Posdaya STAIMAFA

Download Report

Transcript Posdaya STAIMAFA

POS PEMBERDAYAAN
KELUARGA (POSDAYA)
TOT (TRAINING OF TRAINER)
KKN
A. Dimyati, M.AG
STAIMAFA, 26 Januari 2013
Quiz A
• Ketika mahasiswa menghadapi kesulitan pada waktu KKN, apa
yang sebaiknya dilakukan?
a. Membiarkan mahasiswa menyelesaikan berdasarkan
kreatifitas mereka
b. Memberi penjelasan secara detail tentang akar masalah
dan strategi pemecahannya
c. Mencari tahu siapa penyebab masalah tersebut, sebab
dengan demikian akan diketahui pihak yang paling
bertanggungjawab
d. Membantu mahasiswa dalam menemukan akar
permasalahan dan diselesaikan dengan musyawarah oleh
semua anggota kelompok
e. Mendoakan agar masalah mereka berubah menjadi berkah
Analisa Jawaban
•
•
•
•
•
Jawaban A : Sikap seorang Pengamat KKN
Jawaban B : Sikap Seorang Dosen PAR
Jawaban C : Sikap seorang Penyidik
Jawaban D : Sikap seorang DPL
Jawaban E : Sikap seorang Penasehat Spiritual
Quiz B
• Apa yang sebaiknya dilakukan pada saat FGD
(Focused Discussion Group) dalam rangka
menyusun program kerja KKN?
a. Memetakan problem, potensi serta menyusun
program bersama2 masyarakat
b. Menawarkan program kepada masyarakat
c. Bertanya apa yang mereka butuhkan
d. Menerima usulan program dari masyarakat
e. Menolak semua usulan masyarakat yang tidak
logis
Analisa Jawaban
Jawaban A : Selamat !! Anda memulai FGD
dengan tepat!
Jawaban B : Hati-hati! Masyarakat siap menagih
janji kampanye anda!
Jawaban C : Waspadalah! Anda akan repot cari
dana!
Jawaban D : Bersiap-siap untuk pusing !
Jawaban E : Mohon maaf, segera ucapkan:
“Adios! Sayonara! Nyuwun Pamit”
KKN
• Bagian dari kurikulum pada jenjang S1
• Realisasi misi pengabdian pada masyarakat
dari Perguruan Tinggi
• Sarana paling efektif untuk mempromosikan
kampus
• Sebagai salah satu ciri kampus modern yang
memposisikan “konsumen” sebagai unsur
terpenting dari korporasi jasa
Kenapa Perlu DPL?
• BKD (Beban Kinerja Dosen) tidak hanya
mengajar, tetapi juga melaksanakan penelitian
dan pengabdian.
• Mahasiswa perlu dibimbing oleh dosen yang
lebih mampu dan berpengalaman
• Dosen perlu merefleksikan pembelajaran
terhadap realitasi di masyarakat
• Sepertinya Dosen juga manusia, perlu
refreshing.
POS PEMBERDAYAAN KELUARGA
( POSDAYA )
Posdaya merupakan wadah partisipasi
masyarakat
dalam
pengentasan
kemiskinan melalui pemantapan fungsi
keluarga dan pencapaian target MDGs
PENGERTIAN
1. PENGERTIAN
Posdaya adalah forum komunikasi,
silaturahmi, advokasi, penerangan dan
pendidikan, sekaligus wadah kegiatan
penguatan fungsi keluarga secara terpadu
MAKSUD
2. MAKSUD
Membangun wadah keluarga untuk
pemberdayaan bersama
Posdaya diarahkan utk mendukung penyegaran 8 fungsi
keluarga, a.l
• Fungsi keagamaan
• Fungsi budaya
• Fungsi cinta kasih
• Fungsi perlindungan
• Fungsi reproduksi dan kesehatan
• Fungsi pendidikan
• Fungsi ekonomi
• Fungsi lingkungan
TUJUAN
3. TUJUAN
 Membangun gotong-royong, saling peduli memenuhi
kebutuhan hidup
 Melembagakan keluarga agar terjadi kohesi sosial,
kerukunan mencapai sejahtera
 Wahana partisipasi sosial yg dpt memberi dan
menerima pembaharuan utk kehidupan keluarga
 Terjadi dinamika menuju Millenium Development
Goals ( MDGs )
PROSES PEMBENTUKAN POSDAYA
1. Komitmen bersama
2. Pendataan, pemetaan, dan pengumpulan
aspirasi anggota
3. Penyelenggaraan mini lokakarya desa
4. Penetapan bentuk dan kegiatan posdaya
SASARAN POSDAYA
1. Menghidupkan kembali kalau pernah ada, atau
membentuk Posyandu baru kalau belum pernah ada
sebagai sarana pelayanan dan pemberdayaan terpadu
2. Posyandu yang disegarkan sebagai sarana
pemberdayaan keluarga golongan ekonomi lemah
melalui pemantapan 8 fungsi keluarga
BENTUK DAN KEGIATAN POSDAYA
1. PEMBERDAYAAN
KESEHATAN




BID.
