BAHAN-KURIKULUM-MALANG

Download Report

Transcript BAHAN-KURIKULUM-MALANG

Paparan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI
Pengembangan Kurikulum 2013
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Malang, 16 Februari 2013
Ucapan Terima Kasih
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI menyampaikan
penghargaan dan apresiasi yang tinggi kepada Pimpinan
Pusat Muhammadiyah beserta seluruh jajarannya :
Dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, termasuk
penyediaan layanan pendidikan di berbagai jenjang, jenis
dan jalur pendidikan (PAUD, Dikdas, Dikmen, PT, Pendidikan
Non-Formal, dan Pendidikan Vokasi)
2
Pengantar
3
Milestone 10 Tahun
Pembangunan Pendidikan dan Kebudayaan
2012
Perbaikan Penyaluran BOS
Rintisan PMU
UU-Dikti
BOP-PTN
Subak diakui
2010
UNESCO
Reformasi Birokrasi •
PP 66/2010 •
Beasiswa Bidik Misi •
DPPN
•
2008
2011
Sertifikasi Guru
2004
2005
• Awal BOS
• UU Guru dan
Dosen
2007
Tunjangan
Profesi Guru
2009
20% APBN untuk
pendidikan
baseline
94,1
58,0
49,0
14,3
2013
• PMU
• Integrasi UN
• Akademi Komunitas
• World Cultural Forum
• Kurikulum 2013
WAJAR DIKDAS
9 Tahun tercapai
2006
2014
•
•
•
•
•
• Pendidikan Karakter
• Integrasi Kebudayaan
• Rehab SD-SMP
• Sarjana Mengajar di 3T
• Tari Saman diakui
UNESCO
Capaian
% APM SD/MI
% APM SMP/MTs
% APK SMA/SMK/MA
% APK PT
95,6
77,7
76,4
27,1
Target RPJMN/Kontrak Kinerja
96,0
76,0
85,0
25,0
4
Hasil UKG 2012: Gabungan Kompetensi Pedagogi & Profesional
25000
Rata-rata = 43.82
UKG
Maks
Min
Rata
Stdev
N
20000
15000
91.00
1.00
43.82
10.95
518,026
10000
5000
0
4
8
12
16
20
24
28
32
36
40
44
48
52
56
60
64
68
72
76
80
84
88
92
96
100
0
100
95
91.00
90
85
91.00
83.00
80
79.00
75
70
Rata-rata
Nasional =
65
60
43.82
55
50
49.41
48.34
45.34
45
41.49
40
35
30
TK
SD
SMP
SMA
YOGYA
DKI
JATENG
JATIM
BABEL
SUMBAR
JABAR
KEPRI
BALI
BANTEN
PAPUA
KALSEL
RIAU
KALTIM
KALBAR
BENGKULU
PAPUA BARAT
NTB
SUMSEL
SUMUT
JAMBI
LAMPUNG
SULTRA
GORONTALO
SULUT
KALTENG
SULSEL
SULTENG
NTT
SULBAR
MALUKU
NAD
MALUT
Rata-rata
Nasional :
43.82
51.45
46.83
46.55
46.46
46.27
45.72
45.20
44.72
43.99
43.50
43.31
42,87
42.73
42.17
41.93
41.91
41.63
41.52
40.93
40.84
40.82
40.76
40.61
40.60
40.50
40.35
40.09
40.06
39.86
39.80
38.86
37.87
36.70
5
JENJANG PENDIDIKAN TERTINGGI YANG PERNAH DIIKUTI OLEH PENDUDUK USIA 13-15 TAHUN
MENURUT STATUS EKONOMI KELUARGA, TAHUN 2007
100
94,2
92,8
90
86,7
80
78,6
79,5
70
61,6
60
Lulus
SD/MI
50
40
30
Kelas I
SMP/MTs
20
10
0
1
2
3
Quintile 1
Sumber : Susenas 2007 dan Bappenas 2013
4
5
Quintile 2
6
Lulus SD/MI
7
Quintile 3
6
JENJANG PENDIDIKAN TERTINGGI YANG PERNAH DIIKUTI OLEH PENDUDUK USIA 13-15 TAHUN
MENURUT STATUS EKONOMI KELUARGA, TAHUN 2011
100
95,5
93,7
90
88,5
83,7
80
80,2
70,5
70
•
60
•
50
40
30
•
20
10
Angka putus sekolah menurun dan angka melanjutkan
meningkat.
Secara nasional, proporsi anak yang lulus SD/MI
meningkat dari 86,7% pada tahun 2007 menjadi 88,5%
pada tahun 2011. Pada periode yang sama, angka
melanjutkan ke SMP/MTs juga meningkat dari 78,6%
menjadi 83,7%
Disparitas partisipasi pendidikan antarkelompok status
ekonomi mengecil. Proporsi siswa SD/MI dari kelompok
20% termiskin yang melanjutkan ke jenjang SMP/MTs
meningkat dari 61,6% pada tahun 2007 menjadi 70,5%
pada tahun 2011.
Lulus
SD/MI
Kelas I
SMP/MTs
0
1
2
Quintile 1
Sumber : Susenas 2011 dan Bappenas 2013
3
Quintile 2
4
Quintile 3
5
6
Lulus SD/MI
Quintile 4
Quintile 5
Rata-rata
7
7
JENJANG PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DIIKUTI PENDUDUK
(SUSENAS 2007)
KOHOR PENDIDIKAN TERTINGGI YANG PERNAH DIIKUTI OLEH PENDUDUK USIA 16 - 18 TAHUN
MENURUT STATUS EKONOMI KELUARGA, TAHUN 2007
100
93,9
91,2
93,5
90
82,2
89,9
78,7
80
77,9
70,4
70
Lulus SD/MI
58,3
60
54,5
50
Kls I
SMP/MTs
40
50,8
Lulus
SMP/MTs
30
27,1
20
Kls I SM
10
0
1
2
3
4
Quintile 1
5
Quintile 2
6
Quintile 3
Lulus SD/MI
Quintile 4
7
8
Quintile 5
9
Lulus
SMP/MTs
10
Rata-rata
8
JENJANG PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DIIKUTI PENDUDUK
(SUSENAS 2011)
JENJANG PENDIDIKAN TERTINGGI YANG PERNAH DIIKUTI OLEH PENDUDUK USIA 16-18 TAHUN
MENURUT STATUS EKONOMI KELUARGA, TAHUN 2011
98,3
100
94,9
93,5
90
89,1
92,9
84,6
83,2
80
88,5
80,0
79,9
74,9
Lulus
SD/MI
70
91,3
69,0
66,6
61,7
60
61,4
54,9
Lulus
SMP/MTs
50
40
34,2
30
Kelas I
SMP/MTs
Kelas I SM
20
10
0
1
2
3
Quintile 1
4
Quintile 2
5
6
Quintile 3
Lulus
SD/MI
Quintile 4
7
8
Quintile 5
9
Lulus
SMP/MTs
10
Rata-rata
9
JENJANG PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DIIKUTI PENDUDUK
(SUSENAS 2007)
KOHOR PENDIDIKAN TERTINGGI YANG PERNAH DIIKUTI OLEH PENDUDUK USIA 19-24 TAHUN
MENURUT STATUS EKONOMI KELUARGA, TAHUN 2007
100
98,4
94,1
90
89,4
90,8
87,8
80
72,4
77,0
70
72,5
71,2
60
49,0
50
46,0
49,7
48,2
40
36,6
30
20
21,0
19,1
14,2
10
0
1,4
1
3
5
Quintile 1
Lulus SD/MI
Quintile 2
8
Quintile 3
Lulus SMP/MTs
Quintile 4
Quintile 5
11
Lulus SMA/MA/SMK
Rata-Rata
10
JENJANG PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DIIKUTI PENDUDUK
(SUSENAS 2011)
JENJANG PENDIDIKAN TERTINGGI YANG PERNAH DIIKUTI OLEH PENDUDUK USIA 19-23 TAHUN
MENURUT STATUS EKONOMI KELUARGA, TAHUN 2011
100
92,0
98,3
91,7
91,0
76,2
74,5
90,6
93,7
90
87,0
80
76,9
78,7
78,3
76,8
53,9
53,3
51,5
73,7
75,5
70
60
56,7
50
55,8
53,4
49,6
43,6
52,2
40
30
26,5
20
25,9
10
24,3
18,8
22,8
4,4
0
1
2
3
Quintile 1
4
5
Quintile 2
6
Lulus
SD/MI
Quintile 3
7
8
Quintile 4
9
Lulus
10
SMP/MTs
Quintile 5
11
Rata-rata
12
Lulus
PT
SMA/SMK/MA
11
Distribusi Angka Putus Sekolah Tahun 2011:
Penduduk Usia 7-18 Tahun
Usia 13-15
Usia 7-12
Sulawesi Barat
Kepulauan Bangka Belitung
Papua Barat
Papua
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Tengah
Kalimantan Barat
Sulawesi Selatan
Sulawesi Utara
Sumatera Selatan
Nusa Tenggara Timur
Sumatera Barat
Nusa Tenggara Barat
Kalimantan Selatan
Riau
Kalimantan Tengah
Kepulauan Riau
Lampung
Maluku Utara
Jambi
Jawa Barat
Bengkulu
Maluku
DKI Jakarta
Sumatera Utara
Jawa Tengah
Banten
Bali
Jawa Timur
Aceh
Kalimantan Timur
Dl Yogyakarta
2.37
Papua Barat
1.88
Sulawesi Utara
1.56
Gorontalo
1.36
Sulawesi Tengah
1.32
Sumatera Utara
1.26
Kepulauan Bangka Belitung
1.21
Kalimantan Selatan
1.19
Sulawesi Tenggara
1.12
Nusa Tenggara Timur
1.10
Lampung
1.06
Maluku Utara
