer service
Tingkat kesalahan
6. Metrik Pelanggan
• Metriks pelanggan mengukur bagaimana persepsi
pelanggan untuk layer (customer interface) serta tingkat
kepuasan dan kesetiaan pelanggan terhadap layanan
perusahaan.
• Interface
– Bagaimana fungsionalitas website.
– Apakah informasi produk sudah lengkap & up-to-date.
– Bagaimana level komunikasi antara perusahaan
dengan pelanggan dalam proses transaksinya.
– Apakah fasilitas yang disediakan sudah mencukupi?
Apa yang kurang.
• Persepsi pelanggan
– Tingkat kepuasan pelanggan.
– Tingkat kesetiaan pelanggan.
– Pertumbuhan banyaknya transaksi tiap
pelanggan.
– Pertumbuhan nilai transaksi tiap pelanggan.
– Rata-rata periode transaksi tiap pelanggan.
– Pertumbuhan rata-rata persentase banyaknya
transaksi tiap pelanggan dan rata-rata periode
transaksi keseluruhan pelanggan.
Kesimpulan metrik
• Dengan adanya metriks-metriks di atas maka kinerja
penjualan khususnya penjualan online suatu
perusahaan dapat dipantau.
• Metrik-metriks tersebut dapat diaplikasikan atau
digunakan dalam survei baik online maupun offline.
• Dengan pengukuran ini diharapkan kiner ja startegi ecommerce perusahaan dapat diperbaiki jika terjadi
kesalahan-kesalahan dalam implementasinya atau jika
strategi yang digunakan ternayata tidak efektif.