KB
DAN
SASARAN UTAMA.
Kel. Muda, utamanya ibu muda, ibu hamil, ibu
melahirkan, dan ibu menyusui
Ibu muda dng anak dibawah usia 15 thn
Bayi (0 – 1) thn
Anak Balita (1 – 5) thn
BENTUK DAN KEGIATAN POSDAYA
(LANJUTAN)
2. PEMBERDAYAAN BIDANG PENDIDIKAN
 Inventarisasi anak usia 0 – 15 tahun yang
belum sekolah
 Mengusahakan sekolah di desa utk menerima
anak-anak putus sekolah
 Mengembangkan kemungkinan kursus-kursus
ketrampilan utk anak putus sekolah
BENTUK DAN KEGIATAN POSDAYA
(LANJUTAN)
3. PEMBERDAYAAN BIDANG WIRAUSAHA
 Mengadakan inventarisasi keluarga dng anak
balita atau keluarga yg mempunyai anak di
bawah usia 15 thn
 Menjajagi kerjasama dng Bank yg ada di desa
atau di Kecamatan dan mempunyai jaringan ke
Desa
STRATEGI PENGEMBANGAN
1. PERLUASAN JANGKAUAN
a. Prakarsa masyarakat
b. Dukungan Yayasan Damandiri
c. Peran Pemerintah Daerah
2. PEMBINAAN
Oleh Pengurus/Tim
3. PELEMBAGAAN DAN PEMBUDAYAAN
Pengurus Posdaya telah mampu mengakses dan
menangani berbagai persoalan kehidupan keluarga
miskin
ARAH DAN JENIS PENGEMBANGAN POSDAYA
•
•
•
•
•
•
•
Bina Keluarga Balita (BKB)
Bina Keluarga Remaja (BKR)
Bina Keluarga Dewasa (BKD)
Bina Keluarga Lansia (BKL)
Bina Keluarga Khusus (BKK)
Bina Keluarga Ekonomi (BKE)
Penyegaran, Pengadaan, dan Pengembangan
Pelayanan (PPP)
(Maaf PKB Tidak ada)
PRINSIP-PRINSIP PEMBERDAYAAN
PRISIP-PRINSIP:
• Kemandirian keluarga/ kelompok
• Optimalisasi potensi
• Partisipasi anggota
• Tanggung jawab bersama
• Manfaat bersama
SIKLUS BIDANG EKONOMI
AKTOR
Mahasiswa
SIKLUS BIDANG AGAMA
AKTOR
Mahasiswa
SIKLUS PEMBERDAYAAN
AGAMA
KELEMBA
GAAN
KOORDINATOR
TOKOH LOKAL
EKONOMI
AKTOR
Mahasiswa
SOSIAL
TEMA
KKN STAIMAFA tahun 2013 bertema:
“Peningkatan Kemandirian
Masyarakat melalui KKN
Posdaya yang berkelanjutan”
PESERTA KKN STAIMAFA 2013
No
Prodi
Jenis Kelamin
L
1
Perbankan Syari’ah
2
Pendidikan Bahasa Arab
3
Pengembangan Masy. Islam
Total
P
Jumlah
SEBARAN WILAYAH KKN
No
Kecamatan Jumlah Desa
Gunung
Wungkal
Nama Desa
PRA KKN
Pengjuan Proosal
Ke DAMANDIRI
Pembekalan
Peserta KKN
Sosialisasi Internal
STAIMAFA
TOT Dosen Pemb.
Lapangan (DPL)
Sosialisasi dg
Stake Holder
Pendafataran dan
Pembentukan
Kelompok
BAGAIMANA CARANYA ?
Mencari Kader POSDAYA
Survey: Apa yang dicari?
Problem : Apa saja masalah yang dihadapi masyarakat?
Potensi : Apa saja potensi yang dimiliki masyarakat
Sasaran : Apa/ bagaimana keinginan masyarakat?
Strategi : Bagaimana strategi merealisasikan keinginan
masyarakat?
Penting....!
- Keempat aspek dalam survey tersebut harus saling berkaitan satu dengan
yang lain.
- Masyarakat perlu dibantu untuk mengenali problem dan potensinya, serta
dalam merumuskan dan strategi pencapaian
- Hasil survey diolah dan dibawa pada musyawarah perumusan progker
bersama warga melalui Focus Group Discussion (FGD)/ Diskusi Kelompok
Terarah
MATRIK SURVEY (IDENTFIKASI MASALAH DAN POTENSI)
No
1
Masalah
..........
Potensi
.........
Rekomendasi
............
Pokok2
Kegiatan
.............
Hasil
Manfaat
Jk Pendek
Jk Panjang
.........
.........
...........
RW 1
RW 2
Jmlh KK
.......
.......... .......
Jumlah Balita
Usia Sekoalh Tapi
Tdk Sekolah
Remaja
Lansia
Kelompok Usaha dan
Keluarga Muda yg Menjadi
Anggota
Bumil / Ibu dg Balita
Pra Sjhtr
2, 3, 3+
.......