1.00
Sumatera Barat
0.91
Jawa Barat
0.80
Papua
0.80
Sulawesi Selatan
0.72
Kalimantan Barat
0.70
Kalimantan Tengah
0.70
Bengkulu
0.68
Sumatera Selatan
0.67
Jawa Timur
0.65
Sulawesi Barat
0.63
Jambi
0.62
Nusa Tenggara Barat
0.56
Banten
0.56
Kalimantan Timur
0.55
DKI Jakarta
0.50
Maluku
0.45
Riau
0.39
Aceh
0.39
Rata-rata
Jawa Tengah
0.38
Nasional:
Bali
0.34
0,67%
D1 Yogyakarta
0.00
Kepulauan Riau
0.00 0.50 1.00 1.50 2.00 2.50
(Persen)
Sumber: BPS 2013
0.00
Usia 16-18
5.23 Sulawesi Tengah
4.41
Sulawesi Utara
3.81
Sulawesi Tenggara
3.48
Nusa Tenggara Timur
3.41
Nusa Tenggara Barat
3.24
Gorontalo
3.04
Sulawesi Selatan
2.94
Kalimantan Barat
2.83
Sumatera Utara
2.68
Kalimantan Timur
2.67
Sumatera Selatan
2.64
Kepulauan Bangka Belitung
2.58
Jawa Timur
2.50
Maluku Utara
2.43
Jambi
2.28
Kalimantan Selatan
2.25
Sulawesi Barat
2.19
Sumatera Barat
2.19
Maluku
2.18
Papua
2.10
Lampung
2.03
Bengkulu
1.97
Riau
1.95
Kalimantan Tengati
1.94
Papua Barat
1.92
Jawa Tengah
1.82
Jawa Barat
1.53
DKI Jakarta
1.27
Bali
1.22
Rata-rata
Aceh
0.62
Nasional:
D1 Yogyakarta
0.34
2,21%
Banten
0.32
Kepulauan Riau
1.00
2.00
(Persen)
3.00
4.00
5.00
6.00
6.58
6.11
5.57
4.96
4.92
4.84
4.66
4.62
4.55
4.09
3.83
3.81
3.44
3.41
3.39
3.28
3.26
3.20
3.14
3.07
3.03
3.02
3.02
2.90
2.54
2.41
2.37
2.30
2.20
1.76
Rata-rata
1.62
Nasional:
1.31
3,14%
0.69
0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00
(Persen)
Distribusi Angka Putus Sekolah Tahun 2011:
Penduduk Usia 7-12 Tahun
Sulawesi Barat
Kepulauan Bangka Belitung
Papua Barat
Papua
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Tengah
Kalimantan Barat
Sulawesi Selatan
Sulawesi Utara
Sumatera Selatan
Nusa Tenggara Timur
Sumatera Barat
Nusa Tenggara Barat
Kalimantan Selatan
Riau
Kalimantan Tengah
Kepulauan Riau
Lampung
Maluku Utara
Jambi
Jawa Barat
Bengkulu
Maluku
DKI Jakarta
Sumatera Utara
Jawa Tengah
Banten
Bali
Jawa Timur
Aceh
Kalimantan Timur
Dl Yogyakarta
2.37
1.88
1.56
1.36
1.32
1.26
1.21
1.19
1.12
1.10
1.06
1.00
0.91
0.80
0.80
0.72
0.70
0.70
0.68
0.67
0.65
0.63
0.62
Rata-rata Nasional:
0.56
0.56
0,67%
0.55
0.50
0.45
0.39
0.39
0.38
0.34
0.00
0.00
0.50
1.00
(Persen)
1.50
2.00
2.50
Sulawesi Barat
Kepulauan Bangka Belitung
Papua Barat
Papua
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Tengah
Kalimantan Barat
Sulawesi Selatan
Sulawesi Utara
Sumatera Selatan
Nusa Tenggara Timur
Sumatera Barat
Nusa Tenggara Barat
Kalimantan Selatan
Riau
Kalimantan Tengah
Kepulauan Riau
Lampung
Maluku Utara
Jambi
Jawa Barat
Bengkulu
Maluku
DKI Jakarta
Sumatera Utara
Jawa Tengah
Banten
Bali
Jawa Timur
Aceh
Kalimantan Timur
Dl Yogyakarta
3,939
2,683
1,632
4,534
4,168
1,718
4,290
6,913
11,062
2,756
9,340
7,168
5,688
4,469
3,472
5,153
2,001
1,258
6,022
942
2,447
Jumlah Putus Sekolah:
182.773 Siswa
32,423
1,333
1,237
4,680
9,127
16,668
5,869
1,596
14.552
2,172
1,460
-
5,000 10,00015,00020,00025,00030,00035,000
(Jumlah Siswa)
Distribusi Angka Putus Sekolah Tahun 2011:
Penduduk Usia 13-15 Tahun
Papua Barat
Sulawesi Utara
Gorontalo
Sulawesi Tengah
Sumatera Utara
Kepulauan Bangka Belitung
Kalimantan Selatan
Sulawesi Tenggara
Nusa Tenggara Timur
Lampung
Maluku Utara
Sumatera Barat
Jawa Barat
Papua
Sulawesi Selatan
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Bengkulu
Sumatera Selatan
Jawa Timur
Sulawesi Barat
Jambi
Nusa Tenggara Barat
Banten
Kalimantan Timur
DKI Jakarta
Maluku
Riau
Aceh
Jawa Tengah
Bali
D1 Yogyakarta
Kepulauan Riau
0.00
5.23
4.41
3.81
3.48
3.41
3.24
3.04
2.94
2.83
2.68
2.67
2.64
2.58
2.50
2.43
2.28
2.25
2.19
2.19
2.18
2.10
Rata-rata Nasional:
2.03
2,21%
1.97
1.95
1.94
1.92
1.82
1.53
1.27
1.22
0.62
0.34
0.32
1.00
2.00
(Persen)
3.00
4.00
5.00
6.00
Papua Barat
Sulawesi Utara
Gorontalo
Sulawesi Tengah
Sumatera Utara
Kepulauan Bangka Belitung
Kalimantan Selatan
Sulawesi Tenggara
Nusa Tenggara Timur
Lampung
Maluku Utara
Sumatera Barat
Jawa Barat
Papua
Sulawesi Selatan
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Bengkulu
Sumatera Selatan
Jawa Timur
Sulawesi Barat
Jambi
Nusa Tenggara Barat
Banten
Kalimantan Timur
DKI Jakarta
Maluku
Riau
Aceh
Jawa Tengah
Bali
D1 Yogyakarta
Kepulauan Riau
1,364
3,504
1,507
3,460
20,263
1,335
3,936
2,816
5,186
8,558
1,254
5,509
47,198
2,341
8,242
3,745
1,878
1,554
6,272
30.431
1,003
2,542
4,247
8,792
2,779
5,814
1,151
3,349
2,654
Jumlah Putus Sekolah:
209.976 Siswa
15,913
831
379
171
0
10000
20000
30000
40000
(Jumlah Siswa)
50000
Distribusi Angka Putus Sekolah Tahun 2011:
Penduduk Usia 16-18 Tahun
Sulawesi Tengah
Sulawesi Utara
Sulawesi Tenggara
Nusa Tenggara Timur
Nusa Tenggara Barat
Gorontalo
Sulawesi Selatan
Kalimantan Barat
Sumatera Utara
Kalimantan Timur
Sumatera Selatan
Kepulauan Bangka Belitung
Jawa Timur
Maluku Utara
Jambi
Kalimantan Selatan
Sulawesi Barat
Sumatera Barat
Maluku
Papua
Lampung
Bengkulu
Riau
Kalimantan Tengati
Papua Barat
Jawa Tengah
Jawa Barat
DKI Jakarta
Bali
Aceh
D1 Yogyakarta
Banten
Kepulauan Riau
6.58
6.11
5.57
4.96
4.92
4.84
4.66
4.62
4.55
4.09
3.83
3.81
3.44
3.41
3.39
3.28
3.26
3.20
3.14
3.07
3.03
3.02
3.02
Rata-rata Nasional:
2.90
3,14%
2.54
2.41
2.37
2.30
2.20
1.76
1.62
1.31
0.69
0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00
(Persen)
Sulawesi Tengah
Sulawesi Utara
Sulawesi Tenggara
Nusa Tenggara Timur
Nusa Tenggara Barat
Gorontalo
Sulawesi Selatan
Kalimantan Barat
Sumatera Utara
Kalimantan Timur
Sumatera Selatan
Kepulauan Bangka Belitung
Jawa Timur
Maluku Utara
Jambi
Kalimantan Selatan
Sulawesi Barat
Sumatera Barat
Maluku
Papua
Lampung
Bengkulu
Riau
Kalimantan Tengati
Papua Barat
Jawa Tengah
Jawa Barat
DKI Jakarta
Bali
Aceh
D1 Yogyakarta
Banten
Kepulauan Riau
5,319
4,631
4,462
5,569
7,923
1,576
11,907
4,688
24,494
4,649
9,044
1,164
35.546
1,265
3,230
3,159
1,192
5,491
1,673
1,951
6,752
1,740
5,528
1,774
613
Jumlah Putus Sekolah:
223.676 Siswa
20,678
27,901
7,067
2,566
3,513
1,954
4,569
287
0
10,000
20,000
30,000
(Jumlah Siswa)
40,000
Distribusi Angka Putus Sekolah Tahun 2011:
Penduduk Usia 7-12 Tahun
Penduduk Usia 7-12 thn
718.634
559.055
165.873
142.969
104.644
333.762
315.095
135.945
354.897
580.483
988.304
251.171
880.537
627.365
435.295
717.854
180.411
286.625
880.480
141.624
374.892
5.150.515
214.430
841.947
219.819
1.670.442
3.356.763
1.296.776
3.752.569
404.695
574.091
432.569
283.714
Sulawesi Barat
Kepulauan Bangka Belitung
Papua Barat
Papua
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Tengah
Kalimantan Barat
Sulawesi Selatan
Sulawesi Utara
Sumatera Selatan
Nusa Tenggara Timur
Sumatera Barat
Nusa Tenggara Barat
Kalimantan Selatan
Riau
Kalimantan Tengah
Kepulauan Riau
Lampung
Maluku Utara
Jambi
Jawa Barat
Bengkulu
Maluku
DKI Jakarta
Sumatera Utara
Jawa Tengah
Banten
Bali
Jawa Timur
Aceh
Kalimantan Timur
Dl Yogyakarta
Sulawesi Barat
Kepulauan
Bangka
Belitung
1.88
Papua
Barat
1.56
Papua
1.36
Sulawesi Tenggara
1.32
Gorontalo
1.26
Sulawesi Tengah
1.21
Kalimantan Barat
1.19
Sulawesi Selatan
1.12
Sulawesi Utara
1.10
Sumatera Selatan
1.06
Nusa Tenggara Timur
1.00
Sumatera Barat
0.91
Nusa Tenggara Barat
0.80
Kalimantan Selatan
0.80
Riau
0.72
Kalimantan Tengah
0.70
Kepulauan Riau
0.70
Lampung
0.68
Maluku Utara
0.67
Jambi
0.65
Jawa
Barat
0.63
Bengkulu
0.62
Maluku
Rata-rata Nasional:
0.56
DKI
Jakarta
0.56
0,67%
Sumatera Utara
0.55
Jawa Tengah
0.50
Banten
0.45
Bali
0.39
Jawa Timur
0.39
Aceh
0.38
Kalimantan Timur
0.34
Dl Yogyakarta
0.00
0.00
Sumber: BPS 2013
3,939
2,683
1,632
4,534
4,168
1,718
4,290
6,913
11,062
2,756
9,340
7,168
5,688
4,469
3,472
5,153
2,001
1,258
6,022
942
2,447
2.37
0.50
1.00
(Persen)
1.50
2.00
2.50
Jumlah Putus Sekolah:
182.773 Siswa
32,423
1,333
1,237
4,680
9,127
16,668
5,869
1,596
14.552
2,172
1,460
-
5,000 10,00015,00020,00025,00030,00035,000
(Jumlah Siswa)
Daftar Isi
Pengembangan Kurikulum 2013
A
Rasional Pengembangan Kurikulum 2013
B
Pengembangan Kurikulum 2013
C
Struktur Kurikulum
D
Rencana Impelementasi Kurikulum 2013
17
A
Rasional Pengembangan Kurikulum
18
1a
Tantangan Internal
19
Pengembangan Pendidikan Mengacu Pada 8 Standar
Kurikulum 2013
Sedang Dikerjakan
Telah dan terus
Dikerjakan
-Peningkatan Kualifikasi &
Sertifikasi
-Pembayaran Tunjangan
Sertifikasi
-Uji Kompetensi dan
Pengukuran Kinerja
-Rehab Gedung Sekolah
-Penyediaan Lab dan
Perpustakaan
-Penyediaan Buku
STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA
KEPENDIDIKAN
STANDAR PEMBIAYAAN
-BOS
-Bantuan Siswa Miskin
-BOPTN/Bidik Misi (di PT)
Manajemen Berbasis Sekolah
20
Bonus Demografi Sebagai Modal
"Bonus Demografi"
SDM
Usia Produktif
Melimpah
Kompeten
Modal
Pembangunan
Transformasi Melalui Pendidikan
Tidak Kompeten
Beban
Pembangunan
100 tahun kemerdekaan
-Kurikulum
- PTK
-Sarpras
-Pendanaan
-Pengelolaan
21
1b
Tantangan Eksternal
22
Tantangan Pengembangan Kurikulum
Tantangan Masa Depan
Kompetensi Masa Depan
•
•
•
•
•
•
•
•
•
• Kemampuan berkomunikasi
• Kemampuan berpikir jernih dan kritis
• Kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu
permasalahan
• Kemampuan menjadi warga negara yang bertanggungjawab
• Kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap
pandangan yang berbeda
• Kemampuan hidup dalam masyarakat yang mengglobal
• Memiliki minat luas dalam kehidupan
• Memiliki kesiapan untuk bekerja
• Memiliki kecerdasan sesuai dengan bakat/minatnya
• Memiliki rasa tanggungjawab terhadap lingkungan
Globalisasi: WTO, ASEAN Community, APEC, CAFTA
Masalah lingkungan hidup
Kemajuan teknologi informasi
Konvergensi ilmu dan teknologi
Ekonomi berbasis pengetahuan
Kebangkitan industri kreatif dan budaya
Pergeseran kekuatan ekonomi dunia
Pengaruh dan imbas teknosains
Mutu, investasi dan transformasi pada sektor
pendidikan
• Materi TIMSS dan PISA
Persepsi Masyarakat
• Terlalu menitikberatkan pada aspek kognitif
• Beban siswa terlalu berat
• Kurang bermuatan karakter
Perkembangan Pengetahuan dan Pedagogi
• Neurologi
• Psikologi
• Observation based [discovery] learning dan
Collaborative learning
Fenomena Negatif yang Mengemuka






Perkelahian pelajar
Narkoba
Korupsi
Plagiarisme
Kecurangan dalam Ujian (Contek, Kerpek..)
Gejolak masyarakat (social unrest)
23
2
Pengembangan Pola Pikir
24
Dinamika Kurikulum
Pedagogi, Psikologi
Perubahan
Kebutuhan
Akademik
Pengetahuan
Industri
Keterampilan
Sosial-Budaya
Sikap
SDM yang
Kompeten
Pengembangan
Kurikulum
Perkembangan
Pengetahuan
Keterampilan
Sikap
25
Konsep Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi
Keutuhan
Keseragaman
Keselarasan
(Praktek terbaik)
UU Sisdiknas
Kebutuhan:
-Individu
-Masyarakat
-Bangsa dan Negara
-Peradaban
Kompetensi
lulusan
(Sikap,
Keterampilan,
Pengetahuan)
SKL
Materi Inti
Pembelajaran
Proses
Pembelajaran
Proses
Penilaian
Detil
Mata
Pelajaran
SI, SP, SN
Sikap, Keterampilan, Pengetahuan
SKL: Standar Kompetensi Lulusan, SI: Standar Isi, SP: Standar Proses, SN: Standar Penilaian
26
Penyempurnaan Pola Pikir Perumusan Kurikulum
No
KBK 2004
KTSP 2006
Kurikulum 2013
1
Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari
Standar Isi
Standar Kompetensi Lulusan
diturunkan dari kebutuhan
2
Standar Isi dirumuskan berdasarkan Tujuan
Mata Pelajaran (Standar Kompetensi Lulusan
Mata Pelajaran) yang dirinci menjadi Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata
Pelajaran
Standar Isi diturunkan dari
Standar Kompetensi Lulusan
melalui Kompetensi Inti yang
bebas mata pelajaran
3
Pemisahan antara mata pelajaran pembentuk
sikap, pembentuk keterampilan, dan
pembentuk pengetahuan
Semua mata pelajaran harus
berkontribusi terhadap
pembentukan sikap, keterampilan,
dan pengetahuan,
4
Kompetensi diturunkan dari mata pelajaran
Mata pelajaran diturunkan dari
kompetensi yang ingin dicapai
5
Mata pelajaran lepas satu dengan yang lain,
seperti sekumpulan mata pelajaran terpisah
Semua mata pelajaran diikat oleh
kompetensi inti (tiap kelas)
27
Perkembangan Kurikulum di Indonesia
1975
Kurikulum
Sekolah Dasar
1947
Rencana Pelajaran →
Dirinci dalam Rencana
Pelajaran Terurai
1994
Kurikulum 1994
1968
Kurikulum Sekolah
Dasar
1945
1955
1965
1975
1985
1995
2004
Rintisan
Kurikulum
Berbasis
Kompetensi (KBK)
2013
‘Kurikulum 2013’
2005
1984
Kurikulum 1984
1964
Rencana Pendidikan
Sekolah Dasar
1973
Kurikulum Proyek
Perintis Sekolah
Pembangunan
(PPSP)
2015
2006
Kurikulum
Tingkat Satuan
Pendidikan
(KTSP)
1997
Revisi Kurikulum 1994
28
Pendekatan Dalam Penyusunan SKL Pada KBK 2004 dan KTSP 2006
Mapel 1
Mapel 2
Mapel 3
SKL Mapel 1
SKL Mapel 2
SKL Mapel 3
SK-KD Mapel 1
SK-KD Mapel 2
SK-KD Mapel 3
....
....
....