Pra Sejahtr
& Sejhtra
Jumlah Penduduk
Wilayah
MATRIK SURVEY KEPENDUDUKAN
.......
.......
.........
.......
........
MATRIK POTENSI LEMBAGA DAN KADER
Wil
Klp Fungsional
A
Rw 1
Rw 2
Keterangan:
A : Bidang ekonomi
B. Bidang Sosial
Dst.
B
Jmlh Kader
A
B
Kader
Terlatih
A
B
HP./
Telp
Email
Ket
Focused Group Discussion (FGD)
-
-
-
FGD adalah suatu proses pengumpulan informasi
suatu masalah tertentu yang sangat spesifik melalui
diskusi kelompk (Irwanto, 1998).
wawancara dari sekelompok kecil orang yang
dipimpin oleh seorang narasumber atau moderator
yang secara halus mendorong peserta untuk berani
berbicara terbuka dan spontan tentang hal yang
dianggap penting yang berhungan dengan topik
diskusi saat itu.
Interaksi diantara peserta merupakan dasar untuk
memperoleh informasi.
Peserta mempunayi kesempatan yang sama untuk
mengajukan
dan
memberikan
pernyataan,
menanggapi, komentar maupun mengajukan
pertanyaan. (Henning dan Coloumbia (1990),)
Usul...!!
Bagaimana kalo
KKN tahun ini
bikin kampus
baru..?
• Peserta terdiri dari 6 – 12 orang dengan maksud
agar setiap individu mendapat kesempatan untuk
mengeluarkan pendapatnya.
• Umumnya FGD dilaksanakan pada populasi
sasaran yang homogen.
• Sebagai metode yang dirasa cocok bagi
permasalahan yang bersifat sangat lokal dan
sepesifik oleh karena itu FGD yang melibatkan
masayarakat
setempat
dipandang
sebgai
pendekatan yang paling serasi.
• Setiap FGD dibutuhkan 1 (satu) orang moderator, 1
(satu) pencatat proses, 1 (satu) pengembang
peserta dan 1 (satu) atau 2 (dua) orang logistik dan
blocker (Irwanto, 1998).
MATRIK PROGKER DAN TAHAPANNYA
Desa
: .....................
Kecamatan: ......................
Kabupaten :......................
Progker &
Tahapan
Persiapan
1. ...........
2. ..........
Pelaksanaan
Bid. Ekonomi
1. ..............
2. ..............
Bid. Sosial
1. ...............
2. ...............
Evaluasi
Vol
Jumlah RW : ..................
Jmlh Posdaya :...................
Tgl. Mulai
: ...................
Sasaran
(Siapa?)
Jadwal
(Mingguan)
Ketua TIM : ....................
Jmlh anggt : .....................
Tgl. Selesai : ....................
Kegiatan
Pelaksana
realisasi
Tugas utama moderator atau fasilitator adalah :
1. Menjamin terbentuknya suasana akrab dan saling percaya.
Peserta harus saling diperkenalkan.
2. Menerangkan tatacara berinteraksi bahwa semua pendapat dan
sasaran mempunayi nilai yang sama , tidak ada jawaban yang
benar atau salah.
3. Cukup mengenal permasalahannya sehingga dapat mengajukan
pertanyaan yang sesuai dan bersifat memancing peserta untuk
berfikir. Perlu adanya garis besar topik yang akan didiskusikan
untuk menentukan arah diskusi.
4. Moderator harus berskap santai, antusias, lentur, terbuka
terhadap saran-saran, bersedia diinterogasi, bersabar dan harus
dapat mengendalikan suaranya.
5. Memperhatikan keterlibatan peserta, tidak boleh berpihak atau
membiarkan beberapa orang tertentu memonopoli diskusi.
6. Memperhatikan komunikasi atau tanggapan yang berupa
bahasa tubuh atau non verbal.
7. Mendengarkan
diskusi
sebaik-baiknya
sambil
memperhatikan waktu dan mengarahkan pembicaraan
agar dapat berpindah dengan lancar dan tepat pada
waktunya sehingga semua masalah dapat dibahas
sepenuhnya. Lama pertemuan tidak lebih dari 90 menit,
untuk menghindari kelelahan.
8. Peserta diskusi adalah orang dari populasi sasaran terpilih
secara acak sehingga dapat mewakili populasi sasaran.
Tetapi seringkali cara ini tidak mungkin dilakukan atau
tidak diinginkan karena adanya keterbatasan ekonomi,
demografis atau kebudayaan, maka lebih baik
membentuk kelompok yang umumnya, yaitu dengan
menyaring berdasarkan karakteristik tertentu.
Jika Terjadi Masalah di Lapangan
FAQ:
• Apakah DPL berhak merubah, menolak dan
membatalkan program?
• Apakah DPL berhak terlibat langsung dalam
pelaksanaan program?
• Strategi masuk ke masyarakat?
(DPL sowan ke desa sebelum survey)
‫وهللا أعلم بالصواب‬
TERIMAKASIH DAN SELAMAT BERKARYA