Mapel n
SKL Mapel n
SK-KD Mapel n
Standar Isi
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Satuan Pendidikan
SK-KD: Standar Kompetensi (Strand/Bidang) dan Kompetensi Dasar
29
Pola Pikir KBK 2004
KTSP 2006
KerangkaPola
KerjaPikir
Penyusunan
KTSP 2006
TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL
KERANGKA DASAR KURIKULUM
(Filosofis, Yuridis, Konseptual)
STRUKTUR KURIKULUM
STANDAR ISI (SKL MAPEL, SK MAPEL, KD MAPEL)
STANDAR
PROSES
STANDAR KOMPETENSI
LULUSAN
STANDAR
PENILAIAN
PEDOMAN
SILABUS
RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
Oleh Satuan Pendidikan
Pola Pikir Kurikulum 2013
BUKU TEKS
SISWA
PEMBELAJARAN &
PENILAIAN
Pola Pikir KBK 2004 dan KTSP 2006
Kerah
Saku
Lengan Kiri
Lengan Kanan
Muka Kiri
Muka Kanan
Belakang
Pola Pikir Kurikulum 2013
Kemeja Lengan Panjang Warna Biru
Ukuran M (Bahu: 38 cm; Dada: 92 cm; Pinggang 86 cm; Panjang 83 cm; Lengan 58
cm)
38 cm
saku
86 cm
kerah
58 cm
92 cm
Lengan Kiri
Muka Kiri
Belakang
83 cm
Muka Kanan
Lengan Kanan
Pembagian peran Pemerintah dan Satuan Pendidikan/Guru dalam Kurikulum dan
Efektivitas Waktu Pembelajaran
Efektivitas waktu pembelajaran
Efektivitas waktu pembelajaran
Alokasi waktu persiapan silabus dan review buku
Peran Guru/Satdik
KTSP 2006
Alokasi waktu guru untuk persiapan
silabus dan review buku ajar
KBK 2004
Kurikulum
2013
Peran Pemerintah
... Kurikulum 2013 memberikan kesempatan yang lebih besar bagi guru/satuan pendidikan untuk
meningkatkan efektivitas waktu pembelajaran .....
33
Perbandingan Tata Kelola Pelaksanaan Kurikulum
Elemen
KTSP 2006
Ukuran Tata kelola
Kewenangan
Hampir mutlak
Terbatas
Kompetensi
Harus tinggi
Sebaiknya tinggi. Bagi yang
rendah masih terbantu
dengan adanya buku
Beban
Berat
Ringan
Efektivitas waktu untuk
kegiatan pembelajaran
Rendah [banyak waktu
untuk persiapan]
Tinggi
Peran penerbit
Besar
Kecil
Variasi materi dan proses
Tinggi
Rendah
Variasi harga/beban siswa
Tinggi
Rendah
Hasil pembelajaran
Tergantung sepenuhnya
pada guru
Tidak sepenuhnya tergantung
guru, tetapi juga buku yang
disediakan pemerintah
Titik Penyimpangan
Banyak
Sedikit
Besar Penyimpangan
Tinggi
Rendah
Pengawasan
Sulit, hampir tidak
mungkin
Mudah
Guru
Buku
Siswa
Pemantauan
Kurikulum 2013
34
Perbandingan Tata Kelola Pelaksanaan Kurikulum
Proses
Peran
KTSP 2006
Kurikulum 2013
Guru
Hampir mutlak [dibatasi
hanya oleh SK-KD]
Pengembangan dari yang
sudah disiapkan
Pemerintah
Hanya sampai SK-KD
Mutlak
Pemerintah Daerah
Supervisi penyusunan
Supervisi pelaksanaan
Penerbit
Kuat
Lemah
Penyediaan
Buku
Guru
Hampir mutlak
Kecil, untuk buku pengayaan
Pemerintah
Kecil, untuk kelayakan
penggunaan di sekolah
Mutlak untuk buku teks, kecil
untuk buku pengayaan
Penyusunan
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran
Guru
Hampir mutlak
Kecil, untuk pengembangan
dari yang ada pada buku teks
Pemerintah Daerah
Supervisi penyusunan dan
pemantauan
Supervisi pelaksanaan dan
pemantauan
Guru
Mutlak
Hampir mutlak
Pemerintah Daerah
Pemantauan kesesuaian
dengan rencana [variatif]
Pemantauan kesesuaian
dengan buku teks [terkendali]
Pemerintah
Sulit, karena variasi terlalu
besar
Mudah, karena mengarah
pada pedoman yang sama
Penyusunan
Silabus
Pelaksanaan
Pembelajaran
Penjaminan
Mutu
35
Langkah Penguatan Tata Kelola
• Menyiapkan buku pegangan pembelajaran yang
terdiri dari:
– Buku pegangan siswa
– Buku pegangan guru
• Menyiapkan guru supaya memahami pemanfaatan
sumber belajar yang telah disiapkan dan sumber lain
yang dapat mereka manfaatkan
• Memperkuat peran pendampingan dan pemantauan
oleh pusat dan daerah pelaksanaan pembelajaran
36
3
Pendalaman dan Perluasan Materi
37
3a
Analisis Hasil PISA
(PISA: Programme for International Student Assessment)
38
Model Soal TIMSS
TIMSS dan PIRLS membagi soal-soalnya menjadi empat
katagori:
–
–
–
–
Low mengukur kemampuan sampai level knowing
Intermediate mengukur kemampuan sampai level applying
High mengukur kemampuan sampai level reasoning
Advance mengukur kemampuan sampai level reasoning with
incomplete information
39
Refleksi dari Hasil PISA 2009
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Matematika
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Level 6
Level 5
Level 4
IPA
Level 3
Level 2
Level 1
Below Level 1
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Level 6
Level 5
Level 4
Bahasa
Level 3
Level 2
Level 1b
Level 1a
Hampir semua siswa Indonesia hanya
menguasai pelajaran sampai level 3 saja,
sementara negara lain banyak yang sampai level
4, 5, bahkan 6. Dengan keyakinan bahwa semua
manusia diciptakan sama, interpretasi dari hasil
ini hanya satu, yaitu: yang kita ajarkan berbeda
dengan tuntutan zaman  penyesuaian
kurikulum
40
3b
Analisis Hasil TIMSS dan PIRLS
(TIMSS:Trends in International Mathematics and Science Study;
PIRLS: Progress in International Reading Literacy Study)
41
Results of Mathematics (8th Grade)
2007
Very Low
Low
2011
Intermediate
High
Advance
Low
Intermediate
High
Advance
Indonesia
Morocco
Saudi Arabia
Iran
Thailand
Malaysia
Turkey
Japan
Korea, Rep. of
Singapore
Chinese Taipei
Saudi Arabia
Morocco
Indonesia
Iran
Malaysia
Thailand
Turkey
Japan
Singapore
Korea, Rep. of
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Chinese Taipei
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Very Low
Lebih dari 95% siswa Indonesia hanya mampu sampai level menengah, sementara hampir 50%
siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance. Dengan keyakinan bahwa semua
anak dilahirkan sama, kesimpulan dari hasil ini adalah yang diajarkan di Indonesia berbeda
dengan yang diujikan [yang distandarkan] internasional
42
Results of Science(8th Grade)
2007
Very Low
Low
2011
Intermediate
High
Advance
Low
Intermediate
High
Advance
Morocco
Indonesia
Saudi Arabia
Thailand
Malaysia
Iran
Turkey
Japan
Korea, Rep. of
Chinese Taipei
Singapore
Saudi Arabia
Morocco
Indonesia
Iran
Turkey
Thailand
Malaysia
Korea, Rep. of
Japan
Chinese Taipei
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Singapore
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Very Low
Lebih dari 95% siswa Indonesia hanya mampu sampai level menengah, sementara hampir 40%
siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance. Dengan keyakinan bahwa semua
anak dilahirkan sama, kesimpulan dari hasil ini adalah yang diajarkan di Indonesia berbeda
dengan yang diujikan [yang distandarkan] internasional
43
Results of Reading (4th Grade)
2006
Very Low
Low
Intermediate
2011
High
Advance
Low
Intermediate
High
Advance
Morocco
Indonesia
Saudi Arabia
Iran
Chinese Taipei
Singapore
Morocco
Indonesia
Iran
Chinese Taipei
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Singapore
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Very Low
Lebih dari 95% siswa Indonesia hanya mampu sampai level menengah, sementara lebih dari
50% siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance. Dengan keyakinan bahwa
semua anak dilahirkan sama, kesimpulan dari hasil ini adalah yang diajarkan di Indonesia
berbeda dengan yang diujikan [yang distandarkan] internasional
44
3c
Kesesuaian Soal TIMSS dengan
Kurikulum Yang Dipakai di Indonesia Saat Ini
45
Perbandingan Kurikulum IPA SMP Kelas VIII dan Materi TIMSS
Domain
Topics
Biology
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Major organs and organ systems in humans and other organisms
Cells and their functions, including respiration and photosynthesis as cellular process
Reproduction and heredity
Role of variation & adaptation in survival/extinction of species in a changing environ.
Interdependence of populations of organisms in an ecosystem
Reasons for increase in world’s human population and its effects on the environment
Human health (infection, prevention, immunity) and the importance of diet & exercise
Chemistry
1.
2.
3.
4.
Classification, composition, and particulate structure of matter (inside atom)
Solutions (solvent, solute, concentration/dilution, effect of temperature on solubility)
Properties and uses of common acids and bases
Chemical change (transformation, conservation, oxidation)
Physics
1.
2.
3.
4.
5.
Physical states and changes in matter
Energy forms, transformations, heat, and temperature
Basic properties/behaviors of light and sound
Electric circuits and properties and uses of permanent magnets and electromagnets
Forces and motion (forces, basic description of motion, effects of density & pressure)
Earth
Science
1.
2.
3.
4.
Earth’s structure and physical features
Merah: Belum Diajarkan di Kelas VIII
Earth’s processes, cycles, and history
Earth’s resources, their use, and conservation
Earth in the solar system and the universe
Ada beberapa topik yang sebenarnya diajarkan di kelas IX, sehingga belum semua diajarkan pada
siswa SMP Kelas VIII yang mengikuti TIMSS
46
Perbandingan Kurikulum Matematika SMP Kelas VIII dan Materi TIMSS
Domain
Topics
Number
1.
2.
3.
4.
5.
Computing, estimating, or approximating with whole numbers
Concepts of fractions and computing with fractions
Concepts of decimals and computing with decimals
Representing, comparing, ordering, and computing with integers
Problem solving involving percents and proportions
Algebra
1.
2.
3.
4.
5.
Numeric, algebraic, and geometric patterns or sequences
Simplifying and evaluating algebraic expressions
Simple linear equations and inequalities
Merah: Belum Diajarkan di Kelas VIII
Simultaneous (two variables equations)
Representation of functions as ordered pairs, tables, graphs, words, or equations
Geometry
1.
2.
3.
4.
Data &
Chances
1. Reading and displaying data using tables, pictographs, bar, pie, and line graphs
2. Interpreting data sets
3. Judging, predicting, and determining the chances of possible outcomes
Geometric properties of angles and geometric shapes
Congruent figures and similar triangles
Relationship between three-dimensional shapes and their two-dimensional represent.
Using appropriate measurement formulas for perimeters, circumferences, areas, surface
areas, and volumes
5. Points on the Cartesian plane
6. Translation, reflection, and rotation
Ada beberapa topik yang tidak terdapat pada kurikulum saat ini, sehingga menyulitkan bagi siswa
kelas VIII yang mengikuti TIMSS
47
Perbandingan Kurikulum IPA SD Kelas IV dan Materi TIMSS
Domain
Topics
Life
Science
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Major body structures and their functions in humans and other organisms
Life cycles and reproduction in plants and animals
Physical features, behavior, and survival of organisms living in different environments
Relationships in a given community (simple food chains, predator-prey relationships)
Changes in environments (effects of human activity, pollution and its prevention)
Human health (transmission/prevention diseases, signs of health/illness, diet, exercise)
Physical
Science
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
States of matter, differences in their physical properties, including changes in state
Classification of objects/materials based on physical properties
Forming and separating mixtures
Familiar changes in materials (e.g., decaying, burning, rusting, cooking)
Common energy sources/forms and their practical uses (Sun, electricity, water, wind)
Light (e.g., sources, behavior)
Electrical circuits and properties of magnets
Forces that cause objects to move (e.g., gravity, push/pull forces)
Earth
Science
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Water on Earth (location, types, and movement) and air (composition, existence, uses)
Common features of Earth’s landscape and relationship to human use
Weather conditions from day to day or over the seasons
Fossils of animals and plants (age, location, formation)
Earth’s solar system (planets, Sun, moon)
Day, night, and shadows due to Earth’s rotation and its relationship to the Sun
Ada beberapa topik yang tidak terdapat pada kurikulum saat ini, sehingga menyulitkan bagi siswa
kelas VIII yang mengikuti TIMSS
48
Perbandingan Kurikulum Matematika SD Kelas IV dan Materi TIMSS
Domain
Topics
Number
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Concepts of whole numbers, including place value and ordering
Adding, subtracting, multiplying, and/or dividing with whole numbers
Concepts of fractions
Adding and subtracting with fractions
Concepts of decimals, including place value and ordering
Adding and subtracting with decimals
Number sentences
Merah: Belum Diajarkan di Kelas IV
Number patterns
Geometry
Shapes and
Measurement
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Lines: measuring, estimating length of; parallel and perpendicular lines
Comparing and drawing angles
Using informal coordinate systems to locate points in a plane
Elementary properties of common geometric shapes
Reflections and rotations
Relationships between two-dimensional and three-dimensional shapes
Finding and estimating areas, perimeters, and volumes
Data
Display
1. Reading data from tables, pictographs, bar graphs, or pie charts
2. Drawing conclusions from data displays
3. Displaying data using tables, pictographs, and bar graphs
Ada beberapa topik yang tidak terdapat pada kurikulum saat ini, sehingga menyulitkan bagi siswa
kelas VIII yang mengikuti TIMSS
49
Langkah Penguatan Materi
• Evaluasi ulang ruang lingkup materi:
– Meniadakan materi yang tidak esensial atau tidak relevan
bagi siswa
– Mempertahankan materi yang sesuai dengan kebutuhan
siswa
– Menambahkan materi yang dianggap penting dalam
perbandingan internasional
• Evaluasi ulang kedalaman materi sesuai dengan
tuntutan perbandingan internasional [s/d reasoning]
• Menyusun kompetensi dasar yang sesuai dengan
materi yang dibutuhkan
50
4
Penguatan Proses
51
Kerangka Kompetensi Abad 21
Sumber: 21st Century Skills, Education, Competitiveness. Partnership for 21st Century, 2008
Kehidupan dan Karir
• Fleksibel dan adaptif
• Berinisiatif dan mandiri
• Keterampilan sosial dan budaya
• Produktif dan akuntabel
• Kepemimpinan&tanggung jawab
Kerangka ini menunjukkan bahwa
proses pembelajaran tidak cukup
hanya untuk meningkatkan
pengetahuan [melalui core
subjects] saja, harus dilengkapi:
-Berkemampuan kreatif - kritis
-Berkarakter kuat [bertanggung
jawab, sosial, toleran, produktif,
adaptif,...]
Disamping itu didukung dengan
kemampuan memanfaatkan
informasi dan berkomunikasi
Pembelajaran dan Inovasi
• Kreatif dan inovasi
• Berfikir kritis menyelesaikan masalah
• Komunikasi dan kolaborasi
Informasi, Media and
Teknologi
• Melek informasi
• Melek Media
• Melek TIK
Partnership: Perusahaan, Asosiasi Pendidikan, Yayasan,...
52
Kerangka Kompetensi Abad 21
Sumber: 21st Century Skills, Education, Competitiveness. Partnership for 21st Century, 2008
•Mendukung Keseimbangan
penilaian: tes standar serta
penilaian normatif dan sumatif
•Menekankan pada pemanfaatan
umpan balik berdasarkan kinerja
peserta didik
•Membolehkan pengembangan
portofolio siswa
Perlunya mempersiapkan proses penilaian yang tidak
hanya tes saja, tetapi dilengkapi dengan penilaian lain
termasuk portofolio siswa. Disamping itu dierlukan
dukungan lingkungan pendidikan yang memadai
•Menciptakan latihan pembelajaran,
dukungan SDM dan infrastruktur
•Memungkinkan pendidik untuk
berkolaborasi, berbagi pengalaman
dan integrasinya di kelas
•Memungkinkan peserta didik untuk
belajar yang relevan dengan
konteks dunia
•Mendukung perluasan keterlibatan
komunitas dalam pembelajaran,
baik langsung maupun online
53
Proses Pembelajaran yang Mendukung Kreativitas
Dyers, J.H. et al [2011], Innovators DNA, Harvard Business Review:
• 2/3 dari kemampuan kreativitas seseorang diperoleh melalui
pendidikan, 1/3 sisanya berasal dari genetik.
• Kebalikannya berlaku untuk kemampuan intelijensia yaitu: 1/3 dari
pendidikan, 2/3 sisanya dari genetik.
Pembelajaran berbasis intelejensia
• Kemampuan kreativitas diperoleh melalui: tidak akan memberikan hasil
-
Observing [mengamati]
Questioning [menanya]
Personal
Associating [menalar]
Experimenting [mencoba]
Networking [Membentuk jejaring]
siginifikan (hanya peningkatan 50%)
dibandingkan yang berbasis
kreativitas (sampai 200%)
Inter-personal
Perlunya merumuskan kurikulum berbasis proses pembelajaran yang mengedepankan pengalaman
personal melalui proses mengamati, menanya, menalar, dan mencoba [observation based learning]
untuk meningkatkan kreativitas peserta didik. Disamping itu, dibiasakan bagi peserta didik untuk
bekerja dalam jejaringan melalui collaborative learning
54
54
Proses Penilaian yang Mendukung Kreativitas
Sharp, C. 2004. Developing young children’s creativity: what can we learn
from research?:
Guru dapat membuat peserta didik berani berperilaku kreatif melalui:
• tugas yang tidak hanya memiliki satu jawaban tertentu yang benar [banyak/semua
jawaban benar],
• mentolerir jawaban yang nyeleneh,
• menekankan pada proses bukan hanya hasil saja,
• memberanikan peserta didik untuk mencoba, untuk menentukan sendiri yang kurang
jelas/lengkap informasinya, untuk memiliki interpretasi sendiri terkait dengan
pengetahuan atau kejadian yang diamatinya
• memberikan keseimbangan antara yang terstruktur dan yang spontan/ekspresif
Perlunya merumuskan kurikulum yang mencakup proses penilaian yang menekankan pada proses dan
hasil sehingga diperlukan penilaian berbasis portofolio (pertanyaan yang tidak memiliki jawaban
tunggal, memberi nilai bagi jawaban nyeleneh, menilai proses pengerjaannya bukan hanya hasilnya,
55
penilaian spontanitas/ekspresif, dll)
55
Langkah Penguatan Proses
Proses
Karakteristik Penguatan
Menggunakan pendekatan saintifik melalui mengamati, menanya,
mencoba, menalar,....
Pembelajaran
Menggunakan ilmu pengetahuan sebagai penggerak pembelajaran
untuk semua mata pelajaran
Menuntun siswa untuk mencari tahu, bukan diberi tahu [discovery
learning]
Menekankan kemampuan berbahasa sebagai alat komunikasi,
pembawa pengetahuan dan berfikir logis, sistematis, dan kreatif
Mengukur tingkat berfikir siswa mulai dari rendah sampai tinggi
Penilaian
Menekankan pada pertanyaan yang mebutuhkan pemikiran
mendalam [bukan sekedar hafalan]
Mengukur proses kerja siswa, bukan hanya hasil kerja siswa
Menggunakan portofolio pembelajaran siswa
56
5
Penyesuaian Beban
57
5a
Contoh Buku KTSP 2006
58
Diasumsikan anak sudah
lancar membaca pada saat
masuk Kelas I SD
Buku IPS Kelas I
Halaman 1
59
Buku IPS Kelas I
Halaman 3
Masuk
SD
harus
sudah
lancar
menulis
60
5b
Evaluasi Kompetensi Dasar
61
Tingkat Kesulitan Pelajaran
PPKN KTSP 2006 Kelas IV
PPKN KTSP 2006 Kelas V
•Mengenal lembaga-lembaga dalam susunan
pemerintahan desa dan pem. kecamatan
•Menggambarkan struktur organisasi desa dan
pemerintah kecamatan
•Mengenal lembaga-lembaga dalam susunan
pemerintahan kabupaten, kota, dan provinsi
•Menggambarkan struktur organisasi kabupaten,
kota, dan provinsi
•Mengenal lembaga-lembaga negara dalam
susunan pemerintahan tingkat pusat, seperti
MPR, DPR, Presiden, MA, MK dan BPK
•Menyebutkan organisasi pemerintahan tingkat
pusat, seperti Presiden, Wakil Presiden dan para
Menteri
•Mengidentifikasi jenis budaya Indonesia yang
pernah ditampilkan dalam misi kebudayaan
internasional
•Memberikan contoh sederhana pengaruh
globalisasi di lingkungannya
•Menentukan sikap terhadap pengaruh
globalisasi yang terjadi di lingkungannya
•Mendeskripsikan Negara Kesatuan Republik
Indonesia
•Menjelaskan pentingnya keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia
•Menunjukkan contoh-contoh perilaku dalam
menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia
•Pengertian dan pentingnya peraturan perundangundangan tingkat pusat dan daerah
•Memberikan contoh peraturan perundangundangan tingkat pusat dan daerah, seperti pajak,
anti korupsi, lalu lintas, larangan merokok
•Mendeskripsikan pengertian organisasi
•contoh organisasi di lingkungan sekolah dan
masyarakat
•Menampilkan peran serta dalam memilih
organisasi di sekolah
•Mengenal bentuk-bentuk keputusan bersama
•Mematuhi keputusan bersama
Warna merah: terlalu berat bagi siswa SD
62
Tingkat Kesulitan Pelajaran
IPA KELAS IV
Semester 1
 Mendeskripsikan hubungan antara struktur kerangka tubuh manusia dengan fungsinya
 Menerapkan cara memelihara kesehatan kerangka tubuh
 Mendeskripsikan hubungan antara struktur panca indera dengan fungsinya hubungan struktur dengan fungsi terlalu tinggi
 Menerapkan cara memelihara kesehatan panca indera
 Menjelaskan hubungan antara struktur akar tumbuhan dengan fungsinya (hubungan struktur dengan fungsi: terlalu tinggi
untuk kelas 4)
 Menjelaskan hubungan antara struktur batang tumbuhan dengan fungsinya (hubungan struktur dengan fungsi: terlalu tinggi
untuk kelas 4)
 Menjelaskan hubungan antara struktur daun tumbuhan dengan fungsinya (hubungan struktur dengan fungsi: terlalu tinggi
untuk kelas 4)
 Menjelaskan hubungan antara bunga dengan fungsinya (hubungan struktur dengan fungsi: terlalu tinggi untuk kelas 4)
 Mengidentifikasi jenis makanan hewan (KD ini terlalu sempit, perlu digabung dengan KD di bawahnya)
 Menggolongkan hewan berdasarkan jenis makanannya (KD ini terlalu sempit perlu digabung dengan KD di atasnya)
 Mendeskripsikan daur hidup beberapa hewan di lingkungan sekitar, misalnya kecoa, nyamuk, kupukupu, kucing
 Menunjukkan kepedulian terhadap hewan peliharaan, misalnya kucing, ayam, ikan
 Mengidentifikasi beberapa jenis hubungan khas (simbiosis) dan hubungan “makan dan dimakan” antar makhluk hidup (rantai
makanan) konsep simbiosis terlalu tinggi
 Mendeskripsikan hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya
 Mengidentifikasi wujud benda padat, cair, dan gas memiliki sifat tertentu
 Mendeskripsikan terjadinya perubahan wujud cair->adat->cair; cair->gas->cair; padat->gas
 Menjelaskan hubungan antara sifat bahan dengan kegunaannya
63
Langkah Penyesuaian Beban Guru dan Murid SD
Pelaku
Beban
Menyusun Silabus
Mencari buku yang sesuai
Penyelesaian
Disediakan buku pegangan guru
Mengajar beberapa mata
pelajaran dengan cara berbeda
Guru
Mengajar banyak mata pelajaran
Menggunakan bahasa Indonesia
sebagai penghela mata pelajaran
yang lain sehingga selara
Menggunakan ilmu pengetahuan
sebagai penggerak pembahasan
Mempelajari banyak mapel
Murid
Pendekatan tematik terpadu
menggunakan satu buku untuk
semua mata pelajaran sehingga
dapat selaras dengan
kemampuan Bahasa Indonesia
sebagai alat komunikasi dan
carrier of knowledge
Mempelajarai mata pelajaran
dengan cara berbeda
Membeli buku
Membeli lembar kerja siswa
Penyedian buku teks oleh
pemerintah/daerah
64
B
Pengembangan Kurikulum 2013
65
1
Kesinambungan
KBK 2004, KTSP 2006, Kurikulum 2013
66
Garis Waktu Pengembangan KBK 2004, KTSP 2006, Kurikulum 2013
Tahun ‘01 ‘02 ‘03 ‘04 ‘05 ‘06 ‘07 ‘08 ‘09 ‘10 ‘11 ‘12 ‘13
Kegiatan
Pengemb. Rintisan KBK 2004
Implem. Terbatas KBK 2004
UU Sisdiknas
SKL, SKL Mapel, KD
Penyusunan KTSP 2006
Pemberlakuan KTSP 2006
Pengembangan Kurikulum 2013
Pemberlakuan Kurikulum 2013
KD
67
Prosedur Penyusunan Kompetensi Dasar Kurikulum 2013
SK-KD Lama Mapel per
kelas (KTSP 2006)
Standar Kompetensi
Lulusan Baru
Evaluasi
•
•
•
Mempertahankan SK KD lama
yang sesuai dengan SKL Baru
Merevisi SK KD lama disesuaikan
dengan SKL Baru
Menyusun SK KD Baru
Sumber Kompetensi [Mapel per kelas]
Kompetensi Inti
Kompetensi Dasar Baru
68
Contoh Penurunan Kompetensi Inti dari SKL untuk Kelas I SD
Standar Kompetensi Lulusan
Kompetensi Inti Kelas I
Memiliki [melalui menerima, menjalankan, menghargai,
menghayati, mengamalkan] perilaku yang mencerminkan
sikap orang beriman, berakhlak mulia, percaya diri, dan
bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam , di sekitar rumah,
sekolah, dan tempat bermain
Menerima dan menjalankan ajaran agama
yang dianutnya.
Memiliki [melalui mengetahui, memahami, menerapkan,
menganalisis, mengevaluasi] pengetahuan faktual dan
konseptual dalam ilmu pengetahuan, teknologi,seni,
budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan
kejadian di lingkungan rumah, sekolah, dan tempat
bermain
Memahami pengetahuan faktual dengan
cara mengamati berdasarkan rasa ingin
tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan
Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda
yang dijumpainya di rumah dan di sekolah
Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman,
dan guru.
Menyajikan pengetahuan faktual dalam
Memiliki [melalui mengamati, menanya, mencoba,
mengolah, menyaji, menalar, mencipta] kemampuan pikir bahasa yang jelas dan logis, dalam karya
yang estetis, dalam gerakan yang
dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak
mencerminkan anak sehat, dan dalam
dan konkret sesuai dengan yang ditugaskan kepadanya.
tindakan yang mencerminkan perilaku
anak beriman dan berakhlak mulia.
69
Contoh Perumusan Kompetensi Dasar dari Kompetensi Inti
untuk PPKN Kelas I SD DASAR
Kompetensi Inti
1.
2.
Menerima dan
menjalankan ajaran
agama yang
dianutnya.
Memiliki perilaku
jujur, disiplin,
tanggung jawab,
santun, peduli, dan
percaya diri dalam
berinteraksi dengan
keluarga, teman,
dan guru.
KD lama (KTSP 2006)
1. Menjelaskan perbedaan jenis kelamin,
agama, dan suku bangsa
2. Memberikan contoh hidup rukun melalui
kegiatan di rumah dan di sekolah
3. Menerapkan hidup rukun di rumah dan di
sekolah
4. Menjelaskan pentingnya tata tertib di rumah
dan di sekolah
5. Melaksanakan tata tertib di rumah dan di
sekolah
6. Menjelaskan hak anak untuk bermain, belajar
dengan gembira dan didengar pendapatnya
7. Melaksanakan hak anak di rumah dan di
sekolah
8. Mengikuti tata tertib di rumah dan di sekolah
9. Melaksanakan aturan yang berlaku di
masyarakat
Rumusan Kompetensi Dasar Usulan
1. Menerima keberagaman karakteristik
individu (agama, suku, fisik, psikis)
sebagai anugerah Tuhan
1. Menunjukkan perilaku baik (jujur, disiplin,
tanggung jawab, santun, peduli/kasih
sayang, dan percaya diri) dalam
berinteraksi dengan keluarga, teman, dan
guru, sebagai perwujudan nilai dan moral
Pancasila.
2. Memiliki sikap dan perilaku patuh pada
tata tertib dan aturan yang berlaku dalam
kehidupan sehari-hari di rumah dan
sekolah.
3. Memiliki sikap toleran terhadap
keberagaman karakteristik individu
(agama, suku, fisik, psikis) di rumah dan
sekolah.
4. Menunjukkan perilaku kebersamaan
dalam keberagaman di rumah dan
sekolah
70
Contoh Perumusan Kompetensi Dasar dari Kompetensi Inti
untuk PPKN Kelas I SD DASAR
Kompetensi Inti
4. Menyajikan
pengetahuan faktual
dalam bahasa yang jelas
dan logis, dalam karya
yang estetis, dalam
gerakan yang
mencerminkan anak
sehat, dan dalam
tindakan yang
mencerminkan perilaku
anak beriman dan
berakhlak mulia.
KD lama (KTSP 2006)
Rumusan Kompetensi Dasar Usulan
1. Menyajikan contoh
kebersamaan dalam
keberagaman karakteristik
individu di rumah dan
sekolah melalui permainan
2. Menyajikan Pancasila dan
simbol-simbol sila Pancasila
melalui lagu, cerita, gambar,
dan/atau permainan
71
Tema Kurikulum 2013
Kurikulum yang dapat
menghasilkan insan
indonesia yang:
Produktif
Kreatif
Inovatif
Afektif
Produktif,
Kreatif,
Inovatif,
Afektif
melalui penguatan
Sikap,
Keterampilan,
dan
Pengetahuan
yang terintegrasi
72
Perbedaan Esensial Kurikulum SD
KTSP 2006
Mata pelajaran tertentu
mendukung kompetensi
tertentu
Kurikulum 2013
Status
Tiap mata pelajaran mendukung semua kompetensi [sikap,
keterampilan, pengetahuan]
Benarnya
Mata pelajaran dirancang
Mata pelajaran dirancang terkait satu dengan yang lain dan Benarnya
berdiri sendiri dan memiliki memiliki kompetensi dasar yang diikat oleh kompetensi inti
kompetensi dasar sendiri
tiap kelas
Bahasa Indonesia sejajar
dengan mapel lain
Bahasa Indonesia sebagai penghela mapel lain [sikap dan
keterampilan berbahasa}
Idealnya
Tiap mata pelajaran
diajarkan dengan
pendekatan berbeda
Semua mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan yang
sama [saintifik] melalui mengamati, menanya, mencoba,
menalar,....
Idealnya
Tiap jenis konten
pembelajaran diajarkan
terpisah [separated
curriculum]
Bermacam jenis konten pembelajaran diajarkan terkait dan Baiknya
terpadu satu sama lain [cross curriculum atau integrated
curriculum]
Konten ilmu pengetahuan diintegrasikan dan dijadikan
penggerak konten pembelajaran lainnya
Baiknya
Tematik untuk kelas I – III
[belum integratif]
Tematik Integratif untuk Kelas I – VI
Baiknya
73
Perbedaan Esensial Kurikulum SMP
KTSP 2006
Kurikulum 2013
Status
Mata pelajaran tertentu
mendukung kompetensi
tertentu
Tiap mata pelajaran mendukung semua
Benarnya
kompetensi [sikap, keterampilan, pengetahuan]
Mata pelajaran dirancang
berdiri sendiri dan memiliki
kompetensi dasar sendiri
Mata pelajaran dirancang terkait satu dengan
yang lain dan memiliki kompetensi dasar yang
diikat oleh kompetensi inti tiap kelas
Benarnya
Bahasa Indonesia sebagai
pengetahuan
Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dan
carrier of knowledge
Idealnya
Tiap mata pelajaran
diajarkan dengan
pendekatan yang berbeda
Semua mata pelajaran diajarkan dengan
pendekatan yang sama, yaitu pendekatan
saintifik melalui mengamati, menanya,
mencoba, menalar,....
Idealnya
TIK adalah mata pelajaran
sendiri
TIK merupakan sarana pembelajaran,
dipergunakan sebagai media pembelajaran
mata pelajaran lain
Baiknya
74
Perbedaan Esensial Kurikulum SMA/K
KTSP 2006
Kurikulum 2013
Status
Mata pelajaran tertentu
mendukung kompetensi
tertentu
Tiap mata pelajaran mendukung semua kompetensi [sikap,
keterampilan, pengetahuan] dengan penekanan yang
berbeda
Benarnya
Mapel dirancang berdiri
sendiri dan memiliki
kompetensi dasar sendiri
Mata pelajaran dirancang terkait satu dengan yang lain dan Benarnya
memiliki kompetensi dasar yang diikat oleh kompetensi inti
tiap kelas
Bahasa Indonesia sebagai
pengetahuan
Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dan carrier of
knowledge
Idealnya
Tiap mata pelajaran
diajarkan dengan
pendekatan yang berbeda
Semua mata pelajaran diajarkan dengan pende-katan yang
sama, yaitu pendekatan saintifik melalui mengamati,
menanya, mencoba, menalar,....
Idealnya
Untuk SMA, ada
penjurusan sejak kelas XI
Tidak ada penjurusan di SMA. Ada mata pelajaran wajib,
peminatan, antar minat, dan pendalaman minat
Idealnya
SMA dan SMK tanpa
kesamaan kompetensi
SMA dan SMK memiliki mata pelajaran wajib yang sama
terkait dasar-dasar pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
Baiknya
Penjurusan di SMK sangat
detil [sampai keahlian]
Penjurusan di SMK tidak terlalu detil [sampai bidang studi], Baiknya
didalamnya terdapat pengelompokkan peminatan dan
pendalaman
75
Kunci Keberhasilan Implementasi Kurikulum 2013
• Ketersediaan Buku Pegangan Pembelajaran:
– Siswa
– Guru
• Ketersediaan Buku Pedoman Penilaian
• Kesiapan Guru
– Penyesuaian kompetensi guru (4+1)
• Dukungan Manajemen
– Kepala Sekolah
– Pengawas Sekolah
– Administrasi sekolah [khususnya untuk SMA dan SMK]
• Dukungan Iklim/Budaya Akademik
– Keterlibatan dan kesiapan semua pemangku kepentingan [siswa,
guru, orang tua, kepala sekolah, pengawas sekolah]
76
C
Struktur Kurikulum
77
STRUKTUR KURIKULUM SD
No
Komponen
I
II
III
IV
V
VI
Kelompok A
1
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
4
4
4
4
4
4
2
PPKN
5
6
6
4
4
4
3
Bahasa Indonesia
8
8
10
7
7
7
4
Matematika
5
6
6
6
6
6
5
IPA
*
*
*
3
3
3
6
IPS
*
*
*
3
3
3
Kelompok B
7
Seni Budaya & Prakarya (termasuk muatan
lokal**)
4
4
4
5
5
5
8
Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan
Kesehatan (termasuk muatan lokal).
4
4
4
4
4
4
30
32
34
36
36
36
Jumlah
Catatan:
* KD IPA dan IPS kelas I s.d. Kelas III diintegrasikan ke mata pelajaran lainnya
** Muatan lokal dapat memuat Bahasa Daerah
78
STRUKTUR KURIKULUM SMP
No
Komponen
VII
VIII
IX
Kelompok A
1
2
3
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
Pendidikan Pancasila & Kewarganegaraan
Bahasa Indonesia
3
3
6
3
3
6
3
3
6
4
Matematika
5
5
5
5
Ilmu Pengetahuan Alam
5
5
5
6
Ilmu Pengetahuan Sosial
4
4
4
7
Bahasa Inggris
4
4
4
Kelompok B
8
Seni Budaya (termasuk mulok)*
3
3
3
9
Pend. Jasmani, OR & Kesehatan
(termasuk mulok)
3
3
3
2
38
2
38
2
38
10 Prakarya (termasuk mulok)
Jumlah
* Muatan lokal dapat memuat Bahasa Daerah
79
Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah
Mata Plajaran
X
Kelas
XI
XII
Kelompok Wajib
Kelompok A
1
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
3
3
3
2
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
2
2
2
3
Bahasa Indonesia
4
4
4
4
Matematika
4
4
4
5
Sejarah Indonesia
2
2
2
6
Bahasa Inggris
2
2
2
Kelompok B
7
Seni Budaya (termasuk muatan lokal)
2
2
2
8
Prakarya dan Kewirausahaan (termasuk muatan lokal)
2
2
2
9
Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan (termasuk muatan lokal)
3
3
3
24
24
24
Matapelajaran peminatan akademik (untuk SMA)
18
20
20
Matapelajaran peminatan akademik dan vokasi (untuk SMK)
26
26
26
80
Jumlah jam pelajaran Kelompok Wajib
Kelompok Peminatan
80
Struktur Kurikulum Peminatan SMA
MATA PELAJARAN
Kelompok A dan B (Wajib)
Peminatan Matematika dan IPA
I
1 Matematika
2 Biologi
3 Fisika
4 Kimia
Peminatan Sosial
II
1 Geografi
2 Sejarah
3 Sosiologi & Antropologi
4 Ekonomi
Peminatan Bahasa
III
1 Bahasa dan Sastra Indonesia
2 Bahasa dan Sastra Inggris
3 Bahasa dan Sastra Asing lainnya
4 Antropologi
Mata Pelajaran Pilihan dan Pendalaman
Pilihan Pendalaman Minat atau Lintas Minat
Jumlah Jam Pelajaran Yang Tersedia per minggu
Jumlah Jam Pelajaran Yang harus Ditempuh per minggu
X
24
Kelas
XI
24
XII
24
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
6
60
42
4
72
44
4
72
44
81
Pentingnya Tematik Terpadu
• Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak melihat dunia
sebagai suatu keutuhan yang terhubung, bukannya
penggalan-penggalan lepas dan terpisah.
• Mapel-mapel sekolah dasar dengan definisi kompetensi
yang berbeda menghasilkan banyak keluaran yang
sama.
• Keterkaitan satu sama lain antar mapel-mapel sekolah
dasar menyebabkan keterpaduan konten pada berbagai
mapel dan arahan bagi siswa untuk mengaitkan antar
mapel akan meningkatkan hasil pembelajaran siswa.
82
Manfaat Tematik Terpadu
• Fleksibilitas pemanfaatan waktu dan menyesuaikannya
dengan kebutuhan siswa
• Menyatukan pembelajaran siswa untuk konvergensi
pemahaman yang diperolehnya sambil mencegah terjadinya
inkonsistensi antar mata pelajaran
• Merefleksikan dunia nyata yang dihadapi anak di rumah dan
lingkungannya
• Selaras dengan cara anak berfikir, dimana hasil penelitian
otak mendukung teori pedagogi dan psikologi bahwa anak
menerima banyak hal dan mengolah dan merangkumnya
menjadi satu. Sehingga mengajarkan secara holistik terpadu
adalah sejalan dengan bagaimana otak anak mengolah
informasi.
83
Ruang Lingkup Keterpaduan dan Prosesnya
Keterpaduan
Dalam Mapel
Antar Mapel
(Integrasi Vertikal)
IntraDisipliner
Luar mapel
(Integrasi Horisontal)
MultiDisipliner
Tema2 untuk Kelas I SD
1. Diriku
2. Kegemaranku
3. Kegiatanku
4. Keluargaku
5. Pengalamanku
6. Lingkungan Bersih, Sehat dan Asri
7. Benda, Binatang, dan Tanaman di sekitarku
8. Peristiwa Alam
InterDisipliner
(Inter-dependen)
TransDisipliner
(Basis Konteks,
melalui Observasi )
84
D
Rencana Implementasi
85
Jadwal Persiapan dan Implementasi
Bulan Des Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Ags
Kegiatan
Penulisan Buku
Penyiapan Buku Master
Penggandaan Buku
Penyiapan Instruktur Nasional
Penyiapan Guru Inti
Penyiapan Guru
Implementasi
Pendampingan
Monitoring dan Evaluasi
86
Jadwal Implementasi
No
1
Jenjang
Satuan
Kelas
SD
I
2013
Tahun
2014
2015
II
III
IV
V
VI
2
SMP
VII
VIII
IX
3
SMA/SMK
X
XI
XII
87
Tingkat Kesiapan
No Komponen
Tingkat Kesiapan
1
Sarana Prasarana
Tidak ada kebutuhan sarpras khusus
[dapat menggunakan yang sudah ada]
2
Siswa
Tidak ada prasyarat khusus bagi siswa karena mulai pada awal
jenjang kelas ( SD dibagi jadi dua jenjang kelas: I-III, IV-VI)
Tidak memerlukan tambahan biaya pribadi bagi siswa
3
Buku
4
Guru
Sebagian besar disiapkan pemerintah.
[Untuk yang tidak disiapkan, kompetensi dasarnya telah
disiapkan sehingga dapat disiapkan oleh penerbit]
Materi
Sebagian besar materi adalah sama dengan kurikulum yang
lalu
Proses pembelajaran
Disiapkan melalui pelatihan
Proses penilaian
Disiapkan melalui pelatihan
5
Kepala/Pengawas Sekolah
Disiapkan melalui pelatihan terkait dengan instructional
leadershipnya
6
Manajemen Sekolah
Khusus SMA/K, diperlukan manajemen sekolah yang disiapkan
melalui panduan dan pelatihan
88
Contoh Tematik-Integratif Buku Kelas I SD
Kelas
SISWA
KELAS I
GURU
Judul Buku/Tema
1. Diriku
2. Kegemaranku
3. Kegiatanku
4. Keluargaku
TEMATIK
5. Pengalamanku
6. Lingkungan Bersih, Sehat dan Asri
7. Benda, Binatang, dan Tanaman di sekitarku
8. Peristiwa Alam
9. Agama Islam dan Budi Pekerti
10. Agama Kristen dan Budi Pekerti
11. Agama Katholik dan Budi Pekerti
AGAMA
12. Agama Hindu dan Budi Pekerti
13. Agama Budha dan Budi Pekerti
14. Agama Khonghucu dan Budi Pekerti
Buku guru dilengkapi dengan:
1. Pedoman Proses Pembelajaran
2. Pedoman Penilaian
3. Pedoman Pelaksanaan Remedi
4. Materi Pengayaan
5. Pedoman Interaksi Guru, Siswa dan Orang Tua
BUKU KELAS IV
Kelas
SISWA
KELAS IV
GURU
Judul Buku/Tema
1. Indahnya Kebersamaan
2. Selalu Berhemat Energi
3. Peduli terhadap Makhluk Hidup
4. Berbagai Pekerjaan
TEMATIK
5. Menghargai Jasa Pahlawan
6. Indahnya Negeriku
7. Cita-Citaku
8. Daerah Tempat Tinggalku
9. Makanan Sehat dan Bergizi
10. Agama Islam dan Budi Pekerti
11. Agama Kristen dan Budi Pekerti
12. Agama Katholik dan Budi Pekerti
AGAMA
13. Agama Hindu dan Budi Pekerti
14. Agama Budha dan Budi Pekerti
15. Agama Khonghucu dan Budi Pekerti
Buku guru dilengkapi dengan:
1. Pedoman Proses Pembelajaran
2. Pedoman Penilaian
3. Pedoman Pelaksanaan Remedi
4. Materi Pengayaan
5. Pedoman Interaksi Guru, Siswa dan Orang Tua
90
BUKU KELAS VII
Kelas
SISWA
KELAS VII
GURU
Judul Buku
1. PPKn
2. Bahasa Indonesia
3. Matematika
4. IPA
MAPEL
5. IPS
6. Bahasa Inggris
7. Penjasorkes
8. Seni Budaya
9. Prakarya
10. Agama Islam dan Budi Pekerti
11. Agama Kristen dan Budi Pekerti
12. Agama Katholik dan Budi Pekerti
AGAMA
13. Agama Hindu dan Budi Pekerti
14. Agama Budha dan Budi Pekerti
15. Agama Khonghucu dan Budi Pekerti
Buku guru dilengkapi dengan:
1. Pedoman Proses Pembelajaran
2. Pedoman Penilaian
3. Pedoman Pelaksanaan Remedi
4. Materi Pengayaan
5. Pedoman Interaksi Guru, Siswa dan Orang Tua
91
BUKU MAPEL WAJIB KELAS X
Kelas
SISWA
KELAS X
GURU
Judul Buku
1. PPKn
2. Bahasa Indonesia (Prioritas)
3. Matematika (Prioritas)
4. Sejarah Indonesia (Prioritas)
MAPEL
5. Bahasa Inggris
6. Penjasorkes
7. Seni Budaya
8. Prakarya
9. Agama Islam dan Budi Pekerti
10. Agama Kristen dan Budi Pekerti
11. Agama Katholik dan Budi Pekerti
AGAMA
12. Agama Hindu dan Budi Pekerti
13. Agama Budha dan Budi Pekerti
14. Agama Khonghucu dan Budi Pekerti
Buku guru dilengkapi dengan:
1.Pedoman Proses Pembelajaran
2.Pedoman Penilaian
3.Pedoman Pelaksanaan Remedi
4.Materi Pengayaan
5.Pedoman Interaksi Guru, Siswa dan Orang Tua
Catatan : Buku yang disediakan pemerintah adalah buku mapel wajib. Khusus tahun 2013 buku yang
92
disediakan hanya Bahasa Indonesia, Matematika dan Sejarah Indonesia
STRATEGI PELATIHAN
GURU, KEPALA SEKOLAH, DAN PEGAWAS
SOSIALISASI KURIKULUM 2013
DPRD, GUBERNUR, BUPATI/WALIKOTA, DEWAN PENDIDIKAN, DINAS
PENDIDIKAN PROVINSI, KABUPATEN/KOTA, MASYARAKAT
SD, SMP, SMA, SMK
PELATIHAN KURIKULUM
2013
GURU
KEPALA
SEKOLAH
PENGAWAS
93
Mekanisme Pelatihan
Panitia Pelaksana
Untuk mengendalikan pelaksanaan pelatihan, melakukan pretest dan post-test, memberikan masukan kepada pelatih
tentang profil peserta, melakukan update data pelatihan guru, administrasi, ......
PELATIHAN
POST
TEST
SUCCESS
FACTOR
HASIL PELATIHAN
PESERTA PELATIHAN
PRETEST
Database
Pelatih
Peserta
Lokasi
Nilai Test
Sistem Informasi Pelatihan Guru
94
Pelatihan Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas
Pelatihan Guru SD, SMP, SMA dan SMK
Pelatihan Kepala Sekolah dan Pengawas
NARASUMBER NASIONAL
NARASUMBER NASIONAL
INSTRUKTUR NASIONAL
INSTRUKTUR NASIONAL
GURU INTI
KEPALA SEKOLAH/
PENGAWAS INTI
GURU KELAS/MAPEL
KEPALA SEKOLAH/
PENGAWAS SEKOLAH
95
CONTOH BUKU
96
TERIMA KASIH
...Kinerja pembangunan pendidikan
hari esok lebih baik dari hari ini ..
Insya Allah
97